Waktu : 30 menit
8. Evaluasi
1. Evaluasi struktur:
- Kesiapan ibu dalam mengikuti pendidikan kesehatan mengenai diare dan
PHBS.
- Media dan alat memadai.
- Tempat sesuai dengan kegiatan.
2. Evaluasi proses:
- Kegiatan pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
- Audience aktif dan kooperatif selama proses pendidikan
kesehatan/penyuluhan.
9. Daftar Pustaka
Irianty, Hilda., Hayati, Ridha. 2018 Juni 01. Hubungan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat dengan Kejadian Diare Pada Balita. Volume 8, Nomor 1.
Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN DIARE DAN PHBS
1. Pengertian Diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih
dari 3 kali sehari) dan konsistensi feces cair (Smeltzer, 2001:1093).
2. Penyebab Diare
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1) Faktor infeksi (Cecily Lynn 2009:185)
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, meliputi
Infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, ShiDiarella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas).
Infeksi virus: Enterovirus
Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris, oxyuris, strongyloideus),
protozoa (entamoeba histolitica, giardia lamblia, trichomonas hominis)
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,
ensefalitis dan sebagainya.
Kuman masuk dn berkembang dalam usus adanya toksin dalam dinding usus
halus hipersekresi air elektrolit (isi rongga) usus meningkat DIARE
2) Faktor malabsorbsi
4) Faktor psikologis
Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus
supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air.
Pemberian zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.
Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak
tidak kekurangan gizi. Pemberian susu formula yang mengandung laktosa
rendah dan asam lemak tidak jenuh.
Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau
buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau
minum sedikit, demam dan tinja berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat
antibiotic selektif dari dokter.
Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara
menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah
padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah,
tanpa sayur) dan rendah lemak.
Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat
menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti mual, muntah
bahkan yang cukup berat timbul illeus paralitik.
a. ASI
Meskipun bentuknya cair, ASI merupakan makanan utama bagi bayi yang
belum bisa mengonsumsi makanan padat. Saat anak mengalami diare, pemberian
ASI tidak boleh dihentikan karena ini menjadi makanan yang sehat untuknya.
ASI menyediakan protein, gula, dan lemak yang dibutuhkan anak.Untuk anak
diare ini juga mengandung antibodi, enzim, sel darah putih yang bisa
melindunginya dari infeksi lebih lanjut.
Selain memberinya makanan untuk anak diare ini, dorong ia untuk minum air
putih lebih banyak. Aturan ini berlaku bila usianya di atas 6 bulan.
b. Pisang
Rasa pisang yang manis, mudah diterima mulut anak yang sedang tidak sehat
ini. Terlepas dari tekstur dan rasa, makanan untuk anak diare ini juga kaya nutrisi.
Anak bisa mendapat kalium, vitamin A, vitamin B6, dan folat.
Pisang masuk dalam diet BRAT (diet untuk diare) karena mengandung tanin
dan pati (karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air). Makanan untuk anak
diare ini bisa dihaluskan terlebih dahulu atau dimakan langsung.
c. Wortel matang
Makanan untuk anak diare ini mengandung zat besi, kalsium, vitamin C, dan
vitamin D. Semua nutrisi ini bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga
membuat anak lebih cepat pulih dari diare.
Cara paling mudah mengolah makanan untuk anak diare ini adalah meraciknya
menjadi sup, dikukus dan dipotong kecil-kecil, atau ditumbuk supaya lebih halus.
Sup wortel bisa meningkatkan asupan cairan anak yang sedang diare.
Jenis makanan ini juga susah untuk dicerna dan memperberat kerja usus,
akhirnya usus jadi lebih lama untuk pulih dari infeksi diare. Anda perlu mengganti
makanan pantangan diare ini sementara waktu dengan makanan yang direbus dan
dikukus.
Contoh makanan berserat tinggi yang menjadi pantangan saat diare, antara lain
brokoli, kembang kol, atau gandum utuh. Selain mengandung tinggi serat, makanan
ini juga mengandung gas yang bisa memperparah kondisi perut kembung saat
diare.
Meski menjadi pantangan yang harus dihindari saat diare, makanan ini tetap
perlu dikonsumsi. Cara amannya adalah memilih makanan dengan serat yang lebih
rendah, seperti wortel atau buah bit.
c. Produk susu
Makanan yang berbahan dasar susu menjadi makanan pantangan yang harus
dihindari saat diare. Jenis makanan ini mengandung laktosa, yakni gula alami yang
ada pada sapi.
Pada orang yang memiliki intoleransi laktosa, produk susu bisa memicu
munculnya gejala, salah satunya diare. Sekalipun Anda tidak punya kondisi ini,
akan lebih baik hindari makanan pantangan ini saat diare. Contoh makanan
pantangan saat diare yang berbahan dasar susu adalah es krim, keju, dan susu cair.
Makanan berbahan dasar susu yang tidak menjadi pantangan diare adalah
yogurt karena mengandung probiotik (bakteri baik untuk pencernaan). Namun,
Anda harus memilih yogurt yang rendah gula.
d. Pemanis buatan
Makanan pantangan untuk orang yang diare ini memaksa usus untuk bekerja
keras dalam menyerap nutrisinya. Hal ini tentu tidak memberikan efek positif dan
bisa memperlambat proses penyembuhan usus dari infeksi diare.
8. Manfaat PHBS
Antara lain, setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit, anak
tumbuh sehat dan cerdas, anggota keluarga giat bekerja. Pengeluaran biaya rumah
tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha
untuk menambah pendapatan keluarga.