Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI DIARE DAN PHBS

Topik : Penyakit Diare dan PHBS

Sasaran : Ibu yang memiliki balita

Tempat : Ruang 205 UPN Veteran Jakarta

Hari/tanggal : Jum’at / 14 Februari 2020

Waktu : 30 menit

Penyuluh : - Shafiyyah Al Atsariyah (1710711004)


- Ariyana Pramitha Haryani (1710711013)

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pengunjung poli anak mampu
mengetahui cara-cara pencegahan diare dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu:
1) Menyebutkan pengertian penyakit diare
2) Menyebutkan klasifikasi (pembagian) penyakit diare
3) Menyebutkan penyebab diare
4) Menyebutkan tanda dan gejala diare
5) Menjelaskan pencegahan diare
3. Materi
1) Pengertian penyakit diare
2) Klasifikasi penyakit diare
3) Penyebab diare
4) Tanda dan gejala diare
5) Pencegahan penyakit diare
4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
5. Media
1) Leaflet
2) Proyektor
3) Power point
6. Pengorganisasian
1) Penyaji 1 : Shafiyyah Al Atsariyah
2) Penyaji 2 : Ariyana Pramitha Haryani
7. Susunan Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan Kegiatan Perawat Kegiatan peserta Waktu

Pembukaan 1. Memperkenalkan diri Memperhatikan dan


2. Mengadakan kontrak mendengarkan
waktu penyaji
3. Menjelaskan tujuan
5 menit
penyuluhan
4. Menyampaikan pokok-
pokok materi yang akan
dijelaskan
Pengembangan/materi 1. Menjelaskan materi Memperhatikan
meliputi diare: dengan seksama dan
a. Pengertian penyakit menyampaikan
diare pertanyaan setelah
b. Penyebab diare penyampaian materi 20 menit
c. Tanda dan gejala
diare
d. Pencegahan penyakit
diare
e. Makanan yang harus
dikonsumsi dan tidak
oleh balita
2. Menjelaskan materi
meliputi PHBS:
a. Pentingnya perilaku
hidup bersih dan sehat
b. Pentingnya mencuci
tangan
c. Manfaat cuci tangan
d. Waktu mencuci tangan
e. Cara mencuci tangan
(mendemonstrasikan
cara mencuci tangan
yang benar dan sehat)
3. Diskusi dan tanya jawab
Penutup 1. Melakukan evaluasi Memperhatikan dan
dengan menanyakan menjawab pertanyaan
kembali materi-materi dari penyaji
yang telah disampaikan
5 menit
2. Menyampaikan
kesimpulan
3. Membagikan leaflet
4. Ucapan terima kasih

8. Evaluasi
1. Evaluasi struktur:
- Kesiapan ibu dalam mengikuti pendidikan kesehatan mengenai diare dan
PHBS.
- Media dan alat memadai.
- Tempat sesuai dengan kegiatan.
2. Evaluasi proses:
- Kegiatan pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
- Audience aktif dan kooperatif selama proses pendidikan
kesehatan/penyuluhan.

9. Daftar Pustaka

Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &


Suddart vol.2. Jakarta: EGC.

Puskesmas Pundong Bantul. Penanggulangan Penyakit. Diakses pada tanggal


14 Februari 2020 dari
https://puskesmas.bantulkab.go.id/pundong/penanggulangan-penyakit/

Irianty, Hilda., Hayati, Ridha. 2018 Juni 01. Hubungan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat dengan Kejadian Diare Pada Balita. Volume 8, Nomor 1.
Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN DIARE DAN PHBS

1. Pengertian Diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih
dari 3 kali sehari) dan konsistensi feces cair (Smeltzer, 2001:1093).

2. Penyebab Diare
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1) Faktor infeksi (Cecily Lynn 2009:185)
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, meliputi
 Infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, ShiDiarella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas).
 Infeksi virus: Enterovirus
 Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris, oxyuris, strongyloideus),
protozoa (entamoeba histolitica, giardia lamblia, trichomonas hominis)
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,
ensefalitis dan sebagainya.

Kuman masuk dn berkembang dalam usus adanya toksin dalam dinding usus
halus hipersekresi air elektrolit (isi rongga) usus meningkat DIARE

2) Faktor malabsorbsi

Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan


sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa).
Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan
anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.

Tekanan osmotik meningkat pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus


isi rongga usus meningkat DIARE
3) Faktor makanan

Toksin tidak dapat diserap hiperperistaltik kemampuan absorbsi


menurun DIARE

4) Faktor psikologis

Psikologis hiperperistaltik kemampuan absorbs menurun DIARE

3. Tanda dan Gejala Diare


a. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi
tinja cair atau encer.
b. Muntah.
c. Demam.
d. Nyeri abdomen.
e. Badan terasa lemah.
f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang.
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir kering serta
penurunan berat badan.
j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

4. Cara Penanganan Diare


 Mengganti cairan cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan
oralit. Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan
frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga
dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
Minum oralit caranya:
(1)Siapkan 1 gelas air matang 200 ml
(2)Kemudian masukan 1 bungkus bubuk oralit
(3)Aduk sampai larut benar
Umur Dalam waktu 4
Setiap Mencret
jam
< 1tahun ½ gelas air matang 400 ml (2
bungkus)
1-4 tahun 1 gelas air matang 600-800 ml (3-4
bungkus)
5-12 tahun 1 ½ gelas air matang 800-1000 ml (4-5
bungkus)
Dewasa 3 gelas air matang 1200-2000ml (6-
10 bungkus)

 Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus
supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air.
Pemberian zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.
 Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak
tidak kekurangan gizi. Pemberian susu formula yang mengandung laktosa
rendah dan asam lemak tidak jenuh.
 Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau
buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau
minum sedikit, demam dan tinja berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat
antibiotic selektif dari dokter.
 Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara
menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah
padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah,
tanpa sayur) dan rendah lemak.
 Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat
menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti mual, muntah
bahkan yang cukup berat timbul illeus paralitik.

5. Cara Pencegahan Diare


Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
(1) Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar,
sebelum & sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
(2) Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara
merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.
(3) Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan
jamban dengan tangki septik.
(4) Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
(5) Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air
mengalir lalu rendam dengan air panas ± 5 menit baru digunakan lagi.
(6) Menjaga kebersihan diri.
(7) Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah
yang baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu
ditutup agar makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan
lain-lain), membuang tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC.

6. Pilihan Makanan untuk Balita Diare

Makanan yang dianjurkan:

a. ASI

Meskipun bentuknya cair, ASI merupakan makanan utama bagi bayi yang
belum bisa mengonsumsi makanan padat. Saat anak mengalami diare, pemberian
ASI tidak boleh dihentikan karena ini menjadi makanan yang sehat untuknya.
ASI menyediakan protein, gula, dan lemak yang dibutuhkan anak.Untuk anak
diare ini juga mengandung antibodi, enzim, sel darah putih yang bisa
melindunginya dari infeksi lebih lanjut.

Selain memberinya makanan untuk anak diare ini, dorong ia untuk minum air
putih lebih banyak. Aturan ini berlaku bila usianya di atas 6 bulan.

b. Pisang

Rasa pisang yang manis, mudah diterima mulut anak yang sedang tidak sehat
ini. Terlepas dari tekstur dan rasa, makanan untuk anak diare ini juga kaya nutrisi.
Anak bisa mendapat kalium, vitamin A, vitamin B6, dan folat.

Pisang masuk dalam diet BRAT (diet untuk diare) karena mengandung tanin
dan pati (karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air). Makanan untuk anak
diare ini bisa dihaluskan terlebih dahulu atau dimakan langsung.

c. Wortel matang

Makanan untuk anak diare ini mengandung zat besi, kalsium, vitamin C, dan
vitamin D. Semua nutrisi ini bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga
membuat anak lebih cepat pulih dari diare.

Cara paling mudah mengolah makanan untuk anak diare ini adalah meraciknya
menjadi sup, dikukus dan dipotong kecil-kecil, atau ditumbuk supaya lebih halus.
Sup wortel bisa meningkatkan asupan cairan anak yang sedang diare.

d. Nasi tim atau bubur


e. Yogurt

Yogurt mengandung probiotik, yaitu bakteri yang baik untuk pencernaan.


Mengonsumsi yogurt bisa membantu mengurangi jumlah bakteri penyebab diare.
Tentunya, makanan ini bisa menjadi salah satu obat alami untuk anak yang diare.

f. Daging panggang atau rebus


Makanan yang tidak dianjurkan:

a. Makanan yang berminyak dan berlemak

Makanan yang digoreng cenderung memiliki tekstur yang keras sehingga


kurang tepat jika dikonsumsi saat diare. Selain itu, jenis makanan yang dilarang
saat diare ini juga mengandung banyak lemak sehingga memicu otot perut
menegang. Akibatnya, gejala diare akan semakin memburuk.

Jenis makanan ini juga susah untuk dicerna dan memperberat kerja usus,
akhirnya usus jadi lebih lama untuk pulih dari infeksi diare. Anda perlu mengganti
makanan pantangan diare ini sementara waktu dengan makanan yang direbus dan
dikukus.

b. Makanan tinggi serat

Contoh makanan berserat tinggi yang menjadi pantangan saat diare, antara lain
brokoli, kembang kol, atau gandum utuh. Selain mengandung tinggi serat, makanan
ini juga mengandung gas yang bisa memperparah kondisi perut kembung saat
diare.

Meski menjadi pantangan yang harus dihindari saat diare, makanan ini tetap
perlu dikonsumsi. Cara amannya adalah memilih makanan dengan serat yang lebih
rendah, seperti wortel atau buah bit.

c. Produk susu

Makanan yang berbahan dasar susu menjadi makanan pantangan yang harus
dihindari saat diare. Jenis makanan ini mengandung laktosa, yakni gula alami yang
ada pada sapi.

Pada orang yang memiliki intoleransi laktosa, produk susu bisa memicu
munculnya gejala, salah satunya diare. Sekalipun Anda tidak punya kondisi ini,
akan lebih baik hindari makanan pantangan ini saat diare. Contoh makanan
pantangan saat diare yang berbahan dasar susu adalah es krim, keju, dan susu cair.
Makanan berbahan dasar susu yang tidak menjadi pantangan diare adalah
yogurt karena mengandung probiotik (bakteri baik untuk pencernaan). Namun,
Anda harus memilih yogurt yang rendah gula.

d. Pemanis buatan

Makanan mengandung gula alami, namun adalah pula ditambah dengan


pemanis tambahan. Contoh pemanis buatan adalah aspartam atau sakarin. Meski
manis di lidah, ternyata makanan ini menjadi pantangan saat diare.

Makanan pantangan untuk orang yang diare ini memaksa usus untuk bekerja
keras dalam menyerap nutrisinya. Hal ini tentu tidak memberikan efek positif dan
bisa memperlambat proses penyembuhan usus dari infeksi diare.

7. Apa itu PHBS?


Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

8. Manfaat PHBS

Antara lain, setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit, anak
tumbuh sehat dan cerdas, anggota keluarga giat bekerja. Pengeluaran biaya rumah
tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha
untuk menambah pendapatan keluarga.

9. PHBS di Lingkungan Rumah Tangga


Lokasi PHBS bisa di rumah tangga, sekolah, tempat kerja (kantor), tempat
umum, dan di fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit).

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah


tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hdup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah
Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di
Rumah Tangga yaitu: (1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, (2) memberi
bayi ASI eksklusif, (3) menimbang bayi dan balita, (4) menggunakan air bersih, (5)
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, (6) menggunakan jamban sehat, (7)
memberantas jentik di rumah, (8) makan buah dan sayur setiap hari, (9) melakukan
aktivitas fisik setiap hari, (10) tidak merokok di dalam rumah.

10. Pentingnya Melakukan PHBS


Prinsip kedua dari pola makan dengan Gizi Seimbang adalah pentingnya pola
hidup bersih. Pola makan ber-Gizi Seimbang akan menjadi tak berguna bila tidak
diikuti dengan penerapan prinsip dan kebiasaan hidup bersih, seperti: (1) mencuci
tangan sebelum makan dengan air bersih dan sabun, (2) menyajikan makanan
dalam keadaan selalu tertutup agar tak dihinggapi serangga/lalat, (3) memasak
makan dengan suhu yang tepat agar kuman mati, (4) mencuci sayur dan buah
hingga bersih, serta (5) menjaga makanan dan minuman agar tidak tercemar oleh
logam berat.

11. Pentingnya Mencuci Tangan


Penularan lewat tangan:
- Infeksi fecal-oral: gastroenteritis (virus, kuman, parasit), kolera, disenteri,
tifus, cacingan, hepatitis A, leptospirosis, candidiasis, polio.
- Langsung lewat kuku tangan: bisul, jerawat, makanan tercemar (basi)
12. Manfaat Mencuci Tangan
- Sederhana dan efektif mencegah infeksi
- Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
- Mencegah penularan penyakit
- Tangan menjadi bersih
13. Waktu Mencuci Tangan
- Sebelum dan sesudah makan
- Sesudah BAB dan BAK
- Sebelum mengolah makanan
- Sesudah beraktivitas
- Sesudah batuk, bersin, dan membersihkan hidung
14. Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar

Anda mungkin juga menyukai