Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) TERAPI AKUPRESUR

NYERI PADA PASIEN LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WISMA CEMPAKA


PSTW BUDI MULIA 1 CIPAYUNG

Dosen pembimbing: Ns. Neneng Kurwiyah S.Kep.,M.Sc

PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 1 CIPAYUNG

- Dwi Nur Luthfia - Fiki Febrianto


- Noviarista Rahmawati - Sa’rah Fauziyyah
- Balqis Nursam Nabila - Komalasari
- Muhammad Destriadi - Yulia Dwi Aryanti
- Nabila Alfaisha - Regista Handarina
- Uswatun Khasanah - Nur Fadila Agustin
-

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU


KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Jln. Cempaka Putih Tengah 1/1 Jakarta Pusat
10510Tlp/fax: 021-42802202
A. Latar Belakang

Usia 60-75 tahun merupakan usia dimulai setelah pensiun dimana memasuki masa
dewasa atau lansia. Proses sepanjang hidup yakni proses menua, proses ini dimulai sejak
permulaan kehidupan bukan hanya dari waktu tertentu. Proses alamiah yakni menjadi tua,
artinya sudah dilewatinya tahap anak, dewasa, dan tua. Tidak bisa dihindarinya Suatu
proses alamiah, berkesinambungan dan terjadi terus menerus yakni penuaan, sifatnya
normal, dengan tingkah laku serta perubahan fisik yang bisa diramalkan dan semua orang
akan mengalaminya (Tarigan dkk., 2018). Tidak bisa dihindarinya proses alamiah, terjadi
terus menerus dan berkesinambungan yakni penuaan. Perkembangan tahap akhir pada
daur kehidupan manusia yakni usia lanjut. Mencapainya usia lebih dari 60 tahun
seseorang yaitu lanjut usia. Penuaan merupakan sesuatu yang normal, dengan tingkah
laku serta perubahan fisik yang bisa diramalkan dan semua orang akan mengalaminya
(Friedman, 2015).
Lansia yakni sekelompok orang yang usianya diatas 60 tahun yang mengalami
peningkatan usia yang diiringi dengan fungsi fisik yang menurun dibuktikan dengan
menurunnya kekuatan serta massa otot, penurunan fungsi otak dan denyut jantung
maksimal. Seiring bertambahnya usia, mulai menurunnya sensitivitas tekanan darah.
Gejala yang paling umum adalah pusing, pembengkakan kapiler dan nyeri di leher. Maka
dari itu, akan menyebabkan komplikasi seperti stroke, aneurisma, gagal jantung, penyakit
mata dan ginjal, serta sindrom metabolik yang mematikan, mengakibatkan seiring
bertambahnya usia tekanan darah meningkat jika tidak ditangani dengan baik. Penderita
darah tinggi sebagian besar tidak terdapat gejala, meskipun beberapa gejala mungkin
tidak diinginkan atau tidak terduga (Carolina et al., 2019)
Kesadaran lansia akan pentingnya kesehatan terhitung masih rendah, terutama
bagi lansia yang lama tinggal di panti sosial, dengan keterbatasan infomasi dan
kurangnya/tidak adanya dukungan dari internal seperti keluarga sangat berpengaruh
terhadap kesadaran lansia atas kesehatannya.
Jumlah lansia dengan hipertensi dari tahun ke tahun mengalami angka
peningkatan, mengutip dari data prevalansi hipertensi di Indonesia dari tahun 2013
sampai tahun 2018 kasus hipertensi mengalami peningkatan yang cukup
signifikan.
(Alpayana Cecylia Jisarah, 2022).
Hipertensi dapat diklasifikasikan sebagai hipertensi primer atau hipertensii
esensial yang merupakan 95% dari seluruh pasien hipertensi dan hipertensi sekunder
(WHO, 2013). Data yang kelompok dapatkan dari hasil wawancara dengan petugas panti
social tresna werdha budi mulia 2, khsusnya pada wisma mangga dengan jumlah 69
lansia dan semua berjenis kelamin perempuan didapatkan bahwa ada 10 lansia dengan
hipertensi yang mengalami keluhan yang sama yaitu sering nyeri kepala dan tengkuk.
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah pada sistolik lebih besar atau
sama dengan ≥140 mmHg dana tau tekanan diastolic ≥90 mmHg (untuk usia ≥60 tahun).
Tingginya angka hipertensi disebabkan oleh faktor antara lain, genetic, pil KB, usia, jenis
kelamin, stress, geografi, lingkungan, gaya atau pola hidup, garam dapur, dan merokok.
Permasalahan yang sering dihadapi pasien hipertensi adalah nyeri kepala. Nyeri
kepala juga merupakan salah satu gejala yang sering dialami oleh pasien hipertensi yang
umum terjadi, gejala yang dirasakan bervariatif mulai ringan hingga berat dimana
beberapa faktor dapat memengaruhi terhadap tingkatan nyeri yang dirasakan oleh pasien,
maka dari itu salah satu gejala yang umum ini lah yang harus segera di sadari dan di
minimalisir oleh pasien hipertensi sebelum muncul gejala lainnya. Risiko jangka
panjangnya adalah dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian (Aminuddin,2020).
Dari hasil studi pendahuluan menggunakan teknik wawancara kepada Bu Asri
selaku perawat yang ada di wisma mangga didapatkan bahwa mayoritas lansia
mengalami hipertensi. Dari 69 lansia 50% mengalami hipertensi, 30% mengalami
rematik, 15% mengalami Diabetes Melitus, dan 5% mengalami penyakit lainnya. Setelah
dilakukan wawancara dan pengkajian secara langsung kepada lansia serta dilakukan
pengukuran tekanan darah dan wawancara secara personal 35 dari 69 lansia mengalami
hipertensi. Dari 35 lansia yang menderita hipertensi diantaranya 15 lansia mengeluh nyeri
tengkuk, pusing, dada berdebar-debar dan merasa kebas ditangan ketika tekanan darah
mereka diatas normal. Setelah dilakukan pengukuran tekanan darah rata-rata mencapai
140/90 mmHg dan mayoritas keluhan yang dirasakan oleh penderitannya adalah perasaan
sakit atau rasa tidak nyaman yang menyerang daerah tengkuk dan kepala. Sedangkan 7
diantaranya hanya mengeluh dada berdebar-debar dan lemas.nya mengalami keluhan sulit
tidur karena kondisi ruangan yang bising dan pusing. Selanjutnya, 5 lansia lainnya
merasa tidak mengalami gejala apapun.
Nyeri kepala pada pasien hipertensi dapat diraskaan dari fase ringan sampai berat,
dan akan berlangsung selama beebrapa jam bahkan berhari-hari. Banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya nyeri kepala seperti kurang tidur, telat makam dan juga bisa
dipicu oleh beberapa penyakit salah satunya hipertensi, hal tersebut merupakan keluhan
yang umum dirasakan pada paenderita hipertensi. Nyeri kepala yang muncul saat
hipertensi disebabkan oleh peningkatan aliran darah dari jantung yang menumpuk di otak,
kemudian menyebabkan sensasi tekanan dari dalam kepala yang terasa sakit. Gejala nyeri
kepala pada penderita hipertensi hamper sama dengan gejala pada umumnya seperti sakit
atau nyeri di kepala yang bisa menyebar ke wajah hingga bahu, pandangan kabur, leher
terasa tegang, lemas, terkadang disertai mual. Jika gejala tersebut tidak ditangani maka
efek jangka panjang yang ditimbulkan adalah pecahnya pembuluh darah dalam otak
hingga menyebabkan kelumpuhan (Arissandi & Wiludjen,2019).
Salah satu penanganan dari nyeri kepala hipertensi adalah dengan manajemen
nyeri kepala. Manajemen nyeri kepala klien hipertensi bertujuan untuk mengurangi raasa
nyeri kepala. Penatalaksanaan diperlukan untuk mengurangi dampak dari hipertensi salah
satu nya untuk mengurangi efek nyeri kepala yaitu dengan terapi farmakologi dan terapi
nonfarmakologi. Terapi nonfarmakologis menjadi pilihan alternative yang dapat
mencegah dan mengatasi hipertensi, terapi secara non farmakologis memiliki keuntungan
salah satunya harga yang murah dan tidak memiliki efek negative. Beberapa terapi
komplementer keperawatan yang dapat diberikan untuk pasien hipertensi yaitu: meditasi,
yoga, acupressure, terapi autogenic (Arissandi et al, 2019).
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Aminuddin, 2020) wilayah
kerja Puskesmas Mamboro, Kota Palu di dapatkan bahwa acupressure adalah salah satu
terapi non farmakologis yang dapat digunakan secara mandiri dan efisien dan relative
aman karena tidak dilakukan secara invasive atau melukai kulit tubuh. Manfaat
acupressure termasuk membantu dalam manajemen stress, menenangkan ketegangan
saraf, meningkatkan relaksasi tubuh, meningkatkan sirkulasi darah sehingga proses
oksigenasi ke jaringan lebih lancar, dan sangat bermanfaat dalam mengurangi insomnia.
Teknik terapi ini menggunakan jari yang dilakukan pada titik-titik yang
berhubungan dengan hipertensi (Kamelia & Ariyani, 2021).
Akupresur pada titik akupunktur Taichong dapat merangsang fungsi hati untuk
memfasilitasi kelancaran aliran qi (hati) ke seluruh tubuh, sehingga menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik. Lin menyatakan bahwa diperlukan eksplorasi mekanisme
akupresur terhadap tekanan darah. Pengkuran tekanan darah dipantau 30 menit setelah
akupresur menunjukkan perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah akupresur
menunjukkan tren penurunan tekanan darah yang berkelanjutan pada 30 menit setelah
akupresur (Lin et al., 2016).
Terapi akupresur yang dilakukan akan menstimulasi sel saraf sensorik disekitar
titik akupresur akan diteruskan kemedula spinalis, kemudian ke mesensefalon dan
komplek pituitari hipothalamus yang ketiganya diaktifkan untuk melepaskan hormon
endorfin yang dapat memberikan rasa tenang dan nyaman. Akupresur juga menstimulasi
pelepasan histamin yang berpengaruh pada vasodilatasi pembuluh darah, kedua manfaat
akupresur tersebut dapat menurunkan tekanan darah lansia (Majid dkk, 2016). Terapi
akupresur memiliki banyak fungsi bagi kesehatan tubuh salah satunya adalah
menurunkan nyeri akut maupun kronis. Nyeri terjadi karena adanya ketidakseimbangan
aliran energi “qi” di dalam tubuh. Akupresur akan menyeimbangkan aliran energi “qi”
tubuh sehingga akan menghilangkan rasa nyeri sekaligus menyembuhkan penyakit yang
diderita (Kurniyawan, 2016). Priyo (2018) menyatakan adanya penurunan tekanan darah
maupun nyeri pada klien lansia hipertensi dengan akupresur

Adapun cara pemijatan metode acupressure pun berbeda dengan car apemijatan
refleksologi. Metode pemijatan akupresur dilakukan dengan menekan atau menggetarkan
(vibration), selama 15-20 detik untuk tiap tempat atau titik (Aminuddin et.al., 2020).
Variabel penurunan tekanan darah pasien hipertensi diukur menggunakan tensi meter.
Sedangkan variabel terapi acupressure dilakukan sesuai SOP dengan ketentuan setiap
pasien diberi terapi 1 kali selama 3-4 hari. Pasien dianjurkan makan terlebih dahulu
sebelum terapi dan tidak boelh terlalu kencang. Daerah yang menjadi titik acupressure
adalah 4 jari di atas malleolus internus, area proximal pertemuan tulang-tulang metatarsal
I dan metatarsal II, 3 jari diatas eprgelangan tangan, pada lipat siku, 2 jari diatas batas
rambut belakang pada sebuah lekukan, 2 jari dibelakang prominensia ilaryngeus
dan di depan arteri carotis. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan oleh kelompok 5 menit
sebelum dan setelah terapi. (Sukmadi et.al., 2021). Perawatan titik akupresur ini dapat
dilakukan dengan pasien dalam posisi duduk, terlentang, atau tengkurap. Pasien juga
dapat melakukan perawatan sendiri pada titik-titik akupresur ini.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pemberian terapi acupressure terhadap penurunan nyeri kepala pada
lansia dengan hipertensi di Panti Social Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng Jakarta
Barat?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan TAK tentang “Terapi Akupressure Untuk Mengurangi Nyeri
Kepala pada lansia dengan Hipertensi” diharapkan lansia dengan hipertensi di panti
social tresna werdha budi mulia 1 Cipayung, mampu memahami dan mempraktikan
secara mandiri terapi acupressure untuk mengurangi nyeri kepala”
2. Tujuan Khusus
Setelah membahas tentang “Terapi Akupressure untuk mengurangi nyeri kepala pada
lansia dengan hipertensi” lansia di panti social budhi mulia 1 Cipayung mampu :
a. Mampu memahami dan menjelaskan kembali konsep umum terapi
acupressure untuk mengurangi nyeri kepala pada hipertensi
b. Mampu mempraktikan secara mandiri terapi acupressure
c. Mampu menerapkan terapi acupressure ketika nyeri kepala muncul dan
tekanan darah sedang tinggi
D. Manfaat Kegiatan
a. Bagi lansia
Untuk menambah informasi bagi lansia terkait penanganan manajemen nyeri
kepala menggunakan teknik acupressure , dan diharapkan lansia dapat
mempraktikan dan menerapkan teknik acupressure ini secara mandiri disaat nyeri
kepala muncul.
b. Bagi panti social tresna werdha budi mulia 1 Cipayung
Diharapkan dengan adanya kegiatan TAK ini dapat menjadi acuan yang dapat
digunakan oleh pihak panti terhadap lansia, khususnya yang menderita hipertensi,
dan memasukkannya kedalam kegiatan rutin harian/mingguan dan dimasukkan
kedalam program panti

E. Pemecahan Masalah
Tehnik pemecahan masalah yang digunakan adalah dengan melakukan TAK
(Terapi Aktivitas Kelompok) yang akan dilakukan pada hari kamis 3 April 2023, dengan
jumlah lansia sebanyak 7 orang dan dilakukan di Aula yang ada di dekat wisma Asoka
dengan metode ceramah dan demonstrasi.

F. Sasaran Strategis
Adapun sasaran dan kegiatan TAK ini adalah lansia di panti social budi mulia 1
Cipayung khsusnya yang ada di wisma manga dengan hipertensi dan mayoritas
mengalami keluhan nyeri kepala dan tengkuk.

G. Perencanaan
1. Topik
Pengenalan teknik terapi akupresure untuk mengurangi nyeri pada pasien Hipertensi
2. Sasaran
WBS ( warga binaan sosial) yang berada di wisma mangga dengan riwayat Hipertensi
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Demonstrasi
d. Game
4. Media
a. Lembar Balik
b. Leaflet
c. WBS
5. Waktu dan Tempat
a. Hari/Tanggal : Senin, 3 April 2023
b. Tempat :
c. Waktu : 08.00 s/d 09.00 WIB

H. Pengorganisasian
 Leader :

 Co-leader :

 Pembawa Acara :

 Penyaji :

 Fasilitator :

 Dokumentasi :

 Perlengkapan :

 Konsumsi :
I. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
Salam terapeutik :
“Assalamu’alaikum selamat pagi oma/nenek semuanya” perkenalkan kami
Mahasiswa Keperawatan dari FIK UMJ, yang sedang bertugas di Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Mulia 1 ini selama 2 minggu, sebelumnya perkenalkan nama
saya (siapa) dan teman” saya : (siapa aja).
Evaluasi/validasi :
Bagaimana kabar oma/nenek” semua? Alhamdulillah kalau seperti itu. Jadi tujuan
kita berkumpul di tempat ini pada pagi hari ini adah untuk melakukan kegiatan
TAK. Di sini ada yang tau TAK itu apa? TAK itu adalah kegiatan Terapi Aktivitas
Kelompok, jadi kita akan belajar sama” yaa oma/nenek” dalam bentuk kelompok.
Kontrak :
“Untuk tema kegiatan TAK kita pada pagi hari ini adalah tentang “Teknik
akupresure untuk mengatasi nyeri kepala pada pasien hipertensi” yang biasa
oma/nenek semua keluhkan selama tinggal di panti werdha ini. Nanti kita juga
akan bersama-sama untuk mencoba tindakan akupresure, waktunya kurang lebih
50-60 menit saja, dan untuk tempatnya akan kita lakukan di sini saja, bagaimana?
Apakah oma/nenek semua setuju? Baik kalau setuju kita langsung saja yaaa kita
mulai kegiatan TAK nya”

b. Fase Kerja
Oma/nenek di sini ada yang tau gaa apa itu hipertensi atau ada yang pernah dengar
akupresure ? Okeyy kami bantu jelaskan yaa Oma/nenek semua mulai dari Definisi,
Faktor Penyebab, dan Bagaimana cara perawatan untuk masalah hipertensi serta
Teknik melakukan akupresure jika nyeri timbul.
1. Definisi hipertensi:
Hipertensi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari
140 mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang
(Kemenkes, 2018).
2. Penyebab hipertensi dibagi 3 yaitu
a. Secara genetis menyebabkan kelainan berupa:
Gangguan fungsi barostat renal
Sensitifitas terhadap konsumsi garam
Abnormalitas transportasi natrium kalium
Respon SSP (Sistem Saraf Pusat) terhadap stimulasi psiko-sosial
Gangguan metabolisme (glukosa, lipid, dan resistensi insulin)
b. Faktor lingkungan
Faktor psikososial: kebiasaan hidup, pekerjaan, stress mental, aktivitas fisik,
status sosial ekonomi, keturunan, kegemukan, dan konsumsi minuman keras
Faktor konsumsi garam
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cartison) dan
beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat anti radang (anti-inflamasi)
secara terus-menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang,
merokok dan minum minuman beralkohol juga termasuk salah satu faktor
yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi
3. Manifestasi Klinis
Penglihatan kabur karena kerusakan retina
Nyeri pada kepala
Mual muntah akibat peningkatan tekanan intracranial
Adanya pembengkakan karena meningkatnya tekanan kapiler
4. Penatalaksanaan
1. Pengobatan nonfarmakologik
a) Pengurangan berat badan
b)Menghentikan merokok
c) Menghindari alkohol
d)Melakukan aktivitas fisik
e)Membatasi asupan garam
2. Pengobatan Farmakologi
a) Diuretic (Tabel Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)).
b)Beta-blockers (Atenolol (Tenorim), Capoten (Captropil)).
c)Calcium Channel blockers (Norvasc (amlopidine), Angiotensin
Converting Enzyme (ACE)

“Nah itu Sebagian konsep mengenai hipertensi ya oma/nenek semua, sekarang kita bahas
mengenai Teknik akupresure”

a. Definisi Akupresure
Akupresur merupakan salah satu bentuk pengobatan tradisional keterampilan dengan
cara menekan titik-titik akupuntur dengan penekanan menggunakan jari atau benda
tumpul di permukaan tubuh, dalam rangka mendukung upaya promotif, preventif, dan
rehabilitatif dalam lingkup pelayanan kesehatan (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2012).
b. Langkah-langkah pemberian akupresur
Alat- alat yang dibutuhkan untuk pemberian terapi akupresur :
1) Minyak (zaitun, kelapa, kayu putih, GPU, telon)
2) Tissue
3) Antiseptic
4) Sphygmomanometer
5) Stetoskop
6) Lembar observasi tekanan darah
c. Standar prosedur operasional pemberian terapi akupresur pada pasien hipertensi
 Persiapkan alat-alat yang diperlukan
 Cuci tangan
 Beri salam, tanyakan nama Lansia dan panggil dengan namanya serta perkenalkan diri
(untuk pertemuan pertama)
 Menanyakan keluhan/ kondisi klien dan ukur TTV pasien
 Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan dan hal yang perlu dilakukan oleh
klien selama terapi akupresur dilakukan
 Berikan kesempatan kepada Lansia untuk bertanya sebelum terapi dilakukan
 Jaga privasi Lansia dengan menutup tirai, jika perlu
 Atur posisi lansia dengan memposisikan lansia pada posisi duduk dan kedua kaki
diluruskan kedepan, Pastikan lansia dalam keadaan rileks dan nyaman, serta
melakukan doa bersama
 Bantu melepaskan pakaian lansia atau aksesoris yang dapat menghambat tindakan
akupresur yang akan dilakukan, jika perlu
 Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu
 Oleskan minyak secukupnya pada titik-titik akupresur
 Massage ringan dengan menggunakan 2-3 jari pada titik akupresur
 Mulai lakukan akupresur pada titik SP 6 menggunakan 2-3 jari sebanyak 30 putaran
searah jarum jam
 Lakukan hal yang sama pada titik-titik yang lain.
 Tanyakan pada klien bagaimana perasaannya
 Kaji tekanan darah klien
 Titik akupresur untuk hipertensi sebagai berikut :
a) SP 6 Sanyinjiao (sedate)
Sanyinjiao (SP6) adalah titik limpa nomer 6. Titik ini berada 4 jaridiatas mata kaki.
(Hilda Sulistia Alam, 2020).
b) LR 3 taichong (sedate)

Merupakan meridian hati terletak di antara tulang metatarsal 1 danmetatarsal 2


(Tjipto, 2012).

c) LR 2 Xingjian (sedate)
Tereletak 1 jari batas distal lekukan antara ibu jari dan jari kedua kaki(Mustofa
& Dirdjo, 2015).
d) LI 4 Hegu (sedate)

Terletak pada pertengahan sisi radial os metacarpal II pada dorsum manus


(Hasanudin Kep, 2015).

e) GB 20 Fengchi (sedate)

Terletak 2 jari dari batas rambut belakang pada sebuah lekukan

f) KI 3 Taixi (tonic)

Terletak di antara malleolus internus dan tendon achiles setinggi bagian tertinggi
malleolus internus
g)ST 36 zunsanli

Terletak tiga cm di bawah patella (Wulandari

d.Fase Terminasi
Evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan :
Evaluasi klien :
“Alhamdulillah, tidak terasa yaa kita sudah hampir selesai untuk melaksanakan
kegiatan TAK kita pada pagi hari ini. Bagaimana perasaan oma/nenek semua setelah
kita mendiskusikan tentang apa itu hipertensi, penyebab, dan Teknik akupresure? Sudah
bisa mempraktekkannya sendiri ya nanti apabila nyeri kepala/pusing nya muncul?
Alhamdulillah kalau seperti itu.
“Okey saya mau coba tanya, dari oma/nenek semua disini ada yg bisa ulangin lagi
penjelasan yang sudah kami jelaskan tadi? Wahh baguss oma/nenek
Kontrak yang akan datang :
Baik oma/nenek untuk selanjutnya oma/nenek bisa praktekkan sendiri ya teknik
akupresure yang sudah kita pelajari tadi. Apakah oma/nenek semua setuju? Okey kalau
seperti itu. Baik oma/nenek sekian dari kami semua untuk TAK hari ini, kurang dan
lebihnya mohon maaf, Wassalamualaikum wr wb
I. Rencana Anggaran

No Nama Barang kuantitas harga satuan Jumlah


1 Print proposal 25
2 Snack 10
3 Aqua gelas 10
4
5
6
7
8
Jumlah

Lampiran-lampiran (SAP, Materi)


Lampiran 1 (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN

Pokok bahasan : Akupresur

Hari, tanggal : Senin, 3 April 2023


Waktu Pertemuan : 30 menit
Tempat : Halaman Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayuung

Sasaran : Lansia dengan hipertensi di wisma/ruang manga

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mendapatkan penyuluhan, lansia mampu memahami dan mengaplikasikan


materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mendapatkan penyuluhan klien dan keluarga mampu:

1. Memahami pengertian Akupresur


2. Manfaat Akupresur secara umum
3. Manfaat Akupresur terhadap hipertensi
4. Mengetahui cara melakukan terapi Akupresur
5. Mengetahui titik terapi Akupresur untuk hipertensi
6. Mampu melakukanterapi Akupresure secara mandiri

III. Materi Pembelajaran

Pokok Bahasan: Akupresur untuk hipertensiSub Pokok Bahasan:


 Pengertian Akupresur
 Manfaat Akupresur secara umum
 Manfaat Akupresur terhadap hipertensi
 Cara melakukan terapi Akupresur
 Titik terapi Akupresur untuk hipertensi

IV. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Game

V. Media

Leaflet dan Lembar balik

VI. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Kegiatan
No Waktu
Penyuluh Peserta
Pembukaan
a. Salam pembukaan
Menjawab salam
1 5 menit b. Apersepsi
Berpartisipasi aktifn
c. Mengkomunikasikan tujuan serta
Memperhatikan
kontrak waktu dan tempat
Kegiatan inti penyuluhan  Memperhatikan
a. Menjelaskan dan menguraikan penjelasan penyuluh
materi tentang: dengan cermat
 Pengertian Akupresur
 Menanyakan hal-hal
10  Manfaat Akupresur yang belum jelas
2
menit  Manfaat akupresurterhadap  Memperhatikan
Hipertensi jawaban dari
 Cara melakukanterapi penyuluh
Akupresur
 Titik terapi akupresuruntuk
Hipertensi
b. Memperagakan/mendemonstras
ikan teknik Akupresure kepada
lansia
c. Memberikan kesempatankepada
Lansia untuk bertanya
d. Menjawab pertanyaan Lansia
Berkaita
yang n dengan materi
yang belum jelas.
Game
 Game menggunakan bunga
yang akan diputar ke seluruh  Setiap lansia
lansia Dengan diiringi suara berpartisipasi untuk
3 10 musik. Ketika musik berhenti, memperagakan
menit maka lansia yang memegang teknik Akupresure
bunga Harus memperagakan yang telah diajarkan
teknik Akupresur yang telah
diajarkan

 Memperhatikan
keterangan
Penutup kesimpulan dari
a. Menyimpulkan materi yang materi yang telah
telah disampaikan. disampaikan
4 5 menit b. Melakukan evaluasipenyuluhan  Menjawab
dengan pertanyaan secara lisan. pertanyaan yang
c. Mengakhiri kegiatan telah diajukan oleh
penyuluhan. penyuluh
 Menjawab salam

VII. EVALUASI
Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud Akupresur
2. Apa manfaat Akupresur secara umum
3. Apa manfaat Akupresure untuk hipertensi
4. Sebutkan Letak titik terapi Akupresur untuk hipertensi
5. Bagaimana cara melakukan terapi Akupresur
VIII. LAMPIRAN MATERI

Materi Penyuluhan “Akupresur”

A. Pengertian

Akupresur merupakan salah satu bentuk pengobatan tradisional keterampilan


dengan cara menekan titik-titik akupuntur dengan penekanan menggunakan jari
atau benda tumpul di permukaan tubuh, dalam rangka mendukung upaya promotif,
preventif, dan rehabilitatif dalam lingkup pelayanan kesehatan (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2012).

B. Manfaat Akupresure Secara Umum

1. Pencegahan penyakit
Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut aturan
yang sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah masuknya
sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh

2. Penyembuhan penyakit
Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit, dan
dipraktikkanketika dalam keadaan sakit
3. Rehabilitasi
Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan
sesudah sakit
4. Promotif
Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun
tidaksedang sakit

C. Manfaat Akupresure Untuk Hipertensi

1. Menimbulkan relaksasi yang dalam.


2. Memperbaiki sirkulasi darah pada otot sehingga mengurangi nyeri
dan inflamasi.
3. Memperbaiki secara langsung maupun tidak langsung fungsi setiaporgan
internal.
4. Membantu memperbaiki mobilitas.
5. Menurunkan tekanan darah.

D. Cara melakukan Terapi Akupresur

Arah pemijatan yang dilakukan adalah searah jarum jam sebanyak 30 putaran
dengan menggunakan 2-3 jari pada titik-titik terapi akupresur.

E. Letak Titik Terapi Akupresur Untuk Hipertensi

1. SP 6 Sanyinjiao (sedate)
Sanyinjiao (SP6) adalah titik limpa nomer 6. Titik ini berada 4 jaridiatas mata kaki.
(Hilda Sulistia Alam, 2020).

2. LR 3 taichong (sedate)

Merupakan meridian hati terletak di antara tulang metatarsal 1 danmetatarsal 2


(Tjipto, 2012).
3. LR 2 Xingjian (sedate)
Tereletak 1 jari batas distal lekukan antara ibu jari dan jari kedua kaki(Mustofa
& Dirdjo, 2015).

4. LI 4 Hegu (sedate)

Terletak pada pertengahan sisi radial os metacarpal II pada dorsum manus


(Hasanudin Kep, 2015).

5.GB 20 Fengchi (sedate)

Terletak 2 jari dari batas rambut belakang pada sebuah lekukan


6. KI 3 Taixi (tonic)

Terletak di antara malleolus internus dan tendon achiles setinggi bagian tertinggi
malleolus internus

h)ST 36 zunsanli

Terletak tiga cm di bawah patella (Wulandari


Lampiran 2 (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


AKUPRESUR UNTUK HIPERTENSI

1. Pengertian
Akupresur merupakan salah satu bentuk pengobatan tradisional keterampilan
dengan cara menekan titik-titik akupuntur dengan penekanan menggunakan jari
atau benda tumpul di permukaan tubuh, dalam rangka mendukung upaya promotif,
preventif, dan rehabilitatif dalam lingkup pelayanan kesehatan (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2012).
2. Tujuan
a) Menimbulkan relaksasi yang dalam.
b) Memperbaiki sirkulasi darah pada otot sehingga mengurangi nyeri
dan inflamasi.
c) Memperbaiki secara langsung maupun tidak langsung fungsi setiaporgan
internal.
d) Membantu memperbaiki mobilitas.
e) Menurunkan tekanan darah.
3. Indikasi
Lansia dengan hipertensi.
4. Kontraindikasi
Lansia yang menderita luka bakar hebat dan fraktur.
5. Persiapan Lansia
a) Menyediakan alat.
b) Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan.
c) Mengukur tekanan darah penderita hipertensi sebelum melakukanakupresur
dan dicatat dalam lembarobservasi.
6. Persiapan Alat Dan Bahan
Alat- alat yang dibutuhkan untuk pemberian terapi akupresur :
a) Minyak (zaitun, kelapa, kayu putih, GPU, telon)
b) Tissue
c) Antiseptic
d) Sphygmomanometer
e) Stetoskop
f) Lembar observasi tekanan darah
7. Cara Kerja
 Persiapkan alat-alat yang diperlukan
 Cuci tangan
 Beri salam, tanyakan nama Lansia dan panggil dengan namanya serta
perkenalkan diri (untuk pertemuan pertama)

 Menanyakan keluhan/ kondisi klien dan ukur TTV pasien


 Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan dan hal yang perlu dilakukan
oleh klien selama terapi akupresur dilakukan
 Berikan kesempatan kepada Lansia untuk bertanya sebelum terapi dilakukan
 Jaga privasi Lansia dengan menutup tirai, jika perlu
 Atur posisi lansia dengan memposisikan lansia pada posisi duduk dan kedua
kaki diluruskan kedepan, Pastikan lansia dalam keadaan rileks dan nyaman,
serta melakukan doa bersama
 Bantu melepaskan pakaian lansia atau aksesoris yang dapat menghambat
tindakan akupresur yang akan dilakukan, jika perlu
 Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu
 Oleskan minyak secukupnya pada titik-titik akupresur
 Massage ringan dengan menggunakan 2-3 jari pada titik akupresur
 Mulai lakukan akupresur pada titik SP 6 menggunakan 2-3 jari sebanyak 30
putaran searah jarum jam
 Lakukan hal yang sama pada titik-titik yang lain.
 Tanyakan pada klien bagaimana perasaannya
 Kaji tekanan darah klien

Anda mungkin juga menyukai