Anda di halaman 1dari 12

SEMINAR MINI

LAPORAN
KEPERAWATAN
GERONTIK
HIPERTENSI
YENI HASRI UTAMI JALIL I
14420212210
Latar Belakang
Lansia yaitu seseorang memasuki usia 60-74 tahun pada usia
ini seseorang akan mengalami penurunan baik dalam faktor
fisik maupun psikisnya
Jumlah prevalensi lansia yang mengalami hipertensi dalam
data Infodatin Lansia 2016 menyebutkan bahwa usia 55-64
tahun sebanyak 45,9%, usia 65-74 tahun sebanyak 57,6% dan
usia di atas 75 tahun sebanyak 63,8% 1 (Akbar et al., 2020).
Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan
jumlahlanjut usia terbanyakdi dunia, padatahun 2014,
jumlahpenduduk lanjut usiadi Indonesia sebanyak 18,781 juta
jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan
mencapai 36 juta jiwa dan hipertensi juga menjadi masalah
kesehatan di Indonesia. Prevalensihipertensi pada penduduk
usia >18 tahun mengalami peningkatan dari tahun 2013
sebanyak 25,8% menjadi 34,1% dari jumlah penduduk
Indonesia
TUJUAN
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada
lansia binaan serta mampu menerapkan asuhan
keperawatan secara gerontik pada lansia binaan yang
berada di wilayah Desa Pakatto Kab.Gowa.
B. Tujuan Khusus
1)Mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada lansia
binaan terkait dengan masalah yang dialami lansia
binaan
2)Mahasiswa dapat menjelaskan masalah kesehatan yang
dialami oleh lansia binaan secara teori
3)Mahasiswa dapat merencanakan tindakan keperawatan
dalam bentuk asuhan keperawatan kepada lansia binaan
KONSEP LANSIA

Proses penuaan adalah suatu proses


menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri
atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya, sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan
yang diderita. Proses penuaan yang terjadi
pada lansia secara perlahan mengakibatkan
kemunduran struktur dan fungsi organ, baik
aspek fisik, psikis, mental dan sosial,
sehingga lansia rentan terhadap berbagai
penyakit (Nurfatimah, Sri, & Jubaedah, 2017)
KONSEP PENYAKIT

Definisi Etiologi
Hipertensi, juga dikenal sebagai
pola makan yang tidak sehat (konsumsi
tekanan darah tinggi atau meningkat,
garam berlebihan, pola makan tinggi
adalah suatu kondisi di mana
lemak jenuh dan lemak trans, asupan
pembuluh darah mengalami
buah dan sayuran yang rendah), kurang
peningkatan tekanan secara terus-
aktivitas fisik, konsumsi tembakau dan
menerus
alkohol, dan obesitas

Manifestasi Klinik
PKomplikasi
nyeri kepala, gelisah, palpitasi, pusing,
kardiovaskular aterosklerotik, gagal jantung,
leher kaku, penglihatan kabur, nyeri
stroke, dan gagal ginjal. Hipertensi
dada, dan mudah lelah. Nyeri kepala
menimbulkan risiko mortalitas dini, pembuh
umunya pada hipertensi berat, dengan
darah di organ jantung, ginjal, otak dan
ciri khas nyeri regio oksipital terutama
mata. Penyakit hipertensi dapat
pada pagi hari
menyebabkan penyakit degeneratif, hingga
kematian
KONSEP KEPERAWATAN
1) Data Biografi: Nama, alamat, umur, tanggal MRS, diagnosa medis,
penanggung jawab, catatan kedatangan
2)Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama: Biasanyapasien datang ke RS dengankeluhan kepala terasa
pusing dan bagian kuduk terasa berat, tidak bisa tidur.
Riwayat Kesehatan Sekarang: Biasanya pada saat dilakukan pengkajian pasien
masih mengeluh kepala terasa sakit dan berat, penglihatan berkunang-kunang,
tidak bisa tidur
Riwayat Kesehatan Dahulu: Biasanya penyakit hipertensi ini adalah penyakit
yang menahun yang sudah lama dialami oleh pasien, dan biasanya pasien
mengkonsumsi obat rutin seperti Captroptil
Riwayat Kesehatan keluarga: Biasanya penyakit hipertensi ini adalah penyakit
keturunan.
KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Tanda-Tanda Vital:

TD: 160/80 mmHg


S: 36,6 °C
N: 88 x/menit
Ny. B mengeluh
P :20 x/menit sulit tidur
Ny. B mengeluh sering terjaga
Ny. B mengeluh nyeri pada kepala
:Ny. B memiliki riwayat hipertensi sejak lama dan beberapa bulan terakhir keluhan
gejala terkait hipertensi cukup memberat
KASUS ASUHAN
KEPERAWATAN
DIAGNOSA
1.Nyeri kronis berhubungan dengan
kondisi kronis (hipertensi)
2.Ansietas berhubungan dengan penyakit
kronis
3.Gangguan pola tidur berhubungan
dengan kecemasan dan nyeri
KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
INTERVENSI
Manajemen Nyeri
Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik
4. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (pijat
dan aromaterapi)
Edukasi
5. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Anjurkan menggunakan analgetic secara tepat
KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
1.Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil : Lokasi nyeri pada kepala, dengan karakteristik seperti tertekan beban berat, hilang
timbul dengan skala nyeri sedang
2.Mengidentifikasi skala nyeri
Hasil : Skala nyeri sedang (Skala 4)
3.Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Hasil : Rasa nyeri kepala memberat jika pasien berdiri ataupun berjalan lama, dan membaik
jika dalam keadaan istirahat
Memberikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (pijat dan aromaterapi)
Hasil : Pasien mengatakan memijat ringan kepala dengan menggunakan aromaterapi/minyak
angin
5. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Hasil : Pasien mengatakan cukup mengetahui penyebab, periode dan pemicu nyeri
6. Menganjurkan menggunakan analgetic secara tepat
Hasil : Pasien mengatakan mengkonsumsi obat amlodipine dan ibuprofen
DIGITAL SPEED

Faster than traditional


business
Why go into the digital space?
To reach more customers better, faster

Anda mungkin juga menyukai