Pembimbing
dr. Hendra Mahardhana, Sp.OT
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RISKESDAS (2011)
fraktur ekstremitas bawah akibat kecelakaan
paling banyak
46,2% dari 45.987
14.027 mengalami fraktur cruris
3.775 fraktur tibia,
336 fraktur fibula
Nama : Ny. S
Umur/Tanggal Lahir : 38 tahun / 06 Juni 1984
Alamat : Papungan, Kanigoro, Kab. Blitar
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal MRS : 02 April 2022, pukul 11.30 WIB (IGD)
No. Register : 737***
ANAMNESIS
Jenis Hasil
Pemeriksaan
Hemoglobin 11,9
Leukosit 3.370 HIV (Pack Test) Non Reaktif
Trombosit 511.000 HbsAg (Strip test) Non Reaktif
PCV 37,1 Anti HCV (Strip) Non Reaktif
Diff. count 1/3/1/10/72/14 Rapid Antigen Non Reaktif
MCV 80,5 SARS COV-2
MCH 25,8
MCHC 32.0
Eritrosit 4.600.000
THORAX PA PELVIS AP
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Femur Kanan AP
• Tampak fraktur kominutif di 1/3
tengah os femur kanan + mild soft
tissue swelling
• Trabekulasi tulang di luar lesi
tampak baik
• Celah dan permukaan sendi tampak
baik
• Tak tampak destruksi/erosi tulang
• Tak tampak
dislokasi/subluksasi sendi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tampak fraktur
kominutif di 1/3
distal os tibia kanan
dengan soft tissue
swelling
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pedis kanan AP
Penatalaksanaan
• Infus RL 20 tpm
• Inj. Ketorolac 3 x 1 Ampul
• Inj. Ranitidin 3x 1 Ampul
• Backslab panjang dari paha
• Skin traksi 4 kg
• Pro ORIF
IMAGING POST ORIF
PEMERIKSAAN PENUNJANG
●●Etiologi:
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas dari tulang.
● Biasanya
trauma, stress disebabkan oleh rudapaksa
berulang (terutama atau
pada atlet tekanankelainan
/ penari), eksternalpada
yangtulang
datang
(fraktur lebih besar
patologis: dari yang
misalnya pada dapat diserap oleh tulang
osteroporosis.
KLASIFIKASI FRAKTUR
● Berdasarkan:
● Garis fraktur, ada tidaknya pergeseran, terbuka/tertutup
KLASIFIKASI FRAKTUR
● Berdasarkan:
● Garis fraktur, ada tidaknya pergeseran, terbuka/tertutup
KLASIFIKASI FRAKTUR
REDUKSI
TRAKSI
• Skin traksi adalah menarik bagian tulang yang patah dengan menempelkan pleter
langsung pada kulit untuk mempertahankan bentuk, membentuk menimbulkan
spasme otot pada bagian yang cidera, dan biasanya digunakan untuk jangka
pendek
• Skeletal Traksi adalah traksi yang digunakan untuk meluruskan tulang yang cidera
pada sendi panjang untuk mempertahankan bentuk dengan memasukkan pins atau
kawat ke dalam tulang.
IMOBILISASI
● setelah dilakukan reposisi secara reduksi atau traksi pada fragmen tulang yang
patah, dilakukan imobilisasi dan hendaknya anggota badan yang mengalami
fraktur tersebut diminimalisir gerakannya untuk mencegah tulang berubah
posisi kembali
PEMBAHASASAN
PEMBAHASAN