3) Marasmus kwasiokor.
Merupakan penyakit defisiensi energi dan protein yangberlangsung lama. Tanda dan
gejala gabungan antara marasmus dan kwasiokor. (Sodikin, 2013)
- Rentan terkena infeksi pernafasan dan pencernaan.
- Adanya pembengkaan pada tubuh.
- Pandangan mata terlihat sayu.
- Memiliki rambut tipis kemerahan.
- Mudah rewel.
- Otot mengecil.
G. Cara Pencegahan
H. Program Kesehatan Gizi di Indonesia
I. Asuhan Keperawatan Agregat Balita
a) Kasus
b) Data tambahan
c) Pengkajian
d) Analisa data
e) Prioritas masalah
f) Diagnose keperawatan
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan di RW 09 Kelurahan X dengan masalah
kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan anak dimanifestasikan
dengan 43% balita BB kurang, 35% balita anemis, 52% balita mengalami gangguan
selera makan.
2. Gangguan Tumbuh Kembang pada balita di RW 09 Kelurahan X dengan masalah
Nutrisi tidak adekuat dimanifestasikan dengan sejumlah anak yang berperut buncit,
bermata cekung, serta berambut kasar dan merah, pertumbuhan melambat, wajah
tampak lebih muda dari anak seusianya, pertumbuhan gigi terlambat dan beberapa
stunting.
g) Intervensi keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi
Kinerja pengasuhan:
toddler (2907)
1. Mendapatkan bantuan
dari profesi kesehatan
untuk masalah-
masalah kesehatan
dari tidak pernah
menunjukkan menjadi
kadang-kadang
menunjukkan.(skala 1-
3)
2. Gangguan Tumbuh Setelah dilakukan kegiatan Peningkatan
Kembang pada balita selama 1 minggu Perkembangan : Anak
di RW 09 Kelurahan diharapkan masalah (8274)
X dengan masalah gangguan tumbuh
Pencegahan Primer:
Nutrisi tidak adekuat kembang dapat teratasi
1. Ajarkan orang tua cara
dimanifestasikan dengan criteria hasil :
menstimulasi tingkat
dengan sejumlah anak
Pencegahan Primer: perkembangan sesuai
yang berperut buncit,
1. Orang tua tahu dan dengan usia anak
bermata cekung, serta
mampu mensimulasi
berambut kasar dan 2. Ajarkan kepada orang
tumbuh kembang anak
merah, pertumbuhan tua tentang standar
melambat, wajah 2. Orang tua memahami pertumbuhan fisik dan
tampak lebih muda standar pertumbuhan tugas-tugas
dari anak seusianya, fisik anak menurut perkembangan sesuai
pertumbuhan gigi usianya usia anak
terlambat dan
Pencegahan Sekunder:
beberapa stunting. Pencegahan Sekunder:
1. Koordinasi dengan ahli
1. Pertumbuhan dan
gizi untuk
perkembangan anak
menyediakan
sesuai usia
pemahaman tentang
2. Kematangan fungsi menu gizi seimbang,
mencapai optimal modifikasi makanan,
sesuai usia anak dan pola asuh nutrisi
keluarga.
Pencegahan Tersier:
2. Bekerja sama dengan
Kinerja pengasuhan:
pengusaha cathering
toddler (2907)
makanan untuk
1. Mendapatkan pembagian salah satu
bantuan dari profesi menu gizi seimbang.
kesehatan untuk
masalah-masalah
Pencegahan Tersier:
kesehatan dari tidak
pernah 1. Membentuk kelompok
menunjukkan kader sebagai
menjadi kadang- pendukung gizi
kadang seimbang balita.
menunjukkan.(skala
1-3) 2. Melatih kelompok
kader tentang teknik
skrining status gizi
balita.