PROFESI NERS
KEPERAWATAN GERONTIK
T.A 2023/ 2024
Lampiran 13
2. Riwayat Kesehatan:
Alasan masuk panti : alasanya karena tidak ada kelurga di jakarta, dan ikut saudara. Suami
klien sidah meninggal dan klien memilih tinggal di panti
3. Status kesehatan
Keluhan/masalah kesehatan saat ini : pala pusing dari mata, tangan kiri terasa linu, cek asam
urat 78 2 bulan lalu. Kaki terasa cegut” saat lurus. Ada katarak di mata kanan. Mata kiri
sudah di angkat di rs semarang karena kelilipan batu kecil
4. Kebiasaan sehari-hari:
Istirahat/tidur: 9 mlm-2/3 mlm (kadang tidak bisa tidur), mudah terbangun
Nutrisi (makan dan minum): 3 x makan saat tidak puasa, saat puasa klien sahur dan habis.
Minum klien banyak dan habis.
Spiritual: klien rajin sholat wajib dan duha. Klien mengikuti puasa dengan teratur hingga
buka puasa.
5. Aktivitas sehari-hari:
Kegiatan:
Pagi : sahur, sholat subuh,sholawatan,mandi pagi, berjemur, ke kamar istirahat, jika jadwal
senam mengikuti senam. Saat puasa hanya melakukan aktifitas di ruangan seperti sholat
berbaring mengobrol
Siang : klien hanya berbaring, melakukan ibadah, jika tidak puasa melaksanakan makan
siang, mengikuti panggung gembira jika ada jadwal.
6. Psikososial:
a. Apakah klien mengenal masalah kesehatannya?
Klien mengenal masalah kesehatannya sendiri yaitu klien merasakan bahwa kepala
suka pusing, klien mentangkal penyakit yg di derita yaitu hipertensi.
b. Bagaimana sikap klien terhadap proses penuaan?
Klien dapat menerima proses penuaan dan ikhlas menjalani apabila seseorang tersebut
diberikan umur yang panjang.
c. Apakah dirinya/klien merasa dibutuhkan atau tidak oleh keluarga atau teman-
temannya?
Klien mengatakan bahwa ia merasa tidak dibutuhkan keluarganya, suami telah
meninggal klien tidak mau menyusahkan keluarganya yg menjadi alasan klien pergi
kepanti dengan sendirinya
d. Apakah klien optimis dalam memandang kehidupan ini?
Klien optimis dalam memandang hidup ini..
e. Bagaimana klien dalam mengatasi stres yang dialaminya?
Klien mengatasinya dengan beribadah..
f. Apakah klien mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan teman-teman
sekitarnya?
Klien mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan teman sekamarnya. Klien juga
kelihatan akrab dengan teman dan sering membantu satu sama lain.
g. Apakah klien pernah/sering mengalami kegagalan? Seperti apa?
Klien mengatakan mengalami kegagalan dalam memiliki keturunan, klien sempt
merasa sedih namun saat ini sudah ikhlas menerimanya.
h. Apakah harapan klien saat ini dan akan datang?
Harapan klien sekarang dan masa yang akan datang bahwa klien berharap agar klien
sehat terus, dan tidak mudah sakit sakitan lagi, sehingga klien dapat menjalankan dan
melakukan aktifitas sehari-hari tanpa ada keluhan atau masalah kesehatan.
i. Apakah klien mampu mengatasi setiap masalahnya sendiri?
Klien mampu dalam menyelesaikan masalah-masalah sendiri seperti dalam melakukan
tindakan atau aktifitas.
j. Bagaimana perasaan klien saat ini?
Perasaan klien saat tidak ada kecemasan, klien hanya ingin menjalani kehidupn dengan
damai.
7. Pemeriksaan fisik (head to toe atau persistem dengan cara inspeksi, auskultasi,
palpasi dan perkusi):
Kepala: (mata, telinga, hidung dan sinus, mulut dan gigi, tenggorok, leher)
Kepala bulat, rambut bersih, warna sudah hitam keputihan(uban), mata ananemis, sklera
anikterik, Mata klien simetris. Mata inkomplit, gangguan pengihatan (katarak) di mata kiri,
hidung tidak ada gangguan penciuman, sinus tidak ada, mulut lembab, lidah bersih, gigi
ompong, dan berkerak, tidak ada gangguan menelan, tidak ada pemb kelenjar tiroid, tidak ada
pemb vena jugularis
Muskuloskeletal:
Tidak ada odeme, klien mengatakan kedua kaki klien sudah lemah dan tidak sekuat dlu untuk
berdiri lama, saat berjalan sedikit terbata bata dengan minimal bantuan pegangan, namun
masi dapat berjalan pelan pelan, pada ekstremitas atas masih dapt melakukan pergerakan dan
melakukan aktifitas seperti makan sendiri dan mengangkat barang dengan berat ringan,
kekuatan otot :
Analisa hasil : klien tidak memiliki gangguan atau kerusakan kognitif yang di alami
Nilai ≤ 21 : Kerusakan Kognitif
Pengkajian Luka Tekan dengan Skala Braden
No Parameter yang dilihat 1 2 3 4
1 Persepsi sensori Sepenuhnya Sangat terbatas Sedikit terbatas Tidak ada
terbatas gangguan
Kemampuan merespon Gangguan Gangguan
secara berarti terhadap Tidak merasakan sensori pada sensori pada 1 Tidak ada
ketidaknyamanan yang atau berespon setengah bagian atau 2 gangguan sensori,
berhubungan dengan terhadap stimulus permukaan ekstremitas atau berespons penuh
tekanan nyeri, kesadaran tubuh atau hanya berespon pada terhadap perintah
menurun berespon pada perintah verbal verbal.
stimulus nyeri tapi tidak selalu
mampu
mengatakan
ketidaknyamana
n
2 Kelembaban Konsistensi lembab Lembab Terkadang Jarang lembab
lembab
Derajat kulit terekspos Selalu terpapar oleh Sangat lembab Kulit kering
permukaan lembab keringat atau urin Kadang lembab
basah
3 Aktivitas Bedfast Chairfast Terkadang Berjalan bebas
berjalan
Derajat aktivitas fisik. Terbaring ditempat Tidak bisa Dapat berjalan
tidur. berjalan perlu Berjalan dengan sekitar ruangan.
bantuan kursi atau tanpa
roda. bantuan.
4 Mobilisasi Imobilisasi total Mobilisasi Sedikit terbatas Tidak ada
terbatas Batasan
Kemampuan mengubah Tidak mampu Dapat membantu
dan mengontrol posisi bergerak. Tidak dapat perubahan posisi Dapat mengubah
tubuh. mengubah posisi tubuh atau posisi tanpa
secara tepat dan sktremitas bantuan.
teratur. dengan mandiri.
5 Nutrisi Sangat kurang Kemungkinan Adekuat Baik
tidak adekuat
Pola kebiasaan intake Tidak dapat Mampu Dapat
makanan. menghabiskan 1/3 Jarang mampu menghabiskan menghabiskan
porsi makananya, menghabiskan ½ lebih dari ½ porsi makannya,
sedikit minum, porsi porsi makan. tidak memerlukan
puasa atau minum makanannya suplementasi
air putih atau atau intake nutrisi.
mendapat infus cairan kurang
lebih dari 5 hari. dari jumlah
optimum.
6 Gesekan Bermasalah Potensi Tidak berisiko
bermasalah masalah
Tidak mampu
mengangkat Membutuhkan Dapat bergerak
badannya sendiri, bantuan minimal di bed / kursi
atau spastik, mengangkat tanpa bantuan.
kontraktur atau tubuhnya.
gelisah.
1 Selalu 1 Keduanya
ditempat tidur
Keterangan :
20 : Tidak ada risiko
>18 : Risiko rendah dekubitus
14-18 : Risiko sedang dekubitus
10-13 : Risiko tinggi dekubitus
<10 : Risiko sangat tinggi decubitus
Tabel Pengkajian Indeks Barthel
Dengan
No. Kegiatan Mandiri
Bantuan
1. Makan 5 10
2. Aktivitas toilet 5 10
3. Berpindah tempat dari
5-10 15
kursi ke tempat tidur
4. Membersihkan diri (Lap,
muka, sisir rambut, sikat 0 5
gigi)
5. Mandi 0 5
6. Mobilisasi atau berjalan 10 15
7. Naik turun tangga 5 10
8. Berpakaian 5 10
9. Mengontrol defekasi 5 10
10. Mengontrol berkemih 5 10
Total 75
Keterangan :
0-20 : Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat/Sangat tergantung
62-90 : Ketergantungan sedang
91-99 : Ketergantungan ringan
100 :Mandiri
PARAMETER TANGGAL PEMERIKSAAN
The National YANG
No. Institute of Health Stroke Scale (NIHSS)
SKALA 28 29
DINILAI SKOR
0 = Sadar penuh 0 0
1 = Tidak sadar penuh; dapat
dibangunkan dengan stimulasi
minor (suara)
Tingkat 2 = Tidak sadar penuh; dapat
1a
Kesadaran berespon dengan stimulasi
berulang atau stimulasi nyeri
3 = Koma; tidak sadar dan tidak
berespon dengan stimulasi
apapun
0 = Benar semua 0 0
Menjawab 1 = 1 benar/ETT/disartria
1b
pertanyaan 2 = Salah
semua/afasia/stupor/koma
0 = Mampu melakukan 2 perintah 0 0
Mengikuti 1 = Mampu melakukan 1 perintah
1c
perintah 2 = Tidak mampu melakukan
perintah
0 = Normal 1 1
1 =Paresis gaze parsial pada 1 atau
Gaze: 2 mata, terdapat abnormal gaze
Gerakan mata namun forced deviation atau
2
konyugat paresis gaze total tidak ada
horizontal 2 =Forced deviation, atau paresis
gaze total tidak dapat diatasi
dengan maneuver okulosefalik
0 = Tidak ada gangguan 2 2
1 = Paralisis minor (sulcus
nasolabial rata, asimetri saat
tersenyum)
Visual:
2 = Paralisis parsial (paralisis total
Lapang
3 atau near-total dari wajah
pandang pada
bagian bawah)
tes konfrontasi
3 = Paralisis komplit dari satu atau
kedua sisi wajah (tidak ada
gerakan pada sisi wajah atas
maupun bawah)
4 Paresis Wajah 0 = Normal 0 0
1 = Paralisis minor (sulcus
nasolabial rata, asimetri saat
tersenyum)
2 = Paralisis parsial (paralisis total
atau near-total dari wajah
bagian bawah)
3 = Paralisis komplit dari satu atau
kedua sisi wajah (tidak ada
gerakan pada sisi wajah atas
maupun bawah)
0 = Tidak ada drift; lengan dapat 1 1
diangkat 90 (45)°, selama
Kanan:
minimal 10 detik penuh
1 = Drift; lengan dapat diangkat 90
(45) namun turun sebelum 10
detik, tidak mengenai tempat 1 1
tidur
2 = Ada upaya melawan gravitasi;
lengan tidak dapat diangkat
Motorik
5 atau dipertahankan dalam
Lengan
posisi 90 (45)°, jatuh mengenai
tempat tidur, nhamunada
Kiri:
upaya melawan gravitasi
3 = Tidak ada upaya melawan
gravitasi, tidak mampu
mengangkat, hanya bergeser
4 = Tidak ada gerakan
UN= Amputasi atau fusi sendi,
jelaskan…………
minimal 5 detik
1 = Drift; tungkai jatuh persis 5 detik,
namun tidak mengenai tempat tidur
2 = Ada upaya melawan gravitasi; 2 2
Motorik
6 tungkai jatuh mengenai tempat tidur
Tungkai
dalam 5 detik, namun ada upaya
melawan gravitasi
Kiri:
Keterangan :
Tidak beresiko : 0-24
Resiko rendah : 25-50
Resiko tinggi : ≥ 51
.
WEB OF CAUTION (WOC)
ANALISA DATA
DATA PROBLEM ETIOLOGI
Ds: - Wbs mengatakan sakit atau Nyeri (sakit kepala) Peningkatan tekanan
nyeri di bagian kepalanya vaskuler cerebral
-. Wbs mengatakan seperti cenut-cenut
-. Wbs mengatakan nyerinya di bagian
depan kepala
-. Wbs mengatakan skala nyerinya 3-4
masi bisa di tahan
-. Wbs mengatakan nyeri kepalanya
hilang timbul secara bertahap
-. Perawat panti mengatakan klien
mendapat terapi amlodipin dan PCT di
saat sahur dan berbuka.
Ds :
-. Wbs mengatakan penglihatannya
sudah buruk
Resiko jatuh gangguan penglihatan
-. Wbs mengatakan kalau melihat
hanya bayangan dan blur saja yang
terlihat, dan terlihat warnanya jika
dekat saja.
-. Wbs mengatakan kalau jalan harus
merambat ke tempat tidur atau tembok
agar tidak tersandung atau jatuh.
-. Wbs mengatakan jika kaki lemas
tidak bisa jalan dan dibantu kursi roda
-. Wbs mengatakan 3 tahun lalu pernah
jatuh di jemuran dan terimpa jemuran
yang berat karena lumut
Do:
-. Tampak merambat dan memegang
benda sekitar saat berjalan
-. Tampak tidak bisa mengenali benda
jika hanya dilihat.
-. Hasil pengkajian resiko jatuh
menunjukan Resiko tinggi : ≥ 51
dengan hasil nilai 80.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Nyeri (sakit kepala) b.d Peningkatan tekanan vaskuler cerebral
2 Gangguan pola tidur b.d nyeri (sakit kepala)
3 Resiko jatuh b.d gangguan penglihatan
PERENCANAAN
NO DX TUJUAN DAN RENCANA RASIONALISASI
KRITERIA HASIL INTERVENSI
1 Setelah dilakukan Manajemen nyeri (I.08238) untuk mengetahui
Tindakan keperawatan
lokasi,
3x 24 jam klien dapat Observasi
mengontrol nyeri dengan karakteristik,durasi,
kriteria : Identifikasi lokasi,
frekuensi, kualitas
1. Nyeri berkurang karakteristik,
2. Gelisah menururn durasi, frekuensi, nyeri, skala nyeri,
3. Kesulitan tidur kualitas, intensitas intensitas nyeri
menururn nyeri
Identifikasi skala untuk mengetahui
nyeri tingkat nyeri melalui
Identifikasi faktor non verbal dari pasien
yang memperberat
dan memperingan untuk mengetahui
nyeri tanda-tanda vital dalam
batas normal.
Identifikasi
untuk mengetahui
pengetahuan dan
faktor pemberat atau
keyakinan tentang memperingan nyeri
nyeri untuk mengetahui
Identifikasi lokasi,
pengaruh budaya karakteristik,durasi,
terhadap respon frekuensi, kualitas
nyeri nyeri, skala nyeri,
Identifikasi intensitas nyeri
pengaruh nyeri untuk mengetahui
pada kualitas hidup tingkat nyeri melalui
non verbal dari pasien
Terapeutik untuk mengetahui
faktor pemberat atau
Berikan Teknik memperingan nyeri
nonfarmakologis memberikan
untuk mengurangi pengetahuan mengenai
nyeri (mis: TENS, penyebab nyeri klien
hypnosis, klien dapat
akupresur, terapi mengurangi nyeri
music, biofeedback, secara mandiri dengan
terapi pijat, teknik norfarmakologis
aromaterapi, Teknik yang diajarkan.
untuk mengurangi rasa
imajinasi
nyeri pada klien
terbimbing, dengan obat.
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis:
suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat
dan tidur
Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgesik secara
tepat
Ajarkan Teknik
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika perlu
IMPLEMENTASI
NO IMPLEMENTASI RESPON KLIEN
DX RESPON KLINE
1 Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, RS
kualitas, intensitas nyeri
P: Wbs mengatakan sakit atau nyeri di
Mengidentifikasi skala nyeri
Mengidentifikasi faktor yang bagian kepalanya
memperberat dan memperingan Q: Wbs mengatakan seperti cenut-cenut
nyeri R: wbs mengatakan nyerinya di bagian
Mengidentifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup depan kepala
Memberikan Teknik S: wbs mengatakan skala nyerinya 3-4
nonfarmakologis untuk masi bisa di tahan
mengurangi nyeri (mis: relaksasi
T: wbs mengatakan nyeri kepalanya
nafas dalam, terapi music, terapi
pijat, kompres hangat/dingin. hilang timbul secara bertahap
Memfasilitasi istirahat dan tidur RO:
Menjelaskan strategi meredakan
nyeri
Menganjurkan menggunakan Wbs mengatakan yang
analgesik secara tepat memperingan saat bising
Mengkolaborasi pemberian berkurang dan klien tidur
analgetik, jika perlu
Wbs mengatakan jika pusing
klien menjadi sulit tidur, dan jadi
gampang ngantuk
Teknik non farmakologi pijat
kepala
S : wbs mengatakan enak
mengurangi sakit kepala
- Wbs mengatakan mau
mencoba dengan teknik lain
O: wbs tampak senang dan
menunjukkan ekspresi bahwa
sakit kepalanya berkurang
- Gelisah berkurang
Saat bangun tidur klien
mengatakan pusing sudah tidak
ada karena abis di pijat
Wbs mengatakan sudah mengerti
cara meredakan nyeri bisa dengan
obat, pijat kepala
Wbs mengatakan minum obat saat
ini di waktu buka puasa dan
sahur.
EVALUASI
NO SOAP
DX
1 S:
- Wbs mengatakan nyeri berkurang
- Wbs mengatakan tidurnya jadi keenakan
- Wbs mengatakan Jadi tahu Tindakan yang bisa di lakukan saat pusing
kambuh
O:
- Gelisah berkurang
- Wbs tampak tidak memegangi kepala lagi
- Wbs tampak tidak mudah terbangun saat tidur
A:
Nyeri (Sakit Kepala) dapat teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Lampiran 14
a. Identitas (kelompok)
1.Umur
2.Riwayat Pendidikan
3.Agama
4.Suku
b. Biologi Kelompok
1. Gangguan Penglihatan
2. Gangguan Kebersihan Diri
3. Masalah Keterbatasan Gerak
4. Masalah Pendengaran
5. Masalah Perawatan Diri
6. Masalah Ketergantungan Obat
7. Pelayanan Kesehatan yang digunakan
8. Rekreasi
9. Pola Makan dan Minum
c. Psikologi Kelompok
d. Sosial Kelompok
1. Keadaan ekonomi
2. Hubungan sosial
3. Kegiatan sosial
e. Keadaan Lingkungan
1. Lingkungan dalam ruangan
2. Lingkungan di luar ruangan
3. Sumber air minum
Lampiran 17
Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan (umum dan Khusus)
BAB II. TINAJUAN TEORI
A. Konsep Menua
B. Patofisiologi....
C. Konsep Keperawatan Lansia dg masalah....
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA DI RUANG....
A. Pengkajian
B. Diagnosa
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan
E. Evaluasi
BAB IV. PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN & SARAN
Daftar Pustaka
Daftar Lampiran
Lampiran 18
DATA DEMOGRAFI
Nama Klien :…………………………………………………
Usia :............................................................................
Diagnosa Medik :…………………………………………………
RIWAYAT PENYAKIT
DATA FOKUS
WEB OF CAUTION
Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar (dikaitkan dengan proses degeneratif,
patofisiologi, insiden dan prognosis penyakit)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
NO TUJUAN DAN KRITERIA RENCANA INTERVENSI
DX HASIL
IMPLEMENTASI