DISTAL OS TIBIA
SINISTRA
(Laporan Kasus)
Oleh :
Anisuddin, S. Ked
Preseptor
dr. Syafruddin, Sp.B
Nama : Tn. PA
Umur : 45 tahun
JK : Laki-laki
Status : Menikah
Alamat : Rawa Itek, Kec. Tanah Jambo Aye
Agama : Islam
No. MR : 06.66.35
TMRS : 23 Mei 2015
ANAMNESIS
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37 celcius
Status Generalis
Kepala : Normocephalik
Wajah : Oval, sawo matang, terdapat jejas di
daerah dagu berukuran 5x1 cm
Rambut : Hitam, lurus
Mata : konjungtiva anemis(+/+), sclera ikterik
(-/-), pupil isokor, diameter 3 mm, refleks
cahaya +/+.
Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-)
Mulut : Bibir kering, sianosis (-)
Telinga : Simetris, liang lapang, serumen (-)
Status Generalis
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba
Perkusi :
Batas jantung kanan : Linea midsternal dekstra ICS IV
Batas jantung kiri : Linea midclavicula sinistra ICS V
Batas atas : Linea para sternal sinistra ICS II
Auskultasi : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-),
gallop (-)
Status Generalis
Medikamentosa
IVFD RL 30 gtt/menit
Aminofluid 1 fls/hari
Inj. Fosmisin 1 gr/12 jam
Inj. Amiosin 0,5 gr/12 jam
Inj. Ketorolac 3% 1 amp/8 jam
Inj. Ranitidine 1 amp/8 jam
Kalnex 500 mg /8 jam
Operatif
Debridement + reposisi + gips
PROGNOSIS
Fraktur adalah
terputusnya kontinuitas
dari tulang, sering di ikuti
oleh kerusakan jaringan
lunak dengan berbagai
macam derajat, mengenai
pembuluh darah, otot, dan
persarafan.
KLASIFIKASI KLINIS FRAKTUR
Fraktur Stress
Trauma terjadi terus
menerus pada suatu tempat ●
tertentu
1. Fraktur transversal
Suatu fraktur komplit yang garis patahnya
tegak lurus terhadap sumbu tulang.
2. Fraktur oblik
Fraktur komplit yang melalui korteks
secara diagonal.
3. Fraktur spiral
Bila garis patah terdapat mengelilingi
sepanjang korteks.
5. Fraktur komunitif
Garis patah lebih dari satu dan saling
berhubungan
f. Fraktur segmental
Garis patah lebih dari satu, tetapi tidak
berhubungan
LOKALISASI FRAKTUR
FRAKTUR TIBIA
Tipe II panjang luka lebih dari 1 cm dan tanpa kerusakan jaringan lunak
yang luas.
Tipe IIIa luka dengan kerusakan jaringan yang luas, biasanya lebih dari
10 cm dan mengenai periosteum. Fraktur tipe ini dapat disertai
kemungkinan komplikasi. contohnya: luka tembak.
Non Operatif
Immobi ABSOLUT
Pemeriksaan
RELATIF
Reduksi dalam Proses
lisasi
1.
2.
3.
Fraktur terbuka
Cedera vaskular
Fraktur dengan sindroma
1. Pemendekan
Penyembuhan
2. Fraktur tibia+fibula intak
3. Fraktur tibia dan fibula
dengan level yang sama
kompartemen
4. Cedera Multiple
PENATALAKSANAAN
NON OPERATIF
1. Reduksi
Reduksi adalah terapi fraktur dengan cara
mengantungkan kaki dengan tarikan atau
traksi.
2. Imobilisasi
Imobilisasi dengan menggunakan bidai. Bidai
dapat dirubah dengan gips, dalam 7-10 hari,
atau dibiarkan selama 3-4 minggu.
Operatif
Penatalaksanaan Fraktur dengan operasi, memiliki 2 indikasi, yaitu:
a. Absolut
- Fraktur terbuka yang merusak jaringan lunak, sehingga memerlukan operasi dalam
penyembuhan dan perawatan lukanya.
- Cidera vaskuler sehingga memerlukan operasi untuk memperbaiki jalannya darah di
tungkai
- Fraktur dengan sindroma kompartemen
Cidera multipel, yang diindikasikan untuk memperbaiki mobilitas pasien, juga
mengurangi nyeri.
1. Intermedullary Nailing
2. ORIF (open Reduction with internal fixation)
3. Fiksasi internal standar
4. Ring Fixator
KOMPLIKASI
• Malunion
• Nonunion
• Infeksi
• kerusakan jaringan lunak
• Compartment syndrome
TERIMA KASIH