GI
GII
? ? ? ? ? ?
?
GIII ? ? ?
35
Ket :
Laki-laki : kawin :
perempuan : tdk diketahui : ?
meninggal : satu rumah :
klien :
Generasi I : kakek dan nenek klien baik dari ayah maupun ibu sudah meninggal
Dunia tetapi tidak diketahui penyebab kematiannya
Generasi II : kedua orang tua klien masih hidup dan tidak mempunyai riwayat yang
sama dengan klien
Generasi III : Klien merupakan anak ke-3 dari 5 bersaudara dan saat ini klien
menderita penyakit Sinusitis maksillaris
V. RIWAYAT LINGKUNGAN
Kebersihan / Bahaya / Polusi : Pasien mengatakan keadaan lingkungan disekitar
rumahnya bersih dan jauh dari bahaya / polusi.
VI. ASPEK PSIKOSOSIAL
1. Pola fikir dan persepsi :
a. Alat bantu yang digunakan : klien tidak memiliki alat bantu
b. Kesulitan yang dialami : klien mengatakan tidak memiliki kesulitan tertentu
2. Persepsi sendiri
Hal yang dipikirkan saat ini : klien mengatakan ingin cepat sembuh
Harapan setelah perawatan : klien mengatakan ingin cepat sembuh dan cepat pulang
ke rumah
Perubhan setelah sakit : klien mengatakan akan lebih memperhatikan
kesehatnnya klien mengatkan semoga dapat segera
sembuh dan mampu beraktivitas seperti sebelum sakit.
3. Suasana hati : klien mengatakan dapat menerima penyakitnya
4. Hubungan / Komunikasi
Tempat tinggal : klien tinggal bersama keluarga (orang tua dan
saudaranya)
Bicara : jelas dan relevan, bahasa yang digunakan bahasa
Indonesia dan bahasa Makassar, klien mampu
mengekspresikan perasaannya
Kehidupan keluarga :
- Adat istiadat yang dianut : klien menganut adat istiadat Makassar
- Pembuat keputusan keluarga : orang tua klien (ibu)
- Pola komunikasi : klien menggunakan bahasa daerah (Makassar) sehari
hari dalam berkomunikasi dengan keluarga
5. Kesulitan dalam hubungan keluarga : klien mengatakan tidak ada kesulitan
6. Kebiasaan seksual : tidak dikaji
7. Pertahanan koping
- Pengambilan keputusan : dibantu oleh orang lain (keluarga)
- Yang ingin dirubah dari kehidupan : klien mengatakan akan lebih memperhatikan
kesehatannya lagi
- Yang dilakukan jika stress : klien mengatakan mencari pertolongan
- Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman : Keluarga klien
mengatakan tindakan keperawatan yang tepat dan segera serta perawat yang ramah
dan baik ketika berbicara.
8. Sistem nilai dan kepercayaan
a. Siapa atau apa sumber kekuatan : Keluarga
b. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting bagi anda: Ya
c. Kegiatan agama / kepercayaan yang ingin dilakukan di RS : Sholat
VII. PENGKAJIAN FISIK
1. Kesadaran : Composmentis
Keadaan umum : Lemah
Tanda-tanda Vital :
TD : 110/70 mmHg N : 80 x/i
P : 20x/i S : 37,5º C
2. Kepala dan leher
a. Inspeksi
- Bentuk : kepala nampak bulat
- Kesimetrisan muka, tengkorak : wajah nampak simetris, klien nampak
meringis, klien nampak menangis, klien
nampak mual
- Warna/distribusi rambut/kulit kepala : warna rambut nampak hitam, rambut
nampak tipis, kulit kepala nampak bersih
b. Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
c. Keluhan yang berhubungan : klien mengatakan nyeri jika menggerakkan
kepalanya
3. Mata
a. Inspeksi
- Kelopak mata : Tidak ada pembengkakan/edema pada palpebral.
- Konjungtiva : konjungtiva tidak anemis
- Skelera : Tidak icterus.
- Ukuran pupil : Kedua pupil isokor.
b. Palpasi
- TIO : Tidak ada peningkatan tekanan intraokuker.
- Massa/Tumor : Tidak ditemukan adanya massa/tumor.
- Nyeri tekan : Tidak ada.
c. Lain-lain
Fungsi penglihatan :
- Baik / kabur / tidak jelas : baik
- Rasa sakit : Tidak ada.
- Operasi : Klien tidak pernah melakukan operasi mata
4. Hidung
a. Inspeksi
- Bentuk/kesimetrisan : Terpasang tampon pada lubang hidung sebelah
kiri
- Bengkak : Tidak ada pembengkakan
- Secret : tidak ada, nampak ada darah keluar dari hidung,
klien nampak sering melapnya dengan tisu.
- Cuping hidung : Tidak ada.
b. Palpasi
- Sinus : nyeri pada bagian hidung
c. Lain-lain :
- Passase udara :
5. Mulut dan Tenggorokan :
- Gangguan bicara : klien berbicara tidak jelas karena sengau
- Kesulitan menelan : Tidak ada kesulitan menelan, Klien nampak
sering meludah (peningkatan salivasi)
- Pemeriksaaan gigi terakhir : Tidak pernah memeriksakan gigi.
6. Leher :
a. Inspeksi :
- Bentuk/kesimetrisan : Bentuk leher tampak simetris.
- Mobilisasi leher : leher sulit untuk digerakkan karena nyeri
b. Palpasi :
- Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid.
- Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
- Vena jugularis : teraba, tidak ada distensi pada vena jugularis.
7. Dada, Paru-paru, Jantung :
a. Inspeksi :
- Bentuk dada : nampak simetris kiri dan kanan.
- Ekspansi dada : Terjadi.
- Retraksi : Tidak ada.
b. Palpasi :
- Nyeri tekan : Tidak ada.
- Massa/ tumor : Tidak ada.
- Taktil fremitus : Getarannya seimbang antara kiri dan kanan.
- Denyut apeks : Teraba denyutan didaerah apeks yaitu pada ICS
5 mid clavicula kiri, dengan heart rate (60-100).
c. Auskultasi :
- Suara napas tambahan : Tidak ada.
- Bunyi jantung I dan II murni reguler.
- Terdengar bunyi Lup pada fase sistol dan terdengar bunyi dup pada fase
diastole.
d. Perkusi :
- Batas paru dan hepar : resonan ke pekak pada ICS 6 dextra.
- Batas paru dan lambung : resonan ke tympani di bawah prosesus
xyphoideus.
- Batas paru dan jantung : resonan ke pekak
8. Abdomen :
a.Inspeksi :
- Kesimetrisan abdomen : tampak simetris.
- pembengkakan/edema : Tidak ada.
- Laserasi/peradangan: Tidak ada, tampak perut naik turun mengikuti gerak
napas.
- Warna sekitar abdomen : Tidak ada kemerahan.
b. Auskultasi :
- Peristaltik usus : 7x/menit.
e. Perkusi : Kuadran kanan atas: pekak (hati).
Kuadran kiri atas: tympani (lambung).
Kuadran kanan bawah: tympani (Caecum dan apendiks).
Kuadran kiri bawah: tympani (kolon sigmoid).
f. Palpasi : Tidak ada udema pada kuadran kanan atas, kiri atas, kanan
bawah dan kiri bawah.
9. Genitalia dan Status Reproduksi :
- Perdarahan : Tidak ada perdarahan
10. Status Neurologis :
- GCS : 15 E: 4 M:6 V: 5
- Reflex Patologis : Kernig Sign (-), Laseq Sign (-), Brunsinzky Sign
(-), Babinsky Sign (-), Chaddock Sign (-)
- Reflex Fisiologis : Bisep (+). Trisep (+), Patella (+)
11. Ekstremitas :
- Ekstremitas atas : terpasang infuse disebelah kanan pada carpal
- Ekstremitas bawah : baik
- Atropi : Tidak
- ROM :
- Edema : Tidak ada edema
- Cyanosis : -
- Akral : dingin
- Nadi perifer : Capilarry refilling : < 2detik Nyeri: - Palpitasi : (
- ) Perubahan warna (kulit, kuku, bibir, dll) : - Clubbing:( - ) Baal : (- )
VIII. DATA PENUNJANG
Laboratorium pada tanggal 21 April 2017
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
WBC 8,6 10³/uL 4,0-10,0
RBC 5,15 106/uL 3,50-5,50
HGB 14,4 g/dL 12,0-18,0
HCT 43,7 % 37,0-54,0
MCV 84,9 ofL 80,0-100,0
MCH 28,0 Pg 27,0-34,0
MCHC 33,0 g/dL 32,0-36,0
PLT 240 10³/uL 150-400
LYMPH 19,6 103/ul 20.0-40.0
RDW 41,1 fL 35,0-56,0
NEUT 69,3 103/ul 52.0-75.0
MPV 9,1 ofl 6.50-11
Kesan: Dalam batas normal
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. DS: Nyeri akut
- Klien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi
- PQRST
P : Nyeri bertambah jika kepalanya digerakkan dan
berkurang jika istirahat
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : bekas operasi lipatan paha sebelah kanan
S : 4 (sedang)
T : hilang timbul (2-4 menit)
DO:
- Klien nampak meringis
- Klien nampak menangis
- Tanda-tanda vital
T: 110/70 mmHg
N: 80 x/i
P: 20 x/i
S: 37,5oC
3. DS: Mual
- Klien mengeluh ingin muntah
- Keluarga klien mengatakan klien menolak untuk makan
jika ditawari
- Keluarga klien mengatakan klien belum bisa makan
karena mual
DO :
- Klien nampak mual
- Klien nampak sering meludah (peningkatan salivasi)
4. Factor resiko Resiko infeksi
- Terdapat tampon pada hidung sebelah kiri
- Ada luka bekas operasi dalam hidung
- Nampak ada darah keluar dari hidung, klien nampak
sering melapnya dengan tisu
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d diskontuinitas jaringan akibat tindakan operasi
2. Mual berhubungan dengan efek anastesi
3. Resiko infeksi b.d luka insisi bedah/operasi
Nursing Care Plan
No. Diagnosa Keperawatan dan Data Tujuan/ Kriteria hasil (NOC) Intervensi keperawatan Rasional
Dx Penunjang (NIC)
1. Nyeri akut b.d diskontuinitas Setelah dilakukan tindakan Observasi
jaringan akibat tindakan operasi, keperawatan 2x24 jam nyeri 1. Observasi TTV 1. Peningkatan tanda-tanda vital
ditandai dengan: akut dapat teratasi dengan sebagai indikator untuk
DS: criteria hasil: mengetahui nyeri yang dirasakan
- Klien mengeluh nyeri pada - Mampu mengontrol nyeri, klien.
luka bekas operasi mampu menggunakan 2. Observasi reaksi nonverbal 2. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
- PQRST teknik nonfarmakologi dari ketidaknyamanan yang muncul
P : Nyeri bertambah jika untuk mengurangi nyeri
kepalanya digerakkan dan - Melaporkan bahwa nyeri Mandiri
berkurang jika istirahat berkurang dengan 3. Kaji tingkat nyeri secara 3. Mengidentifikasi karakteristik
Q : Nyeri seperti tertusuk- menggunakan manajemen komprehensif nyeri merupakan factor yang
tusuk nyeri penting untuk menentuksn terapi
R : bekas operasi lipatan paha - Mampu mengenali nyeri yang cocok
sebelah kanan (skala, intensitas, Edukasi
S : 4 (sedang) frekuensi dan tanda nyeri) 4. Ajarkan teknik 4. lepaskan ketegangan rasional dan
T : hilang timbul (2-4 menit) - Menyatakan rasa nyaman nonfarmakologi distraksi otot; tingkatkan perasaan control
DO: setelah nyeri berkurang yang mungkin dapat meningkatkan
- Klien nampak meringis kemampuan koping.
- Klien nampak menangis Kolaborasi
- Tanda-tanda vital 5. penatalaksanaan pemberian 5. Obat analgetik menekan
T: 110/70 mmHg anlgetik rangsangan nyeri.
N: 80 x/i Paracetamol 1 amp IV/8
P: 20 x/i jam
S: 37,5oC
Catatan Perkembangan
NO DIAGNOSA
Hari/tanggal Jam EVALUASI
1. Nyeri akut 20.00 S:
Rabu 26 April - Klien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi
2017
- PQRST
P : Nyeri bertambah jika kepalanya digerakkan dan
berkurang jika istirahat
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : Bekas operasi di hidung
S : 4 (sedang)
T : hilang timbul (2-4 menit)
O:
- Klien nampak meringis
- Klien nampak menangis
- Tanda-tanda vital
T: 110/70 mmHg
N: 80 x/i
P: 20 x/i
S: 37,5oC
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi manajemen nyeri
1 Observasi TTV
2 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3 Kaji tingkat nyeri secara komprehensif
4 Ingatkan kembali teknik distraksi
5 penatalaksanaan pemberian analgetik
2. Mual 20.00 S:
Rabu, 26 April - Klien mengeluh ingin muntah
2017 - Keluarga klien mengatakan klien menolak untuk
makan jika ditawari
- Keluarga klien mengatakan klien belum makan
karena mual
O:
- Klien nampak mual
- Klien nampak sering meludah (peningkatan
salivasi)
P : lanjutkan intervensi
NO DIAGNOSA
Hari/tanggal Jam EVALUASI
1. Nyeri Akut 20.00 S:
Kamis, 27 april - Klien melaporkan nyerinya berkurang
2017 O:
- Klien nampak lebih rileks
- PQRST
P : Nyeri bertambah jika bergerak banyak
Q : Nyeri seperti berdenyut
R : bekas operasi di hidung
S :1-2 (ringan)
T : hilang timbul (30-60 detik)
- Tanda-tanda vital
T: 100/70 mmHg
N: 68 x/i
P: 20 x/i
S: 36,5oC
A : Masalah nyeri teratasi
P : pertahankan intervensi manajemen nyeri
2. Mual 20.00 S:
Kamis, 27 april - Klien melaporkan tidak mual lagi
2017 - Klien mengatakan nafsu makan baik
O:
- Nampak klien tidak mual
A : masalah mual teratasi
P : pertahankan intervensi
1. Observasi tanda-tanda nonverbal dari ketidaknyamanan
2. Anjurkan makan sedikit tapi sering
3. Anjurkan istirahat dan tidur yang adekuat untuk
mengurangi mual
Ingatkan kembali penggunaan teknik nonfarmakologi
akupressur
3. Resiko infeksi 20.00 Faktor resiko :
Kamis, 27 april - Nampak luka bekas operasi dibawah bibir atas
2017 sebelah kiri
- Terdapat tampon pada hidung sebelah kiri
- Nampak ada darah keluar dari hidung, klien nampak
sering melapnya dengan tisu
A : Infeksi tidak terjadi
P : lanjutkan intervensi