Di susun oleh:
DIC
Asidosis metabolik
Hipoksia jaringan
Mual, muntah
Penekanan intraabdomen
Ketidak seimbangan
nutrisi krg dr keb.
nyeri
6. Manifestasi klinis
Demam berdarah adalah kondisi yang dapat mengakibatkan
kerusakan dan kebocoran pembuluh darah, serta menurunkan kadar
trombosit atau sel keping darah. Kondisi ini berbahaya dan dapat
menyebabkan kematian, sehingga harus segera ditangani.
Gejala demam berdarah, antara lain adalah demam, nyeri perut,
muntah, dan tubuh lemas. Penderita demam berdarah juga mengalami
perdarahan, seperti pada hidung, gusi, atau di bawah kulit, sehingga
tampak seperti memar. Darah juga bisa terdapat dalam urine, feses, atau
muntah. Segera cari pertolongan medis, bila timbul sesak napas atau
keringat dingin.
Sedangkan demam dengue adalah bentuk ringan dari infeksi
virus Dengue. Sama halnya dengan demam berdarah, demam dengue
dimulai dengan gejala demam. Gejalanya muncul 4-7 hari sejak gigitan
nyamuk (masa inkubasi DBD), dan bisa berlangsung selama 10 hari.
Sejumlah gejala demam dengue meliputi:
a. Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celsius atau lebih
b. Sakit kepala berat
c. Nyeri pada sendi, otot, dan tulang
d. Hilang nafsu makan
e. Nyeri pada bagian belakang mata
f. Mual dan muntah
g. Pembengkakan kelenjar getah bening
h. Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam)
(Butarbutar, Sumampouw, & Pinontoan, 2019)
7. Komplikasi
Demam berdarah yang tidak tertangani dapat menimbulkan komplikasi
serius, seperti dengue shock syndrome (DSS). Selain menampakkan
gejala demam berdarah, DSS juga memunculkan gejala seperti:
a. Tekanan darah menurun
b. Pelebaran pupil
c. Napas tidak beraturan
d. Mulut kering
e. Kulit kering
f. Kulit basah dan terasa dingin
g. Denyut nadi lemah
h. Jumlah urine menurun
8. Pemeriksaan pemunjang
Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan dijumpai sebagai berikut.
a. Hb dan PCV meningkat (> 20 %).
b. Trmbisitopenia (< 100.000/ml).
c. Leukopenia (mungkin normal atau lekositosis)
d. Ig.D dengue positif
e. Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan hipoproteinemia,
hipokloremia, hiponatremia.
f. Urin dan pH darah mungkin meningkat.
g. Asidosis metabolik: pCO2 < 35-40 mmHg, HCO3 rendah.
h. SGOT/SGPT mungkin meningkat. (Nelwan, 2018)
9. Penatalaksanaan
Menurut WHO, (2009) Tatalaksana DHF yaitu :
a. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue tanpa syok Anak dirawat di
rumah sakit
Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air
sirup, susu, untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran
plasma, demam, muntah/diare. Berikan parasetamol bila demam.
Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat
merangsang terjadinya perdarahan.
Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
1) Berikan hanya larutan isotonic seperti Ringer laktak/asetat
2) Kebutuhan cairan parenteral
Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam Berat badan > 40 kg : 3
ml/kgBB/jam
3) Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa
laboratorium (hematokrit, trombosit, leukosit dan
hemoglobin) tiap 6 jam.
4) Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik,
turunkan jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan stabil.
Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24–48
jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah
pemberian cairan. Apabila terjadi perburukan klinis berikan
tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok terkompensasi
(compensated shock).