Anda di halaman 1dari 38

CHONDROSARCOMA

Nabila Hanin Lubnatsary – 131611133011


A1 - 2016
Definisi Chondrosarcoma adalah kelompok heterogen tumor
tulang ganas dengan beragam histopatologi dan perilaku
klinis, yang ditandai dengan produksi matriks tulang
rawan. Mereka adalah jenis keganasan skeletal kedua
yang paling umum setelah osteosarcomas.
Chondrosarcoma biasanya ditemukan dalam tulang yang
datar; panggul dan tulang paha adalah dua tempat
keterlibatan yang umum, meskipun tulang lain dapat
terpengaruh.
Etiologi Chondrosarcoma dikaitkan dengan mutasi genetik
tertentu. Beberapa varietas chondrosarcoma muncul dari
transformasi lesi tulang rawan jinak menjadi kanker.
Tumor kartilaginosa ganas ini dapat timbul de novo atau
berkembang dari lesi jinak yang sudah ada sebelumnya
(misalnya, enchondromas dan osteochondromas),
disebut chondrosarcomas primer (atau konvensional),
dan sekunder. Tumor dapat muncul di lokasi skeletal
(sentral) dan ekstraskeletal (perifer).
Patofisiologi Enchondromas, ini adalah tumor jinak, yang berarti
mereka bukan kanker. Mereka dapat muncul sendiri atau
dengan masalah seperti sindrom Maffucci dan penyakit
Ollier. Kemudian sel-sel tulang terbentuk tanpa
osteogenesis sehingga tidak terjadi regenerasi sel,
akibatnya jumlah sel meningkat dan akhirnya terjadi
penumpukan sel. Sel yang menumpuk mungkin akan
muncul ke permukaan dan terjadi pengikisan korteks,
sehingga muncul reaksi periosteal pada jaringan baru.
Tanda dan • Chondrosarcoma tidak seperti kanker lain yang dapat
membuat seseorang merasa sakit kemudian hilang.

Gejala
Sebaliknya, seseorang yang menderita kondrosarcoma
mendapatkan gejala tepat di area tumor.

• Klien mungkin merasakan sakit yang menyakitkan


yang perlahan semakin memburuk. Sakit akan
memburuk jika malam hari atau saat aktivitas fisik, dan
tidak akan berkurang walaupun sudah beristirahat
• Klien mungkin juga memiliki:
a. Benjolan besar atau pertumbuhan benda asing di
tulang
b. Masalah kencing jika tumor ada di pelvis
c. Kekakuan, bengkak, nyeri tekan, atau perasaan
tertekan di sekitar tumor
Grading Grade 1
tumbuh relatif lambat dan penampilan histologis cukup
mirip dengan sel-sel tulang rawan normal dengan sifat
invasif yang kurang agresif
Grade 2 dan 3
Sel-sel kanker tumbuh semakin cepat dan menunjukkan
lebih banyak karakter anaplastik yang lebih invasif
menginfiltrasi jaringan di sekitarnya, kelenjar getah
bening, dan organ.
Grade 4
otoritas dan fasilitas medis menetapkan "Grade 4" untuk
tumor yang paling anaplastik, tidak berdiferensiasi yang
berasal dari tulang rawan (Prevedello et al., 2004).
Pemeriksaan Radiography
Radiografi CHS konvensional biasanya mengungkapkan
Diagnostik pola litik dan sklerotik campuran dengan klasifikasi kecil
yang khas, sering disebut sebagai klasifikasi “popcorn”
atau “ringlet”. Pada tulang panjang, CHS primer paling
sering melibatkan metafisis (49%), diikuti oleh diafisis
(36%)
Pemeriksaan Magnetic Resonance (MR)
Pencitraan resonansi magnetik (MR) juga merupakan
Diagnostik modalitas yang lebih disukai untuk mendiagnosis tumor
tulang rawan serta dalam evaluasi tingkat keterlibatan
sumsum dan keberadaan perluasan jaringan lunak.
Selain itu, pencitraan MR dengan kontras yang cepat
dapat membantu dalam diferensiasi antara
enchondromas dan CHS.
Penatalaksaanaan Chondrosarcoma dianggap relatif tahan terhadap
kemoterapi atau radioterapi, dan pengobatan utama
adalah perawatan bedah. Pengangkatan luas dan terpisah
adalah perawatan bedah pilihan di kelas 2 atau grade 3
CHS. Pada grade 1 CHS terbatas pada tulang, kuretase
intralesional yang ekstensif diikuti oleh pengobatan
adjuvant lokal dan mengisi rongga dengan bone graft
telah menjanjikan hasil klinis jangka panjang dan kontrol
lokal yang memuaskan.
ASUHAN
KEPERAWATAN

Chondrosarcoma
Kasus • Tn. A berusia 45 tahun, mengeluhkan nyeri
daerah lengan tangan kanan atas. Nyeri
hilang timbul namun muncul benjolan dan
semakin membesar. Selama 2,5 bulan ini
nyeri semakin sering muncul terutama saat
malam hari, benjolan seakan-akan menekan
lengan tangan kanan atas. Tn.A sering merasa
cemas karena takut benjolan semakin
membesar dan tidak percaya diri karena ada
benjolan di tangannya dan selama nyeri
berlangsung klien hanya meminum obat anti
nyeri biasa. Saat datang ke rumah sakit
ternyata klien didiagnosa chondrosarcoma
grade 2.
Pengkajian Identitas
Nama : Tn. A
No. RM : 14578XXXX
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 22 April 1969
Tanggal MRS : 5 September 2014
Dx medis : Chondrosarcoma grade II
Alamat : Semarang

Keluhan Utama
Nyeri
Riwayat Penyakit Sekarang Observasi dan Pemeriksaan Fisik
Nyeri daerah lengan tangan kanan atas. Nyeri 1. Tanda-tanda vital
hilang timbul namun muncul benjolan dan
semakin membesar. Selama 2,5 bulan ini nyeri TD : 130/100 mmHg
semakin sering muncul terutama saat malam Nadi : 112x/menit
hari, benjolan seakan-akan menekan lengan
RR : 18x/menit
tangan kanan atas. Selama nyeri berlangsung
klien hanya meminum obat anti nyeri biasa. Suhu : 36,5ºC
Kesadaran composmentis
Riwayat Penyakit Keluarga
Nenek pernah mengidap Enchondromas. 2. Sistem Pernapasan
Tidak ada keluhan sesak, tidak batuk.
Riwayat Alergi
Irama napas teratur, suara napas vesikuler
Tidak ada riwayat alergi.
3. Sistem Kardiovaskular Pupil isokor
TD : 130/100 mmHg Sklera anikterus
Nadi : 112x/menit Conjungtiva ananemis

Tidak ada keluhan nyeri dada istirahat/tidur : 4 jam/hari

Irama jantung regular


5. Sistem Perkemihan
Suara jantung normal (s1/s2 tunggal)
Genetalia bersih
CRT <3detik
Tidak ada secret
Akral hangat
Tidak ada ulkus
Tidak ada keluhan kencing
4. Sistem Persyarafan
Kemampuan berkemihnya spontan
GCS : 456
Tidak ada keluhan nyeri kepala
6. Sistem Pencernaan 7. Sistem Penginderaan
TB : 155 kg Tidak ada keluhan nyeri pada mata

BB : 55 kg Tidak ada keluah nyeri atau gangguan pada telinga

Mulut bersih
Membran mukosa lembab 8. Sistem Muskuloskeletal

Tidak sakit tenggorokan Pergerakan sendi bebas

Abdomen tidak menegang dan tidak ada nyeri Ada keluran nyeri pada lengan tangan kanan atas
tekan P : mengangkat tangan kanan
BAB 2x/hari, konsistensi lunak Q : ditusuk dan ditekan

Nafsu makan baik dan porsi makan habis R : lengan tangan kanan atas
S :2
T : saat malam hari dan sudah 2,5 bulan
Turgor baik <2detik 10. Sistem Endokrin
Tidak pernah ada riwayat operasi Terjadi pembesaran kelenjar getah bening
sebesar telur puyuh

9. Sistem Integumen
Tidak ada gangguan persepsi sensori (4) 11. Pengkajian Psikososial

Kelembaban : kadang-kadang basah (3) Klien merasa tidak percaya diri karena benjolan
semakin membesar
Aktivitas : lebih sering jalan (4)
Mobilisasi : keterbatasan ringan (3)
Radiologi
Nutrisi : adekuat (3)
Tampak sebagai lesi osteolitik ditengah
Gesekan dan pergeseran : tidak menimbulkan metafisis tulang dengan bercak- bercak
masalah (3) kalsifikasi yang berasal dari matriks kartilago
disertai proses destruksi kortek, sehingga tumor
dapat dilihat meluas ke jaringan lunak
disekitarnya.
Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS: Enkondroma,osteokondroma Nyeri Akut
Klien mengatakan lengan
tangan kanan atas sulit Pembentukkan tulang oleh sel-sel tumor tanpa
digerakkan osteogenesis

DO: Tidak terjadi regenerasi sel


P: mengangkat tangan kanan
Q: ditusuk dan ditekan Jumlah sel meningkat
R: lengan tangan kanan atas
S: 2 Penumpukkan sel
T: saat malam hari dan sudah
2,5 bulan Penonjolan tulang

Pengikisan korteks

Periosteal pada jaringan baru atau lunak

Kondrosarkoma
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS: Tonjolan pada tulang Nyeri Akut
Klien mengatakan lengan
tangan kanan atas sulit Penekanan saraf
digerakkan
Nyeri Akut
DO:
P: mengangkat tangan kanan
Q: ditusuk dan ditekan
R: lengan tangan kanan atas
S: 2
T: saat malam hari dan sudah
2,5 bulan
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS: Enkondroma,osteokondroma Gangguan citra tubuh
Klien mengatakan tidak
percaya diri karena benjolan Pembentukkan tulang oleh sel-sel tumor tanpa
semakin membesar osteogenesis

Tidak terjadi regenerasi sel


DO:
Ekspresi klien murung Jumlah sel meningkat

Penumpukkan sel

Penonjolan tulang

Pengikisan korteks

Periosteal pada jaringan baru atau lunak

Kondrosarkoma
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS: Munculnya tonjolan pada tulang Gangguan citra tubuh
Klien mengatakan tidak
percaya diri karena benjolan Bentuk abnormalitas pada tulang
semakin membesar
Gangguan citra tubuh

DO:
Ekspresi klien murung
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS: Enkondroma,osteokondroma Ansietas
Klien sering merasa cemas
karena takut benjolan semakin Pembentukkan tulang oleh sel-sel tumor tanpa
membesar. osteogenesis

DO: Tidak terjadi regenerasi sel


TD : 130/100 mmHg
Nadi : 112x/menit Jumlah sel meningkat
Ekspresi klien murung
Penumpukkan sel

Penonjolan tulang

Pengikisan korteks

Periosteal pada jaringan baru atau lunak

Kondrosarkoma
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS: Pembesaran jaringan Ansietas
Klien sering merasa cemas
karena takut benjolan semakin Ansietas
membesar.

DO:
TD : 130/100 mmHg
Nadi : 112x/menit
Ekspresi klien murung
Diagnosa 1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera
biologis

Keperawatan 2.
3.
Ansietas berhubungan dengan stresor
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit
Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa NOC NIC
1. ( 00132) Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama (1400) Manajemen Nyeri
berhubungan dengan agens 2x24 jam, nyeri pada lengan tangan kanan atas 1. Gali pengetahuan dan kepercayaan
cidera biologis. teratasi dengan kriteria hasil: pasien mengenai nyeri. Rasional:
(1843) Pengetahuan: Manajemen Nyeri Pengetahuan dan kepercayaan nyeri
Domain 12. Kenyamanan - Strategi untuk mengontrol nyeri (5) menurut klien akan mempengaruhi
Kelas 1. Kenyamanan Fisik - Penggunaan yang benar dari obat yang rasa nyeri yang dialami.
diresepkan (5) 2. Ajarkan penggunaan teknik non
(00146) Ansietas - Pembatasan aktivitas (5) farmakologi (seperti, biofeedback,
berhubungan dengan stresor - Teknik relaksasi yang positif (5) TENS, hypnosis, relaksasi, bimbingan
- Strategi pencegahan nyeri (5) antisipasif, terapi music, terapi
Domain 9. Koping/Toleransi (1605) Kontrol Nyeri bermain, terapi aktivitas, akupressur,
Stres - Menggunakan tindakan pencegahan (5) aplikasi panas/dingin dan pijatan,
Kelas 2. Respons Koping - Melaporkan nyeri yang terkontrol (5) sebelum, sesudah dan jika
memungkinkan, ketika melakukan
aktivitas yang menimbulkan nyeri;
sebelum nyeri terjadi atau
meningkat; dan bersamaan dengan
tindakan penurunan rasa nyeri
lainnya) Rasional: Mengalihkan
perasaan nyeri yang timbul
No. Diagnosa NOC NIC
3. Kolaborasi dengan pasien, orang
terdekat dan tim kesehatan lainnya
untuk memilih dan
mengimplementasi-kan tindakan
penurun nyeri nonfarmakologi,
sesuai kebutuhan. Rasional:
Meningkatkan pengetahuan pasien
dan orang terdekat dalam
manajemen nyeri
4. Pastikan pemberian analgesic dan
atau strategi nonfarmakologi
sebelum dilakukan prosedur yang
menimbulkan nyeri. Rasional:
Mengetahui efek analgesic dan
strategi nonfarmakologi
No. Diagnosa NOC NIC

2. (00146) Ansietas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama (5820) Pengurangan Kecemasan
berhubungan dengan stresor 3x24 jam, ansietas klien teratasi dengan kriteria 1. Berikan informasi factual terkait
hasil: diagnosis, perawatan dan prognosis.
Domain 9. Koping/Toleransi (1211) Tingkat Kecemasan Rasional: dengan mengetahui secara
Stres - Rasa takut yang disampaikan secara lisan (5) actual, cemas akan berkurang
Kelas 2. Respons Koping - Rasa cemas yang disampaikan secara lisan 2. Bantu klien mengidentifikasi situasi
(5) yang memicu kecemasan. Rasional:
- Peningkatan tekanan darah (5) untuk mengetahui pencetus cemas
- Peningkatan frekuensi nadi (5) (5230) Peningkatan Koping
1. Berikan penilaian mengenai
pemahaman pasien terhadap proses
penyakit. Rasional: mengurangi rasa
cemas akibat ketidahtahuannya
2. Mengenalkan pasien pada seseorang
(atau kelompok) yang telah berhasil
melewati pengalaman yang sama.
Rasional: mendapat dukungan dari
seseorang dengan kondisi yang sama
akan meningkatkan rasa percaya diri.
No. Diagnosa NOC NIC
3. Instruksikan pasien untuk
menggunakan teknik relaksasi sesuai
dengan kebutuhan. Rasional: teknik
relaksasi akan mengurangi ansietas
(6680) Monitor tanda-tanda vital
1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu,
dan status pernapasan dengan tepat.
Rasional: tanda-tanda vital menjadi
acuan dalam penialian kondisi pasien
No. Diagnosa NOC NIC
3. (00118) Gangguan citra Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama (5220) Peningkatan Citra Tubuh
tubuh berhubungan dengan 3x24 jam, klien dapat mengurangi perasaan 1. Bantu pasien untuk mendiskusikan
penyakit tidak percaya dirinya dengan kriteria hasil: perubahan-perubahan [bagian
(1200) Citra Tubuh tubuh] disebabkan adanya penyakit
Domain 6. Persepsi Diri - Deskripsi bagian tubuh yang terkena atau pembedahan, dengan cara yang
Kelas 3. Citra Tubuh [dampak] (5) tepat. Rasional: membantu klien
- Penyesuaian terhadap perubahan status dalam peningkatan citra tubuh
kesehatan (5) 2. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
tindakan-tindakan yang akan
meningkatkan penampilan.
Rasional: membantu klien dalam
peningkatan citra tubuh

(5400) Peningkatan Harga Diri


1. Tentukan kepercayaan diri pasien
dalam hal penilaian diri. Rasional:
untuk mengingatkan pasien bahwa ia
masih memiliki rasa percaya diri.
2. Dukung pasien untuk bisa
megidentifikasi kekuatan. Rasional:
untuk meningkatkan harga diri
No. Diagnosa NOC NIC
3. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas-
akivitas yang akan meningkatkan
harga diri. Rasional: lingkungan yang
mendukung akan meningkatkan
harga diri
4. Monitor tingkat harga diri dari waktu
ke waktu, dengan tepat. Rasional:
memastikan pasien mendapatkan
harga dirinya kembali
Implementasi
Tanggal No. Dx Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi Paraf
5 September 2014 1. 08.00 Memberikan obat analgesic 14.00 S:
• Tidak ada reaksi dari klien • Klien belum bisa menerapkan teknik
(Pagi) 1 09.10 Mengajarkan Klien teknik relaksasi relaksasi dengan napas panjang
dengan napas panjang untuk mengurangi nyeri
• Klien dapat melakukan teknik • Klien masih merasa cemas dengan
relaksasi napas panjang pembesaran benjolan
2 09.20 Menjelaskan pada klien terkait • Klien hanya terdiam saat diberi
kondrosarkoma informasi mengenai
• Klien hanya terdiam dan
menganggukkan kepala O:
3 10.00 Mendiskusikan dengan klien terkait TD : 120/100 mmHg
perasaan tidak percaya dirinya Nadi : 100x/menit
• Klien mengatakan bahwa klien Suhu : 36,7ºC
merasa malu untuk RR : 19x/menit
menggunakan baju lengan P: mengangkat tangan kanan
pendek. Q: ditekan
• klien mengatakan jika tatapan R: lengan tangan kanan atas
orang lain cenderung mengejek S: 2
T: nyeri timbul tiba-tiba
Tanggal No. Dx Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi Paraf

5 September 2014 3 12.00 Mendiskusikan dengan klien terkait A:


kebiasan klien untuk meningkatkan Nyeri belum teratasi
(Pagi) penampilan Ansietas belum teratasi
• Klien mengatakan biasanya Gangguang citra tubuh belum teratasi
menggunakan pakaian lengan
pendek untuk meningkatkan P:
penampilan, namun sekarang Seluruh intervensi dilanjutkan
klien tidak merasa percaya diri
karena ada benjolan di lengan
tangan kanan atas
2 12.45 Membantu klien untuk mengetahui
pencetus cemas dengan memberikan
beberapa contoh situasi
• Klien mengatakan tatapan teman
kantornya yang membuatnya
cemas dan benjolan yang
semakin membesar
1. 13.00 Mengkaji status nyeri klien
P: mengangkat tangan kanan
Q: ditekan
R: lengan tangan kanan atas
S: 2
T: nyeri timbul tiba-tiba
2. 13.40 Monitor tanda-tanda vital
TD : 120/100 mmHg
Nadi : 100x/menit
Suhu : 36,7ºC
RR : 19x/menit
Tanggal No. Dx Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi Paraf

5 September 2014 2 15.00 Mendiskusikan dengan klien terkait 21.00 S:


penyakit kondrosarkoma • Klien lebih nyaman dengan distraski
(Siang) • Klien mulai bertanya mengenai nyeri berupa terapi music
kondisinya apakah bisa sembuh • Klien mulai memahami kondisinya
atau tidak • Klien lebih antusias
• Klien mulai menunjukkan ekspresi
keingintahuan terkait penyakit O:
2 15.40 Menyampaikan pada klien untuk P: mengangkat tangan kanan
kontrak waktu pertemuan dengan Q: ditusuk
pasien kondrosarkoma lainnya R: lengan tangan kanan atas
• Klien sedikit antusias S: 1
1. 16.00 Memberikan obat analgesic T: nyeri timbul tiba-tiba
• Tidak ada reaksi dari klien TD : 120/80 mmHg
3 20.00 Mendiskusikan dengan klien terkait Nadi : 93x/menit
penilaian diri saat ini Suhu : 36,3ºC
• Klien benar-benar merasa malu RR : 18x/menit
dan tidak cocok untuk
menggunakan pakaian seperti A:
biasanya Nyeri teratasi sebagian
3 20.15 Mendiskusikan dengan klien terkait Ansietas teratasi sebagian
meminimalkan perasaan negative Gangguang citra tubuh belum teratasi
pada diri sendiri
• Klien sedikit merasa berguna dan P:
mulai untuk tidak menyinggung Seluruh intervensi dilanjutkan
benjolan yang semakin
membesar
Tanggal No. Dx Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi Paraf
5 September 2014 1. 20.30 Mendiskusikan klien terkait jenis
music yang disukai untuk distraksi
(Siang) nyeri
• Klien sangat antusias
1. 20.35 Mengkaji status nyeri klien
P: mengangkat tangan kanan
Q: ditusuk
R: lengan tangan kanan atas
S: 1
T: nyeri timbul tiba-tiba

2 20.55 Monitor tanda-tanda vital


TD : 120/80 mmHg
Nadi : 93x/menit
Suhu : 36,3ºC
RR : 18x/menit

5 September 2014 1. 00.00 Memberikan obat analgesic 07.00 S:


• Tidak ada reaksi dari klien • Klien dapat mengontrol nyeri dengan
(Malam) 2 02.55 memberikan terapi music saat klien terapi music
nyeri
• Klien bisa mengontrol nyeri O:
dengan terapi musik P: mengangkat tangan kanan
2 03.00 Mengkaji status nyeri klien Q: ditusuk
P: mengangkat tangan kanan dan R: lengan tangan kanan atas
miring ke kanan S: 1
Q: ditekan T: nyeri timbul tiba-tiba
R: lengan tangan kanan atas
Tanggal No. Dx Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi Paraf
5 September 2014 S: 1 TD : 120/80 mmHg
T: nyeri timbul tiba-tiba Nadi : 93x/menit
(Malam) 2 03.15 Monitor tanda-tanda vital Suhu : 36,3ºC
TD : 120/90 mmHg RR : 18x/menit
Nadi : 92x/menit
Suhu : 36,4ºC A:
RR : 17x/menit Nyeri teratasi sebagian
Ansietas teratasi sebagian
Gangguang citra tubuh belum teratasi

P:
Seluruh intervensi dilanjutkan

6 September 2014 1 08.00 Memfasilitasi klien saat melakukan 14.00 S:


komunikasi dengan klien • Klien lebih nyaman dengan distraski
(Pagi) kondrosarkoma pula nyeri berupa terapi music
• Klien merasa lebih semangat, • Klien tidak merasa cemas
tidak cemas dan memiliki • Klien merasa percaya diri lagi
kepercayaan diri lagi
2 10.00 Monitor tanda-tanda vital O:
TD : 120/80 mmHg P: mengangkat tangan kanan dan miring
Nadi : 95x/menit ke kanan
Suhu : 36ºC Q: ditekan
RR : 19x/menit R: lengan tangan kanan atas
3 10.30 Mendiskusikan klien untuk S: 0
menuliskan hal-hal yang akan klien T: nyeri timbul tiba-tiba
lakukan untuk meningkatkan rasa TD : 120/80 mmHg
percaya diri di buku harian klien. Nadi : 90x/menit
• Klien sangat antusias dan senang
Tanggal No. Dx Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi Paraf
6 September 2014 1. 11.00 memberikan terapi music saat klien Suhu : 36ºC
nyeri RR : 18x/menit
(pagi) • Klien bisa mengontrol nyeri
dengan terapi musik A:
1 11.05 Mengkaji status nyeri klien Nyeri teratasi
P: mengangkat tangan kanan dan Ansietas teratasi
miring ke kanan Gangguang citra tubuh teratasi
Q: ditekan
R: lengan tangan kanan atas P:
S: 0 Intervensi dihentikan
T: nyeri timbul tiba-tiba
2. 12.00 Memfasilitasi klien saat melakukan
komunikasi dengan klien
kondrosarkoma pula
• Klien merasa tidak cemas lagi
3. 13.00 Mendiskusikan klien untuk
menuliskan hal-hal yang akan klien
lakukan untuk meningkatkan rasa
percaya diri di buku harian klien.
• Klien merasa percaya dirinya
meningkat setelah menuliskan
hal-hal tersebut
2 13.45 Monitor tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 90x/menit
Suhu : 36ºC
RR : 18x/menit
Daftar Pustaka
Boehme, K. A., Schleicher , S., Traub , F., & Bern. (2018). Chondrosarcoma: A Rare Misfortune in Aging Human Cartilage?
The Role of Stem and Progenitor Cells in Proliferation, Malignant Degeneration and Therapeutic Resistance. Int. J. Mol. Sci. , 1-26.

Chen, J.-C., Fong, Y.-C., & Tang, C.-H. (2013). Novel Strategies for the Treatment of Chondrosarcomas: Targeting Integrins.
BioMed Research International, 11.

Frassanito, P. (2013). Recurrent and self-remitting sixth cranial nerve palsy: pathophysiological insight from skull base chondrosarcoma.
J Neurosurg: Pediatrics, 633-636.

Kim, M.-J., Cho, K.-J., Ayala, A., & Jae , Y. (2011). Chondrosarcoma:With Updates onMolecular Genetics. Sarcoma, 15.

Anda mungkin juga menyukai