Anda di halaman 1dari 6

Selamat malam ibu-ibu para duta kesehatan

Mengingat program kampung iklim, mari kita belajar bersama menjadi jumantik,
dan juga mengingat dan mengulang kembali apa itu PHBS.

Pengendalian penyakit terkait iklim

Pengendalian vektor
Upaya surveilans (pemantauan terus menerus) dan pengendalian vektor,
misalnya dengan melaksanakan 3M (menguras, menimbun,menutup)
sarang nyamuk, pengendalian perindukan nyamuk dan tikus, modifikasi dan
memperbaiki lingkungan (misal untuk mencegah timbulnya genangan air),
memasukkan ikan dalam kolam/pot tanaman, dan keberadaan tim Jumantik
(Juru Pemantau Jentik) di daerah setempat.

Sistem kewaspadaan dini


Upaya masyarakat untuk mengetahui lebih dini mengenai kondisi penyakit
terkait perubahan iklim, contohnya adalah penerapan sistem kewaspadaan
dini untuk mengantisipasi terjadinya penyakit akibat perubahan iklim
seperti diare, malaria, DBD.

Sanitasi dan air bersih


Upaya peningkatan fasilitas sanitasi/air bersih, misalnya dengan memiliki
rumah yang sehat, tersedia akses air bersih dan jamban.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)


Upaya sosialisasi dan pelembagaan PHBS, contohnya mencuci tangan
dengan sabun, menggunakan jamban sehat dan menggunakan air bersih.

Jumantik
Jumantik sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru di dunia pencegahan demam
berdarah dengue. Jumantik singkatan dari Juru Pemantau Jentik, yaitu
merupakan anggota masyarakat yang secara sukarela memantau keberadaan
jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungannya, melakukan Pemberantasan
Sarang Nyamuk atau PSN secara rutin, serta meningkatkan kewaspadaan dan
kesiapan masyarakat menghadapi demam berdarah dengue (DBD). Pada tahun-
tahun sebelumnya, gerakan jumantik memang sudah diterapkan oleh
pemerintah. Penerapan jumantik ini awalnya dilakukan dengan menunjuk
sebanyak dua atau tiga orang anggota masyarakat yang berasal dari lingkungan
sekitar untuk memantau perkembangan jentik nyamuk di satu kabupaten.

Tugas jumantik
 Mengecek keberadaan jentik nyamuk di tempat penampungan air dan
tempat yang dapat digenangi oleh air bersih serta memastikan tempat
penampungan air dapat tertutup rapat. Untuk tempat penampungan air
yang sekiranya sulit dikuras/dibersihkan akan diberi bubuk larvasida
(abate) di sekeliling tempat penampungan air.
 Mengecek keberadaan pakaian yang tergantung di dalam rumah dan
memberikan informasi kepada penghuni rumah tersebut agar sebisa
mungkin menghindari kebiasaan menggantung pakaian.
 Mengecek kolam renang dan kolam ikan agar bebas dari jentik nyamuk.
 Menyambangi rumah kosong atau yang tidak berpenghuni untuk
mengecek jentik nyamuk.
Bertanggung jawab untuk melakukan pelaporan secara rutin dan
berkesinambungan ke petugas kesehatan, instansi terkait, atau pun elemen
masyarakat setempat yang berwenang.

Tetapi mengingat angka kejadian demam berdarah dengue dan wabahnya yang
masih saja tinggi, pemerintah pun kini menginginkan gerakan jumantik
tidak hanya dilakukan oleh beberapa anggota masyarakat saja, melainkan dalam
satu rumah terdapat satu orang jumantik. Alasannya karena tidak semua orang
luar dapat masuk ke dalam rumah terlebih daerah pribadi seperti kamar mandi.
Dengan kata lain, pemerintah ingin seluruh masyarakat terlibat langsung dalam
pemberantasan penyakit ini, sehingga tidak hanya mengandalkan petugas
kesehatan setempat saja.
Untuk menyikapi hal tersebut pada akhirnya pemerintah mencanangkan suatu
gerakan yang dinilai dapat menangani kasus ini dengan lebih efisien yaitu
Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik guna menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat DBD.
PHBS
PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan
pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena
kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong
diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas
masyarakat.

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan


melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu –
individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat.
Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar
kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani
perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

Indikator PHBS di rumah tangga yang digunakan Provinsi Jawa Tengah ada 16,
yaitu:
KIA dan GIZI
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Bayi mendapat ASI Ekslusif sampai usia 6 bulan
3. Anggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam makanan dalam
jumlah cukup untuk mencapai gizi seimbang
4. Penimbangan balita

KESEHATAN LINGKUNGAN
5. Anggota rumah tangga menggunakan air bersih
6. Anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat
7. Anggota rumah tangga menempati ruangan rumah minimal 9m2 per orang
8. Anggota rumah tangga menggunakan lantai rumah kedap air
9. Anggota rumah tangga membuang sampah pada tempatnya

GAYA HIDUP
10. Anggota rumah tangga melakukan aktifitas fisik/olah raga
11. Anggota rumah tangga tidak merokok
12. Anggota rumah tangga terbiasa mencuci tangan sebelum makan dan
sesudah BAB
13. Anggota rumah tangga menggosok gigi minimal 2 kali sehari
14. Anggota rumah tangga tidak minum Miras dan tidak menyalahgunakan
narkoba

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


15. Anggota rumah tangga menjadi peserta JPK (jaminan pemeliharaan
kesehatan)
16. Anggota rumah tangga melakukan PSN minimal seminggu sekali

PENGERTIAN
 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan : persalinan ditolong oleh
bidan atau dokter
 Bayi mendapat ASI Ekslusif sampai usia 6 bulan : bayi hanya diberi ASI saja
sejak usia 0 sampai 6 bulan tanpa makanan tambahan lain termasuk susu
formula
 Anggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam makanan dalam
jumlah cukup untuk mencapai gizi seimbang : mencakup sumber energi,
protein, lemak, vitamin dan mineral
 Penimbangan balita : penimbangan balita dilakukan satu bulan sekali /
minimal 8 kali setahun di posyandu, puskesmas
 Anggota rumah tangga menggunakan air bersih : air bersih untuk minum
(yang sudah dimasak sampai mendidih atau air minum dalam kemasan),
memasak, mandi dan mencuci
 Anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat : jamban yang
memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung
tertutup dan terjaga kebersihannya)
 Anggota rumah tangga menempati ruangan rumah minimal 9m2 per
orang : jumlah keseluruhan luas lantai rumah dibagi jumlah rumah tangga
sama dengan minimal 9m2
 Anggota rumah tangga menggunakan lantai rumah kedap air : lantai
kedap air (tegel, plester, keramik, kayu) yang dijaga kebersihannya setiap
hari.
 Anggota rumah tangga membuang sampah pada tempatnya : sampah
ditampung dan dibuang setiap hari ditempat pembuangan yang
memenuhi.
 Anggota rumah tangga melakukan aktifitas fisik/olah raga : aktifitas
fisik/olahraga terukur minimal 30 menit/hari, dan dilakukan 3-5 kali
seminggu
 Anggota rumah tangga tidak merokok : rumah bebas dari asap rokok
 Anggota rumah tangga terbiasa mencuci tangan sebelum makan dan
sesudah BAB : mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.
 Anggota rumah tangga menggosok gigi minimal 2 kali sehari : menggosok
gigi 2 kali sehari menggunakan sikat gigi masing-masing dan pasta gigi.
 Anggota rumah tangga tidak minum Miras dan tidak menyalahgunakan
narkoba : tidak ada anggota rumah tangga yang membeli, menjual dan
menggunakan miras serta menyimpan secara tidak sah narkoba.
 Anggota rumah tangga menjadi peserta JPK (jaminan pemeliharaan
kesehatan) : JPK diantaranya Askes, Jamkesmas, BPJS
 Anggota rumah tangga melakukan PSN (pembrantasan sarang nyamuk )
minimal seminggu sekali : PSN melalui 3 M menguras, menutup dan
mengubur tempat penampungan air (bak mandi, tempayan, drum, ban
bekas, tempat minum burung, vas bunga, barang bekas) minimal
seminggu sekali.
Rumus menghitung strata PHBS rumah tangga :
Sehat Pratama : apabila nilai indikator antara 0 s/d 5
Sehat Madya : apabila nilai indikator antara 6 s/d 10
Sehat Utama : apabila nilai indikator 11 s/d 15
Sehat Paripurna : apabila nilai indikator mencapai 16

Materi yang saya shere buat belajar aja ya bu….biar sama-sama tahu, hampir
semua sudah kita lakukan walaupun tidak sempurna….hanya
mengulang…..sejauh mana kesadaran kita….

Salam
Duta kesehatan

Anda mungkin juga menyukai