Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Dr.Riki Yedija Lumban Tobing
Pendamping:
Dr.Risandi H. Pradipto, Sp.OT
Pendahuluan
DEFINISI
Fraktur Humerus adalah hilangnya
kontinuitas tulang , tulang rawan sendi,
tulang rawan epifisial baik yang bersifat total
maupun parsial pada tulang humerus yang
umumnya disebabkan oleh tekanan yang
berlebihan.
Patofisiologi Fraktur:
1.Trauma Langsung
2.Trauma Tidak Langsung
KLASIFIKASI
Fraktur Humerus dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Klasifikasi Etiologi
Fraktur traumatik, terjadi karena trauma tiba-tiba
Fraktur patologis, terjadi karena kelelahan tulang sebelumnya akibat proses
patologis didalam tulang
Fraktur stres, terjadi akibat trauma yang terus menerus
2.Klasifikasi Klinis
Fraktur tertutup (simple fracture) adalah suatu fraktur yang tidak
mempunyai hubungan dewngan dunia luar.
Fraktur terbuka (compund fracture) adalah fraktur yang mempunyai
hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak,
dapat berbentuk from within (dari dalam) from without (dari luar).
Fraktur dengan komplikasi adalah fraktur yang disertai dengan
komplikasi misalnya malunion, delayed union, non union, infeksi tulang.
3.Berdasarkan bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme trauma.
Fraktur Transversal: fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan
akibat trauma angulasi atau langsung.
Fraktur Oblik: fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap
sumbu tulang dan merupakan akibat trauma angulasi juga.
Fraktur Spiral: fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang
disebabkan trauma rotasi.
timbul perdarahan)
2. Tahap Proliferasi/inflamasi (terjadi 1-5 hari).
3. Tahap Pembentukan Kalus. (terjadi 6-10 hari
setelah trauma)
4. Tahap Konsolidasi (Osifikasi) (2-3 minggu
setelah fraktur sampai sembuh)
5. Tahap Remodeling (2-3 minggu setelah
fraktur sampai dengan sembuh
Komplikasi Fraktur
Adapun komplikasi yang dapat terjadi:
Kekakuan sendi bahu (ankilosis). Lesi pada n.Sirkumfleksi
aksilaris menyebabkan paralisis m.Deltoid.
Apabila pada fraktur medial humerus disertai komplikasi
cdera n.Radialis, harus dilakukan operasi reduksi dan
internal fiksasi dengan plate screw untuk humerus disertai
eksplorasi n.Radialis.
Sindroma kompartemen yang biasa disebut dalam 5 P
(Pain, Pallor, Pulselesness, Paraesthesia, Paralysis),
terjepitnya a. Brakhialis yang akan menyebabkan nekrosis
otot-otot dan saraf.
Prognosis
Prognosis dikatakan baik jika penderita secepat mungkin
dibawa kerumah sakit sesaat terjadi trauma, kemudian
jenis fraktur yang diderita ringan, bentuk dan jenis
perpatahan simpel, kondisi umum pasien baik, usia
pasien relative muda, tidak terdapat infeksi pada fraktur
dan peredaran darah lancar.
Ilustrasi Kasus
IDENTITAS:
Nama : Ny.YT
Umur: 57Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Muncar
Bangsa : Indonesia
Tanggal Masuk : 21 Januari 2019
Tanggal Pemeriksaan : 21 Januari 2019
No. R.M : 334475
ANAMNESIS
Autoanamnesis pada tanggal 21 Januari 2019
Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD RSUD Genteng dengan keluhan nyeri pada lengan kanan dan kiri sejak 3 jam
SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Genteng dengan keluhan nyeri pada lengan kanan dan kiri sejak 3 jam
SMRS. Sebelumnya pasien merupakan rujukan dari RSU Bakti Mulia. Pasien mengalami KLL
didaerah Muncar saat mengendarai sepeda motor. Saat mengendarai motor, pasien ditabrak oleh
pengendara sepeda motor lain nya dari samping kanan dan pasien mengalami kehilangan
keseimbangan kemudian terjatuh kekanan. Pasien menyangga tubuhnya dengan menumpu pada
kedua lengan kanan dan kiri, sehingga tubuh pasien tidak tertimpa sepeda motor.
Saat terbangun dari jatuh, pasien merasakan nyeri pada kedua lengan kanan dan kiri disertai
bengkak, nyeri pada lengan kanan dan kiri dirasakan bertambah berat saat pasien berusaha
menggerakkannya. Luka yang diderita pasien hanya luka kecil dengan perdarahan minimal.
Keluhan kesemutan dan baal pada lengan kanan dan kiri disangkal. Pasien tidak mengalami
benturan dikepala saat kejadian dan tetap sadar.
Saat di IGD RSUD Genteng pasien kemudian direncanakan operasi segera. Saat ini pasien masih
merasa nyeri pada lengan kanan dan kiri. Kesemutan, rasa baal disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan nyeri dibagian tubuh lain disangkal. Riwayat trauma sebelumnya disangkal,
riwayat darah tinggi, penyakit jantung, kencing manis, asma dan alergi disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi (-)
Penyakit Jantung (-)
DM (-)
Asma (-)
Alergi (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Data pemeriksaan fisik tanggal 21 Januari 2019
PRIMARY SURVEY
~ Airway :
Obstruksi jalan nafas (-), frakur mandibula (-), fraktur maksila (-), fraktur laring atau trakea (-).
~Breathing :
Nafas spontan, frekuensi 20x/menit, suara nafas vesikuler
Hard tissue: Frakture costae (-)
Soft tissue : pneumothorax (-), hematothorax (-)
~Circulation :
Nadi: frekuensi 88x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
Tekanan darah : 120/80 mmHg
~Disability :
Kesadaran composmentis, GCS 456.
Pupil isokor 3mm/ 3mm, reflek cahaya +/+.
~Exposure :
Ekstremitas superior dextra/sinistra:
Regio Brachii: deformitas (+), edema (+), krepitasi (+), nyeri (+), kesemutan (-), nadi perifer (+).
SECONDARY SURVEY
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Berat Badan : 46kg
Tinggi Badan : 160cm
Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit, reguler
Pernafasan :20x/menit
Suhu : 36,6 C
Status Generalis
Kepala: Normochepali, rambut hitam, lurus,distribusi merata
Mata: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+, pupil
bulat isokor, diameter 3 mm/3 mm
Mulut : Mukosa kering (-), oral hygiene baik
Telinga : Normotia,serumen +/+, sekret-/-
Hidung : Normosepta, sekret -/-, sekret-/-,tidak ada pernafasan cuping
hidung,rhinore-/-
Leher : Pembesaran kelenjar KGB (-)
Laboratorium:
HB :12,4
Leukosit:17.730
HCT : 37
Trombosit :366.000
Gol.Darah :B
Foto RO Thorax :Tidak tampak ada kelainan
Assessment
Close fracture humerus dekstra/sinistra 1/3 distal
Plan
1. MRS : Operasi reposisi + ORIF
Prognosis
Quo ad vitam : ad. Bonam
Quo ad functionam : dubia
Quo ad sanationam : ad. Bonam
Hasil Pembelajaran
Diagnosis Closed fracture humerus 1/3 distal dextra + Closed Fracture humerus 1/3 medial sinistra
Edukasi kepada pasien mengenai faktor risiko fraktur, tujuan pengobatan dan komplikasi yang
mungkin timbul.
Kesimpulan Kasus
Subyektif
~Nyeri pada lengan kanan dan kiri atas sejak 3 jam yang lalu setelah KLL. Nyeri dirasakan terus menerus
terutama saat lengan digerakkan. Nyeri berkurang bila minum obat anti nyeri. Lengan tangan kanan dan
kiri atas juga terasa berat, bengkak sesaat setelah kecelakaan.Tidak ada luka pada lengan kanan dan kiri.
Tidak pusing,mual, dan muntah.
Obyektif
~Hasil pemeriksaan fisik, foto rontgen humerus AP dan Lateral sangat mendukung diagnosis closed
fracture humerus 1/3 distal dekstra dan Closed fracture humerus 1/3 medial sinistra. Pada kasus ini
diagnosis ditegakkan berdasarkan:
Gejala klinis (nyeri pada lengan kanan dan kiri atas dan pembengkakan)
~Terdapat tanda pasti fraktur
~Gambaran rontgen yang khas
Assessment
~Diagnosa close fraktur humerus didasarkan pada hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesa
nyeri pada lengan kanan dan kiri atas. Nyeri dirasakan terus menerus saat lengan digerakkan. Nyeri
berkurang bila minum obat anti nyeri. Lengan tangan kanan dan kiri atas juga terasa berat ,bengkak (+),
dan jari-jari terasa kesemutan (-).Luka (-) pada lengan kanan dan kiri atas.Pusing (-),mual(-), dan muntah
(-).
~Pemeriksaan fisik didapatkan pembengkakan pada regio humeri. ROM shoulder terbatas karena
humerus kehilangan fungsinya untuk menunjang gerak shoulder berupa abduksi, adduksi, dan rotasi
karena humerus adalah insersio musculus pectoralis mayor,deltoideus, dan coracobrachialis. ROM elbow
juga terbatas karena humerus merupakan
Plan
Medikamentosa
~IVFD RL 20 TPM
~Ketorolac 3x 30mg IV
~Ranitidine 2x1 ampul IV
Non-Medikamentosa :
Konservatif:
~Pasang bidai
~Evaluasi AVN
Operatif:
~Segera konsul dokter spesialis Orthopedy
~Dapat dilakukkan ORIF atau OREF
FOLLOW UP POST OP H+1
S : Nyeri pada bekas luka operasi, demam (-), mual (-), muntah (-), flatus (+)
O: KU : Baik, Kesadaran: Compos Mentis
Tanda Vital : Tek. Darah: 120/80 mmHg, HR : 80x/menit, RR:20x/menit, S:36,5C
Status Lokalis:
Luka bekas operasi tertutup verban, rembesan darah (+) minimal
Terpasang fiksasi intena berupa plate and screw pada diafisis proksimal hingga distal os humerus
dekstra dan os humerus sinistra dengan kedudukan baik (segaris).
A: Closed Fracture Humerus 1/3 distal dekstr + Closed Fracture Humerus 1/3 medial sinistra.
P: IVFD RL 20 TPM
Inj. Ceftriaxone 2x1g
Inj. Ketorolac 3x30 mg
Inj. Ranitidin 2x1 ampul
TERIMA KASIH