Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

CLOSED FRACTURE HUMERUS

Disusun Oleh:
Dr.Riki Yedija Lumban Tobing

Pendamping:
Dr.Risandi H. Pradipto, Sp.OT
Pendahuluan

 Fraktur humerus merupakan diskontinuitas jaringan


tulang humerus. Fraktur tersebut umumnya
disebabkan oleh trauma.
 Selain dapat menimbulkan patah tulang (fraktur),
trauma juga dapat mengenai jaringan lunak sekitar
tulang humerus tersebut, misalnya vulnus (luka),
perdarahan, memar (kontusio), regangan atau
robek parsial (sprain), putus atau robek (avulsi atau
ruptur), gangguan pembuluh darah, dan gangguan
saraf (neuropraksia, aksonotmesis, neurolisis).1
Anatomi Humerus

 Humerus (arm bone) merupakan tulang


terpanjang dan terbesar dari ekstremitas
superior. Tulang tersebut bersendi pada
bagian proksimal dengan skapula dan pada
bagian distal bersendi pada siku lengan
dengan dua tulang, ulna dan radius.3
ANATOMI HUMERUS
 Di bagian posterior tengah humerus, melintas
nervus radialis yang melingkari periosteum
diafisis humerus dari proksimal ke distal dan
mudah mengalami cedera akibat patah tulang
humerus bagian tengah.
 Secara klinis, pada cedera nervus radialis
didapati ketidakmampuan melakukan ekstensi
pergelangan tangan sehingga pasien tidak
mampu melakukan fleksi jari secara efektif dan
tidak dapat menggenggam.1
Fraktur Humerus

 DEFINISI
 Fraktur Humerus adalah hilangnya
kontinuitas tulang , tulang rawan sendi,
tulang rawan epifisial baik yang bersifat total
maupun parsial pada tulang humerus yang
umumnya disebabkan oleh tekanan yang
berlebihan.
 Patofisiologi Fraktur:
 1.Trauma Langsung
 2.Trauma Tidak Langsung
 KLASIFIKASI
 Fraktur Humerus dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
 1. Klasifikasi Etiologi
Fraktur traumatik, terjadi karena trauma tiba-tiba
Fraktur patologis, terjadi karena kelelahan tulang sebelumnya akibat proses
patologis didalam tulang
Fraktur stres, terjadi akibat trauma yang terus menerus
 2.Klasifikasi Klinis
Fraktur tertutup (simple fracture) adalah suatu fraktur yang tidak
mempunyai hubungan dewngan dunia luar.
Fraktur terbuka (compund fracture) adalah fraktur yang mempunyai
hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak,
dapat berbentuk from within (dari dalam) from without (dari luar).
Fraktur dengan komplikasi adalah fraktur yang disertai dengan
komplikasi misalnya malunion, delayed union, non union, infeksi tulang.
 3.Berdasarkan bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme trauma.
Fraktur Transversal: fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan
akibat trauma angulasi atau langsung.
Fraktur Oblik: fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap
sumbu tulang dan merupakan akibat trauma angulasi juga.
Fraktur Spiral: fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang
disebabkan trauma rotasi.

 4.Berdasarkan jumlah garis patah.


Fraktur Komunitif: fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling
berhubungan.
Fraktur Segmental: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak
berhubungan.
Fraktur Multiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang
yang sama.
 5.Menurut hubungan antara fragmen satu dengan yang lainnya
Tidak bergeser (undisplaced)
Bergeser (displaced): bersampingan,angulasi, rotasi, distraksi, over-riding, impaksi.
Gambaran Klinis
 A.Anamnesis
 B.Pemeriksaan Fisik
~Gambaran Umum
~Pemeriksaan Lokal: (Look, Feel, Move)
 C.Pemeriksaan Radiologi
 D. Diagnosis Fraktur
 E. Penatalaksanaan Fraktur
~Penatalaksanaan awal
~Prinsip pengobatan fraktur (4R)
Penanganan Fraktur
 1.Non Operatif
 1.Reduksi
 Reduksi adalah terapi fraktur dengan cara menggantungkan kaki dengan tarikan atau traksi.
 2.Imobilisasi
 Imobilisasi dengan menggunakan bidai. Bidai dapat dirubah dengan gips dalam 7-10 hari, atau
dibiarkan selama 3-4 minggu.
 3.Pemeriksaan dalam masa penyembuhan
 Dalam penyembuhan, pasien harus dievaluasi dengan pemeriksaan rontgen tiap 6 atau 8
minggu. Program penyembuhan dengan latihan berjalan, rehabilitasi ankle, memperkuat otot
kuadrisef yang nantinya diharapkan dapat mengembalikan kefungsi normal.
 
 2.Operatif
 Penatalaksanaan Fraktur dengan operasi dengan indikasi, yaitu:
 Fraktur terbuka yang merusak jaringan lunak, sehingga memerlukan operasi dalam
penyembuhan dan perawatan lukanya.
 Cidera vaskuler sehingga memerlukan operasi untuk memperbaiki jalannya darah ditungkai.
Fraktur dengan sindroma kompartemen.
5 Tahap Penyembuhan Fraktur
 1. Tahap Hematoma (dalam waktu 24 jam
     

timbul perdarahan)
 2.  Tahap Proliferasi/inflamasi (terjadi 1-5 hari).
 3.  Tahap Pembentukan Kalus. (terjadi 6-10 hari
setelah trauma)
 4.  Tahap Konsolidasi (Osifikasi) (2-3 minggu
setelah fraktur sampai sembuh)
 5.  Tahap Remodeling (2-3 minggu setelah
fraktur sampai dengan sembuh
Komplikasi Fraktur
 Adapun komplikasi yang dapat terjadi:
 Kekakuan sendi bahu (ankilosis). Lesi pada n.Sirkumfleksi
aksilaris menyebabkan paralisis m.Deltoid.
 Apabila pada fraktur medial humerus disertai komplikasi
cdera n.Radialis, harus dilakukan operasi reduksi dan
internal fiksasi dengan plate screw untuk humerus disertai
eksplorasi n.Radialis.
 Sindroma kompartemen yang biasa disebut dalam 5 P
(Pain, Pallor, Pulselesness, Paraesthesia, Paralysis),
terjepitnya a. Brakhialis yang akan menyebabkan nekrosis
otot-otot dan saraf.
Prognosis
 Prognosis dikatakan baik jika penderita secepat mungkin
dibawa kerumah sakit sesaat terjadi trauma, kemudian
jenis fraktur yang diderita ringan, bentuk dan jenis
perpatahan simpel, kondisi umum pasien baik, usia
pasien relative muda, tidak terdapat infeksi pada fraktur
dan peredaran darah lancar.
Ilustrasi Kasus
 IDENTITAS:
 Nama : Ny.YT
 Umur: 57Tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMA
 Alamat : Muncar
 Bangsa : Indonesia
 Tanggal Masuk : 21 Januari 2019
 Tanggal Pemeriksaan : 21 Januari 2019
 No. R.M : 334475
ANAMNESIS
Autoanamnesis pada tanggal 21 Januari 2019
Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD RSUD Genteng dengan keluhan nyeri pada lengan kanan dan kiri sejak 3 jam
SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Genteng dengan keluhan nyeri pada lengan kanan dan kiri sejak 3 jam
SMRS. Sebelumnya pasien merupakan rujukan dari RSU Bakti Mulia. Pasien mengalami KLL
didaerah Muncar saat mengendarai sepeda motor. Saat mengendarai motor, pasien ditabrak oleh
pengendara sepeda motor lain nya dari samping kanan dan pasien mengalami kehilangan
keseimbangan kemudian terjatuh kekanan. Pasien menyangga tubuhnya dengan menumpu pada
kedua lengan kanan dan kiri, sehingga tubuh pasien tidak tertimpa sepeda motor.
Saat terbangun dari jatuh, pasien merasakan nyeri pada kedua lengan kanan dan kiri disertai
bengkak, nyeri pada lengan kanan dan kiri dirasakan bertambah berat saat pasien berusaha
menggerakkannya. Luka yang diderita pasien hanya luka kecil dengan perdarahan minimal.
Keluhan kesemutan dan baal pada lengan kanan dan kiri disangkal. Pasien tidak mengalami
benturan dikepala saat kejadian dan tetap sadar.
Saat di IGD RSUD Genteng pasien kemudian direncanakan operasi segera. Saat ini pasien masih
merasa nyeri pada lengan kanan dan kiri. Kesemutan, rasa baal disangkal.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Keluhan nyeri dibagian tubuh lain disangkal. Riwayat trauma sebelumnya disangkal,
riwayat darah tinggi, penyakit jantung, kencing manis, asma dan alergi disangkal.
  
 Riwayat Penyakit Keluarga
 Hipertensi (-)
 Penyakit Jantung (-)
 DM (-)
 Asma (-)
 Alergi (-)
 PEMERIKSAAN FISIK
 Data pemeriksaan fisik tanggal 21 Januari 2019
 PRIMARY SURVEY
~ Airway :
Obstruksi jalan nafas (-), frakur mandibula (-), fraktur maksila (-), fraktur laring atau trakea (-).
 
 ~Breathing :
Nafas spontan, frekuensi 20x/menit, suara nafas vesikuler
Hard tissue: Frakture costae (-)
Soft tissue : pneumothorax (-), hematothorax (-)
 ~Circulation :
Nadi: frekuensi 88x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
Tekanan darah : 120/80 mmHg
 ~Disability :
Kesadaran composmentis, GCS 456.
Pupil isokor 3mm/ 3mm, reflek cahaya +/+.
 ~Exposure :
Ekstremitas superior dextra/sinistra:
Regio Brachii: deformitas (+), edema (+), krepitasi (+), nyeri (+), kesemutan (-), nadi perifer (+).
 SECONDARY SURVEY
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos Mentis
 Berat Badan : 46kg
 Tinggi Badan : 160cm

 Tanda vital
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit, reguler
 Pernafasan :20x/menit
 Suhu : 36,6 C
 Status Generalis
 Kepala: Normochepali, rambut hitam, lurus,distribusi merata
Mata: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+, pupil
bulat isokor, diameter 3 mm/3 mm
Mulut : Mukosa kering (-), oral hygiene baik
Telinga : Normotia,serumen +/+, sekret-/-
Hidung : Normosepta, sekret -/-, sekret-/-,tidak ada pernafasan cuping
hidung,rhinore-/-
Leher : Pembesaran kelenjar KGB (-)

 Paru : Dalam batas normal

 Jantung : Dalam batas normal

 Abdomen : Dalam batas normal


 Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas
 Kulit : Turgor baik
 Status Lokalis Regio Brachii Dextra dan Sinistra:
 Look:
~Warna kulit : sama dengan warna kulit sekitar
~Edema : (+)
~Abrasio : (-)
~Deformitas: (+)
 Feel:
~Suhu Kulit : sama dengan suhu kulit sekitar
~Nyeri tekan : (+)
~Krepitasi : (+)
~Pulsasi arteri Radialis : (+)
 Move:
~ROM shoulder terbatas , ROM elbow 0-100 (derajat)
 Pemeriksaan Penunjang
 Foto RO Regio Brachii Dextra/Sinistra: Tampak diskontinuitas tulang
humerus 1/3 distal dekstra dan 1/3 medial sinistra
 

 Laboratorium:
 HB :12,4
 Leukosit:17.730
 HCT : 37
 Trombosit :366.000
 Gol.Darah :B
 Foto RO Thorax :Tidak tampak ada kelainan

 Assessment
Close fracture humerus dekstra/sinistra 1/3 distal
 Plan
1. MRS : Operasi reposisi + ORIF
 Prognosis
 Quo ad vitam : ad. Bonam
 Quo ad functionam : dubia
 Quo ad sanationam : ad. Bonam
 
 Hasil Pembelajaran
 Diagnosis Closed fracture humerus 1/3 distal dextra + Closed Fracture humerus 1/3 medial sinistra
 Edukasi kepada pasien mengenai faktor risiko fraktur, tujuan pengobatan dan komplikasi yang
mungkin timbul.
Kesimpulan Kasus
 Subyektif
~Nyeri pada lengan kanan dan kiri atas sejak 3 jam yang lalu setelah KLL. Nyeri dirasakan terus menerus
terutama saat lengan digerakkan. Nyeri berkurang bila minum obat anti nyeri. Lengan tangan kanan dan
kiri atas juga terasa berat, bengkak sesaat setelah kecelakaan.Tidak ada luka pada lengan kanan dan kiri.
Tidak pusing,mual, dan muntah.
 Obyektif
~Hasil pemeriksaan fisik, foto rontgen humerus AP dan Lateral sangat mendukung diagnosis closed
fracture humerus 1/3 distal dekstra dan Closed fracture humerus 1/3 medial sinistra. Pada kasus ini
diagnosis ditegakkan berdasarkan:
 Gejala klinis (nyeri pada lengan kanan dan kiri atas dan pembengkakan)
~Terdapat tanda pasti fraktur
~Gambaran rontgen yang khas
 Assessment
~Diagnosa close fraktur humerus didasarkan pada hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesa
nyeri pada lengan kanan dan kiri atas. Nyeri dirasakan terus menerus saat lengan digerakkan. Nyeri
berkurang bila minum obat anti nyeri. Lengan tangan kanan dan kiri atas juga terasa berat ,bengkak (+),
dan jari-jari terasa kesemutan (-).Luka (-) pada lengan kanan dan kiri atas.Pusing (-),mual(-), dan muntah
(-).
~Pemeriksaan fisik didapatkan pembengkakan pada regio humeri. ROM shoulder terbatas karena
humerus kehilangan fungsinya untuk menunjang gerak shoulder berupa abduksi, adduksi, dan rotasi
karena humerus adalah insersio musculus pectoralis mayor,deltoideus, dan coracobrachialis. ROM elbow
juga terbatas karena humerus merupakan
 Plan
 Medikamentosa
~IVFD RL 20 TPM
~Ketorolac 3x 30mg IV
~Ranitidine 2x1 ampul IV
 Non-Medikamentosa :
 Konservatif:
~Pasang bidai
~Evaluasi AVN
 Operatif:
~Segera konsul dokter spesialis Orthopedy
~Dapat dilakukkan ORIF atau OREF
FOLLOW UP POST OP H+1
 S : Nyeri pada bekas luka operasi, demam (-), mual (-), muntah (-), flatus (+)
 O: KU : Baik, Kesadaran: Compos Mentis
 Tanda Vital : Tek. Darah: 120/80 mmHg, HR : 80x/menit, RR:20x/menit, S:36,5C
 Status Lokalis:
 Luka bekas operasi tertutup verban, rembesan darah (+) minimal

 Terpasang fiksasi intena berupa plate and screw pada diafisis proksimal hingga distal os humerus
dekstra dan os humerus sinistra dengan kedudukan baik (segaris).
 A: Closed Fracture Humerus 1/3 distal dekstr + Closed Fracture Humerus 1/3 medial sinistra.
 P: IVFD RL 20 TPM
 Inj. Ceftriaxone 2x1g
 Inj. Ketorolac 3x30 mg
 Inj. Ranitidin 2x1 ampul
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai