NIM: 0120840086
hematokrit 27,0%
Leukosit 5.60.10^3/uL
Trombosit 197.10^3/uL
Eritrosit 3.32.10^6/uL
BT 3’30”
CT 11’30”
Foto X-ray regio pelvis AP
Pemeriksaan
penunjang
Medikamentosa
1. IVFD RL 500 ml 20 tpm
2. Inj. Natrium metimazol 3x 1gr iv
3. Inj. Ranitidine 2x1 amp iv
Non medikamentosa
1. Pemasangan skin traksi dengan
beban 3 kg
2. EKG
3. Rencana tranfusi PRC 2 bag
Pre Op Post OP
Medikamentosa Non medikamentosa
IVFD RL 20 tpm Cek HB post operasi (bila HB < 9
g/dL, tranfusi PRC)
Inj. Ceftriaxone 2 x 1gr IV
Inj. Netilmici Sulfate 2 x 300 mg IV
Inj. Ketorolac 2 x 30 mg IV
Inj. Tramadol 3 x 1 amp IV
Inj. Ranitidine 2 x 1 amp IV
Qua ad vitam : ad bonam
Qua ad fungsionam : Dubia ad bonam
Qua ad sanam : ad bonam
DEFINISI
Epidemiologi
Etiologi 50% dari semua fraktur femur
proksimal
Sekitar 150.000 fraktur
Patologik Kompresi
intertrochanteric angka kejadian 63
dan 34 per 100.000 penduduk per
tahun untuk wanita dan pria tua di
Amerika Serikat
Rasio wanita dengan pria berkisar dari
2:1 hingga 8:1,
Fraktur intrakapsuler Klasifikasi Kyle
Fraktur ekstrakapsuler
1. Fase hematoma (dalam waktu 24
jam timbul perdarahan)
2. Fase proliferasi/inflamasi (Terjadi 1
– 5 hari setelah trauma)
3. Fase pembentukan kalus (terjadi 6 –
10 hari setelah trauma)
4. Fase konsolidasi (2 – 3 minggu
setelah fraktur sampai dengan
sembuh)
5. Fase remodeling (waktu lebih 10
minggu)
ANAMNESIS Pemeriksaan Penunjang
PEMERISAAN FISIK Laboraturium
STATUS GENERALIS Foto X-ray
STATUS LOKALIS
Tindakan Konservatif Tindakan Operatif
Imobilisasi ORIF
Rehabilitasi OREF
Reposisi tertutup dan fiksasi
dengan gips
Traksi
Komplikasi dini pada fraktur Komplikasi lanjut pada fraktur
1. Tulang : infeksi 1. Tulang
2. Jaringan lunak Nekrosis avaskular
Lepuh dan luka akibat gips Penyatuan lambat dan non-union
3. Sendi Mal-union
Cedera ligament 2. Jaringan lunak
Ulkus dekubitus
Tekanan dan terjepitnya saraf
3. Sendi
Kekakuan
Pada kasus didapatkan seorang wanita usia 65 tahun
mengalami fraktur tertutup pada intertrochanter femur
dextra.
fraktur tertutup karena kulit pada daerah fraktur masih intak
(tidak terdapat hubungan fragmen tulang dengan dunia luar)
Trauma tidak langsung karena tulang yang fraktur jauh dari
tempat yang terkena tekanan atau tempat awal kontaknya
Fraktur patologik, karena terjadi kerapuhan pada tulang
Trauma energy rendah, biasanya terjadi pada usia lanjut
Penyebab fraktur pada trauma energi rendah dikarenakan
kombinasi dari beberapa faktor:
1. Peningkatan kerapuhan tulang dari daerah
intertrochanteric femur (osteoporosis and
osteomalacia).
2. Penurunan tonus otot di daerah proksimal femur
dikarenakan proses penuaan.
3. Tumor jinak ataupun ganas, bersama dengan metastasis
seperti multiple myeloma dan keganasan lainnya, dapat
menyebabkan struktur tulang melemah.
Status Lokalis: Regio Femoralis Dextra