A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. N
Umur : 20 tahun
Pendidikan : SD
Suku : Aceh
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Umur : 23 tahun
Pendidikan : SMP
Suku : Aceh
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh Bagunan
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny N 20 tahun dengan ( G0,P1,A0) baru saja melahitrkan seorang bayi dan saat ini
suda di rawat di rumah untuk proses pemulihan atau masa nifas.Klien Tinggal dengan
ibunya yang kesehariannya kesibukannya pada warung sembako yang ada di rumah.Dalam
perawatan diru Ny N dan bayinya di bantu oleh ibunya yang tinggal serumah.Ny N tidak
melakukan control lagu ke puskesmas karena Ny N menganggap keadaanya Ny N dan
bayinya dalam keadaan sehat.
4. Riwayat Kehamilan :
a. Berapa kali melakukan pemeriksaan Kehamilan:
Ny N mengatakan 4 kali melakukan pemeriksaan kehamilan ,1 kali trimester pertama,2
kali trimester ke 2,1 kali trimester ketiga.
b. Masalah saat kehamilan:
Ny N mengatakan mual muntah ,sering pusing pada trimester pertama, ,dan sering buang
air besar pada trimester ketiga.
5. Riwayat Persalinan:
a. Jenis Persalinan : Spontan
b. JK : Pepempuan
c. Berat Badan Bayi : 2950gram
d. Panjang bayi : 48 Cm
e. Masalah dalam Persalinan : Tidak Ada
6. Riwayat Ginekologi
Riwayat KB : Ny,N tidak perna mengunakan KB
7. TTV:
a. Tekanan Darah : 110/80mmHg
b. Nadi : 79 x/menit
c. Respirasi : 20 x/menit
d. Suhu Tubuh : 36,2°C
8. Kemampuan Menyusui
Saat ini Ny.N J arang menyusui bayinya di karenakan ASInya hanya keluar sedikit , dan Ny
membuang kolostrum yang merupakan ASI perama kali di berikn ke bayi baru lahir.Karena
dianggap tidak baik bagi bayi.
9. Pola persepsi dan pemeliharaan Kesehatan
Ny N dalam melakukan proses penyembuhan atau masa nifas setelah melahirkan, memilih
untuk tidak ke puskesmas melaikan mekaukan tradisi bagi ibu pasca melahirkan yaitu
Madeung / Sale yaitu ibu diminta berbaring diatas dipan kayu atau bambu yang bercelah
celah dengan dasarnya diberi batu bara panas sehingga uap dan panas dapat memanaskan
tubuh ibu. Tujuannya adalah agar ibu berkeringat dan mempercepat pengeringan luka jalan
lahir. Ibu juga melakukan ritual Toet Batee yaitu batu yang telah dipanaskan diletakkan di
perut ibu sampai dengan terasa dingin. Tujuannya adalah untuk membersihkan darah kotor
dan merampingkan perut.
10. Pengkajian Pola nutrisi dan metabolic
Makan: Ny N Melakukan pantangan dalam hal makanan .contoh makan yang di pantang
oleh NY N adalah telur,ikan laut,leleh,nanas.Ny N meyakini bahwa jika memakan
makanan tersebut dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
Minum: Ny N lebih banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung jamu di
abndingkan dengan air putih.
11. Faktor Sosial dan Kekeluargaan/kekerabatan ( social and kinship factor )
Nyonya N, usia 20 tahun, wanita, status menikah, persalinan pertama, tinggal bersama orang
tua dan adiknya, hubungan dengan orang tua erat, penggambilan keputusan secara
musyawarah.
12. Faktor Agama dan Falsafah Hidup
Agama islam, dalam keseharian Ny N rajin menjalankan ibadah dan sangat mematuhi
nasehat dari orang tua.
13. Faktor Teknologi
Dalam perawatan diri dan bayi sehari-hari, Ny Y selalu dibantu oleh ibunya. Ny N
menyatakan bahwa ia tidak melakukan kontrol karena merasa bahwa ia dan bayinya dalam
keadaan sehat. Ia juga diminta ibunya untuk tetap di rumah selama 40 hari setelah
melahirkan. Ny Y menyatakan jarang menyusui bayinya karena ASInya hanya keluar sedikit
dan membuang kolostrum karena dianggap tidak baik bagi bayi.
14. Faktor Pendidikan
Pendidikan Ny. N adalah SD, dan suaminya adalah SMP. Pekerjaan Ny. N sebagai pedagang
warung sembako, dan suaminya seorang buruh pabrik. Ny. Mengenai perawatan pasca
persalinan kurang mengerti terkait dengan pendidikannya yang hanya tamatan SD
15. Faktor Ekonomi (Economical Factor)
Klien seorang pedagang warung sembako,sedangkan suami berkerja sebagai buruh pabrik
diluar kota. Untuk biaya perawatan Ny. N berasal dari suami
16. Faktor Nilai-nilai budaya dan gaya hidup
Ny N melakukan berbagai tradisi budaya sesuai adat di daerahnya. Terdapat tradisi bagi ibu
pasca melahirkan yaitu Madeung / Sale yaitu ibu diminta berbaring diatas dipan kayu atau
bambu yang bercelah celah dengan dasarnya diberi batu bara panas sehingga uap dan panas
dapat memanaskan tubuh ibu. Tujuannya adalah agar ibu berkeringat dan mempercepat
pengeringan luka jalan lahir. Ibu juga melakukan ritual Toet Batee yaitu batu yang telah
dipanaskan diletakkan di perut ibu sampai dengan terasa dingin. Tujuannya adalah untuk
membersihkan darah kotor dan merampingkan perut. Ny Y juga menyatakan bahwa dalam
hal makanan beberapa dipantang seperti telur, ayam, ikan laut, lele dan nanas. Alasannya
adalah karena makanan tersebut akan menyebabkan luka gatal. Untuk minuman air putih
diminta membatasi dan diminta minum jamu-jamuan dari kunyit dan makan tape. Beberapa
adat lain adalah dilakukan pengurutan seluruh tubuh, menggunakan gurita serta diberikan
parem di seluruh tubuh setelah mandi.
17. Faktor politis dan legal (kebijakan)
Ny. N tidak mengikuti anjuran dari puskesmas untuk melakukan control karena tidak sesuai
dengan keyakinannya dan Ny S juga tidak mematuhi anjuran perawatan dari puskesmas.
C. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif :
- Ny. N menyatakan bahwa ia tidak melakukan
kontrol karena merasa bahwa ia dan bayinya
dalam keadaan sehat.
- Ny. N juga diminta ibunya untuk tetap di
rumah selama 40 hari setelah melahirkan.
Data Objektif : Ketidakmampuan Pemeliharaan
- Data puskesmas didapatkan bahwa banyak membuat penilaian Kesehatan
ibu nifas yang tidak mau kontrol ke yang tepat Tidak Efektif
Puskesmas
- Ny. N melahirkan anak pertama
- Ny. N tinggal bersama kedua orangtua
beserta adiknya
- Dalam perawatan diri dan bayi sehari-
hari, Ny Y selalu dibantu oleh ibunya.
2. Data Subjektif :
Ny. N mengatakan melakukan berbagai tradisi
budaya sesuai adat di daerahnya. Terdapat tradisi
bagi ibu pasca melahirkan yaitu Madeung atau
Sale yaitu ibu diminta berbaring diatas dipan kayu
atau bambu yang bercelah celah dengan dasarnya
diberi batu bara panas sehingga uap dan panas
dapat memanaskan tubuh ibu. Manajemen
Data Objektif : Konflik
Kesehatan
- Ny. N melahirkan anak pertama Pengambilan
Keluarga
Keputusan
- Ny. N tinggal bersama kedua orangtua Tidak Efektif
beserta adiknya
- Dalam perawatan diri dan bayi sehari-
hari, Ny Y selalu dibantu oleh ibunya.
- Beberapa adat lain adalah dilakukan
pengurutan seluruh tubuh, menggunakan
gurita serta diberikan parem di seluruh
tubuh setelah mandi.
3. Data Subjektif :
- Ny. Y juga menyatakan bahwa dalam hal
makanan beberapa dipantang seperti telur,
ayam, ikan laut, lele dan nanas.
- Ny. Y menyatakan jarang menyusui
bayinya karena ASInya hanya keluar
sedikit dan membuang kolostrum karena
dianggap tidak baik bagi bayi.
Data Objektif :
- Data puskesmas didapatkan bahwa banyak Kurang terpapar Defisit
informasi Pengetahuan
ibu nifas yang tidak mau kontrol ke
Puskesmas
- Ny. N baru berusia 20 tahun
- Ny. N memiliki pendidikan lulusan SD
- Ny. N melahirkan anak pertama
- Suami Ny N lulusan SMP bekerja sebagai
buruh pabrik di luar kota.
- Dalam perawatan diri dan bayi sehari-
hari, Ny Y selalu dibantu oleh ibunya.
D. Diagnosa Keperawatan
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI PPNI, 2016) :
1. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif berhubungan dengan ketidakmampuan membuat
penilaian yang tepat (D.0117)
2. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif berhubungan dengan konflik pengambilan
keputusan (D.0116)
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Kurang terpapar informasi (D.0111)
E. Rencana Asuhan Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi
Keperawatan
1. 26 Nov Pemeliharaan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 SIKI: Edukasi Kesehatan
2019 kesehatan tidak kali Home visit. Klien mampu meningkatkan derajat 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
efektif pemeliharaan kesehatan menerima informasi
Kriteria hasil : sesuai indikator SLKI 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat
Luaran: Perilaku Kesehatan meningkatkan dan menurunkan motivasi
Indikator 1 2 3 4 5 PHBS
Penerimaan terhadap 3. Sediakan materi dan media Pendidikan
perubahan status kesehatan kesehatan
Kemampuan melakukan 4. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
tindakan pencegahan masalah kesepakatan
kesehatan 5. Berikan kesempatan untuk bertanya
Kemampuan peningkatan 6. Jelaskan faktor risiko yang dapat
kesehatan mempengaruhi kesehatan
Pencapaian pengendalian 7. Ajarkan PHBS
kesehatan 8. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan PHBS
Keterangan:
1: menurun SIKI: Edukasi Perilaku Upaya Kesehatan
2: cukup menurun 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
3: sedang menerima informasi
4: cukup meningkat 2. Jelaskan penanganan masalah kesehatan
5: meningkat 3. Informasikan sumber yang tepat yang
tersedia di masyarakat
4. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan
5. Anjurkan mengevaluasi tujuan secara
periodik
6. Anjurkan menentukan perilaku spesifik yang
akan diubah (mis. Keinginan mengunjungi
fasilitas kesehatan)
7. Ajarkan program kesehatan dalam kehidupan
sehari-hari
8. Ajarkan pencarian dan penggunaan sistem
fasilitas pelayanan kesehatan
9. Ajarkan cara pemeliharaan kesehatan
2. 26 Nov Manajemen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 SIKI:
2019 kesehatan kali Home visit, manajemen kesehatan keluarga Intervensi utama :
keluarga tidak efektif 1. Dukungan pengambilan keputusan
efektif b/d konflik Kriteria hasil : sesuai indikator SLKI 2. Dukungan tanggungjawab pada diri sendiri
pengambilan Luaran: Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif 3. Edukasi kesehatan
keputusan Indikator 1 2 3 4 5 4. Pelibatan keluarga
Kemampuan menjelaskan
masalah kesehatan yang SIKI:
dialami Intervensi pendukung
Aktivitas keluarga mengatasi 1. Bimbingan antisipatif
masalah kesehatan tepat 2. Bimbingan sistem kesehatan
Tindakan untuk mengurangi 3. Dukungan keluarga merencanakan
faktor resiko perawatan
Verbalisasi kesulitan 4. Edukasi perilaku mencari kesehatan
menjalankan perawatan yang di 5. Penentuan tujuan bersama :
tetapkan - Promosimperilaku upaya kesehatan
Gejala penyakit anggota
keluarga
Keterangan:
1: menurun
2: cukup menurun
3: sedang
4: cukup meningkat
5: meningkat
3. 26 Nov Kurang Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 SIKI: Edukasi Menyusui
2019 pengetahuan kali Home visit. Klien mampu meningkatkan tingkat 9. Identifikasi kesiapan dalam menerima
pengetahuan informasi
Kriteria hasil : sesuai indikator SLKI 10. Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui
Luaran: Tingkat pengetahuan 11. Sediakan materi dan media Pendidikan
Indikator 1 2 3 4 5 kesehatan
Verbalisasi minat dalam belajar 12. Dukung ibu dalam meningkatkan kepercayaan
Kemampuan menjelaskan diri dalam menyusui
pengetahuan tentang suatu 13. Linbatkan system pendukung: suami dan orang
topik tua
Kemampuan menggambarkan 14. Berikan konseling menyusui
penglaman sebelumnya yang 15. Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi
sesuai dengan topik 16. Jelaskan 4 posisi menyusui dan perlekatan
Persepsi yan keliru terhadap 17. Ajarkan perawatan payudara
masalah 18. Jelaskan kebutuhan nutrisi bayi