Identitas Pasien
Nama
: Nn. O
Usia
: 28 tahun
Pekerjaan
: SPG
Alamat
: Tirtonirmolo, Yogyakarta
: 29 Juli 2015
Anamnesis
Keluhan Utama
Riwayat Operasi :
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Sedang (Lemas, kesakitan)
Kesadaran : compos mentis
GCS
: E3, V5, M6 = 14.
Vital sign :
TD
HR = 90 x/menit
RR = 18 x/menit
Suhu
= 36,8OC
VAS = 7
= 130/80
Leher :
Jejas (-), Deformitas (-), Nyeri tekan (-),
Krepitasi (-)
Thorax :
Inspeksi Jejas (-), Deformitas (-), Retraksi dinding
dada (-).
Palpasi Nyeri tekan (-).
Perkusi Paru : Sonor , Batas Jantung normal.
Auskultasi Paru : Vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/Jantung : S1S2 Normal, G -/-, M -/-
Abdomen :
Inspeksi Dinding abdomen simetris,
distensi (-), massa (-), jaringan
parut (-).
Auskultasi Peristaltik usus (normal).
Perkusi Timpani
Palpasi *Nyeri tekan palpasi ringan dan berat (-),
nyeri tekan lepas (-), defans muskuler (-).
*Palpasi organ dalam seperti lien,
hepar, ren tidak teraba, nyeri tekan
(-)
STATUS LOKALIS
Ekstremitas
Inspeksi (Look):
Clavicula dextra Deformitas (+), Edema
(+), Hematom (-).
Pedis sinistra Deformitas (-), Edema (+),
Hematom (-), VE (+ di dorsopedis 1 cm).
Palpasi (Feel) :
Clavicula dextra Suhu hangat; Krepitasi dan
nyeri tekan/tenderness (+) di 1/3 medial;
Neurovasculer Disturbance/ NVD (-) pulsasi A.
brachialis dextra (+), capillary refill < 2 dtk,
sensibilitas baik.
pasif
art.
bila
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen thorax
Interpretasi
rontgen :
Fraktur clavicula 1/3
medial dextra
Interpretasi
rontgen :
Tak tampak kelainan
pada struktur os pedis
terutama tanda
fracture/dislokasi
CT-Scan kepala
Interpretasi
rontgen :
Tak tampak gambaran
perdarahan. Tampak
edema cerebrii, dan
fracture os nasal
Laboratorium
Hb : 11,3 gr/dL (L)
Leukosit : 12,75 ribu/mmk (H)
Hitung jenis Eosinofil :0,1 % (L)
Basofil : 0,2 %
Segmen : 88,8 % (H)
Limfosit : 6,7 % (H)
Monosit : 4,2 %
Hematokrit : 33,9 %
Eritrosit : 4,35 juta/mmk
Trombosit : 205 ribu/mmk
Gol darah : B
Diagnosis
Fraktur clavicula 1/3 medial dextra
Fraktur calcaneus sinistra
CKR
Terapi
Penanganan awal :
O2 3L
Wound Toilet VE di frontal sinistra, filtrum, dan dorsopedis.
Reposisi dan Imobilisasi calcaneus sinistra dengan fiksasi
(gips spalk).
Pemasangan Arm sling pada lengan kanan pasien (usaha
imobilisasi clavicula dextra).
Infus RL 500 mL.
Inj Piracetam 1 ampl IV
Inj Ceftriaxon 1 ampl IV
Inj Ketesse 1 ampl IV
Inj Ondancetron 1 ampl IV
Terapi
Medikamentosa lanjutan:
Inj Piracetam 2 x 3gr IV (sampai 3/8/2015)
Inj Ceftriaxon 2 x 1 ampl IV (sampai 3/8/2015)
Inj Ketesse 2 x 1 ampl IV (sampai 3/8/2015)
Inj Ondancetron 2 x 1 ampl IV (sampai 1/8/2015)
Asam mefenamat 3 x 500gr (Mulai 3/8/2015)
Ceftrox 2 x 1gr (Mulai 3/8/2015)
Ossovit 1 x 1gr (Mulai 3/8/2015)
Meiact 2 x 200mg (Mulai 3/8/2015)
IGD
Balance cairan :
RL 500cc
Tindakan bedah :
- ORIF fraktur clavicula 1/3 medial dextra (tanggal
3/8/2015).
FRAKTUR
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas
korteks tulang yang menimbulkan gerakan
yang abnormal disertai krepitasi dan nyeri.
Grade II
Laserasi 1 cm tetapi tidak ada
kerusakan jaringan yang hebat dengan
sedikit kontaminasi dari fraktur
Grade III
Terdapat kerusakan yang
luas pada kulit, jaringan
lunak
dan
struktur
neurovaskular,
dengan
kontaminasi yang hebat.
Grade IIIA
Jaringan lunak cukup menutup tulang
yang patah walaupun kerusakan
jaringan hebat. Fraktur bersifat
segmental atau kominutif yang hebat
Grade IIIB
fraktur disertai trauma hebat dengan kerusakan
dan kehilangan jaringan, terdapat kerusakan
periosteum, tulang terbuka, kontaminasi yang
hebat serta fraktur kominutif yang hebat
Grade IIIC
Fraktur terbuka yang disertai kerusakan arteri
yang memerlukan perbaikan tanpa
memperhatikan tingkat kerusakan jaringan
lunak
Fraktur clavicula
Klasifikasi fraktur klavikula (menurut Allman):
Tipe I : Fraktur pada bagian tengah clavicula. Lokasi
yang paling sering terjadi fraktur.
Tipe II : Fraktur pada bagian distal clavicula. Lokasi tersering
kedua mengalami fraktur setelah midclavicula.
Tipe III: Fraktur pada bagian proksimal clavicula. Fraktur yang
paling jarang terjadi dari semua jenis fraktur clavicula,
insidensnya hanya sekitar 5%.
Fraktur calcaneus
Klasifikasi fraktur calcaneus (menurut Sanders):
Tipe 1 : Semua fraktur intraartikular dg dislokasi sendi < 2mm
(berapapun banyaknya jumlah fraktur).
Tipe 2A: Sebuah garis fraktur primer di facet posterior bagian
lateral (biasanya akan membentuk garis Y dengan corpus
calcanei medial atau lateral). Biasanya disertai fraktur lain di
sekitarnya.
Tipe 2B : Sebuah garis fraktur primer di facet posterior bagian
central (biasanya akan membentuk garis Y dengan corpus
calcanei medial atau lateral). Biasanya disertai fraktur lain di
sekitarnya.
Tipe 2C: Sebuah garis fraktur primer di facet posterior bagian
medial (biasanya akan diikuti fraktur tranfersal corpus
calcanei). Biasanya disertai fraktur lain di sekitarnya.
PEMERIKSAAN :
1.Anamnesis
Keluhan, lokasi keluhan, posisi kejadian,
riwayat fraktur sebelumnya, dll.
2.Px Fisik
a)Inspeksi/Look
b)Palpasi/Feel
c)Gerakan/Moving
d)Px trauma di tempat lain
3.Px Penunjang
- Laboratorium (darah rutin, golongan darah,
urinalisa.
- Radiologi : Foto Ro.
PENATALAKSANAAN :
1.Recognize (mengenali)
Kerusakan apa saja, mengetahui mekanisme trauma.
2.Reduction (mengembalikan)
Mengembalikan ke posisi semula.
3.Retaining (mempertahankan)
Mempertahankan hasil reposisi (imobilisasi).
4.Rehabilitation (Rehabilitasi)
Mengembalikan kemampuan anggota tubuh yg sakit
agar bisa berfungsi kembali.
Cedera Kepala
Klasifikasi cedera kepala :
a.Beratnya
Ringan GCS 13 15
Sedang GCS 9 12
Berat GCS 3 - 8
b.Morfologi
b. Morfologi
1) Fraktur tengkorak
Kalvaria Fraktur linear, bintang
(stellata), depresi, non depresi, terbuka,
tertutup.
Basis Cranii Anterior, medial,
posterior.
2) Lesi cranial
Fokal Epidural Hematom (EDH), Subdural
Hematom (SDH), Intracerebral Hematom.
Difus Commotio, contusio, laserasi.
PEMERIKSAAN :
Pemeriksaan fisik
- Airway, Breathing, Circulation
- KU, GCS, VS.
- Cedera luar yang terlihat.
Anamnesis
(Sebab
trauma,
derajat
kesadaran, Amnesia, nyeri kepala, mual,
muntah).
Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium : Darah rutin, Elektrolit,
ureum, kreatinin, golongan darah.
- CT scan
- Ro kepala , Ro servical.
PENATALAKSANAAN :
Terapi non medikamentosa
- Airway
Menjaga jalan nafas dari sumbatan
(muntahan, corpal, lidah, perdarahan,dll).
Tindakan : hiperekstensi kepala,
miring, pasang ET.
- Breathing
Kelancaran pernafasan (O2).
Tindakan : Ventilasi dg respirator.
- Circulation
Kontrol perdarahan dan hemodinamik.
Tindakan : RL, Transfusi darah, dll.
Terapi medikamentosa
- Mengendalikan peningkatan TIK
Manitol 0,5 1 gr/kgBB IV dalam
waktu 20 menit (menurunkan TIK).
Indikasi : Pupil dilatasi, reaksi cahaya (-)
Kontraindikasi : hipotensi hipovolemi.
Furosemid 1 2 mg/kgBB.
- Koreksi gangguan elektrolit dan asam basa
- Antikonvulsan bila perlu
- Terapi simptomatik
Terapi Pembedahan
1) Pada hematoma intracranial
2) Koreksi fraktur impresi (menekan)
3) Edema sereri berat dg TIK
Daftar Pustaka
American College of Surgeons.2012. Advance Trauma Life Support
Program Student Manual, Komisi Trauma IKABI (Ikatan Ahli
Bedah Indonesia), 6th ed, Komisi Trauma IKABI, Jakarta.
Arsyad, Rudy Ali. 2002. Ultimate Surgery Revealed. Yogyakarta.
UGM.
Medscape. 2015. Calcaneus Fractures. American: Medscape.
Dikutip dari: http://emedicine.medscape.com/article/1232246overview [12 Agustus 2015].
Medscape. 2015. Clavicle Fractures. American: Medscape. Dikutip
dari: http://emedicine.medscape.com/article/92429-overview
[12 Agustus 2015].
Sjamsuhidajat R., Wim de Jong. 2011. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi
3. Jakarta. EGC.