Anda di halaman 1dari 24

ATRESIA ANI

DEFINISI
Atresia ani merupakan kelainan
bawaan (kongenital), tidak adanya
lubang atau saluran anus (Donna L,
Wong : 2003).
Menurut Suryanah (1996) atresia ani
merupakan suatu kelainan dimana
lubang dubur/anus tertutup oleh
membran.
ETIOLOGI
 Secara pasti belum diketahui
 Merupakan anomali Faktor resiko
gastrointestinal dan
genoitourinary

 Faktor genetik
 Pengaruh obat-obatan
 Pengaruh radiasi
 Pengaruh gizi
Klasifikasi
Pada anak perempuan
 Tipe tanpa fistel (rektum buntu tanpa fistel)
 Fistel vestibulum /vagina (mekonium keluar melalui
lubang kemaluan)
 Kloaka (saluran kemih, vagina dan rektum bermuara
pada satu lubang didaerah kemaluan)
Pada anak laki-laki
 Tipe tanpa fistel (rektum buntu tanpa fistel)
 Fistel urin (mekonium keluar melalui saluran kemih)
 Fistel kulit (mekonium keluar melaui lubang kecil pada kulit
daerah kemaluan)
Manifestasi Klinis
Erina Nurbaiti 1710711020
Mustika Widiyastuti 1710711026
• Mekonium tidak keluar dalam 24 jam pertama setelah
kelahiran
• Tidak dapat dilakukan pengeluaran suhu rectal pada
bayi
• Mekonium keluar melalui fistula atau anus yang salah
letaknya
• Distensi bertahap dan adanya tanda-tanda obstruksi
usus (bila tidak ada fistula)
• Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam
• Pembuluh darah dikulit abdomen akan terlihat
menonjol
• Pada pemeriksaan rectal touche terdapat adanya
membran anal
• Perut kembung (Betz.2002)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG DAN
PENATALAKSANAAN
MEDIS
REFANY SALSABILA 1710711146
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan radiologis : mengetahui ada tidaknya obstruksi intestinal.
• Sinar X terhadap abdomen : menentukan kejelasan keseluruhan bowel dan untuk
mengetahui jarak pemanjangan kantung rektum dari sfingternya.
• Ultrasound terhadap abdomen : melihat fungsi organ internal terutama dalam sistem
pencernaan dan mencari adanya faktor reversible seperti obstruksi oleh karena massa
tumor.
• CT Scan : menentukan lesi.
• Pyelografi intra vena : menilai pelviokalises dan ureter.
• Pemeriksaan fisik rektum : Kepatenan rektal dapat dilakukan colok dubur dengan
menggunakan selang atau jari.
• Rontgenogram abdomen dan pelvis : mengkonfirmasi adanya fistula yang berhubungan
dengan traktus urinarius.
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Pembuatan Kolostomi: Dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen
untuk mengeluarkan feses. Pembuatan lubang biasanya sementara atau
permanen dari usus besar.
• PSARP (Posterio Sagital Ano Rectal Plasty): Anoplasty umumnya ditunda 9
sampai 12 bulan. Penundaan ini dimaksudkan untuk memberi waktu pelvis
untuk membesar dan pada otot-otot untuk berkembang.
• Tutup Kolostomi: Tindakan yang terakhir dari atresia ani. Biasanya beberapa
hari setelah operasi,anak akan mulai BAB melalui anus. Pertama.BAB akan
sering tetapi seminggu setelah operasi BAB berkurang frekuensinya dan agak
padat.
ASKEP

Lilis Dwi S 1710711127


Rifah Miladdina 1710711040

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
a. Pola Persepsi Kesehatan

PENG b. Pola Nutrisi dan Metabolik


KAJIAN
c. Pola Eliminasi

d. Pola Aktivitas dan Latihan

e. Pola Persepsi Kognitif

f. Pola Tidur dan Istirahat


g. Pola Konsep Diri dan Persepsi Diri

h. Pola Peran dan Pola Hubungan

k. Pola Keyakinan i. Pola Reproduksi Seksual

j. Pola Pertahanan diri, stress dan Toleransi

k. Pola Keyakinan
Pemeriksaan
Fisik

Hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan pada


pasien atresia ani biasanya anus tampak merah,
usus melebar, termometer yang dimasukkan
melalui anus tertahan oleh jaringan, pada
auskultasi terdengar hiperperistaltik, tanpa
mekonium dalam waktu 24 jam setelah bayi
lahir, tinja dalam urine dan vagina.
D
D
D
DIAGNOSA
KEPERAWATAN Post Operasi
a. Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan insisi
pembedahan.
Pre Operasi
b. Perubahan nutrisi kurang dari
a. Inkontinentia bowel kebutuhan tubuh berhubungan
berhubungan dengan tidak dengan anoreksia.
lengkapnya pembentukan
anus. c. Resiko infeksi berhubungan
dengan prosedur pembedahan.
b. Resiko kekurangan volume
cairan berhubungan dengan d. Kurangnya pengetahuan
muntah. keluarga berhubungan dengan
kebutuhan perawatan dirumah.
c. Kecemasan orang tua
berhubungan dengan kurang e. Gangguan eliminasi urine b.d
pengetahuan tentang penyakit obstruksi anatomic, dysuria.
dan prosedur perawatan. (Aplikasi Nanda NIC&NOC:2013).
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Pre Operasi

NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan Hasil
1 Inkontinentia Setelah dilakukan - Lakukan dilatasi - Meningkatkan
bowel b.d tidak askep selama 2x24 anal sesuai kenyamanan
lengkapnya jam diharapkan program. pada anak
masalah inkontinensia
pembentukan bowel dapat teratasi
- Kaji bising usus - Menyakinkan
anus. dengan kriteria hasil: dan abdomen berfungsinya
1. Pasien setiap 4 jam usus
menunjukkan - Ukur lingkar - Membantu
konsistensi tinja abdomen klien mendeteksi
lembek. - Pertahankan puasa terjadinya
2. Terbentuknya tinja dan berikan terapi distensi
3. Tidak ada nyeri saat
defekasi
hidrasi IV sampai - Memulihkan
4. Tidak terjadi fungsi usus normal. dan
pendarahan mengembalikan
fungsi usus
Pre Operasi

NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan Hasil
2 Resiko Setelah dilakukan - Awasi masukan dan - Untuk
kekurangan askep selama 2x24 keluaran cairan. memberikan
volume cairan b.d jam diharapkan informasi tentang
masalah resiko - Kaji tanda-tanda vital keseimbangan
muntah. kekurangan volume (TD, frekuensi cairan. 30
cairan dapat teratasi jantung, dan nadi). - Kekurangan
dengan kriteria hasil: cairan
- Observasi tanda- meningkatkan
1.) Turgor kulit baik tanda perdarahan frekuensi jantung,
dan bibir tidak kering yang terjadi post TD dan nadi
2.) TTV dalam batas operasi. turun.
normal - Penurunan
- Kolaborasi dalam volume
pemberian cairan menyebabkan
elektrolit sesuai kekeringan pada
indikasi. jaringan.
- Untuk pemenuhan
cairan yang
hilang.
Pre Operasi
NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
3 Kecemasan orang Setelah dilakukan a.) Kaji status mental dan - Derajat ansietas
tua b.d kurang askep selama 2x24 tingkat ansietas dari klien akan dipengaruhi
pengetahuan jam diharapkan dan keluarga. bagaimana
tentang penyakit dan masalah kecemasan informasi tersebut
prosedur perawatan. orang tus dapat b.) Jelaskan dan diterima.
teratasi dengan kriteria persiapkan untuk - Dapat
hasil: tindakan prosedur meringankan
sebelum dilakukan ansietas terutama
1.) Ansietas berkurang operasi. ketika tindakan
operasi tersebut
2.) Klien tidak gelisah c.) Beri kesempatan klien dilakukan. 31
untuk mengungkapkan isi - Mengungkapkan
3.) TTV dalam batas pikiran dan perasaan rasa takut secara
normal takutnya. terbuka dimana
rasa takut dapat
d.) Ciptakan lingkungan ditujukan.
yang tenang dan nyaman. - Lingkungan yang
nyaman dapat
mengurangi
ansietas.
Post Operasi

NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan Hasil
1 Gangguan rasa Setelah dilakukan a.) Kaji karakteristik, - Bantu klien untuk
nyaman (nyeri) b.d askep selama 2x24 lokasi, durasi, frekuensi, menilai nyeri dan
insisi pembedahan jam diharapkan dan kualitas nyeri. sebagai temuan
masalah Gangguan dalam pengkajian.
rasa nyaman (nyeri) b.) Ajarkan klien
dapat teratasi dengan manajemen nyeri dengan - Membantu dalam
kriteria hasil: teknik relaksasi dan menurukan atau
distraksi. mengurangi
1.) Klien mengatakan persepsi atau
nyeri berkurang c) Ciptakan lingkungan respon nyeri.
yang nyaman dan
2.) Skala nyeri 0-1 anjurkan klien untuk - Memberikan
istirahat. kenyamanan
3.) Ekspresi wajah untuk klien agar
terlihat rileks d) Kolaborasi untuk dapat istirahat.
pemberian analgetik
sesuai advis dokter. - Untuk mengurangi
rasa nyeri.
Post Operasi
NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
2 Perubahan nutrisi Setelah dilakukan a.) Kaji kemampuan - Menentukan
kurang dari askep selama 2x24 klien untuk menelan pemilihan jenis
kebutuhan tubuh b.d jam diharapkan dan menguyah makanan sehingga
anoreksia. masalah perubahan makanan. mencegah
nutrisi kurang dari terjadinya aspirasi.
kebutuhan tubuh dapat b.) Timbang berat - Mengevaluasi
teratasi dengan kriteria badan sesuai indikasi. keadekuatan
hasil: rencana
c.) Jaga keamanan saat pemenuhan nutrisi.
1) Tidak terjadi memberikan makan - Menurunkan resiko
penurunan BB. klien seperti kepala terjadinya aspirasi
sedikit fleksi saat dan mengurangi
2) Klien tidak mual menelan. rasa nyeri pada saat
dan muntah. menelan.
d.) Berikan makanan - Meningkatkan
lembut dalam porsi pemasukan dan
sedikit tapi sering. menurunkan
distress gaster.
Post Operasi

NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan Hasil
3 Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan a. Pantau suhu tubuh - Demam dapat
prosedur askep selama 2x24 klien (peningkatan suhu). terjadi karena
pembedahan. jam diharapkan infeksi.
masalah Resiko infeksi b. Ajarkan keluarga teknik - Faktor ini paling
dapat teratasi dengan mencuci tangan dengan sederhana tetapi
kriteria hasil: benar dan menggunakan paling penting
sabun anti mikroba. untuk mencegah
1) Tidak ada tanda – di rumah sakit. infeksi di rumah
tanda infeksi. sakit.
c. Pertahankan teknik - Mencegah
2) Pemeriksaan aseptik pada perawatan terjadinya infeksi
laboratorium tidak luka. nosokomial.
ditemukan - Mencegah
peningkatan d. Kolaborasi dalam terjadinya infeksi
leukosit. pemberian antibiotik. luka.
- Peningkatan
3) Luka post operasi e. Kolaborasi dalam leukosit
bersih. pemeriksaan laboratorium menunjukkan
adanya infeksi.
Post Operasi

NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan Hasil
4 Kurangnya Setelah dilakukan a. Ajarkan perawatan - Agar keluarga
pengetahuan askep selama 2x24 kolostomi dan partisipasi dapat
keluarga b.d jam diharapkan dalam perawatan. melakukannya.
kebutuhan masalah Kurangnya - Agar segera
perawatan dirumah pengetahuan keluarga b. Ajarkan untuk dilakukan
dapat teratasi dengan mengenal tanda-tanda tindakan.
kriteria hasil: dan gejala yang perlu - Dapat
dilaporkan perawat. memberikan
1) Kelurga pengetahuan
menunjukkan c. Ajarkan keluarga cara keluarga
kemampuan untuk perawatan luka yang - untuk melatih
memberikan tepat. pasien.
perawatan untuk - Membantu klien
bayi di rumah. d. Latih keluarga untuk memperlancar
kebiasaan defekasi. defekasi.
2) Keluarga tahu dan
memahami dalam e. Ajarkan keluarga untuk
memberikan memodifikasi diit
perawatan pada (misalnya serat).
klien.

Anda mungkin juga menyukai