Anda di halaman 1dari 8

KASUS :

Seorang wanita 50 tahun, datang ke Poli Rawat Jalan dengan keluhan tidak bisa
menahan BAK. Klien menyatakan dorongan berkemih sangat kuat bahkan sebelum
sampai menuju toilet. Hal ini semakin buruk ketika harus antri di toilet umum. Klien
menyatakan dia adalah seorang penikmat kopi, konsumsi kopi 5 gelas/hari (150
cc/hari)

1. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Usia : 50 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Petani sawit
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Dusun batu, Kecamatan Kelapa Sawit, Kota Bukit Subur
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh tidak dapat menahan BAK, dan menyatakan dorongan berkemih
sangat kuat bahkan sebelum menuju toilet. Hal ini semakin buru ketika harus antri di
toilet umum.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Klien tampak lemah dan lesu
B. Tanda-tanda vital
- Suhu tubuh : 36,8◦C
- Tekanan darah : 110/90 mmHg
- Nadi : 84 kali / menit
- Pernafasan : 24 kali / menit
- TB : 150 Cm
- BB : 50 Kg
C. Pemeriksaan Head to toe
Kepala dan rambut
- Bentuk bulat dan simetris
- Ubun–ubun tidak ada benjolan
- Kulit kepala bersih
Rambut
- Penyebaran dan keadaan rambut
Rambut tumbuh merata dan keadaan rambut bersih.Warna rambut
sudah mulai memutih.
Wajah
- Warna kulit
Kuning langsat
- Struktur wajah
Bulat, simetris
Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan
Mata lengkap dan simetris
- Palpebra
Tidak ada kelainan
- Konjungtiva dan sklera
Konjungtiva merah muda dan sklera putih
- Pupil
Isokor
- Cornea dan iris
Tidak ada kelainan
- Visus
Ketajaman penglihatan kurang baik
- Tekanan bola mata
Baik
Hidung
- Tulang hidung dan posisi septum nasi
Tulang hidung simetris dan posisi septum nasi di tengah
- Lubang hidung
Lubang hidung normal
- Cuping hidung
Pernapasan tidak menggunakan cuping hidung
Telinga
- Bentuk Telinga
Daun telinga normal dan simetris
- Ukuran telinga
Simetris kiri dan kanan
- Lubang Telinga
Lubang telinga normal dan kurang bersih
- Ketajaman pendengaran
Kurang baik
Mulut dan faring
- Keadaan bibir
Kering, simetris
- Keadaan gusi dan gigi
Sebagian gigi pasien sudah tidak ada
- Keadaan lidah
Lidah kurang bersih
- Orofaring
Pita suara kurang baik
Leher
- Normal dan simetris
Pemeriksaan integumen
- Kebersihan
Kulit tampak bersih
- Kehangatan
Hangat
- Warna
Warna kulit kuning langsat
- Turgor
Turgo kulit tidak elastis, CRT > 2detik
- Kelembaban
Kelembaban kulit kurang baik
- Kelainan pada kulit
Tidak ada kelainan pada kulit
- Pemeriksaan payudara dan ketiak
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan toraks / dada
- Bentuk normal, simetris, pernafasan terlihat tidur teratur.
Pemeriksaan paru
- Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan jantung
- Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan abdomen
- Simetris, tidak ada benjolan
Pemeriksaan muskulokeletal/ekstremitas (kesimetrisaan, kekuatan,
otot, edema
- Otot tampak simetris, tidak ada edema, kekuatan otot lemah
Fungsi motorik
- Pasien tidak dapat berjalan dengan baik
Fungsi sensorik
- Pasien dapat merasakan sentuhan, getaran, panas, dingin, dan tajam,
tumpul.

IV. ANALISIS DATA


1. Data Subjektif  Klien mengeluh tidak dapat menahan BAK
 Klien menyatakan dorongan berkemih sangat
kuat bahkan sebelum sampai menuju toilet
 Klien menyatakan bahwa dirinya adalah
seorang penikmat kopi dan mengkonsumsi
kopi 5 gelas/hari (150 cc/gelas)
2. Data Objektif  Suhu tubuh : 36,8◦C
 Tekanan darah : 110/90 mmHg
 Nadi : 84 kali / menit
 Pernafasan : 24 kali / menit
 TB : 150 Cm
 BB : 50 Kg

2. DIAGNOSA
INKONTINENSIA URIN DORONGAN
Inkontinensia urin dorongan adalah pasien mengalami pengeluaran urine involunter
yang dikaitkan dengan sensasi dorongan berkemih yang kuat dan tiba-tiba, yang dapat
mengganggu kesehatan.
Batasan Karakteristik :
 Tidak mampu mencapai toilet pada waktunya untuk berkemih
 Pengeluaran urine involunter pada kontraksi kandung kemih
 Pengeluaran urin involunter pada spasme kandung kemih
 Dorongan berkemih
Faktor yang berhubungan :
 Asupan Kafein
Kondisi terkait :
 Hiperaktivitas detrusor dengan gangguan kontraktilitas kandung kemih

3. PERENCANAAN
I. OUTCOME
A. NOC: ELIMINASI URINE
Definisi : Pengumpulan dan pembuangan urine
Indikator :
a. Pasien melaporkan pola eliminasi tidak terganggu lagi (1 ditingkatkan ke
5)
b. Pasien melaporkan Jumlah urin menjadi tidak terganggu lagi (2
ditingkatkan ke 5)
c. Gangguan rekuensi untuk berkemih menjadi tidak ada (1 ditingkatkan ke
5)
d. Keinginan mendesak untuk berkemih menjadi tidak ada (2 ditingkatkan
ke 5)
e. Inkontinensia utin menjadi tidak ada ( 2 ditingkatkan ke 5)
B. NOC : KONTINENSIA URINE
Definisi : mengendalikan eliminasi urine dari kandung kemih
Indikator :
a. Secara Konsisten menunjukkan mengenali keinginan untuk berkemih (2
ditingkatkan ke 5)
b. Secara konsisten menunjukkan pola berkemih yang teratur (2
ditingkatkan ke 5)
c. Secara konsisten menunjukkan respon berkemih yang tepat waktu (2
ditingkatkan ke 5)
d. Secara konsisten pasien menunjukkan berkemih pada tempat yang tepat
(2 ditingkatkan ke 5)
II. INTERVENSI
A. PERAWATAN INKONTINENSIA URIN
Definisi : membantu pasien untuk memulihkan inkontinensianya dan
mempertahankan integritas kulit perineum
B. LATIHAN KANDUNG KEMIH
Definisi : Meningkatkan fungsi kandung kemih bagi mereka yang mengalami
inkontinensia urine dengan meningkatkan kemampuan kandung kemih untuk
menahan urine dan kemampuan pasien untuk menekan keinginan berkemih

4. IMPLEMENTASI
No Intervensi Aktivitas
1. Perawatan 1) Identifikasi faktor apa saja penyebab
inkontinensia urine inkontinensia pada pasien (misalnya urin output,
pola berkemih, fungsi kognitif, masalah
perkemihan, residu paska berkemih, dan obat-
obatan)
2) Jaga privasi pasien saat berkemih
3) Jelaskan penyebab terjadinya inkontinensia
dan rasionalisasi setiap tindakan yang dilakukan
4) Monitor eliminasi urin, meliputi frekuensi,
konsistensi, bau, volume dan warna urin
5) Diskusikan bersama pasien mengenai
prosedur tindakan dan target yang diharapkan
6) Bantu untuk meningkatkan atau
mempertahankan harapan pasien
7) Modifikasi pakaian atau lingkungan untuk
mempermudah akses ke toilet
8) Bantu pasien untuk memilih diapers atau
popok kain yang sesuai untuk penanganan
sementara selama terapi pengobatan
9) Bersihkan kulit area genitalia secara teratur
10) Berikan umpan balik positif jika
inkontinensia membaik
11) Batasi intake cairan 2-3 jam sebelum tidur
12) Berikan obat-obat diuretik sesuai jadwal
minimal untuk mempengaruhi irama sirkandian
tubuh
13) Batasi makanan yang mengiritasi kandung
kemih (misalnya, minuman bersoda., kopi, teh,
coklat)
2. Latihan kandung 1) Pertimbangkan kemampuan untuk mengenali
kemih dorongan pengosongan kandung kemih
2) Bantu pasien untuk mengidentifikasi pola-
pola inkontinensia
3) Tetapkan jadwal interval berkemih awal
berdasarkan pola berkemih
4) Lakukan eliminasi pada pasien atau ingatkan
pasien untuk mengosongkan kandung kemih
pada interval yang telah ditentukan
5) Tunjukkan kepercayaan bahwa inkontinensia
dapat ditingkatkan
6) Ajarkan pasien untuk secara sadar menahan
urin sampai saat buang hajat yang
dijadwalkan
7) Diskusikan catatan harian dari kontinensia
dengan pasien untuk memberikan penguatan

5. EVALUASI
Subjektif (S) Pasien mengatakan bahwa beliau sudah mulai bisa menahan
urine secara sadar dan mampu mencapai toilet saat buang air
kecil
Objektif (O) Pola-pola eliminasi sudah mulai teratur dan hampir sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan
Analisis (A) Setelah menganalisis diagnosis, rencana, dan intervensi, serta
membandingkannya dengan pencapaian hasil. Maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan yang telah direncanakan hampir
tercapai seluruhnya
Perencanaan (P) Meneruskan tindakan rencana keperawatan yang telah dilakukan
sebelumnya sampai keadaan pasien benar-benar sehat

Anda mungkin juga menyukai