Anda di halaman 1dari 34

Laporan Kasus

Pathologic fracture 1/3 distal right humerus


et causa primary bone tumor

Milawati Yusuf
K1A1 11 012

Pembimbing:
dr. Rizal Alisi, Sp.OT

Departemen Ortopedi dan Traumatolgi


RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
Kendari
2017
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. SA
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jln Wulele, Lepo-lepo
No. RM : 50 07 58
Tanggal masuk : 22 April 2017
ANAMNESIS
Keluhan utama
Nyeri lengan kanan atas.

Anamnesis terpimpin
Dialami sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit akibat
kecelakaan lalu lintas.

Mekanisme trauma
Pasien terjatuh saat mengendarai motor dijalan yang licin dengan
posisi jatuh kearah kiri. Tangan kanan tidak terbentur oleh benda
apapun. Kecepatan kendaraan pelan.
Riwayat
Pingsan (-), mual (-), muntah (-)
Riwayat alkohol (-), pengobatan (-)
Keluhan ini dirasakan pada benjolan di lengan kanan
atas. Benjolan ini timbul sejak 10 tahun yang lalu
setelah pengobatan kampung patah tulang tertutup
yang dialaminya. Benjolan ini dirasakan membesar
sejak 2 tahun yang lalu setelah patah tulang kembali
akibat benturan ringan di dinding saat bermain.
Setelah trauma kedua ini, lengan kanan atas sering
nyeri terutama saat mengangkat beban berat.
Riwayat demam, nyeri lengan kanan atas malam hari,
penurunan nafsu makan dan berat badan disangkal.
Riwayat penanganan sebelumnya (-)
SURVEY PRIMER
Bebas, tidak ada hambatan jalan napas, cervical spine
A control terkontrol.

Frekuensi 20 x/m, simetris tipe thorakoabdominal B


Tekanan darah 120/70 mmHg
C Nadi 78 x/menit, regular, kuat angkat

GCS : 15, Pupil isokor (2,5 mm/2,5mm)


RCL (+/+) D
E Suhu 36.70 C (Axiller)
SURVEY SEKUNDER
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata : Tidak ada kelainan
Hidung : Tidak ada kelainan
Telinga : Tidak ada kelainan
Mulut : Tidak ada kelainan
Leher : Tidak ada kelainan
Thoraks : Tidak ada kelainan
Abdomen : Tidak ada kelainan
STATUS LOKALIS
Regio Brachii Dextra

Inspeksi
Deformitas (+), hematoma (-), edema (+), luka (-)

Palpasi
Nyeri tekan (+), teraba massa ukuran 5x7 cm, solid dengan
batas tegas, permukaan rata dan terfiksir.
ROM
Gerak aktif dan pasif regio elbow sinistra terbatas karena
nyeri.
NVD
Sensibilitas baik, pulsasi arteri radialis teraba, kuat angkat,
regular, CRT < 2 detik.
Darah Rutin
22/4/2016

WBC : 7.91 x 103 u/L


RBC : 3.83 x 106 u/L
HB : 11.1 gr/dl
PLT : 285 x 103 u/L
X-Ray Brachii Dextra AP/Lat

22/4/2016
DIAGNOSIS KERJA

Pathologic fracture
1/3 distal right humerus et cause
Primary bone tumor susp. Benigna

Diagnosis Banding :
Pemeriksaan
Susp. Maligna Histopatologi/
Dislocation of elbow Biopsi
joint
PENATALAKSANAAN

Non-
Operatif Operatif;
Non-
tergantung Konsul
farmakologi dokter dr.ortopedi
Farmakologi ortopedi
RESUME
Perempuan, 22 tahun
Keluhan nyeri regio brachium dextra sejak 2 jam smrs akibat
terjatuh saat mengendarai motor dijalan yang licin dengan
posisi jatuh kearah kiri. Kecepatan kendaraan pelan.
Dirasakan pada benjolan di regio brachialis dextra yang
timbul sejak 10 tahun yang lalu setelah pengobatan
kampung fraktur tertutup yang dialaminya.
Benjolan membesar sejak 2 tahun yang lalu kembali
mengalami fraktur akibat membentur tembok.
Setelah trauma kedua ini, lengan kanan atas sering nyeri
terutama saat mengangkat beban berat.
Riwayat demam, nyeri lengan kanan atas malam hari,
penurunan nafsu makan dan berat badan disangkal.
Cont
Pemeriksaan fisik didapatkan keaadaan umum sakit
sedang dengan tanda vital dalam batas normal.
Status lokalis pada region brachium dextra: tampak
deformitas dan edema, teraba massa ukuran 5x7 cm,
solid dengan batas tegas, permukaan rata dan terfiksir.
ROM aktif dan pasif, terbatas karena nyeri.
Pemeriksaan X-Ray right brachial AP/Lat didapatkan
fraktur 1/3 distal humerus dextra dan tampak lesi
radiolusen pada 1/3 distal humerus dextra disertai
destruksi tulang dan septasi di dalamnya.
Pendahuluan

TULANG ; kerangka penunjang tubuh yang


memiliki banyak fungsi.
Terus mengalami remodeling penyembuhan
fraktur
Fraktur dapat terjadi ok. Trauma, stress berulang,
kelemahan abnormal. (fraktur patologis)
Kerangka aksial menjadi tempat predileksi ke-3
metastasis.
Definisi
Fraktur ; hilangnya kontinuitas tulang.

Fraktur patologis ; fraktur yang terjadi pada


tulang karena adanya kelainan/penyakit
yang menyebabkan kelemahan pada tulang.

Spontan Secondary fracture


Trauma dan spontaneous
ringan fracture
Epidemiologi

Cukup jarang terjadi


Tidak terdiagnosis
Keganasan tulang primer utama
(osteosarcoma,
chondrosarcoma, dan sarkoma
Ewing) ; 0,2% keganasan di
Inggris dan USA
Etiologi
Tabel 1. Penyebab Fraktur Patologis4
Kondisi lokal benigna Penyakit tulang umum
1. Infeksi kronik 1. Osteogenesis imperfecta
2. Kista tulang soliter 2. Osteoporosis post menopause
3. Defek fibrosa korteks 3. Penyakit tulang metabolic
4. Fibroma kondromiksoid 4. Mielomatosis
5. Kista tulang aneurisme 5. Displasia fibrosa poliostotik
6. Diplasia fibrosa monostotik 6. Penyakit paget
Tumor maligna primer Tumor metastatic
1. Kondrosarkoma Karsinoma metastatic dari payudara,
2. Osteosarkoma paru-paru, ginjal, tiroid dan prostat.
3. Tumor ewing
Diagnosis

Anamnesis Pencitraan:
X-Ray
CT-Scan
MRI
Pemeriksaan
Fisik Pemeriksaan Lainnya:
CBC, LED,
elektroforesis protein
Pemeriksaan dan tes lain untuk
Penunjang menilai penyakit
tulang metabolik.
BIOPSI
Gambar 2. Non-ossifying fibroma. a) Gambaran X-Ray selalu menunjukan kerusakan
korteks, walaupun pada beberapa proyeksi menyerupai kista medullar. b) tulang bisa
fraktur pada beberapa daerah yang lemah [Dikutip dari kepustakaan 4]
Gambar 3. Simple bone cyst: mengisi rongga meduler tetapi
tidak mengekspansi tulang. [Dikutip dari kepustakaan 4]
Gambar 4. Giant cell tumor. [Dikutip dari kepustakaan 4]
Gambar 8. Ewings tumor pada humerus. [Dikutip dari
kepustakaan 4]
Gambar 6. Osteosarcoma. a) Gambar X-ray femur distal. b,c)
MRI; scanning potongan coronal dan sagital menunjukan
perluasan intra dan ekstraosseus dari tumor. [Dikutip dari
kepustakaan 4]
Gambar 7. Condrosarcoma primer . [Dikutip dari kepustakaan 4]
Penatalaksanaan
Pertolongan pertama
Pertolongan
Membersihkan jalan napas,
Awal menutup luka dengan verban
bersih dan imobilisasi

4R Penilaian klinis
Luka tembus tulang ? Trauma
pembuh darah ? Trauma organ ?
Pengobatan
umum
Resusitasi
Terapi Mis. Pasien fraktur multiple
Spesifik dengan syok
Penatalaksanaan
Recognition; diagnosis dan
Pertolongan penilaian fraktur
Awal

4R Reduction; reduksi fraktur

Pengobatan
umum
Retention; imobilisasi fraktur

Terapi Rehabilitation;
Spesifik mengembalikan aktivitas
fungsional semaksimal
mungkin
Penatalaksanaan
Kelainan tulang umum
Pertolongan Mis. Pager disease ; imobilisasi
Awal adekuat dgan fiksasi interna

Kelainan jinak lokal tulang


4R Kuretase

Pengobatan Tumor maligna primer


umum Bidai dan stabilisasi dengan
Fiksasi interna
protesis
Terapi
Spesifik
Tumor metastasis
Tergantung letak
DISKUSI
KASUS PEMBAHASAN
Perempuan, 22 tahun datang ke Kesimpulan: Dengan trauma energi rendah pasien
rumah sakit dengan keluhan nyeri dapat mengalami fraktur pada regio brachium
pada regio brachium dextra sejak 2 dextra, sehingga dicurigai terdapat suatu
jam sebelum masuk rumah sakit kelemahan abnormal pada tulang atau yang
akibat terjatuh saat mengendarai disebut sebagai fraktur patologis.
motor dijalan yang licin dengan
posisi jatuh kearah kiri. Kecepatan Teori: curiga fraktur patologis fraktur yang terkait
kendaraan ringan. Keluhan ini dengan trauma minimal, letak fraktur tidak biasa,
terutama dirasakan pada benjolan tampak proses abnormal pada tulang terlihat
di region brachium dextra. pada radiografi.

Penyebab utama pada usia <20 th tumor tulang


jinak dan kista.
DISKUSI
KASUS PEMBAHASAN
Benjolan ini dirasakan membesar Kesimpulan: Tumor primer tulang
sejak 2 tahun yang lalu setelah Teori : Benjolan yang perlangsungannya lama
kembali mengalami fraktur akibat dicurigai suatu lesi benigna.
membentur tembok.
Terdapat banyak varian tumor tulang primer dan
Benjolan timbul sejak 10 tahun yang umumnya adalah benigna yang bersifat
lalu setelah pengobatan kampung asimptomatik sehingga tidak terdeteksi atau
fraktur tertutup yang dialaminya. secara tidak sengaja ditemukan pada pemeriksaan
radiografi untuk alasan lain.
Riwayat menderita penyakit lain,
demam, nyeri lengan kanan atas, Gejala lain yang biasa dikeluhkan adalah demam,
penurunan nafsu makan dan berat kelelahan dan penurunan berat badan. Gejala ini
badan disangkal. merupakan gejala lanjut suatu tumor maligna., dan
tidak tampak pada lesi benigna.
DISKUSI
KASUS PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan fisik, teraba massa Tahap lanjut: pembengkakan tumor
ukuran 5x7 cm, solid dengan batas disertai , termasuk kulit yang kencang
tegas, permukaan rata dan terfiksir. dan berkepala tajam, pewarnaan
yang tajam, hipertermia, serta striasi
Pada pemeriksaan X-ray tampak lesi pada kulit dan akhirnya, ulserasi.
radiolusen pada 1/3 distal humerus
dextra disertai destruksi tulang dan Mobilitas kulit, subkutis dan otot di
septasi di dalamnya. atas tumor juga harus dinilai. Semakin
sedikit mobilitas, semakin besar
kemungkinan faktor ini merupakan
kriteria keganasan.

Gambaran radiolusen apapun


(misalnya fibroma atau chondroma)
mungkin terlihat seperti kista. Jika
batas 'kista' jelas, kemungkinan ini
adalah lesi jinak.
DISKUSI

KASUS PEMBAHASAN
Tatalaksana Prinsip tatalaksana fraktur patologis adalah
Non-operatif sama dengan fraktur yang lain, dengan
Farmakologi analgetik metode pilihan yang tergantung pada
Non-farmakologi splint dan kondisi tulang.
elevasi ekstremitas
Operatif konsul dokter
ortopedi
Tumor Benigna Tulang
Tipe Usia Lokasi Gejala Klinis X-Ray
histologi
Non- Anak-anak Metafisis tulang panjang; Umumnya tidak bergejala; tidak Tampak daerah radiolusen oval
ossifying lesi multiple. sengaja ditemukan pada di atau berdekatan dengan
fibroma pemeriksaan X-Ray. Kadang korteks. Lesi padat, namun cystic
menimbulkan fraktur patologis. pada x-ray, itu adalah lesi padat
yang terdiri dari jaringan fibrosa
yang tidak biasa.
Simple bone Anak-anak Metafisis tulang panjang, Umumnya tidak bergejala; Tampak gelembung besar di
cyst paling sering pada humerus ditemukan setelah fraktur dalam tulang yang keseluruhan
atau femur proksimal. patologis atau sebagai temuan metafisis tetapi tidak melampaui
insidentil pada pemeriksaan sinar- pelat physeal.
x.
Osteochondr 10-30 tahun Distal femur, proximal tibia, Eksostosis berlanjut pada Exotosis metafisis. Pada lesi yang
oma proximal humerus, jarang pembesaran sampai akhir periode besar, terjadi degenerasi dan
pada tulang datar. pertumbuhan normal untuk tulang kalsifikasi tulang rawan, yang
itu; pembesaran lebih lanjut kemuadian menunjukkan
setelah itu menunjukkan perubahan gambaran eksototsi yang di
menjadi ganas. kelililngi bercak kalsifikasi.
Giant cell 20-45 tahun Distal femur, proximal tibia, Pasien biasanya adalah orang Tumor ini padat,namun pada
tumor distal radius, sacrum. dewasa muda yang mengeluh sakit sinar x sebagai area 'kistik' (yaitu
pada distal tulang yang panjang; radiolusen) yang terletak secara
terkadang ada sedikit bengkak. eksentrik pada ujung tulang yang
Fraktur patologis terjadi pada 10- panjang. Tidak seperti lesi 'kistik'
15% kasus. lainnya, ia selalu meluas sampai
ke pelat tulang subchondral.
Margin endosteal biasanya jelas,
tapi pada lesi invasif, hal itu tidak
jelas.
Tumor Benigna Tulang
Osteosarcoma Anak-anak Metafisis tulang panjang, Gejala petama adalah nyeri Tampak lesi osteolitik, margin
dan umumnya sekitar lutut dan yang konstan, lebih berat tumor kurang jelas. Kadang
dewasa proximal humerus. malam hari dan secara meluas jaringan yang
muda bertahap meningkat. berdekatan.
Terkadang pasien datang Patognomik: sun brust
dengan benjolan. Pada appareance dan segitiga
pemeriksaan didapatkan Codman.
pembengkakan. Pda kasus
yang terlambat ditangani
meradang. Sedimentasi
eritrosit dan alkaline
phosphatase meningkat.
Chondrosarco 40-50 Metafisis tulang tubular Tumor lambat tumbuh dan Tampak area radiolusen dengan
ma tahun biasanya tidak tampak fluktuasi kalsifikasi sentral.
berbulan-bulan sebelum Beberapa lesi terlihat seperti
ditemukan. Benjolan secara chondroma jinak; tampak lesi
bertahap membesar. Lesi osteolitik.
meduler bisa terjadi
menyebabkan fraktur
patologis.
Ewing Sarcoma 5-30 tahun Pelvis, tulang panjang Sakit-sering berdenyut dan XTampak area destruksi tulang,
ekstremitas atas dan bawah. bengkak. Gejala sistemik tidak seperti pada osteosarcoma,
hadir dan pireksia. ESR yang sebagian besar di mid diafisis.
meningkat. Perlu disingkirkan Pembentukan tulang baru dapat
kemungkinan infeksi. terjadi di sepanjang poros dan
kadang-kadang tampak seperti
lapisan tulang fusiform di sekitar
lesi yang disebut efek 'bawang
bombay'.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai