Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN CA SINONASAL
DI RUANGAN MAWAR RS TK II PELAMONIA

OLEH :
YULI SAFIRA
14420212185

CI LAHAN CI INSTITUSI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
Nama Mahasiswa yang mengkaji : YULI SAFIRA NIM : 14420212185
No. RM : 700796
Tanggal : 01 April 2022
Tempat : Kamar 315 Ruang Mawar

I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S Umur : 57 Tahun
TTL : 28-12-1964 Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA Suku :
Pekerjaan : IRT Lama Bekerja : -
Alamat : jl. Pasar Baruga Ruangan : Mawar
Tgl Masuk RS : Sumber Info : Suami
Golongan darah :-
2. Penanggung Jawab / Pengantar
Nama : Tn. E Umur : 61 Tahun
Pendidikan Terakhir : SMA Pekerjaan : Pensiunan
Hubungan dengan klien : Suami Alamat : Jl.Pasar Baruga kendari
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan Utama : Klien mengatakan Sesak
2. Alasan masuk RS : pasien mengatakan ada benjolan pada hidung
3. Riwayat keluhan : klien mengatakan malu dengan kondisinya saat ini
4. Riwayat Penyakit
Provocative/Palliative : Ketika beraktifitas yang belebihan dan menunduk
lama
Quality : kuliatas nyeri tertusuk-tusuk
Region : lokasi dan penyevaran pada daerah hidung bekas
post op
Severity : skala nyeri 5
Timing : hilang timbul
5. Data Medik
a. Dikirim oleh : POLI
b. Diagnosa medik :
1) Saat masuk : Karsinoma sinonasal
2) Saat pengkajian : Karsinoma sinonasal

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil/kanak-kanak : Tidak ada
2. Riwayat perawatan : Suami klien mengatakan sebelumnya klien
di rawat di RS Bayangkara Kendari dengan penyakit yang sama
3. Riwayat operasi : Suami klien mengatakan belum pernah di
operasi sebelumnya
4. Riwayat pengobatan : Suami klien mengatakan sebelumnya klien
menjalani pengobatan dengan penyakit yang sama
5. Riwayat alergi : Suami klien mengatakan klien tidak
memiliki riwayat alergi baik makanan maupun obat
6. Riwayat imunisasi : Suami klien mengatakan tidak mengetahui
riwayat imunisasi yang pernah di dapat oleh klien
7. Lain-lain : Suami klien mengatakan klien tidak
memiliki riwayat penyakit
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Genogram

X X ? X

? ? ? ? ? ? ? ?
?

61 57
7

29 23 20 18
3

Simbol Genogram :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Klien
X : Meninggal
---------- : Tinggal Serumah
? : Tidak diketahui umurnya
Keterangan :
G1 : ibu dari orang tua klien dan mertua klien telang meninggal dunia
dikarenakan faktor usia
G2 : Klien merupakan anak ke enam dari enam bersaudara, klien
berusia 57 tahun, klien di rawat di RS karena penyakit CA
sinonasal
G3 : Klien memiliki 5 orang anak 1 laki-laki dan 4 perempuan anak ke
2-5 masih tinggal bersama klien

V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping: Klien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi bersama
anggota keluarganya.
2. Harapan klien thd keadaan penyakitnya : Klien berharap agar cepat
sembuh dan dapat kembali beraktifitas seperti biasanya.
3. Faktor stressor : klien tampak gelisah dan cemas dengan kondisi
yang di alami
4. Konsep diri : Klien menyadari bahwa dirinya sedang berada di
RS dan berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter terhadap
perawatan dan pengobatannya.
5. Pengetahuan klien ttg penyakitnya: Klien mengatakan mengetahui
penyakit yang sementara di alaminya.
6. Adaptasi : Klien beradaptasi dengan baik di lingkungan sekitarnya
7. Hubungan dengan anggota keluarga : Klien mengatakan
mempunyai hubungan yang sangat baik dengan anggota keluarganya.
8. Hubungan dengan masyarakat : Klien mengatakan mempunyai
hubungan yang baik dengan masyarakat di lingkungannya.
9. Perhatian thd orang lain & lawan bicara : Klien merespon dengan baik
orang yang sedang berada disekitarnya.
10. Aktifitas social : Klien sering berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat
11. Bahasa yang sering digunakan : Klien berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa indonesia.
12. Keadaan lingkungan : Keadaan lingkungan sekitar klien nampak
bersih dan nyaman.
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah : Klien melaksanakan sholat 5 waktu
14. Keyakinan tentang kesehatan : Klien percaya bahwa segala
penyakit datangnya dari Allah SWT dan semua ada obatnya.
VI. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
a. Sebelum MRS : Pola makan nasi, sayur, lauk, makanan 3x sehari,
nafsu makan baik
b. Setelah MRS : makan bubur saring 3x sehari, makana di
bantu dengan NGT
2. Minum
a. Sebelum MRS : Pasien minum kurang lebih 6 gelas perhari
b. Setelah MRS : pasien minum
3. Tidur
a. Sebelum MRS : Sebelum masuk RS lama tidur klien yaitu 6-7 jam
dan tidak memiliki kesulitan tidur.
b. Setelah MRS : Setelah masuk RS klien mengeluh sulit
tidur, sesekali terbangun karena nyeri kepalanya
4. Eliminasi Fekal / BAB
a. Sebelum MRS : frekwensi 2x sehari, konsistensi lunak
b. Setelah MRS : Setelah masuk RS klien belum pernah
BAB
5. Eliminasi Urine / BAK
a. Sebelum MRS : Sebelum masuk RS BAK klien dalam batas
normal, berwarna kekuningan dan tidak berbau.
b. Setelah MRS : jumlah urine yang di keluarkan melalui
kateter kuramg lebih 500-1000 cc perhari
6. Aktifitas dan Latihan
a. Sebelum MRS : Aktifitas sehari-harinya banyak di habiskan di
rumah.
b. Setelah MRS : Setelah masuk RS klien hanya terbaring diatas
tempat tidur dan klien dibantu oleh keluarganya, klien juga merasa
lemas
c. Sebelum MRS : Sebelum masuk RS penampilan klien tampak rapi,
dan rajin mandi.
d. Setelah MRS : Setelah masuk RS penampilan klien tampak
kurang rapi dan klien tidak mandi hanya di waslap saja.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
Hari : Rabu Tanggal : 22/09/2021 Jam : 07.30
1. Keadaan Umum
TB : 153 cm BB : 43 kg
Kehilangan BB : Klien tidak mengalami penurunan BB
Kelemahan : Klien tampak lemah
Vital Sign : TD (143/85 mmHg), N (110x/mnt), P (30x/mnt), S
(36°C), SPO₂ (100%)
Tingkat Kesadaran : Composmentis. GCS : E (4), V (5), M (6)
2. Head to toe
a. Kepala & Rambut :
1) Inspeksi : Kepala klien berbentuk bulat, tidak nampak
adanya benjolan, tidak ada lesi, rambut tampak berantakan. Klien
tampak memegang kepalanya. Klien mengatakan nyeri pada
kepala
2) Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan di kepala, tidak ada
fraktur. Terdapat nyeri tekan pada kepala.
b. Muka
1) Klien tampak meringis
2) Wajah tidak simentris kiri dan kanan
c. Kuku :
1) Inspeksi : Kuku klien tampak kotor, CRT kurang dari 2
detik.
d. Mata/Penglihatan :
1) Inspeksi : Mata klien tampak simestris kiri dan kanan,
konjungtiva tampak pucat. Sklera mata tampak putih, pupil
bereaksi dengan normal ketika ada rangsangan cahaya, gerakan
bola mata normal.
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
b. Hidung/Penghiduan :
1) Inspeksi : terdapat masa pada dorsum nasi, hidung tidak
simetris, struktur hidung berubah, terpasang tampon konde,
terpasang O2 NRM 10 lpm, terpasang verban post op bagian
nasal, tampak pengeluaran cairan pada area hidung dan mulut,
Klien tampak sering menutupi bagian hidungnya.
2) Palpasi : terdapat nyeri tekan pada hidung
c. Telinga/Pendengaran :
1) Inpeksi : Telinga klien tampak simetris kiri dan kanan dan
tampak bersih, tidak ada luka pada daerah telinga.
2) Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
d. Mulut dan Gigi :
1) Inspeksi : Bibir klien tampak pucat dan kering, tidak ada
luka, terdapat karies pada gigi dan mulut tampak kotor
e. Leher :
1) Inspeksi : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada
distensi vena jugularis.
2) Palpasi :Tidak teraba adanya pembengkakan kelenjar tiroid
dan distensi vena jugularis.
f. Dada
a) Inspeksi : menggunakan otot bantu pernapasan
b) Perkusi : Redup
c) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Personal Hygiene
d) Auskultasi : Vesikular, tidak terdapat bunyi tambahan
1) Jantung :
a) Inspeksi : Simetris tidak tampak ictus cordis
b) Palpasi : Ictus kordis teraba di ICS VI linea mid clavicula
c) Auskultasi : Terdengar BJ 1 dan BJ 2 tidak terdapat bunyi
tambahan
d) Perkusi : Redup
g. Abdomen
1) Inspeksi : Bentuk abdomen simetris kiri dan kanan, tidak
tampak adanya pembengkakan pada abdomen, elastisitas kulit
normal,
2) Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
3) Auskultasi : Peristaltik usus normal.
4) Perkusi : Pekak
h. Perineum & Genitalia : Tidak ada kelainan pada daerah genital
klien
1) Inspeksi : Terpasang kateter urine
i. Extremitas atas dan bawah
1) Inspeksi : Tampak simetris antara kiri dan kanan. Pada
tangan kanan terpasang infus RL 20 tetes/menit. Kedua tangan
dapat digerakkan dengan baik. Pada kaki tidak ditemukan adanya
kelainan bentuk dan dapat digerakkan dengan baik.

3. Pemeriksaan diagnostik (meliputi tanggal dan hasil pemeriksaan)


a. Pemeriksaan Laboratorium (Tanggal : 04-04-2022 07:34 AM)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
RBC 5.58 3.8-5.2 10^6/uL
PLT 469 150-450 10^3/Ul
PDW 8.2 11.5-14.5 fL
MPV 8.4 9.0-13.0 fL
P-LCR 11.7 13.0-43.0 %
PCT 0.39 0.17-0.35 %
NEUT# 8.49 1.5-7.0 10^3/uL
MONO# 0.73 0.00-0.70 10^3/uL
NEUT% 76.5 50.0-70.0 %
LYMPH% 16.4 25.0-40.0 %
LED 55 0-20 mm

b. Pemeriksaan radiologi (12-01-2022 15:24 )


Pemeriksaan MSCT scan sinus parasanalis
Kesan :
1) Tumor sinus maxillaris dextra yang mendestruksi dinding sinus
maxillaris dan dinding inferior cavum orbita, meluas ke cavum
nasi, cavum orbita dan sedikit sinus ethmoidalis, dan jaringan
subkutan, disertai hmphadenopathy regio submandibula bilateral
2) Lesi slight hiperdens pada corpus vitreus oculi dextra suspek
infiltrasi massa DD/ Pendarahan kronik, inflamasi
3) Sinusitis maxillaris sinistra
4) Deviasi septum nasi ke sinistra

4. Penatalaksanaan Medis/Terapi
a. Ceftriaxone 1gr/12 jam / IV
b. Dexametasone 1 amp/8jam . IV
c. Ketorolac 1 ampl/8 jam / IV
d. Ranitidine/ IV / 12 jam
e. Drips coctetail 1
KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif


1. Pasien mengatakan nyeri 1. Klien tanpak gelisah dan
pada hidung sebelah cemas
kanan 2. KU lemah
2. P : klien mengatakan nyeri 3. Klien tampak meringis
ketika beraktifitas yang 4. Wajah tampak tidak
berlebih dan menunduk simentris kiri dan kanan
3. Q : klien mengatakan 5. Terdapat nyeri tekan
kualitas nyeri seperti daerah hidung
tertusuk-tusuk 6. Skala Nyeri 5
4. R : klien mengatakan 7. Klien tampak sesak
nyeri pada lokasi penyebaran 8. Menggunakan otot bantu
daerah hidung bekas Post OP pernapasan
5. T : Klien mengatakan nyeri 9. Terdapat Masa pada
hilang timbul dorsum nasi
6. Klien mengeluh sesak 10. Terpasang tampon konde
7. Klien mengatakan malu 11. Klien tampak sering
dengan keadaannya saat ini menutupi bagian
hidungnya
12. Struktur hidung Berubah
13. Terpasang O2 NRM 10
lpm
14. TTV
TD : 143/85
N : 110x/m
P : 30x/m
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data Subjektif Faktor risiko
1. Klien mengeluh
sesak
Data Objektif Tumor sinonasal
1. Klien tampak sesak
2. Terpasang O2 NRM Penyebaran virus,
10 lpm pertumbuhan sel makin
tidak seimbang
3. P : 30x/m Pola Napas Tidak
4. Menggunakan otot Efektif
CA Sinonasal
bantu pernapasan
5. Terdapat Masa pada
Karsinoma sel skuomosa
dorsum nasi
6. Terpasang tampon
Sinus maxilaris, cavum
konde nasi

Menghambat jalan masuk


napas

Suplai O2 menurun

Sesak

Pola Napas Tidak Efektif


Data Subjektif Faktor risiko
1. Pasien mengatakan
nyeri pada hidung
Tumor sinonasal
sebelah kanan
2. P : klien mengatakan
Penyebaran virus,
nyeri ketika pertumbuhan sel makin
tidak seimbang Nyeri Kronik
beraktifitas yang
berlebih dan
CA Sinonasal
menunduk
3. Q : klien
Karsinoma sel skuomosa
mengatakan kualitas
nyeri seperti
Sinus maxilaris, masa pada
tertusuk-tusuk cavum nasi
4. R : klien
mengatakan nyeri Peradangan/
pembengkakan pada pipi
pada lokasi
penyebaran daerah
Nyeri kronik
hidung bekas Post
OP
5. T : klien mengatakan
nyeri hilang timbul
Data Objektif
1. Skala nyeri 5
2. Klien tampak
meringis
3. Terdapat nyeri tekan
daerah hidung
4. TTV
TD : 143/85
N : 110x/m

Data Subjektif Faktor risiko


1. Klien mengatakan
malu dengan
Tumor sinonasal
keadaannya saat ini

Penyebaran virus,
Data Objektif pertumbuhan sel makin Gangguan Citra
1. Klien tampak sering tidak seimbang Tubuh
menutupi bagian
hidungnya CA Sinonasal
2. Struktur hidung
Berubah
Karsinoma sel skuomosa

Displasi fibrosa

Mengenai sinus

Dapat merubah kontur


wajah dan fungsi wajah

Gangguan Citra Tubuh

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas di tandai
dengan :
Data Subjektif
1. Klien mengeluh sesak
Data Objektif
1. Klien tampak sesak
2. Terpasang O2 NRM 10 lpm
3. P : 30x/m
4. Menggunakan otot bantu pernapasan
5. Terdapat Masa pada dorsum nasi
6. Terpasang tampon konde
2. Nyeri kronik berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan :
Data Subjektif
1. Pasien mengatakan nyeri pada hidung sebelah kanan
2. P : klien mengatakan nyeri ketika beraktifitas yang berlebih dan menunduk
3. Q : klien mengatakan kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk
4. R : klien mengatakan nyeri pada lokasi penyebaran daerah hidung bekas
Post OP
5. T : Klien mengatakan nyeri hilang timbul
Data Objektif
1. Skala nyeri 5
2. Klien tampak meringis
3. Terdapat nyeri tekan daerah hidung
4. TTV
TD : 143/85
N : 110x/m
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur/bentuk tubuh di
tandai dengan :
Data Subjektif
1. Klien mengatakan malu dengan keadaannya saat ini
Data Objektif
1. Klien tampak sering menutupi bagian hidungnya
2. Struktur hidung Berubah
INTERVENSI
Intervensi Hari Pertama, 01 April 2022
N DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
O KEPERAWATAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN TINDAKAN
1. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan Pemantauan Jalan Napas 1. Mengetahui
berhubungan dengan hambatan intervensi selama 2x24 Observasi keabnormalan
upaya napas dibuktikan dengan jam, maka Pola Napas 1. Monitor pola napas pernafasan pasien.
Data Subjektif meningkat dengan (frekuensi, kedalaman, 2. Membantu dalam
1. Klien mengeluh sesak
kriteria hasil : usaha napas) meningkatkan
Data Objektif
1. Klien tampak sesak  Sesak menurun Terapeutik ekspansi paru
2. Terpasang O2 NRM 10  Penggunaan otot 2. Posisikan semi fowler 3. Membantu memenuhi
lpm bantu napas 3. Berikan oksigen, jika kebutuhan oksigen
3. P : 30x/m menurun perlu dan meringankan
4. Menggunakan otot bantu  Frekuensi napas Edukasi sesak nafas
pernapasan membaik 4. Jelasakan prosedur 4. Agar Pasien mengerti
5. Terdapat Masa pada pemantauan jalan napas tentang prosedur
dorsum nasi Kolaborasi yaang di berikan
6. Terpasang tampon konde 5. Kolaborasi pemberian 5. Membantu memenuhi
bronkodilator, kebutuhan oksigen
ekspektoran, mukolitik, dan meringankan
jika perlu. sesak nafas
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri 1. Untuk memilih
dengan agen pencedera intervensi selama 2x24 Observasi intervensi/tindakan
fisiologis dibuktikan dengan jam, maka Tingkat 1. Identifikasi lokasi, yang tepat
Data Subjektif Nyeri menurun dengan karakterisitk, durasi, 2. Mengevaluasi
1. Pasien mengatakan nyeri kriteria hasil : frekuensi, kualitas, keefektifan dari terapi
pada hidung sebelah kanan  Keluhan nyeri intensitas nyeri yang diberikan
2. P : klien mengatakan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri 3. Membantu mengurangi
ketika beraktifitas yang  Meringis menurun Terapeutik rasa nyeri
berlebih dan menunduk  TTV Membaik 3. Berikan teknik 4. Menghilangkan stress
3. Q : klien mengatakan nonfarmakologi untuk dan mengistirahatkan
kualitas nyeri seperti mengurangi rasa nyeri tubuh pasien
tertusuk-tusuk 4. Fasilitasi istrahat dan 5. Memungkinkan pasien
4. R : klien mengatakan nyeri tidur dapat mengontrol
pada lokasi penyebaran Edukasi nyerinya sendiri
daerah hidung bekas Post 5. Jelaskan penyebab, 6. Sebagai proses
OP periode dan strategi penyembuhan nyeri
untuk meredakan nyeri dari dalam tubuh
Data Objektif Kolaborasi
1. Skala nyeri 5
6. Kolaborasi dengan
2. Klien tampak meringis
3. Terdapat nyeri tekan dokter pemberian obat
daerah hidung analgetik yang tepat
4. TTV
TD : 143/85
N : 110x/m
3 Gangguan Citra Tubuh Setelah dilakukan Promosi Citra tubuh 1. Mengurangi
berhubungan dengan intervensi selama 2x24 Observasi kemungkinan
perubahan struktur/bentuk jam, maka diharapkan 1. Identifikasi perubahan terjadinya isolasi
tubuh di tandai dengan : citra tubuh meningkat citra tubuh yang sosial akibat kondisi
Data Subjektif dengan kriteria hasil : mengakibatkan isolasi yang dialami
1. Klien mengatakan malu
1. Verbalisasi sosial 2. Untuk memantau
dengan keadaannya saat
kekhawatiran pada 2. Monitor frekuensi agar tidak terjadi
ini
penolakan pernyataan kritik ketidak sukaan pada
Data Objektif
/reaksi orang lain terhadap diri sendiri diri sendiri
1. Klien tampak sering
menurun Terapeutik 3. Untuk membentuk
menutupi bagian
2. Menyembunyikan 1. Diskusikan presepsi rasa saling
hidungnya
bagian tubuh pasien dan keluarga menghargai dan
2. Struktur hidung Berubah
berlebihan tentang perubahan citra peduli terhadap
menurun tubuh kondisi klien
Edukasi 4. Untuk memudahkan
1. Jelaskan kepada keluarga dan mengetahui cara
tentang perawatan pemulihan
perubahan citra tubuh

Intervensi Hari Ke Dua, 02 April 2022


N DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
O KEPERAWATAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN TINDAKAN
1. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan Pemantauan Jalan Napas 1. Mengetahui
berhubungan dengan hambatan intervensi selama 2x24 Observasi keabnormalan
upaya napas dibuktikan dengan jam, maka Pola Napas 1. Monitor pola napas pernafasan pasien.
Data Subjektif meningkat dengan (frekuensi, kedalaman, 2. Membantu dalam
1. Klien mengeluh sesak
kriteria hasil : usaha napas) meningkatkan ekspansi
Data Objektif
1. Klien tampak sesak 1. Sesak menurun Terapeutik paru
2. Terpasang O2 NRM 10 2. Penggunaan otot 1. Posisikan semi fowler 3. Membantu memenuhi
lpm bantu napas 2. Berikan oksigen, jika kebutuhan oksigen dan
3. P : 30x/m menurun perlu meringankan sesak
4. Menggunakan otot bantu 3. Frekuensi napas
pernapasan membaik Edukasi nafas
5. Terdapat Masa pada 1. Jelasakan prosedur 4. Agar Pasien mengerti
dorsum nasi pemantauan jalan napas tentang prosedur yaang
6. Terpasang tampon konde Kolaborasi di berikan
1. Kolaborasi pemberian 5. Membantu memenuhi
bronkodilator, kebutuhan oksigen dan
ekspektoran, mukolitik, meringankan sesak
jika perlu. nafas
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri 1) Untuk memilih
dengan agen pencedera intervensi selama 3 Observasi intervensi/tindakan
fisiologis dibuktikan dengan jam, maka Tingkat 1. Identifikasi lokasi, yang tepat
Data Subjektif Nyeri menurun dengan karakterisitk, durasi, 2) Mengevaluasi
1. Pasien mengatakan nyeri kriteria hasil : frekuensi, kualitas, keefektifan dari terapi
pada hidung sebelah kanan 1. Keluhan nyeri intensitas nyeri yang diberikan
2. P : klien mengatakan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri 3) Membantu
ketika beraktifitas yang 2. Meringis menurun Terapeutik mengurangi rasa nyeri
berlebih dan menunduk 3. TTV Membaik 1. Berikan teknik 4) Menghilangkan stress
3. Q : klien mengatakan nonfarmakologi untuk dan mengistirahatkan
kualitas nyeri seperti mengurangi rasa nyeri tubuh pasien
tertusuk-tusuk 2. Fasilitasi istrahat dan 5) Memungkinkan
4. R : klien mengatakan nyeri tidur pasien dapat
pada lokasi penyebaran Edukasi mengontrol nyerinya
daerah hidung bekas Post 1. Jelaskan penyebab, sendiri
OP periode dan strategi 6) Sebagai proses
Data Objektif untuk meredakan nyeri penyembuhan nyeri
1. Skala nyeri 5
Kolaborasi dari dalam tubuh
2. Klien tampak meringis
3. Terdapat nyeri tekan 1. Kolaborasi dengan
daerah hidung dokter pemberian obat
4. TTV
TD : 143/85 analgetik yang tepat

N : 110x/m
3. Gangguan Citra Tubuh Setelah dilakukan Promosi Citra tubuh 1. Mengurangi
berhubungan dengan intervensi selama 2x24 Observasi kemungkinan
perubahan struktur/bentuk jam, maka diharapkan 1. Identifikasi perubahan terjadinya isolasi
tubuh di tandai dengan : citra tubuh meningkat citra tubuh yang sosial akibat kondisi
Data Subjektif dengan kriteria hasil : mengakibatkan isolasi yang dialami
2. Klien mengatakan malu
1. Verbalisasi sosial 2. Untuk memantau
dengan keadaannya saat
kekhawatiran pada 2. Monitor frekuensi agar tidak terjadi
ini
penolakan pernyataan kritik ketidak sukaan pada
Data Objektif /reaksi orang lain terhadap diri sendiri diri sendiri
3. Klien tampak sering
menuru Terapeutik 3. Untuk membentuk
menutupi bagian
2. Menyembunyikan 1. Diskusikan presepsi rasa saling
hidungnya
bagian tubuh pasien dan keluarga menghargai dan
4. Struktur hidung Berubah
berlebihan tentang perubahan citra peduli terhadap
tubuh kondisi klien
Edukasi 4. Untuk memudahkan
1. Jelaskan kepada keluarga dan mengetahui cara
tentang perawatan pemulihan
perubahan citra tubuh

IMPLEMENTASI
Implementasi Hari Pertama
Tanggal IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
01 April Pemantauan Jalan Napas S:
2022 Observasi 1. klien mengatakan sesak berkurang
1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha O:
napas) 1. Sesak tampak berkurang (26x/m)
Terapeutik 2. Penggunaan otot bantu pernapasan
1. Memposisikan semi fowler menurun
2. Memberikan oksigen 3. Masih terpasang O2 NRM 10 lpm
Edukasi A : Masalah belum teratasi
1. Menjelasakan prosedur pemantauan jalan napas P : lanjutkan Intervensi

01 April Manajemen Nyeri S:


2022 Observasi 1. klien mengatakan nyeri ketika
1. Mengidentifikasi lokasi, karakterisitk, durasi, beraktifitas yang berlebih dan
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri menunduk
2. Mengidentifikasi skala nyeri 2. klien mengatakan kualitas nyeri
Terapeutik seperti tertusuk-tusuk
1. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk 3. klien mengatakan kualitas nyeri
mengurangi rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk
2. Memfasilitasi istrahat dan tidur 4. klien mengatakan nyeri pada lokasi
Edukasi penyebaran daerah hidung bekas
1. Mnjelaskan penyebab, periode dan strategi untuk Post OP
meredakan nyeri O:
Kolaborasi 1. Tampak meringis berkurang
1. Mengkolaborasikan dengan dokter pemberian obat 2. Skala Nyeri 4
analgetik yang tepat 3. TTV
TD : 130/80
N : 100 x/m

01 April Promosi Citra tubuh S:


2022 Observasi 1. Klien masih mengatakam malu
1. Mengidentifikasi perubahan citra tubuh yang dengan kondisinya
mengakibatkan isolasi sosial
2. Memonitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri O :
sendiri 1. Klien tampak sering menutupi
Terapeutik bagian hidungnya
1. Mengdiskusikan presepsi pasien dan keluarga tentang 2. Struktur hidung Berubah
perubahan citra tubuh A : Malah belum teratasi
Edukasi P : Lanjutkan intervensi
1. Menjelaskan kepada keluarga tentang perawatan
perubahan citra tubuh

Implemntasi Hari Ke Dua


Tanggal IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
02 April Pemantauan Jalan Napas S:
2022 Observasi 1. klien mengatakan sesak berkurang
1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha O:
napas) 1. Sesak tampak berkurang (26x/m)
Terapeutik 2. Penggunaan otot bantu pernapasan
2. Memposisikan semi fowler menurun
3. Berikan oksigen 3. Masih terpasang O2 NRM 10 lpm
Edukasi A : Masalah belum teratasi
1. Menjelasakan prosedur pemantauan jalan napas P : lanjutkan Intervensi

02 April Manajemen Nyeri S:


2022 Observasi 1. klien mengatakan nyeri Berkurang
1. Mengidentifikasi lokasi, karakterisitk, durasi, frekuensi, ketika beraktifitas yang berlebih
kualitas, intensitas nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri dan menunduk
Terapeutik 2. klien mengatakan kualitas nyeri
1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa seperti tertusuk-tusuk
nyeri 3. klien mengatakan kualitas nyeri
2. Memfasilitasi istrahat dan tidur seperti tertusuk-tusuk
Edukasi 4. klien mengatakan nyeri pada lokasi
1. Menjelaskan penyebab, periode dan strategi untuk penyebaran daerah hidung bekas
meredakan nyeri Post OP
Kolaborasi O:
1. Mengkolaborasikan dengan dokter pemberian obat 1. Tampak meringis berkurang
analgetik yang tepat 2. Skala Nyeri 3
3. TTV
TD : 130/80
N : 95 x/m

02 April Promosi Citra tubuh S:


2022 Observasi 1. Klien tidak mengatakam malu
1. Mengidentifikasi perubahan citra tubuh yang dengan kondisinya
mengakibatkan isolasi sosial
2. Memonitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri O :
sendiri 1. Klien tidak lagi tampak sering
Terapeutik menutupi bagian hidungnya
1. Mengdiskusikan presepsi pasien dan keluarga tentang 2. Struktur hidung berubah
perubahan citra tubuh A : Masalah teratasi
Edukasi P : Hentikan intervensi
1. Menjlaskan kepada keluarga tentang perawatan
perubahan citra tubuh

Anda mungkin juga menyukai