Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrahgic Fever

(DHF)  penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang
disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan
diathesis hemoragik.

Epidemiologi
• Setiap tahunnya sekitar 50-100 juta penderita dengue dan
500.000 penderita Demam Berdarah Dengue dilaporkan oleh
WHO di seluruh dunia, dengan jumlah kematian sekitar 22.000
jiwa terutama anak-anak.

1
Etiologi
 Virus dengue (RNA)
 ARBO-Virus (arthropods borne virus) yang ditularkan oleh nyamuk,
 Family: Flaviviridae  Serotipe: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4

◦ Pada musim hujan populasi Aedes

aegypti
◦ Virus  berkembang di kelenjar
ludah (salivary glands) dan jaringan
tubuh lainnya. Sesudah melewati
masa inkubasi ekstrinsik /extrinsic
incubation period (8-12 hari)
◦ Sumber infeksi seumur hidup
◦ Penularan Transovarial.

2
PENULARAN DBD

3
 Infeksi virus dengue
PATOFISIOLOGI
DBD viremia

Kompleks imun
antibodi
TNF-alfa, IL-1. IL-
6 dan histamin
adenosin
-C3a dan C5a
diphospat (ADP)
Respon imun seluler

↑permeabilitas Perlekatan
pembuluh darah Merangsang PGE2 trombosit
di hipotalamus
Penghancuran
hipovolemi trombosit oleh
demam organ RES

syok perdarahan
 DBD
MANIFESTASI KLINIS
Widoyono, 2011 Pasien penyakit DBD pada
umumnya disertai dengan tanda-tanda
berikut:
1. Demam selama 2-7 hari tanpa sebab
yang jelas.
2. Manifestasi perdarahan: tes Rumpel
Leede (+), petekie (+) sampai
pendarahan spontan mimisan,
muntah darah, atau berak darah-
hitam.
3. Hasil pemeriksaan trombosit menurun
(normal: 150.000-300.000µL),
hematokrit meningkat (normal: pria
<45, wanita<40).
4. Akral dingin, gelisah, tidak sadar
(DSS, dengue shock syndrome).
DERAJAT KEPARAHAN
PENYAKIT DBD
Pembagian derajat DBD menurut WHO (1986)
- Derajat I: Demam & uji tourniquet(+)
- Derajat II: Demam & pendarahan
spontan,umumnya di kulit dan atau
pendarahan lainnya.
- Derajat III: Demam, pendarahan spontan,
disertai atau tidak disertai hepatomegali dan
ditemukan gejala-gejala kegagalan sirkulasi
meliputi nadi yang cepat dan lemah,
tekanan nadi menurun (< 20 mmHg) atau
hipotensi disertai ekstremitas dingin,
gelisah.
- Derajat IV: demam, pendarahan spontan,
disertai atau tidak disertai hepatomegali dan
ditemukan gejala renjatan hebat (nadi tak
teraba dan tekanan darah tidak terukur).
5
DBD

DIAGNOSIS
Adapun Kriteria diagnosis untuk DBD menurut WHO,1997 adalah :
 Kriteria klinis
 Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan
berlangsung terus menerus selama 2-7 hari.
 Terdapat manifestasi pendarahan.
 Pembesaran hati.
 Syok.
 Kriteria laboratoris
 Trombositopenia (<100.000/mm3)
 Hemokonsentrasi (Ht meningkat >20%)

dinyatakan menderita penyakit DBD :

 minimal 2 gejala klinis positif
 1 hasil laboratorium yang positif.
Bila gejala dan tanda tersebut kurang dari ketentuan diatas demam
dengue.

6
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang yang dapat dilakukan adalah:
Pencitraan Radiologisefusi pleura.
Pencitraan ultrasonografis asites dan cairan pleura
Diagnosis Serologismetode uji hambatan hemaglutinasi, uji
netralisasi, uji Elisa Anti-dengue IgM dan test dengue blot
untuk IgM dan IgG.
Isolasi virus

Komplikasi
Komplikasi Susunan Saraf Pusat
Ensefalopati
Infeksi
Overhidrasi
Gagal Hati
Gagal ginjal

7
DBD
Penatalaksanaan
 Tidak ada terapi yang spesifik untuk demam dengue
 prinsip utama adalah terapi suportif.
 Pemeliharaan volume cairan sirkulasi merupakan tindakan
yang paling penting dalam penanganan kasus DBD
 Perhimpunan Dokter Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)
bersama dengan Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi dan
Divisi Hematologi dan Onkologi Medik Fakultas Kedokteran
Indonesia telah menyusun protokol penatalaksaan DBD pada
pasien dewasa, yang terbagi dalam 5 kategori:

8
A. Penanganan Tersangka (Probable) DBD Dewasa
Tanpa Syok

9
B. Pemberian Cairan pada Tersangka DBD di Ruang
Rawat

10
C. Penatalaksanaan DBD dengan Peningkatan
Hematokrit >20%

11
D. Penatalaksanaan Pendarahan Spontan pada DBD
Dewasa

12