Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“RADIOTERAPI”

RUANG 18 RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH :

Faris Hidayat
Novi Setia Prasiska
Rini Handriani

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES MAHARANI MALANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“RADIOTERAPI”

Disusun Oleh :

1. Faris Hidayat
2. Novi Setia Prasiska
3. Rini Handriani

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RUANG 18 UNIT BEDAH
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“RADIOTERAPI”

DI RUANG 18 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Mengetahui

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Radioterapi

Sasaran : Keluarga Pasien

Hari/Tanggal : Sabtu, 9 November 2019

Tempat : Ruang 18 RSSA Malang

Alokasi Waktu : 30 Menit / 10.00 – 10.30 WIB

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu
memahami dan mengerti tentang pentingnya radioterapi dan cara mengatasi efek
yang ditimbulkannya.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit peserta mampu:
1. Menyebutkan pengertian radioterapi
2. Menyebutkan tujuan radioterapi
3. Menyebutkan jenis-jenis radioterapi
4. Menyebutkan efek samping radioterapi
B. MEDIA
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet.

C. METODE
Ceramah dan tanya jawab.

D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pasien Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan sub topik yang dengan baik
akan dibahas 3. Mendengarkan
4. Menjelaskan maksud, dengan seksama
tujuan, dan kontrak waktu
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengar 20 menit
radioterapi dengan seksama
2. Menjelaskan tujuan 2. Memperhatikan
radioterapi dengan baik
3. Menjelaskan jenis-jenis 3. Bertanya
radioterapi
4. Menjelaskan efek samping
radioterapi

Audien bertanya dg
aktif 10 menit
Evaluasi Tanya jawab
Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Memperhatikan 5 menit
yang telah disampaikan kesimpulan dari
materipenyuluhan
yang telah
disampaikan.
2. Melakukan evaluasi 2. Menjawab
pertanyaan yang
telah diajukan
oleh penyuluh.
3. Mengakhiri kegiatan 3. Menjawab salam

E. MATERI
Terlampir.

F. EVALUASI
a) Evaluasi Terstruktur
1. Meminta perizinan kepada kepala ruang dan petugas ruang tunggu untuk
mengadakan penyuluhan.
2. Meminta keluarga yang ada di ruang tunggu untuk mengikuti proses
penyuluhan.
3. Penyuluh menyiapkan SAP, materi dan media pembelajaran berupa power
point.

b) Evaluasi Proses
1. Jumlah peserta penyuluhan minimal 10-15 orang
2. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan dilakukan
3. Pembicara menguasai materi penyuluhan
4. Waktu penyuluhan sesuai kontrak waktu
5. Tempat penyuluhan dilakukan di Ruang 18 RSSA Malang
6. Diharapkan peserta aktif
7. Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan selama
kegiatan penyuluhan berlangsung.

c) Evaluasi Hasil
1. Peserta mampu menyebutkan pengertian radioterapi
2. Peserta mampu menyebutkan tujuan radioterapi
3. Peserta mampu menyebutkan jenis-jenis radioterapi
4. Peserta mampu menyebutkan efek samping radioterapi

MATERI PENYULUHAN RADIOTERAPI

1. Pengertian Radioterapi
Radioterapi adalah metode pengobatan di bidang kesehatan dimana
radiasi pengion digunakan untuk mengobati penyakit keganasan yang bertujuan
mematikan atau menghambat pertumbuhan sel tumor/kanker.
Radioterapi adalah suatu jenis pengobatan yang menggunakan atau
memanfaatkan radiasi pengion (sinar-X, dan sinar Gamma) dan partikel lainnya
untuk mematikan sel-sel kanker tanpa akibat fatal pada jaringan sehat
disekitarnya. Prinsip radioterapi adalah memberikan dosis radiasi yang
mematikan tumor pada daerah yang telah ditentukan (volume target) sedangkan
jaringan normal sekitarnya mendapat dosis seminimal mungkin.
2. Tujuan Radioterapi
a. Kuratif
Tujuannya untuk memusnahkan semua sel ganas yakni menghilangkan atau
eradikasi tumor pada daerah lokal dan kelenjar getah bening regional. tujuan
ini dapat dicapai pada perluasan tumor minimal atau dini tanpa ditemukan
metastasis, misalnya pada karsinoma nasofaring, kanker mulut rahim.
b. Paliatif
Tujuannya untuk menghilangkan atau mengurangi gejala sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien. Diberikan pada kanker dalam stadium
lanjut, baik lokal maupun dengan metastasis misalnya pada kasus keganasan
keluhan nyeri karena metastasis tulang dengan ancaman fraktur dan kasus
pendarahan akibat keganasan (R. Susworo, 2007).
c. Preventif
Bila suatu kanker menyebar ke daerah risk, kemungkinan akan dilakukan
penyinaran agar sel pada daerah tersebut tidak berubah menjadi tumor.

3. Jenis-jenis Radioterapi
a. Radiasi Eksterna (Teleterapi)
Radiasi eksterna adalah bentuk pengobatan radiasi dengan sumber
radiasi mempunyai jarak dengan target yang dituju atau berada di luar tubuh.
Sumber radiasi yang dipakai adalah sinar-x atau photon yang merupakan
pancaran gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan oleh pesawat Linear
Accelerator (LINAC). Radiasi eksterna digunakan untuk CA Laring, NHL
(pembesaran kelenjar getah bening). Radiasi ini juga dapat menyebabkan
komplikasi stomatitis.

b. Brakhiterapi

Brakhiterapi merupakan pemberian radiasi dengan meletakkan


sumber energi di dalam tumor atau berdekatan dengan tumor di dalam
192
rongga tubuh. Sumber radiasi yang dipakai adalah Iridium dan nama
alat / pesawat adalah Microselectron. Radiasi brakhiterapi di gunakan untuk
CA Ovarium dan dilkukan tidak setiap hari harus koreksi darah lengkap.

c. Radiasi Interna

Radiasi interna adalah jenis terapi radiasi dengan cara memasukkan


sumber radiasi ke dalam tubuh, baik secara oral maupun intravena sehingga
mengikuti metabolisme tubuh. Sumber radiasi yang dipakai adalah Iodium131
dan Samarium. Selama proses radiasi, pasien ditempatkan pada ruang
khusus (ruang isolasi radiasi) dan Pasien diperbolehkan pulang, setelah
aktivitas radiasi yang ada dalam tubuh pasien dianggap aman ( ≤ 0,33 mCi ).
Radiasi interna menggunakan obat tablet.

Sinar radioterapi di RSSA dilakukan pada hari senin sampai jumat


sedangkan hari sabtu dan minggu libur.

Persiapan radioterapi :

 Cek darah lengkap, ureum dan creatinine


 Simulator (penandaan yang akan di sinar)
 Melakukan radioterapi sampai selesai
 Evaluasi

4. Efek Samping
a. Efek samping jangka pendek
Gejala yang paling sering muncul ketika seseorang mendapatkan radioterapi
adalah :
1. Rasa mual dan muntah
2. Kulit menghitam di bagian
tubuh yang terkena radiasi
3. Rambut rontok sedikit demi
sedikit (namun jika melakukan radioterapi pada bagian kepala, leher,
atau muka, mungkin kerontokan yang terjadi akan lebih banyak)
4. Merasa kelelahan
5. Gangguan menstruasi pada
perempuan
6. Gangguan terhadap jumlah
dan kualitas sperma pada laki-laki,
7. Timbul berbagai masalah
kulit.
8. Penurunan nafsu makan
9. Menimbulkan masalah pada
sistem pencernaan (diare)
b. Efek samping jangka panjang
Radioterapi tidak hanya merusak DNA sel kanker namun juga pada sel
normal. Ketika sel normal juga ikut rusak, maka berbagai efek samping pun
akan bermunculan.
1. Jika yang diradioterapi adalah bagian perut, maka kandung kemih tidak
lagi elastis dan membuat pasien buang air kecil lebih sering
2. Payudara akan lebih keras dan kencang setelah melakukan radioterapi di
bagian payudara
3. Jika bagian panggul terkena radiasi, maka vagina menjadi lebih sempit
dan kurang elastis
4. Lengan menjadi bengkak bila bagian pundak yang diberikan terapi
5. Gangguan fungsi paru-paru akibat mendapatkan radiasi di bagian dada
6. Sedangkan pasien yang mendapatkan radiasi di bagian dada atau leher,
berisiko untuk mengalami penyempitan saluran nafas dan tenggorokan,
sehingga susah untuk menelan
7. Untuk radioterapi yang dilakukan di sekitar panggul, akan menimbulkan
efek seperti peradangan pada kandung kemih, serta nyeri pada perut
akibat infeksi saluran kencing
DAFTAR PUSTAKA

Asroel, Harry A. 2002. Penatalaksanaan Radioterapi pada Karsinoma


Nasofaring. Sumatera Utara: USU digital library.

Indarti AF, Sekarutami SM. Radiasi pada Kanker Esofagus. J Indones Radiat

Oncol Soc. 2013

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan

Nuklir; 2008.Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta :

Media Aesculapius.

Anda mungkin juga menyukai