Maret 2021
Nama: Tn. A
Umur: 30 thn
Pekerjaan: Wiraswasta
Status Generalis
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
Gizi : Baik
Tanda vital
Tekanandarah : 117/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit, reguler, kuat angkat
Pernapasan : 20 x/menit, reguler, simteris kiri dan kanan
Suhu : 36,5oC/aksila
VAS : 5/10 (nyeri sedang)
Status Present
Status Lokalis
Regio Cruris Sinistra:
I : deformitas (+), hematom (-), edema (+), luka (+) 2 ulkus dengan
ukuran + 1 x 2 cm dan + 0,3 x 0,5 cm,
P: nyeri tekan (+)
ROM : Pergerakan aktif dan pasif dari ankle joint dan knee joint tidak
dilakukan karena nyeri.
NVD : Sensibilitas baik
Foto Klinis Pasien Pre Operasi
GDS: 96 mg/dl
Foto Rontgen
Cruris AP/Lateral
Resume
Pasien Tn. A 30 tahun datang dengan keluhan nyeri pada region
cruris sinistra yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu akibat
kecelakaan kerja. Mot: pasien sedang bekerja memotong kayu
dihutan, saat berjalan untuk mengumpulkan kayu pasien tersandung
oleh batang pohon dan terjatuh. Posisi jatuh dengan tumpuan pada
lutut dan betis mengenai batang pohon. Riwayat pengobatan
sebelumnya di urut oleh dukun. Riwayat Fraktur os tibia fibula 10
tahun lalu dan tidak diobati. Pemeriksaan fisik sakit sedang, compos
mentis, pasien nyeri sedang (VAS 5/10). Pada region cruris sinistra,
inspeksi tampak deformitas (+), Edema (+), luka (+) 2 ulkus dengan
ukuran + 1 x 2 cm dan + 0,3 x 0,5 cm. Palpasi didapatkan nyeri
tekan. Pemeriksaan ROM Pergerakan aktif dan pasif dari ankle dan
knee join tidak dinilai karena nyeri. NVD : Sensibilitas baik.
Pemeriksaan darah rutin dan glukosa darah dalam batas normal.
Radiologi X-ray Tibia fibula sinistra AP/Lateral kesan Fraktur
nonunion 1/3 distal os Tibia sinistra, fraktur malunion os Fibula
Sinistra
DIFERENSIAL
DIAGNOSIS
DIAGNOSA KERJA Open fraktur os tibia
Neglected Fraktur fibula sinistra
Nonunion Os Tibia Ruptur tendon achiles
Sinistra + Neglected Ruptur calcaneofibular
Fraktur Malunion Os ligament
Fibula Sinistra Medial gastrocnemius
strain
Farmakologi
Non Farmakologi: - IVFD RL
- Rest TATALAKSANA
- Ceftriaxone 1g/ 12 j/IV
- Immobilization - Ketorolac 30 mg/ 8 j/
- Education IV
- Ranitidin 50mg /8 j/ IV
Konsul Bedah
Orthopedi
Follow up
Defenisi
Neglegted Fraktur
Fraktur
Fraktur tibia fibula
Nonunion
Anatomi os tibia fibula
Epidemiologi
Pada tahun 2011, World Health Organization (WHO)
mencatat lebih dari 5,6 juta orang meninggal akibat
kecelakaan dan 1,3 juta orang menderita fraktur ekstremitas
bawah
Di Amerika serikat 100.000 kasus fraktur berlanjut menjadi
nonunion, tingkat semua fraktur nonunion adalah sekitar
1,9%- 10%
Fraktur:
- Fraktur traumatik
- Fraktur Stress
- Fraktur Patologis Nonunion:
- Penurunan suplai darah
- Nutrisi
- Merokok dan hygine
Diagnosis
Anamnesis
Keluhan utama: nyeri pada region cruris, ada gangguan fungsi
ekstremitas yaitu kesulitan berjalan
MoT: dapat diduga kemungkinan politrauma dan fraktur multiple
HoT: Adanya keluhan yang berhub. Dengan trauma serta riwayat
pengobatan
Pemeriksaan Fisik
dilakukan assesment terhadap derajat nyeri, perlu diperhatikan adalah
adanya deformitas, pembengkakkan jaringan lunak pada tempat
fraktur, diperiksa secara teliti Perlu diberikan perhatian khusus untuk
mengenali tanda – tanda sindrom kompartemen
Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pengambilan foto x-ray anteroposterior dan lateral. Pada x-
ray harus tampak adanya sendi ankle dan lutut untuk melihat adanya
fraktur yang meluas hingga ke sendi
Tatalaksana
1. Non Operatif
2. Operatif
Indikasi absolute:
Fraktur terbuka
Fraktur dengan cedera vascular
Fraktur dengan sindrom kompartemen
Pasien dengan cedera multiple untuk meningkatkan mobilisasi,
mengurangi nyeri dan mengurangi pelepasan mediator – mediator
sehingga menurunkan resiko sindrom distress pernafasan.
Indikasi relative:
Adanya shortening yang signifikan pada foto x-ray
Cominutif yang signifikan
Fraktur tibia dengan fibula yang intak
Jenis- jenis operasi
Intramedullary Nailing
Closed intramedullar nailing digunakan
untuk Open fraktur tibia tipe I, II, III A dan
fraktur tertutup tibia terutama fraktur tibia
segmental dan bilateral. Intramedullary
nailing menjaga jaringan lunak sekitar
tempat fraktur dan memberikan
keuntungan mobilisasi lebih awal. Locking
nails pada daerah proksimal dan distal
memberikan control panjang, aligment dan
rotasi pada fraktur tidak stabil dan
memberikan stabilisasi pada fraktur tibia
yang terletak 3-4 cm diatas sendi ankle.
Nailing tidak direkomendasikan untuk
pasien dengan fisis terbuka, deformitas
anatomis, luka bakar ataupun luka terbuka,
serta fraktur terbuka tipe III C.
Fiksasi External
Fikasi Plate dan Screw Tiga tipe fixators terdiri dari half-
Fiksasi dengan plating diindikasikan pin fixators, wire dan ring fixators
untuk frkatur tibia prokssimal dan dan hybrid fixators. Fikasi eksterna
distal yang displaced dan tidak stabil memberikan fiksasi stabil, menjaga
baik dengan atau tanpa keterlibatan vaskularitas tulang dan menjaga
intrartikular. Reduksi terbuka dan jaringan lunak, sedikit perdarahan.
plating memberikan hasil fiksasi Komplikasi tersering fiksasi
stabil, mobilisasi awal sendi knee eksterna adalah infeksi pin site,
dan ankle dan memelihara panjang malunion, joint stiffness, delayed
serta alignment. union. Fiksasi eksterna digunakan
pada fraktur terbuka berat (tipe
IIIB dan tipe C).
komplikasi
Komplikasi Fraktur:
Sindrom kompartemen
Infeksi
Cedera vascular
Malreduksi/Malalignment
Komplikasi terapi:
1. Penyembuhan luka
2.Osteomielitis
3.Sindrom kompartemen
4.Infeksi Pin track
ANALISIS KASUS
Kasus Teori
Laki-laki 30 tahun, keluhan nyeri pada betis Neglected fraktur tibia fibula adalah suatu
kiri. Dialami sejak 1 bulan yang lalu akibat fraktur yang tidak di tangani dengan
kecelakaan kerja. semestinya atau penanganan patah tulang
pada ekstremitas bawah yang salah oleh
MoT: pasien sedang bekerja memotong bone setter (dukun patah) sehingga
kayu dihutan, saat berjalan untuk menghasilkan keadaan keterlambatan dalam
mengumpulkan kayu pasien tersandung oleh penanganan atau kondisi yang lebih buruk
batang pohon dan terjatuh. Posisi jatuh dan bahkan kecacatan.
dengan tumpuan pada lutut dan betis
mengenai batang pohon ditinjau dari penyebab cederanya, cedera
akibat kecelakaan sepeda motor menempati
Riwayat penanganan sebelumnya: diurut peringkat kedua tertinggi setelah cedera
oleh dukun karena jatuh yaitu sebesar 46%
Kasus Teori