Anda di halaman 1dari 3

1. Mengetahui status volume Nilai tekanan di dalam rongga kepala.

intravaskuler dan status tekanan intravaskular Penyebab yang paling umum seseorang mengalami peningkatan TIK adalah adanya cedera pada
hidrasi tubuh, Tujuan Denisi didalam vena cava kepala, akibat pukulan atau benturan yang mengenai kepala.
Gejalanya: Sakit kepala, mual-muntah, penglihatan ganda, TD meningkat, merasa bingung, linglung,
2. Mengetahui tonus pem- torakal.
gelisah atau timbul perubahan perilaku.
buluh darah,
3. Mengetahui fungsi ventrikel TIK
kanan sebagai pompa
Kondisi klinis yang paling umum terjadi pada pasien pascacedera kepala,
dimana beberapa mekanisme menyebabkan perubahan volume intrakranial.
Hematoma traumatik dapat terkumpul dalam intraserebral, ruang subdural,
ruang subarakhnoid, atau ekstradural, menciptakan tekanan gradien dalam
tengkorak dan mengakibatkan pergeseran otak.
Indikasi Nilai CVP berubah karena.. PTIK

1. Monitoring CVP 1. Volume darah vena sentral 1. Edema serebri


2. Pemberian antibiotik jangka 2. Pemenuhan kompartemen 2. Hiperemia
panjang sentral Indikasi 3. Masa intrakranial akibat trauma
3. Pemberian nutrisi jangka
panjang
4. Kemoterapi
CVP 3. Penyakit jantung
4. Ritme jantung
5. Tekanan intrathorakal
1. Trauma kepala
2. Perdarahan intrakranila
ICP 4. Hidrosefalus
5. Hipoventilasi
6. Hipertensi sistemik
7. Thrombosis sinus venosus
5. Dialisis 3. Neoplasma intracranial
4. Paska operasi AVM
Nilai ICP berubah karena..
Prosedur Pengukuran CVP Prosedur Pengukuran CVP
1. Persiapkan pasien dengan memposisikan sesuai dengan keaadan (supine position, kepala 1. Persiapkan pasien dengan memposisikan side head up (sesuai indikasi)
pasien ditinggikan 30-40 , dan posisikan lengan pasien ke atas kepala atau menjauhi dada. 2. Gunakan tree way stopcock untuk menghubungkan antara otak, bag (drain) dan manometer
2. Cek cairan yang saat ini dipergunakan pasien, gunaka NaCl 0,9% 3. Tutup drain ke arah ICP selama 5 menit
3. Pastikan kepatenan kateter dengan melihat kelancaran tetesan cairan infus dan aliran 4. Tentukan titik nol dari MAE
threeway stopcock 5. Tree way stop cock posisi stop ke arah drain bag
4. Tentukan zero point dengan waterpass atau pipa u setinggi ICS IV mid axillary line 6. Infus set yang kearah ICP tetap terbuka
5. Tutup aliran threeway dari cairan infus yang ke arah jantung 7. Perhatikan pergeseran CSF (Cerebro Spinal Fluid) pada manometer pengukur, tunggu sampai
6. Buka aliran threeway dari cairan isotonis yang ke arah manometer, kemudian alirkan ke berhenti, lihat pada manometer angka yang menunjukkan tingginya cairan.
jantung 8. Kembalikan posisi tree way stop cock mengalir kea rah drain bag.
7. Angka pada manometer yang sejajar dengan tinggi permukaan air tersebut adalah nilai CVP, 9. Alat-alat dibereskan, lepas sarung tangan dan cuci tangan.
kembalikan threeway pada aliran semula. Lakukan dokumentasi. 10.Catat dalam lembar observasi
Nabila Hanin Lubnatsary - A1- 2016 Nabila Hanin Lubnatsary - A1- 2016
1. Obstruksi paru kronik Hasil pemeriksaan laboratorium
2. Edema pulmo terhadap specimen
3. Akut respiratori distress darah arteri
sindrom (ARDS) Keseimbangan antara pemasukan cairan (intake) dan pengeluaran cairan (output). Masukan cairan
4. Infark miokard Denisi orang dewasa normalnya adalah 1500 ml sampai 3500 ml. Pengeluaran cairan orang dewasa
normalnya adalah 1500 ml
5. Pneumonia
6. Pasien syok
7. Post pembedahan coronary Denisi
arteri baypass
8. Resusitasi cardiac arrest Mengetahui kebutuhan oksigenasi
Mengetahui derajat asam-basa
1.Menentukan status keseimbangan cairan 1.Dehidrasi
Indikasi tubuh klien 2.Syok hipovolemik
2.Menentukan tingkat dehidrasi 3.Hyponatremia
Tujuan 3.Menentukan intake dan output 4.Hypernatremia
5.Hipokalemia
6.Hiperkalemia
Nilai BGA berubah karena...
Tujuan Indikasi
1. Gelembung udara
2. Antikoagulan
BGA
3. Metabolisme
4. Suhu
Interpretasi
BGA
BALANCE CAIRAN
1. Tentukan pH apakah asidosis atau
alkalosis
pH 2. Tentukan penyebab gangguan asam
Nilai Balance Cairan Berbuah karena..
(acidosis) Asam 7,35 - 7,45 Basa (alkalosis) basa
pCO2 3. Tentukan mekanisme kompensasi 1.Umur
(acidosis) Asam 45 - 35 Basa (alkalosis) 5.Kondisi sakit
BE 4. Tentukan apakah kompensasi penuh 2.Iklim
6.Tindakan medis
ataukah sebagian 3.Diet
(acidosis) Asam -2 - +2 Basa (alkalosis) 7.Pembedahan
4.Stress
PCO2 Komponen : Respiratorik 5. Pada kondisi pH dalam rentang normal
BE /HCO3- Komponen : Metabolik 6. Tentukan status oksigenasi, dengan
memperhatikan rasio antara PaO2 dan
FiO2
Nabila Hanin Lubnatsary - A1- 2016 Nabila Hanin Lubnatsary - A1- 2016
Kriteria Observasi Tingkatan Skor
Membuka tanpa stimulus Spontan 4
Setelah rangsangan suara atau perintah Respon terhadap suara 3
Rata-rata tekanan darah Setelah rangsangan pada ujung jari Rangsangan terhadap tekanan 2
selama siklus jantung Untuk menentukan seberapa Tidak membuka mata sama sekali, tanpa Tidak ada 1
dalam satuan (mmHg) banyak darah pada arteri yang faktor penghalang.
dibutuhkan untuk disuplai
ke otak
Denisi Eye
Tujuan
Kriteria Observasi Tingkatan Skor
Menyebut nama, tempat & tanggal Orientasi baik 5
Orientasi tidak baik, tapi komunikasi jelas Bingung 4
Kata-kata jelas Kalimat 3
1. TIK
2. PTIK
MAP Mengerang
Tidak ada suara
Suara
Tidak ada
2
1
3. Penggunaan
anestesi
4. Hipertensi
Indikasi G Verbal

C Kriteria Observasi Tingkatan Skor


Mematuhi dua perintah berbeda Menuruti perintah 6
S Mengangkat tangan diatas clavicula pada ragsangan kepala dan leher
Gerakan melipat siku lengan dengan cepat namun gerakan kurang normal
Gerakan melipat siku lengan, namun gerakan tidak normal
Melokalisir
Fleksi normal
Fleksi tidak normal
5
4
3
Nilai MAP berubah karena.. Ekstensi siku lengan Ekstensi 2
Dua penentu utama tekanan darah Tidak ada gerakan lengan / tungkai, tanpa faktor gangguan Tidak ada 1
arteri rata-rata adalah curah
jantung dan resistensi perifer
total Motorik
Nabila Hanin Lubnatsary - A1- 2016

Anda mungkin juga menyukai