Anda di halaman 1dari 2

DISCHARGE PLANNING A.

Pengertian Discharge Planning Discharge planning adalah suatu proses dimulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. B. Tujuan Discharge Planning C. Peran Perawat dalam Discharge Planning D. Proses dan Kegiatan Discharge Planning Proses discharge planning mencakup kebutuhan fisik pasien, psikologis, sosial, budaya, dan ekonomi. Perry dan Potter (2006) membagi proses discharge planning atas tigafase, yaitu akut, transisional, dan pelayanan berkelanjutan. Pada fase akut, perhatian utamamedis berfokus pada usaha discharge planning. Sedangkan pada fase transisional, kebutuhan pelayanan akut selalu terlihat, tetapi tingkat urgensinya semakin berkurang dan pasien mulai dipersiapkan untuk pulang dan merencanakan kebutuhan perawatan masadepan. Pada fase pelayanan berkelanjutan, pasien mampu untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan aktivitas perawatan berkelanjutan yang dibutuhkan setelah pemulangan. Perry dan Potter (2005) menyusun format discharge planning sebagai berikut : 1. Pengkajian Elemen penting dari pengkajian discharge planning adalah : a. Data kesehatan b. Data pribadi c. Pemberi perawatan d. Lingkungan e. Keuangan dan pelayanan yang dapat mendukung 2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajian discharge planning, dikembangkanuntuk mengetahui kebutuhan pasien dan keluarga. Yaitu mengetahui problem, etiologi (penyebab), support sistem (hal yang mendukung pasien sehingga dilakukan discharge planning). 3. PerencanaanMenurut Luverne dan Barbara (1988) Perencanaan pemulangan pasien membutuhkanidentifikasi kebutuhan pasien. Kelompok perawat berfokus pada kebutuhan rencana pengajaran yang baik untuk persiapan pulang pasien, yang disingkat dengan METHOD yaitu : a. Medication (obat)Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan setelah pulang. b. Environment (lingkungan)Lingkungan tempat pasien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya aman. Pasien juga sebaiknya memiliki fasilitas pelayanan yang dibutuhkan untuk kelanjutan perawatannya. c. Treatment (pengobatan)Perawat harus memastikan bahwa pengobatan dapat berlanjut setelah pasien pulang, yang dilakukan oleh pasien dan anggota keluarga. d. Health Teaching (pengajaran kesehatan)Pasien yang akan pulang sebaiknya diberitahu bagaimana mempertahankankesehatan, termasuk tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan perawatankesehatan tambahan

e. Outpatient ReferalKlien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau agen komunitas lainyang dapat meningkatkan perawatan yang kontinu. f. DietPasien sebaiknya diberitahu tentang pembatasan pada dietnya dan pasien sebaiknyamampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya. ImplementasiImplementasi dalam discharge planning adalah pelaksanaan rencana pengajaranreferal. Seluruh pengajaran yang diberikan harus didokumentsikan pada catatan perawat dan ringkasan pulang (discharge summary). Intruksi tertulis diberikan kepada pasien . Demontrasi ulang harus menjadi memuaskan, pasien dan pemberi perawatanharus memiliki keterbukaan dan melakukannya dengan alat yang digunakan dirumah.5.EvaluasiEvaluasi terhadap discharge planning adalah penting dalam membuat kerja prosesdischarge planning. Perencanaan dan penyerahan harus diteliti dengan cermat untuk menjamin kualitas dan pelayanan yag sesuai. Keberhasilan program rencana pemulangan tergantung pada enam variabel :a.Derajat penyakit b.Hasil yang diharapkan dari perawatanc.Durasi perawatan yang dibutuhkand.Jenis-jenis pelayanan yang diperlakukane.Komplikasi tambahanf.Ketersediaan sumber-sumber untuk mencapai pemulihan E. Pendokumentasian atau Catatan Discharge Planning F. Contoh Perencanaan Kegiatan dengan Pasien

Anda mungkin juga menyukai