Anda di halaman 1dari 21

 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

Standar Operasional Prosedur Kemoterapi

 Standard Operating Procedures 


 for Safe Handling Chemotherapeutic Agents 

 A. Umum (General ) 


Seluruh petugas kesehatan harus memiliki pengetahuan tentang prosedur penanganan agent
kemoterapeutik secara aman. hal ini penting bagi seluruh petugas kesehatan untuk memahami potensial
karsinogenik dan bahaya yang ditimbulkan dari obat tersebut. Individu yang beresiko tinggi (mis.
Penderita Immunodefisiensi atau wanita hamil) harus secara khusus di pertimbangkan kemungkinan
konsekuensi dari penanganan (penyiapan hingga pemberian) agen kemoterapeutik dan pilihan untuk
menghindari paparan. 

B. Kebijakan ( Policy) 
1) Agent (obat ) kemoterapi, diberikan hanya oleh perawat yang memiliki keahlian pemberian
kemoterapi yang tersertifikasi. 
2) Semua instruksi kemoterapi harus di tandatangani dokter 
3) Seluruh intruksi kemoterapi harus diperiksa secara mandiri oleh dua orang perawat dengan
metode Double Check. 
4) Sampah kemoterapi harus di buang ke tempat sampah khusus yang di gunakan untuk membuang
sampah kemoterapi 

C. Desain Area Kerja ( Designated Work Area) 


Desain tempat seharusnya seperti di lab sehingga pengelolaan obat (dari mulai penyiapan hingga
pemberian) dapat ditangani dengan baik. Seluruh persiapan obat harus dilakukan didalam ruang khusus
seperti  fume hood  atau biosafety cabinet . Penggunaan plastic-backed absorbent  sekali pakai yang
dimasukan kedalam pakaian digunakan untuk melindungi permukaaan tubuh pekerja dari kontaminasi
obat. Antara fume hood  dan biosafety cabinet harus memiliki tanda seperti setiker yang menunjukan alat
tersebut telah sertifikasi dalam 12 bulan terakhir (layak pakai).  

Fume hood

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 1/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

Biosafety cabinet

D. Alat Pelindung Diri ( Personal Protective Equipment ) 


1) Selalu menggunakan sarung tangan nitrile rangkap (double), atau sarung tangan yang khusus di
disain untuk kemoterapi, ketika menangani (menyiapkan atau memberikan) agent kemoterapeutik.
Sarung tangan tebal, panjang yang menutup bagian lengan gaun, di rekomendasikan. Pastikan sarung
tangan tidak tertusuk, terobek atau terpotong. Sarung tangan harus harus dibuang setiap kali
penggunaan, ketika penyiapan agent kemoterapeutik atau kontaminasi dengan produk (agent
kemoterapeutik). 

Sarung tangan Nitrile

2) Alat pelindung lain seperti kaca mata pelindung ( protective eye goggles), penggunaan gaun panjang
(long-sleeved smock) sekali pakai, harus digunakan untuk memaksimal keamanan ( maximum safety).
Hanya menggunakan spuit dengan jarun yang dapat ditarik kembali ( retractable needles) 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 2/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

Kaca mata Pelindung

Gaun panjang

3) Ketika terjadi percikan, semburan, atau semprotan bertekanan tinggi (aerosol ), facesheilds (pelindung

 wajah) digunakan untuk mencegah kontak dengan mata, mulut, dan hidung. 

Pelindung wajah

E. Keamanan Peraktek kerja ( Safe Work Practices) 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 3/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

1) Pelaksanaan pemberian dan penyiapan obat harus dan wajib di area yang telah di diasin khusus
untuk pelaksanaan kemoterapi. Pastikan telah memperhatikan label obat, nama dan kandungan serta
label peringatan khusus seperti “Toxic, Special Handling Required ” (“racun, di butuhkan penanganan
khusus”) 
2) Hanya menggunakan suntikan dengan jarum yang dapat ditarik kembali dan letakan pada bak
injeksi. 
3) Kehati-hatian dibutuhkan pada saat obat dalam bentuk ampul dengan bahan obat kering harus
secara perlahan diketuk terlebih dahulu ke bawah.  

F. Pembuangan ( Disposal ) 
Sampah kemoterpeutik meliputi vial kosong, labu cairan, selang kateter IV, jarum, alat suntik, sarung
tangan, dan barang-barang lain yang mengandung residu (sisa) obat. Dan semuanya di buang ketempat
sampah khusus untuk kemoterapi. 

G. Terpapar Obat ( Spills/Accidental Exposure) 


1. Laporkan semua kecelakaan pada petugas khusus rumah sakit. Berikan perhatian khusus
pada setiap kecelakaan akibat kontak dengan obat di bagian mata, terhirup (ingestion), atau
termakan (inhalation). 
2. accidental spill ” kecelakaan akibat terkena tumpahan obat kemoterapi” harus ditangani
secara tepat dan hati-hati. Buang baju yang terkontaminasi tumpahan obat. Jika kulit yang
terkontaminasi tumpahan obat, cuci secara menyeruluh dengan sabun dan air. Jika mata terkena
percikan obat bilas mata terus menerus selam 15 menit dan hubungi petugas khusus rumah sakit
 yang menangani kecelakaan kerja. 
H. Membersihkan Tumpahan Obat 
1) Membersihkan tumpahan obat yang volumenya < dari 5 ml : 
a) jika cair (Liquids) harus dibersihkan menggunakan kasa penyerap kering. Jika bentuknya padat

(solids) harus diusap menggunakan kasa penyerap yang basah. Lalu dekontaminasi area menggunakan
cairan khusus obat kemoterapeutik misalnya sodium carbonate selama 30 menit atau methanolic
 potassium hydroxide (30% 1N KOH and 70% methanol) selama 5 menit.  

 b) Perhatian : KOH bersifat korosif sehingga pelindung mata dan sarung tangan yang resisten
terhadapbahan kimia 
c) Anggap barang atau material yang telah terkontaminasi obat/ kasa yang digunakan tadi sebagai
material berbahaya karena telah kontak dengan obat kemoterapi. 
d) Area yang terkena percikan atau tumpahan harus dibersihkan sebanyak tiga kali menggunakan
cairan diterjen. 
e) Setiap pecahan gelas (bila vial obat pecah) harus diambil menggunakan skop kecil jangan

menggunakan tangan dan buang di tempat khusus untuk obat kemoterapi. 


2) Membersihkan tumpahan obat yang volumenya > 5 ml  
a) Ketika tumpahan luas atau yang banyak terjadi area harus diisolasi dan percikan harus dihindari.  
 b) Semua anggota yang bertanggung jawab menumpahkan obat harus menggunakan gaun sekali pakai
(disposable gowns), sarung tangan nitrile rangkap dua (double nitrile gloves), alat bantu nafas bila obat
dalam kondisi bubuk dan untuk mencegah inhalasi.  
c) Hubungi bagian khusus rumah sakit, untuk penanganan dan pembersihan tumpahan obat dengan
alat khusus 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 4/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

d) Tutup area tumpahan dengan kasa penyerap khusus, jika obat dalam kondisi serbuk tutup
menggunakan kasa basah. 
e) Jika jumlah obat yang tumpah banyak (1 vial tumpah seluruhnya) masukkkan barang atau material
 yang terkontaminasi ke dalam biosafety cabinet  atau fume hood dan bagian seluruh ruangan perlu di
dekontaminasi. 

I. PROSEDUR  
Aksi Point yang ditekankan
Tindakan awal pada pemberian kemoterapi
Intruksi pemberian obat meliputi rute
 pemberian obat, dosis, kecepatan tetes
infus, durasi pemberian obat.
Cek kembali intruksi pemberian obat Verifikasi kembali tinggi badan klien,
 berat badan, dan perhitungan dosis,
Pemberian obat kemoterapi harus di
verifikasi oleh dua orang perawat
Penjelasan kepada keluarga:
Rasional tindakan kemoterapi
Efek samping yang mungkin muncul
Tindakan untuk mencegah atau
mengurangi komplikasi
Jadwal pemberian
Monitoring hasil lab yang penting yang
Laporkan hasil lab yang tidak normal
 berhubungan atau sesuai dengan jenis
kepada dokter atau perawat utama.
 pemberian obat kemoterapi
Atur atau siapkan peralatan suction,
Obat-obatan emergensi harus tersedia di
oksigen dengan flowmeter, dan nasal kanul
laci emergensi untuk jaga-jaga
di ruang pasien
Obat-obatan pre-kemoterapi diberikan
Berikan obat-obatan pre-kemoterapi sesuai
awal untuk mengurangi efek samping dari
indikasi dokter
kemoterapi atau efek yang tidak diinginkan
Pastikan pasien telah menerima hidrasi Beberapa obat kemoterapi membutuhkan
Intravena yang sesuai, jika diindikasikan  pemberian cairan dahulu sebelum
dokter  pemberian
Cek label pada alat suntik, botol obat
Perawat harus mencek kembali (di
kemoterapi sesuai yg diresepkan dokter
samping tempat tidur):
 Nama pasien

Obat
Dosiskemoterapi
Rute
Cairan Intra Vena
Kecepatan infuse
Tanggal pemasangan infus
Kadaluarsa obat
PERSIAPAN KEMOTERAPI

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 5/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

  Cuci tangan
Gunakan APD (sarung tangan nitrile
rangkap 2, google (kacamata), gaun
 panjang khusus, masker, pelindung wajah,
dll) sebelum membuka obat kemoterapi
Seluruh persiapan obat harus dilakukan
didalam ruang khusus seperti  fume
hood  atau biosafety cabinet .
B.  PEMBERIAN KEMOTERAPI
Aksi Point yang ditekankan
Cuci tangan
Sarung tangan nitrile telah di tes aman
digunakan saat melakukan tindakan
Gunakan sarung Tangan nitrile rangkap  pemberian obataantineoplastik
dua. Buang Alat Pelindung Diri sekali pakai di
tempat pembuangan sampah yang
dirancang khusus untuk kemoterapi
Verifikasi kembali rute pemberian obat
kemoterapi (apakah melalui Central
line atau peripheral line) 
setiap obat kemoterapi yang diberikan
harus melalui jalur infus yang berbeda
Pasang obat, dan gantungkan obat, lalu atur
untuk masing-masing obat, kecuali jika di
tetes obat sesuai intruksi dokter.
intruksikan dokter.

Monitoring efek samping kemnoterapi,


Observasi kondisi klien sesuai intruksi
keefektifan obat pre kemoterapi, hidrasi
dokter  pasien,dan keamanan pasien.
Bila pemberian obat telah selesai buang
kantong/botol obat, selang infuse ke tempat
sampah khusus kemoterapi.
Beritahukan segera kepada dokter jika
klien mengalami:
Kegelisahan
 Nafas pendek
 Nyeri dada
Mati rasa
Dan efek samping pontesial yang mungkin
muncul dari pemberian obat kemoterapi.

Sumber : 
   for Chemotherapy Administration fr om John Dempsey H ospital D epartment of
Nu r sin g The Un iversity of Connecticut H ealth Center  
  Cli ni cal Pr ocedur e / Pr otocol On cology Ser vices - Uni t Pr actice M anual Page 1 of 5
John Dempsey Hospit al-D epartment of N ur sin g The Uni versity of Conn ecticut H ealth Center   

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 6/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

Jakarta, Bagi para perawat, bekerja di klinik kanker butuh kehati-hatian ekstra. Sedikit saja kesalahan
tidak hanya membahayakan pasien, tetapi juga diri sendiri karena kontak langsung dengan obat-obat
kemoterapi dapat menyebabkan keracunan.

Para peneliti dari University of Michigan mengungkap, kontak langsung dengan kulit atau mata bisa
membuat obat-obat kemoterapi atau obat kanker bisa terserap oleh tubuh. Bagi para perawat yang setiap
hari menangani obat-obatan tersebut, hal ini bisa berdampak serius.

Paparan obat kemoterapi yang tidak disengaja bisa membuat para perawat mengalami gangguan sistem
saraf dan reproduksi. Bahkan saat baru terserap dan masuk ke sistem peredaran darah, racun-racun
tesebut juga sudah bisa memicu risiko kanker darah.

"Kontak apapun di permukaan kulit atau mata sama bahayanya dengan tertusuk jarum suntik. Untuk
kecelakaan jarum suntik, perawat biasanya langsung mendapat pemeriksaan namun pada obat-obat
kemoterapi jarang diperhatikan," ungkap salah seorang peneliti, Dr Christopher Friese seperti dikutio
dari MSN Health, Rabu (24/8/2011).

Penelitian yang dilakukan Dr Friese dan timnya menunjukkan, 17 persen perawat yang bekerja di klinik
kanker mengaku pernah terlibat kontak langsung dengan obat kemoterapi baik di kulit maupun mata.
Data ini diperoleh setelah mensurvei 1.339 perawat di seluruh Amerika.

Lembaga keselamatan dan kesehatan kerja di Amerika Serikat sebenarnya sudah punya panduan
tentang cara penanganan obat kanker yang aman. Namun karena sifatnya tidak diwajibkan, hanya
sebagian saja perawat yang sudah menerapkan panduan tersebut sedangkan sisanya kurang
mematuhinya.

Salah satu imbauan yang tercantum dalam panduan tersebut adalah, para perawat yang menangani
obat-obat kemoterapi harus memakai perlengkapan tertentu untuk melindungi dirinya. Perlengkapan itu
terdiri dari sarung tangan dan juga gaun khusus untuk melindungi tubuh dari tumpahan obat.

Chemotherapy Drugs and Side Effects

What is chemotherapy?

Chemotherapy is the use of anticancer drugs to treat cancerous cells. Chemotherapy has been used for many years
and is one of the most common treatments for cancer. In most cases, chemotherapy works by interfering with the

cancer cell's ability to grow or reproduce. Different groups of drugs work in different ways to fight cancer cells.
Chemotherapy may be used alone for some types of cancer or in combination with other treatments such as radiation
or surgery. Often, a combination of chemotherapy drugs is used to fight a specific cancer. Certain chemotherapy
drugs may be given in a specific order depending on the type of cancer it is being used to treat.

While chemotherapy can be quite effective in treating certain cancers, chemotherapy drugs reach all parts of the
body, not just the cancer cells. Because of this, there may be many side effects during treatment. Being able to

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 7/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

anticipate these side effects can help you and your caregivers prepare, and, in some cases prevent these symptoms
from occurring.

How is chemotherapy administered?

Chemotherapy can be given:

   as a pill to swallow.
   as an injection into the muscle or fat tissue.
   intravenously (directly to the bloodstream; also called IV).
   topically (applied to the skin)
   directly into a body cavity

What are some of the chemotherapy drugs and their potential side effects?

There are over 50 chemotherapy drugs that are commonly used. The following table gives examples of some

chemotherapy drugs and their various names. It lists some of the cancer types but not necessarily all of the cancers
for which they are used, and describes various side effects. Side effects may occur just after treatment (days or
weeks) or they may occur later (months or years) after the chemotherapy has been given. The side effects list
provided below do not comprise an all-inclusive list. Other side effects are possible.

 As each person's individual medical profile and diagnosis is different, so is his/her reaction to treatment. Side effects
may be severe, mild, or absent. Be sure to discuss with your cancer care team any/all possible side effects of
treatment before the treatment begins.

Chemotherapy Drug Possible Side Effects


(Not all side effects are listed. Some of those listed

may be short-term side effects; others are long-term


side effects.)

carboplatin (Paraplatin)  › decrease in blood cell counts 


› hair loss (reversible) 
› usually given intravenously (IV)  › confusion 
› used for cancers of the ovary, head and neck, and lung  › nausea, vomiting, and/or diarrhea (usually a › short-
term side effect occurring the first 24 to › 72 hours
following treatment)

cisplatin (Platinol, Platinol-AQ)  › decrease in blood cell counts 

› allergic reaction, including a rash and/or labored


› usually given intravenously (IV)  breathing
› used for cancers of the bladder, ovary, and testicles › nausea and vomiting that usually occurs for 24 hours or
longer
› ringing in ears and hearing loss 
› fluctuations in blood electrolytes 
› kidney damage

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 8/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

› decrease in blood cell counts 


› nausea, vomiting, abdominal pain 
cyclophosphamide (Cytoxan, Neosar) 
› decreased appetite 
› hair loss (reversible) 
› can be given intravenously (IV) or orally 
› bladder damage
› used for lymphoma, breast cancer, and ovarian
› fertility impairment 
carcinoma
› lung or heart damage (with high doses) 
› secondary malignancies (rare) 

doxorubicin (Adriamycin)  › decrease in blood cell counts 


› mouth ulcers
› given intravenously (IV)  › hair loss (reversible) 
› used for breast cancer, lymphoma, and multiple › nausea and vomiting 
myeloma › heart damage 

etoposide (VePesid)  › decrease in blood cell counts 


› hair loss (reversible)
› can be given intravenously (IV) or orally  › nausea and vomiting 
› used for cancers of the lung, testicles, leukemia, and › allergic reaction 
lymphoma › mouth ulcers 
› low blood pressure (during administration) 
› decreased appetite 
› diarrhea and abdominal pain 
› bronchospasm 
› flu-like symptoms

fluorouracil (5-FU)  › decrease in blood cell counts 


› diarrhea 

› given intravenously (IV)  › mouth ulcers 


› used for cancers of the colon, breast, stomach, and › photosensitivity 
head and neck › dry skin 

gemcitabine (Gemzar) 
› decrease in blood cell counts 
› nausea and vomiting 
› given intravenously (IV) 
› fever and flu-like symptoms
› used for cancers of the pancreas, breast, ovary, and
› rash 
lung

irinotecan (Camptosar) 
› decrease in blood cell counts 

› given intravenously (IV)  › diarrhea 


› hair loss (reversible) 
› used for cancers of the colon and rectum 

methotrexate › decrease in blood cell counts 


(Folex, Mexate, Amethopterin)  › nausea and vomiting 
› mouth ulcers
› may be given intravenously (IV), intrathecally (into the › skin rashes and photosensitivity 
spinal column), or orally › dizziness, headache, or drowsiness 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 9/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

› used for cancers of the breast, lung, blood, bone, and › kidney damage (with a high-dose therapy)
lymph system › liver damage 
› hair loss (reversible) 
› seizures 

paclitaxel (Taxol)  › decrease in blood cell counts 


› allergic reaction 
› given intravenously (IV)  › nausea and vomiting 
› used with cancers of the breast, ovary, and lung › loss of appetite 
› change in taste 
› thin or brittle hair  
› joint pain (short term) 
› numbness or tingling in the fingers or toes 

topotecan (Hycamtin)  › decrease in blood cell counts 


› diarrhea 
› given intravenously (IV) › hair loss (reversible) 
› used for cancers of the ovary and lung  › nausea and vomiting 

vincristine › numbness or tingling in the fingers or toes 


(Oncovin, Vincasar PFS)  › weakness 
› loss of reflexes 
› usually given intravenously (IV)  › jaw pain 
› used for leukemia and lymphoma › hair loss (reversible) 
› constipation or abdominal cramping 

vinblastine (Velban)  › decrease in blood cell counts 


› hair loss (reversible) 

› given intravenously (IV)  › constipation or abdominal cramping 


› used for lymphoma and cancers of the testis and head › jaw pain 
and neck › numbness or tingling in the fingers or toes 

http://cancer.stanford.edu/information/cancerTreatment/methods/chemotherapy.html  

Pengertian Pengetahuan Menurut Para Ahli 


Labels: pendidikan 

Pengertian Pengetahuan - Pengetahuan ialah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia yaitu : indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
dan telinga (Soekidjo, Notoadmodjo 2003). (Pengertian Pengetahuan Menurut Para
Ahli)

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 10/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

Definisi Pengetahuan - Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, segala sesuatu
yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran) (Tim penyusun Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2002).

Tingkat Pengetahuan
Benjamin Bloom (1956), seorang ahli pendidikan, membuat klasifikasi (taxonomy)
pertanyaan-pertanyaan yang dapat dipakai untuk merangsang proses berfikir pada
manusia. Menurut Bloom kecakapan berfikir pada manusia dapat dibagi dalam 6 kategori
yaitu :

   Pengetahuan (knowledge)

Mencakup ketrampilan mengingat kembali faktor-faktor yang pernah dipelajari.

   Pemahaman (comprehension)

Meliputi pemahaman terhadap informasi yang ada.

   Penerapan (application)

Mencakup ketrampilan menerapkan informasi atau pengetahuan yang telah dipelajari ke

dalam situasi yang baru.

   Analisis (analysis)

Meliputi pemilahan informasi menjadi bagian-bagian atau meneliti dan mencoba memahami
struktur informasi.

   Sintesis (synthesis)

Mencakup menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah ada untuk


menggabungkan elemen-elemen menjadi suatu pola yang tidak ada sebelumnya.

   Evaluasi (evaluation)

Meliputi pengambilan keputusan atau menyimpulkan berdasarkan kriteria-kriteria yang ada


biasanya pertanyaan memakai kata: pertimbangkanlah, bagaimana kesimpulannya.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 11/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

(http://anakdankeluarga.blog.com) 

Pengukuran Pengetahuan
Menurut Soekidjo (2003) pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian
atau responden.

Cara Memperoleh Pengetahuan


Menurut Soekidjo (2005) cara untuk memperoleh pengetahuan ada 2 yaitu :
Cara Tradisional atau Non Ilmiah

a. Cara coba salah (Trial and error)


Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan bahkan mungkin sebelum adanya
peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah, upaya
pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja.

Bahkan sampai sekarang pun metode ini masih sering dipergunakan, terutama oleh mereka
yang belum atau tidak mengetahui suatu cara tertentu dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.

b. Cara kekuasaan atau otoritas


Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh agama maupun ahli ilmu
pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan
pengetahuan. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh
orang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya

baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan
karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang
ditemukannya adalah sudah benar.

c. Berdasarkan pengalaman pribadi


Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 12/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

d. Melalui jalan pikiran


Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara pikir manusia pun ikut
berkembang. Dari sini manusia telah mempu menggunakan penalarannya dalam
memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran
pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya.

Cara Modern atau Cara Ilmiah


Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis,
logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah

Daftar Pustaka - Pengertian Pengetahuan Menurut Para Ahli 

Soekidjo, Notoadmodjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Yayasan Kanker Indonesia 

Press Release TOT (1-5 Oktober 2013)

Training of Trainers Pap Tes dan IVA


 Yayasan Kanker Indonesia

I. LATAR BELAKANG

 Akhir-akhir ini insiden kanker sebagai salah satu jenis penyakit tidak menular semakin meningkat.
Menurut WHO jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah sekitar 7 juta orang, dan dua
per tiga diantaranya berada di negara-negara yang sedang berkembang. Jika tidak dikendalikan,
diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun
2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (International

Union Against Cancer /UICC, 2009).


Di Indonesia, tiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita baru per 100.000 penduduk. Ini berarti dari
 jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap tahunnya. Sejalan dengan
itu, data empiris juga menunjukkan bahwa kematian akibat kanker dari tahun ke tahun terus meningkat.
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, sekitar 5,7 % kematian semua umur disebabkan oleh kanker
ganas. Menurut Prof. Tjandra Yoga, di Indonesia prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk.
Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal,
dan DM (Riskesdas, 2007).

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 13/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara
menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker
leher rahim (11,78%).

Faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%,
obesitas umum penduduk berusia ≥ 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%.
Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan
berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik
sebesar 48,2% (data Riskesdas tahun 2007).

Tingginya tingkat kematian akibat kanker terutama di Indonesia antara lain disebabkan karena
terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker, tanda-tanda dini dari kanker, faktor-faktor
resiko terkena kanker, cara penanggulangannya secara benar serta membiasakan diri dengan pola hidup
sehat. Tidak sedikit dari mereka yang terkena kanker, datang berobat ketempat

yang salah dan baru memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan ketika stadiumnya sudah lanjut
sehingga biaya pengobatan lebih mahal.

 Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengupayakan penanggulangan kanker dengan mengadakan berbagai
program dan kegiatan dibidang promotif, preventif, kuratif dan suportif serta menekankan pentingnya
deteksi kanker secara dini.

Saat ini ada 10 jenis kanker yang menjadi prioritas garapan dari program dan kegiatan YKI yaitu:
1. Kanker payudara
2. Kanker leher rahim
3. Kanker paru
4. Kanker kolorektal
5. Kanker nasofaring
6. Kanker hati
7. Kanker kulit
8. Limfoma malignum atau Kanker kelenjar getah bening

9.
10.Kanker
Kankersel darah (leukemia)
prostat

II. KANKER SERVIKS / LEHER RAHIM

Terkait dengan peningkatan kapasitas Kanker Serviks merupakan jenis kanker terbanyak di Yayasan
Kanker Indonesia setelah kanker payudara. Menurut WHO, 490.000 perempuan didunia setiap tahun
didiagnose terkena kanker serviks dan 80 % berada di Negara Berkembang termasuk Indonesia. Setiap 1
menit muncul 1 kasus baru dan setiap 2 menit meninggal 1 orang perempuan karena kanker serviks. Di
Indonesia diperkirakan setiap hari muncul 40-45 kasus baru, 20-25 orang meninggal, berarti setiap 1 jam
diperkirakan 1 orang perempuan meninggal dunia karena kanker serviks. Artinya Indonesia akan
kehilangan 600-750 orang perempuan yang masih produktif setiap bulannya. Hal ini mungkin ada
kaitannya dengan, sekitar sepertiga dari kasus-kasus kanker termasuk kanker serviks datang ketempat
pelayanan kesehatan pada stadium yang sudah lanjut dimana kanker tersebut sudah menyebar ke organ-
organ lain di seluruh tubuh sehingga biaya pengobatan semakin mahal dan angka kematian semakin
tinggi. Disisi lain kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kanker termasuk faktor-faktor risiko
dan upaya pencegahannya masih kurang. Padahal 90-95 % faktor risiko terkena kanker berhubungan
dengan perilaku dan lingkungan. Karena itu perlu ada suatu gerakan bersama, menyeluruh dan
berkesinambungan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kanker terutama kanker
serviks.
Insiden kanker serviks sebenarnya dapat ditekan dengan melakukan upaya pencegahan primer seperti
meningkatkan atau intensifikasi kegiatan penyuluhan kepada masyarakat untuk menjalankan pola hidup

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 14/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

sehat, menghindari faktor risiko terkena kanker, melakukan immunisasi dengan vaksin HPV dan diikuti
dengan deteksi dini kanker serviks tersebut melalui pemeriksaan pap smear atau IVA (inspeksi visual
dengan menggunakan asam acetat).
Saat ini cakupan “screening” deteksi dini kanker serviks di Indonesia melalui pap smear dan IVA masih
sangat rendah (sekitar 5 %), padahal cakupan “screening” yang efektif dalam menurunkan angka
kesakitan dan angka kematian karena kanker serviks adalah 85 %.

III. GNPCKS

Dalam rangka meningkatkan pemerataan dan cakupan pelayanan deteksi dini kanker serviks melalui
pelayanan IVA (inspeksi visual dengan asam acetat) atau pap smear serta meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat YKI mencanangkan kegiatan “Gerakan Nasional Peduli dan Cegah Kanker Serviks”
sejak 17 April 2012. Fokus dari kegiatan ini adalah menggerakan dan memotivasi masyarakat di seluruh
Indonesia untuk peduli terhadap pencegahan kanker serviks. YKI Cabang yang berjumlah 68 terutama
yang berlokasi di provinsi (cabang koordinator), diluar program rutinnya, telah bergerak bersama-sama
secara terkoordinasi dan berkesinambungan meningkatkan gerakan penyuluhan, edukasi masyarakat,
pelatihan dan pemeriksaan deteksi dini di masing-masing cabang dengan hasil yang sangat berguna bagi
penanggulangan kanker Serviks.

Kegiatan deteksi dini kanker serviks melalui GNPCKS selama tahun 2012 sampai dengan akhir Maret 2013
telah menambah cakupan sebanyak 35.859 yang terdiri dari 33.043 pemeriksaan pap smear dan 2.816
IVA. Dari hasil didapatkan hasil positif 1,03% dengan hasil positif IVA lebih tinggi dari Pap Smear.

Hasil pemeriksaan tersebut selain meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat, telah
memberi kesempatan kepada kita semua untuk membantu masyarakat yang ditemukan dengan hasil
positif / pra kanker yang berarti menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dan mengurangi risiko
pembiayaan penyakit kanker yang sangat tinggi.

IV. TRAINING OF TRAINERS PAP TES DAN IVA PADA BIDANG PENYULUHAN DAN PENDIDIKAN

 Yayasan kanker Indonesia (YKI) sebagai mitra pemerintah dalam penanggulangan penyakit kanker

mempunyai misi of
Melalui Training yang berkaitan
Trainers dengan
( TOT upaya
) sebagai promotif,
bagian preventifyang
dari GNPCKS (pencegahan) dandisuportif.
dilaksanakan Jakarta tanggal 2 – 
5 Oktober 2013 di Jakarta adalah upaya YKI bekerjasama dengan SIKIB dan Pertamina untuk
meningkatkan kompetensi para SDM Kesehatan, dimulai dari YKI cabang tingkat propinsi dan akan terus
bergulir dengan pelatihan yang sama hingga mencakup seluruh cabang YKI, dimaksudkan untuk
menambah tenaga kompeten dan trampil sebagai ujung tombak pelaksana deteksi dini kanker Serviks di
Indonesia

Solidaritas Isteri Kabinet Bersatu (SIKIB) mempunyai visi dalam membantu pemerintah meningkatkan
kualitas hidup masyarakat melalui pilar Indonesia pintar, peduli sehat, hijau dan kreatif dengan motto
 “Indonesia sehat, Rakyat sehat, Negara kuat. Dalam bidang kesehatan SIKIB dan YKI memiliki visi dan
misi yang sama yang salah satu upayanya adalah melalui peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
termasuk penanggulangan kanker, promosi kesehatan terutama kanker, peningkatan kompetensi tenaga
medis dan para medis dalam penanggulangan kanker serta deteksi dini kanker seperti pemeriksaan Pap
Smear atau IVA merupakan upaya penanggulangan kanker khususnya kanker serviks yang efektif dalam
menurunkan angka kesakitan dan kematian karena kanker serviks.

Disisi lain Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara juga memiliki kepedulian terhadap kualitas
kesehatan masyarakat termasuk kepedulian terhadap penanggulangan kanker. Mengingat insiden kanker
terutama kanker serviks yang semakin meningkat dengan angka kesakitan dan kematian y ang cukup
tinggi, Pertamina memberikan prioritas pemanfaatan CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan
untuk mendukung upaya penanggulangan kanker serviks melalui program GNPCKS.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 15/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

 
 V. BIDANG PELAYANAN SOSIAL

Bidang Pelayanan Sosial di YKI selain mendanai pemeriksaan deteksi dini dan skrining beberapa jenis
kanker seperti Pap Smear, Mammografi dan lain-lain, juga mendanai pelayanan kuratif-supportif seperti :
pemberian cuma-cuma obat kemoterapi bagi pasien yang tidak mampu, menyalurkan obat kemoterapi
dengan harga yang lebih rendah dari Apotik, bantuan biaya operasi dan radioterapi serta menyediakan
fasilitas “Rumah Singgah” bagi pasien kanker yang berobat ke kota-kota besar. Termasuk pula dalam
program Bidang Pelayanan Sosial adalah Hospice Home Care dimana perawatan di rumah sakit tidak
dapat dilanjutkan lagi, maka pelayanan Home Care berupa konsep perawatan paliatif untuk pasien pada
stadium terminal di rumah nya merupakan pilihan terbaik. Jadi tujuan Hospice Care adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien stadium terminal dengan memperhatikan kebutuhan bio-psiko-sosio-
spiritualnya. Hal – hal yang dapat mengurangi kualitas hidup seorang penderita kanker stadium terminal
adalah rasa nyeri yang sangat mengganggu, prosedur pengobatan yang tidak nyaman, rasa takut,
cemas, tidak berguna, terisolasi, dll. Selain itu tim Hospice Home Care juga memberikan dukungan dan
petunjuk kepada keluarga pasien yang merawat pasien dan selama masa duka.

Pada akhirnya, motto “ Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati” sesuai dengan peran YKI kepada
masyarakat yaitu lebih menitik beratkan pada kegiatan-kegiatan promosi hidup sehat, pencegahan faktor
resiko dan memotivasi melakukan deteksi dini.

Jumlah orang yang didiagnosis menderita kanker di seluruh dunia meningkat


menjadi lebih 14 juta, kata organisasi kesehatan dunia WHO.
Data untuk 2012 menunjukkan dalam kurun waktu empat tahun sejak 2008, penderita kanker
bertambah hampir 13 juta.
Selama kurun ini jumlah pasien yang meninggal akibat kanker juga baik dari 7,6 juta menjadi 8,2
 juta.
Naiknya penderita kanker disebabkan oleh perubahan gaya hidup orang-orang di negara
berkembang.
 Angka perokok naik demikian juga dengan orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan.
Dari 14 juta penderita kanker di seluruh dunia, 1,8 juta di antaranya (atau sekitar 13%) adalah
kanker paru-paru yang biasanya disebabkan oleh kebiasaan merokok.
WHO juga mengumumkan kenaikan tajam penderita kanker payudara, yang sekarang diketahui
sebagai jenis kanker yang paling paling ditemui di kalangan perempuan di 140 negara.
"Kanker payudara juga penyebab utama kematian akibat kanker di negara-negara berkembang,"
kata Dr David Forman, pejabat WHO yang aktif di lembaga internasional untuk kanker.
"Ada dua penyebabnya, yang pertama perubahan gaya hidup dan kedua kemajuan teknologi belum
sepenuhnya diterapkan untuk menangani kanker di negara-negara tersebut," katanya.
WHO memperkirakan angka penderita kanker akan naik menjadi 19 juta orang pada 2025.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 16/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

Statistik Penderita Kanker di


Indonesia
  Written by Maureen M. Magdalena 

  Published in Kanker 

  Read 21090 times

  font size decrease font size increase font size 

  Print 

  Email 

inShare 

Jumlah penderita kanker di Indonesia sangat tinggi. Hal ini terlihat dari berbagai data kanker yang
dipublikasikan baik oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga kanker.

Bahkan menurut WHO pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia sampai
tujuh kali lipat. Jumlah penderita kanker yang meninggal juga kian memprihatinkan.

Untuk penderita kanker serviks, jumlahnya juga sangat tinggi. Setiap tahun tidak kurang dari 15.000
kasus kanker serviks terjadi di Indonesia. Itu membuat kanker serviks disebut sebagai penyakit
pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia.

Label itu tidak berlebihan karena tiap hari di Indonesia dari 40 wanita yang terdiagnosa menderita
kanker serviks, 20 wanita diantaranya meninggal karena kanker serviks.

Tingginya kasus kanker serviks di Indonesia membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai
negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia.

Sementara kanker payudara, merupakan penyakit dengan kasus terbanyak kedua setelah kanker
serviks. Penderita kanker payudara di Indonesia pada tahun 2004 (sebagaimana dikutip dari Profil
Kesehatan Indonesia tahun 2008) sebanyak 5.207 kasus.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 17/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

Setahun kemudian pada 2005, jumlah penderita kanker payudara meningkat menjadi 7.850 kasus.
Tahun 2006, penderita kanker payudara meningkat menjadi 8.328 kasus dan pada tahun 2007
 jumlah tersebut tidak jauh berbeda meski sedikit mengalami penurunan yakni 8.277 kasus.

Yang perlu diketahui data penderita kanker payudara tersebut merupakan pasien yang keluar rawat
inap dengan diagnosis kanker. Jadi penderita kanker payudara sebenarnya sangat mungkin jauh
lebih besar lagi.

Kanker hati juga menjadi jenis kanker dengan penderita yang banyak. Penderita kanker hati
umumnya laki-laki. Penyakit kanker hati ini merupakan jenis penyakit kanker dengan jumlah
penderita nomor lima terbanyak di dunia dan menjadi penyebab kematian nomor tiga.

Besarnya jumlah penderita kanker di suatu negara biasanya berhubungan dengan jumlah penderita
hepatitis. Sebab penderita hepatitis umumnya berpotensi mengarah pada kanker hati.

Sementara pada anak, leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang. Leukemia
atau kanker darah menduduki peringkat tertinggi kasus kanker pada anak karena masih lemahnya
penanganan kanker pada anak.

Tidak heran untuk kasus penderita kanker darah pada anak yang ditemukan, umumnya sudah
memasuki stadium lanjut. Terlambatnya penanganan terhadap penderita kanker darah bisa
berakibat fatal dan dapat menyebabkan kematian. Umumnya penderita kanker darah ditemukan
pada anak berusia di bawah 15 tahun.

Untuk daerah dengan penderita kanker terbanyak di Indonesia adalah di Yogyakarta. Di daeerah
tersebut, tingkat prevalensi tumor mencapai 9,6 per 1000 orang. Angka tersebut jauh lebih tinggi
dari nilai rata-rata prevalensi nasional yang sebesar 4,3 per 1.000 orang.

Sementara jika dibandingkan dengan penyakit-penyakit non-kanker yang mengakibatkan kematian,


kanker menempati posisi ke-tujuh. Data menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 tersebut
menempatkan stroke, TBC, hipertensi, cedera, perinatal dan diabetes melitus di atas jumlah
kematian akibat kanker.

Besarnya jumlah penderita kanker di Indonesia ini sebenarnya bisa dikurangi jika membiasakan
hidup sehat. Seperti dengan rajin berolahrga, makan buah dan sayuran, menghindari makanan
berpengawet dan menjauhi alkohol serta rokok.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 18/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

Namun, jika sudah terlanjur menderita kanker, tak ada hal lain yang bisa dilakukan selain melakukan
pengobatan. Pengobatan kanker selain lewat medis, juga bisa dilakukan secara alternatif.
Pengobatan alternatif bagi penderita kanker bisa dilakukan dengan minum obat herbal antikanker
yang berkhasiat menumpas habis sel kanker sampai ke akar-akarnya seperti Sarang Semut yang
kini dikenal sebagai herbal antikanker dengan reaksi tercepat.

Hanya 1-2 bulan penggunaan, efek positif sudah dapat dirasakan oleh penderita kanker. Penderita
kanker tidak perlu cemas akan efek samping yang ditimbulkan karena sejauh ini tidak ada efek
samping negatif yang dilaporkan oleh para penggunanya. Penderita kanker dapat sembuh tanpa
perlu menjalani berbagai macam pengobatan yang rumit dan menyakitkan.

Pengetahuan – Menurut Notoatmodjo 2007, Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini
setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan. Dalam wikipedia dijelaskan; Pengetahuan
adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk,
tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara
Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Menurut pendekatan kontruktivistis, pengetahuan bukanlah fakta dari suatu kenyataan yang sedang
dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap obyek, pengalaman, maupun
lingkungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain
tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh
seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia

melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk
mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan
pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pesan Sponsor  

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, diantaranya:


  Pendidikan 
  Informasi/Media Massa 
  Sosbud dan Ekonomi 
  Lingkungan 

  Pengalaman 
  Usia 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN DALAM DIRI SESEORANG 
1. Pendidikan [Kembali ke atas] 
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di
luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi
pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan
tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 19/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang
didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan
seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal,

akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang
sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang
akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif
dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut .
2. Informasi / Media Massa [Kembali ke atas] 
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh
 jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.
Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi
pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media
massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap
pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya,
media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini
seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
3. Sosial budaya dan ekonomi [Kembali ke atas] 
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan
baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang
diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi
pengetahuan seseorang.
4. Lingkungan [Kembali ke atas] 
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun
sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang
berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak
yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5. Pengalaman [Kembali ke atas] 
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan
masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja
akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari
keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6. Usia [Kembali ke atas] 
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan

semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya
semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan
kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri
menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk
membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir
tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama
hidup :
  Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal
yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 20/21
 

5/25/2018 Sta nda r Ope ra siona l Prose dur Ke mote ra pi - slide pdf.c om

  Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami
kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan
bertambahnya usia, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan
pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat
sejalan dengan bertambahnya usia.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/sta nda r-ope ra siona l-prose dur-ke mote ra pi 21/21

Anda mungkin juga menyukai