Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI DENGAN PROMOSI KESEHATAN TENTANG


PERAWATAN DAN PENCEGAHAN HIPERTENSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Keperawatan Keluarga

DOSEN PEMBIMBING:

RINA

DISUSUN OLEH :
SITI HASANAH
1700001038

AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA


PURWAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Hipertensi
Sub Topik :
1. Definisi Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Manifestasi Hipertensi
4. Komplikasi Hipertensi
5. Perawatan Hipertensi di Rumah
6. Pencegahan Hipertensi
7. Pengobatan Secara Alami

Hari/Tanggal : Kamis 12 Desember, 2019


Tempat : Kampung Ulen RT 02 RW 01
Waktu : 1x40/menit
Sasaran : Keluarga

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan selama 40 menit di
Rumah Keluarga diharapkan mampu melakukan tindakan perawatan dan
pencegahan hipetensi.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1x40 menit diharapkan
keluarga dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang:
a. Definisi Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Manifestasi Hipertensi
d. Komplikasi Hipertensi
e. Perawatan Hipertensi di Rumah
f. Pencegahan Hipertensi
g. Pengobatan Secara Alami
B. Metode Penyuluhan
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Demonstrasi pegobatan tradisonal hipertensi
4. Cek Kesehatan.

C. Media
1. Leaflet
2. Peraga langsung
3. Alat kesehatan.

D. Materi (Uraian Terlampir)


1. Definisi Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Manifestasi Hipertensi
4. Komplikasi Hipertensi
5. Perawatan Hipertensi di Rumah
6. Pencegahan Hipertensi
7. Pengobatan Secara Alami

E. Strategi Pelaksanaan
No Tahap Waktu Kegiatan Sasaran
Kegiatan Penyuluhan
1. Pembukaan 5 menit a. Salam Klien dan Keluarga
perkenalan
b. Menjelaskan
kontrak dan
tujuan pertemuan
2. Pelaksanaan 25 Menit a. Menjelaskan a. Mendengarkan
tentang : dan menyimak.
1) Definisi b. Mendengarkan
Hipertensi dan menyimak.
2) Penyebab c. Mendengarkan
Hipertensi dan menyimak.
3) Manifestasi d. Mendengarkan
Hipertensi dan menyimak.
4) Komplikasi e. Mendengarkan
Hipertensi dan menyimak.
5) Perawatan f. Mendengarkan
Hipertensi di dan menyimak.
Rumah g. Mendengar dan
6) Pencegahan menyimak
Hipertensi h. Mendengarkan
7) Pengobatan dan menyimak
Secara Alami
b. Mendemostrasik
an cara
pembuatan
pengobatan
hipertensi secara
alami
3. Pembukaan 5 Menit a. Mengucapkan a. Menjawab salam.
salam. b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan dan menyimak.
diri. c. Bertanya
c. Menjelaskan mengenai
tujuan pokok perkenalan dan
materi. tujuan jika ada
d. Menjelaskan yang kurang jelas.
pokok
pembahasan.
e. Kontak waktu.
4. Evaluasi 5 menit a. Memberikan a. Bertanya dan
kesempatan menjawab
untuk bertanya. pertanyaan.
b. Memberi
kesempatan
untuk menjawab
pertanyaan yang
diberikan.
5. Penutup 5 Menit a. Menyampaikan a. Mendengarkan
kesimpulan dan ikut serta
materi. menyimpulkan
b. Mengakhiri yang telah
kegiatan disampaikan.
penyuluhan. b. Mendengarkan
c. Mengucapkan dan
salam. memperhatikan
c. Menjawab salam.

F. Evaluasi
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab.
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 3 soal.

G. Sumber
1. Anis, S. 2007. Mayo clinnic Hipertensi, mengatasi tekanan darah tinggi. pT
intisasi mediatama : Jakarta
2. Armiliawat, dkk, 2007. Hipertensi dan faktor resikonya dalam kajian
Epidemologi. Bagian Epidemologi FKM UNHAS : makasar
3. Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2,
Jakarta, EGC, 2002.
4. Chung, Edward.K. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Edisi III,
diterjemahkan oleh Petrus Andryanto, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1995.
5. DendyK,Wan ND, Widia L. Efektifitas Konsumsi Jus Mentimun Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ners Indonesia.
2012; vol.2:2:124-31.
6. Doenges, Moorhouse & Geissler. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan.
EGC; Jakarta.
7. Fauziah Rahmah Karim. Pemanfaatan Mentimun terhadap Penurunan
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun Desa Pulau Sejuk
Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara. [KTI]: Fakultas Keperawatan;
Unv. Sumatera Utara;2010.
8. Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi, Yogyakarta, penerbit
Kanisius, 2001.
9. Heni Rokhaeni, dkk, 2001. Keperawatan Kardiovaskuler Pusat Jantung
Nasional Harapan Kita. EGC: Jakarta.
10. Iswidhani, Suhaema, Fifi L, M Alfin. Perbedaan Tekanan Darah Pasien
Hipertensi Sebelum dan Sesudah Pemberian Jus Mentimun (CucumisSativus
L) Puskesmas Denggen Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur. Media
Bina Ilmiah. 2014; Vol 8:1:63-67. ISSN No. 1978-3787.
11. Mansjoer, arif.dkk.2001. Kapita Selekta Kedokteran, Ed-3, jilid I.
Jakarta:FKUI Media Aesculapius.
12. Slamet Suyono. 2001. Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II Edisi ketiga. EGC:
Jakarta.
13. Zauhani K, Zainal M. Efek Pemberian Jus Mentimun Terhadap Penurunan
Tekanan Darah; Available from : Academia.edu.2014.hal.246.
Lampiran Materi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan
abnormal tekanan darah dalam pembulu darah arteri secara terus-menerus
lebih dari suatu periode. Hal ini terjadi bila diastole arteriole kontruksi.
Kontruksi diastole membuat darah sulit mengalir dan meningkatkan tekanan
melawan dinding arteri (Uajiyanti WJ. 2011)
Hipertensi atau tekanan darah bukan suatu penyakit melainkan suatu
gangguan tekanan darah yang dapat dicegah dengan merubah gaya hidup/pola
hidup (M. Abdul, 2009)
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorag mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan
angka morbiditas dan angka kematian (martalitas) (Abid, 2009)
2. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi terdiri dari faktor genetic (keturunan),
bertambahnya usia dan lingkungan. Paling sedikit ada 3 faktor lingkungan
yang dapat menyebabkan hipertensi, yakni makan garam (natrium)
berlebihan, stres pisikis, dan obesitas.
Hipertensi sekunder, dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit
endokrin (hipertensi endokrin), obat, dan alkohol, serta kehamilan.
Penyebab hipertensi antara lain:
a. Stres
b. Usia
c. Merokok
d. Obesitas (kegemukan)
e. Alkohol
f. Faktor keturunan
g. Faktor emosi
3. Manifestasi Hipertensi
Tanda dan gejala yang biasanya terjadi :
a. Sakit kepala
b. Susah tidur
c. Marah atau emosi tidak stabil
d. Mata kerkunang-kunang
e. Telinga berdengung
f. Rasa berat ditengkuk
g. Jantung berdebar-debar
h. Mudah lelah
4. Komplikasi Hipertensi
Menurut Corwn (2007) komplikasi dari hipertensi adalah sebagai berikut:
a. Stroke dapat terjadi pada hipertensi konis apabila arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertensi dan penebalan, sehingga aliran
darah ke otak yang dipedarahi berkurang.
b. Infark miokard dapat terjadi apabila arteri korone yang ateroskleotik tiak
dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
trombus yang menghambat aliran darah yang melewati pembulu darah.
c. Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan
tinggi pada kapiler glomerulus ginjal.
d. Kerusakan otak dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna (Hipertens
yag meningkat cepat dan berbahaya).
e. Kejang dapat terjadi pada wanita prepalemasi. Bayi yang lahir mungkin
memiliki berat lahir kecil pada masa kehamilan akibat perfusi plasenta
yang tidak adekuat, kemudian dapat mengalami hipoksia dan asidosis jika
ibu mengalami kejang selama atau sebelum proses persalinan.
5. Perawatan Hipertensi di Rumah
a. Makan makanan yang sehat
b. Beroloahraga secara teratur
c. Menjaga berat badan yang sehat
d. Mengelola stres
e. Berhenti merokok dan minum alkohol
f. Minum obat hipertensi sesuai resep dokter
g. Rutin cek tekanan darah
6. Pencegahan Hipertensi
a. Non farmakologis
1) Diet pembatasan atau penguragan konsumsi garam. Penurunan BB
dapat menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan
aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
2) Aktivitas klien dirasakan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan
disesuaikan dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan
seperti berjalan, jogging, bersepeda atau berenang.
b. Farmakologik
Sesuai dengan rekomendasi WHO/ISH dengan mengingat kondisi
pasien, sasarkan pertimbangan dan prisif sebagai berikut:
1) Mulai dosis rendah yang tersedia, naikkan bila respon belum optimal,
contoh agen beta bloker ACE.
2) Kombinasi dua obat, dosis rendah lebih baik dari pada satu obat dosis
tinggi Contoh: diuretic dengan beta bloker
3) Bila tidak ada respon satu obat, respon minim atau ada efek samping
ganti DHA yang lain
4) Pilih yang kerja 24 jam, sehingga hanya sehari sekali yang akan
meningkatkan kepatuhan.
5) Pasien dengan DM dan infusitensi ginjal terapi mula lebih dini yaitu
pada tekanan darah normal tinggi.
7. Pengobatan Secara Alami
Penelitian ini dilaksanakan di pemukiman warga padang-Sumatra
Baret. Menurut penelitian yang dilalukan Dini Tryastuti (2012) tentang
pengaruh konsumsi tambahan 2 pisang buah ambon (jus pisang) ±
140gram/buah prehari pada menu makan terhadap penurunan tekanan darah
pada keluarga penderita hipertensi.
Untuk mengukur efektifitas pisang ambon, pemberian pisang ambon
diberikan selama 7 hari sebanyak 2 buah pisang ambon atau jus pisang
ambon (140gram/buah) perhari dan untuk tekanan darah menggunakan alat
sphigmomanometer.
Tresna Werdha Sabai, Padanag-Sumatra Barat, mrnunjukan bahwa
sebelum konsumsi 2 buah pisang ambon atau jus pisang ambon
(140gram/buah) perhari selama 1 minggu rata-rata tekanana sistolik dan
tekanana diastolik keluarga hipertensi adalah 180/90 mmHg dan 98/75
mmHg. Setelah mengkonsumsi 2 buah pisang ambon atau jus pisang ambon
(140gram/buah) perhari selama 1 minggu rata-rata tekanan darah sistolik dan
tekanan diastolik keluarga hipertensi adalah 150/70 mmHg dan 90/80 mmHg.
Konsumsi 2 buah buah pisang ambon atau jus pisang ambon (140gran/buah)
perhari semala 1 minggu dapat menurunkan tekanan darah pada keluarga
yang menderita hipertensi.
Pisang ambon yang memiliki kandungan gizi yang baik, menyediakan
energi yang cukup tinggi dari pada buah-buahan yang lainnya. Buah pisang
ambon juga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan stroke.
Hal ini tidak lain dikarenakan kandungan sebuah pisang ambon mengandung
sekitar 487mg kalium atau menyediakan 14% kebutuhan sehari. Kalium
adalah senyawa kimia yang berperan dalam memelihara fungsi otot, jantung,
dan sistem saraf, kalium merupakan regulator utama tekanan darah. Terlalu
banyak natrium dalam tubuh merupakan sinyal bagi ginjal untauk
meningkatkan tekanan darah. Terlalu sedikit kalium memberikan efek serupa.
Ini merupakan keseimbangan yin dalam tubuh ( Kowalski,2010 )
Volume dan tekanan osmosis darah dan cairan sangat berkaitan
dengan konsentrasi ion natrium dan kalium, yang sangat dikendalikan oleh
mekanisme pengaruh tubuh yang mengatur jumlah dikeluarkan melalui urin
dan keringat, khususnya oleh hormon aldosterone. Mekanisme bagaimana
kalium dapat menurunkan tekanan darah adalah sebagai berikut. Kalium
dapat mengatur saraf perifer dan sentral yang mempengaruhi tekanan darah.
Berbeda dengan natrium, kalium merupakan ion utama di dalam cairan
intraseluler. Konsumsi banyak kalium akan meningkatkan konsentrasinya di
dalam cairan intraseluler sehingga cenderung menarik cairan dari bagian
ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah ( Hardiansyah, 2017 )
Penurunan tekanan darah pada keluarga dengan hipertensi setelah
diberikan pisang amabon dikarenakan kandungan kalium yang terdapat pada
pisang ambon yang berfungsi menarik cairan dari bagian ektraseluler
sehingga dapat menurunkan tekanan yang dapat meringkatkan kerja jantung
dalam memompa darah.

Alat dan bahan membuat Jus pisang ambon :


a. Alat
Blander, Pisau, Gelas
b. Bahan
1) Dua pisang ambon
2) 100 cc air matang
c. Aturan tindakan
Diminum 1x sehari Jam 09.00-11.00-15.00, 2-7 hari berturut-turut
d. Posedur tindakan/demostrasi
Cara membuat
1) Kupas buah pisang abon
2) Gunakan blander masukan buah pisang ambon dan air matang lalu di
blander
3) Masukan bahan ke dalam blander lalu blander hingga halus
4) Setelah hancur dan cair masukan ke dalam gelas
5) Aduk dan siap sajikan

Lembar Pengesahan

Purwakarta, 04 Desember 2019

Sasaran Pemberi Penyuluh


(................................) (...................................)

Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing Insitusi Pembimbing Lapangan

(..................................) (...................................)

Anda mungkin juga menyukai