Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN KELUARGA

PEMANFAATAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

TUGAS

oleh

Prepty Dwi Ariyanti

NIM 152310101110

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
KEPERAWATAN KELUARGA

PEMANFAATAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

TUGAS

diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga dengan dosen
pengampu Ns. Latifa Aini S.,S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kom

oleh

Prepty Dwi Ariyanti

NIM 152310101110

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
PEMBAHASAN

Pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan adalah penggunaan fasilitas


pelayanan kesehatan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap,
kunjungan rumah oleh petugas atau tenaga kesehatan maupun dalam bentuk
kegiatan lain dari pemanfaatan layanan kesehatan tersebut (Depkes, 2006).
Pemanfaatan pelayanan kesehatan marupakan pendayafungsian layanan kesehatan
oleh masyarakat. Menurut Levey dan Loomba (1973) yang dimaksud dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang dialaksanakan secara
sendiri atau bersama-sama, dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh keluarga yang disebutkan dalam


Muzaham (1995) yang dikutip oleh Siregar (2012), tergantung pada predisposisi
keluarga mencakup karakteristik keluarga cenderung menggunakan pelayanan
kesehatan meliputi :

1. variabel demografi (jenis kelamin dan umur)


2. variabel struktur sosial (pendidikan, pekerjaan, suku) serta kepercayaan dan
sikap terhadap perawatan medis, dokter, dan penyakit (termasuk stress serta
kecemasan yang ada kaitannya dengan kesehatan)
3. variabel manfaat kesehatan (keyakinan bahwa pelayanan kesehatan dapat
menolong proses penyembuhan penyakit)

Dari varibel diatas Anderson percaya bahwa :

1. Setiap individu atau orang mempunyai perbedaan karakteristik, mempunyai


perbedaan tipe dan frekuensi penyakit, dan mempunyai perbedaan pola
penggunaan pelayanan kesehatan
2. Setiap individu mempunyai perbedaan struktur sosial, mempunyai perbedaan
gaya hidup, dan akhirnya mempunyai perbedaan pola penggunaan pelayanan
kesehatan
3. Individu percaya adanya kemanjuran dalam penggunaan pelayanan
kesehatan
Salah satu contohnya yaitu puskesmas yang biasanya digunakan untuk
sarana pengobatan karena puskesmas mudah dijangkau. Puskesmas juga
merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan kegiatan
promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu dan anak, KB,
perbaikan gizi, pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan. Beberapa
puskesmas disamping menyelenggarakan pelayanan juga menyediakan pelayanan
rawat inap. Pelayanan pengobatan/perawatan diarahkan sejauh mana unit
pelayanan kesehatan sejak dari puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit
dapat digambarkan mengjangkau masyarakat dari segi pemberian pelayanan
kesehatan, jadi dapat dilihat dari jumlah masyarakat yang mau memanfaatkan unit
pelayanan tersebut dalam bentuk kunjungan.

Pembangunan kesehatan merupakan upaya pemenuhan salah satu hak dasar


rakyat terakses fasilitas pelayanan kesehatan karena kesehatan merupakan hak
asasi menusia. Visi dan misi Indonesia Sehat 2010 merupakan bagian dari langkah
menuju pencapai tujuan pembangunan kesehatan (nasional) agar bangsa Indonesia
mencapai tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh :

1. Hidup dalam lingkungan yang sehat


2. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Mampu menyediakan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan
Pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat dapat dipengaruhi oleh :
1. Jenis dan kualitas pelayanan yang tersedia
2. Pemerataan
3. Keterjangkauan lokasi tempat pelayanan
4. Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah
5. Keterjangkauan informasi. Informasi yang kurang menyebabkan rendahnya
penggunaan pelayanan kesehatan yang ada
6. Demand (permintaan) adalah pernyataan dari kebutuhan yang dirasakan
yang dinyatakan melalui keinginan dan kemampuan membayar (Depkes,
1999).
Ketidakpuasan terhadap pelayanan kesehatan lenih menonjol pada
pelayanan rawat jalan pemerintah di rumah sakit (RS), puskesmas, dan puskesmas
pembantu daripada pelayanan swasta di RS, klinik atau balai pengobatan, dan
praktik dokter/bidan/perawat. Kepuasan terhadap pelayanan rawat inap RS
pemerintah secara umum lebih rendah daripada pelayanan rawat inap RS swasta.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan


Cukup banyak pendapat-pendapat yang menyebutkan faktor-faktor yang
memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan. Seperti yang diungkapkan oleh
ut Departement Of Education and Welfare, USA (1997) dalam Lapau (1997),
faktor-faktor yang memengaruhi pelayanan kesehatan yaitu :
1. Faktor regional dan residence
2. Faktor dari sistem pelayanan kesehatan yang bersangkutan
3. Faktor dari konsumen yang menggunakan pelayanan kesehatan yaitu
faktor sosiodemografi (meliputi umur, jenis kelamin dan status
perkawinan), faktor sosial psikologis (meliputi sikap/persepsi terhadap
pelayanan kesehatan secara umum, pengetahuan dan sumber informasi
dari pelayanan kesehatan), faktor ekonomi dan kemudahan menjangkau
pelayanan kesehatan
Masyarakat saat ini sudah semakin selektif dalam memilih pelayanan
kesehatan. Banyaknya pelayanan kesehatan mengharuskan masyarakat melihat
kualitas dari pelayanan kesehatan tersebut. Pelayanan yang berkualitas adalah
pelayanan kesehatan harus memiliki persyaratan pokok yaitu, tersedia dan
berkesinambungan, mudah dicapai, mudah dijangkau, dapat diterima dan wajar,
serta bermutu (Azwar, 1996).
CONTOH SOAL
1. Anak dari Ny. S sedang sakit demam yang tidak kunjung turun lalu Ny.S
menghubungi Tn. A yang sedang bekerja untuk segera pulang
mengantarkan anaknya yang sakit, lalu Tn. A akan membawa anaknya ke
RS tetapi Ny. S tidak setuju dan Ny. S menyarankan untuk anaknya
dibawa ke Puskesmas karena biaya yang mahal jika dibawa ke RS, Tn. A
berkata bahwa jika dibawa ke RS akan cepat ditangani dibandingkan
Puskesmas. Apa yang dapat kita simpulkan dari pernyataan diatas, kecuali
?
a. Jenis dan kualitas pelayanan yang tersedia
b. Keterjangkauan lokasi tempat pelayanan
c. Keterjangkauan informasi
d. Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah
e. RS lebih besar dibandingkan Puskesmas
2. Bagaiaman cara mencapai tujuan pembangunan kesehatan agar bangsa
Indonesia mencapai tingkat kesehatan yang bagus ?
a. Hidup dalam lingkungan yang stidak sehat
b. Tidak mempraktikkan perilaku hidup bersih
c. Mampu menyediakan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan
d. Tidak melakukan perilaku yang sehat
e. Mencemari lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyorini, A. (2010). dan Swasta di Kabupaten Sleman Public and Private


Health Service Facilities Utilization in Sleman Regency.

Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (1984). Universitas Sumatera Utara, (1995), 523.

Anda mungkin juga menyukai