Anda di halaman 1dari 6

E.

ASUHAN KEPERAWATAN BPH


1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Sirkulasi :
 Peningkatan tekanan darah (efek lebih lanjut pada ginjal )
1. Eliminasi :
 Penurunan kekuatan / kateter berkemih.
 Ketidakmampuan pengosongan kandung kemih.
 Nokturia, disuria, hematuria.
 Duduk dalam mengosongkan kandung kemih.
 Kekambuhan UTI, riwayat batu (urinary stasis).
 Konstipasi (penonjolan prostat ke rektum)
 Masa abdomen bagian bawah, hernia inguinal, hemoroid (akibat peningkatan tekanan
abdomen pada saat pengosongan kandung kemih)
2. Makanan / cairan:
 Anoreksia, nausea, vomiting.
 Kehilangan BB mendadak.
3. Nyeri / nyaman :
 Suprapubis, panggul, nyeri belakang, nyeri pinggang belakang, intens (pada
prostatitis akut).
4. Rasa nyaman : demam
5. Seksualitas :
 Perhatikan pada efek dari kondisinya/tetapi kemampuan seksual.
 Takut beser kencing selama kegiatan intim.
 Penurunan kontraksi ejakulasi.
 Pembesaran prostat.
6. Pengetahuan / pendidikan :
 Riwayat adanya kanker dalam keluarga, hipertensi, penyakit gula.
 Penggunaan obat antihipertensi atau antidepresan, antibiotika / antibakterial untuk
saluran kencing, obat alergi.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan sebagai berikut :

1. Perubahan pola eliminasi uri ; sehubungan dengan :


 Mekanisme obstruksi : bekuan darah, edem, truma, prosedur pembedahan.
 Tekanan dan iritasi kateter / balon
 Kehilangan tonus kandung kemih akibat over distersi pada preoperasi atau
dekompresi terus-menerus.
ditandai dengan :

 Sering kencing, dysuria, inkontinensia, retensi urin.


 Blas penuh, suprapubis tidak nyaman.
2. Resiko tinggi untuk kekurangan volume cairan : sehubungan dengan :
 Perdarahan pada area pembedahan
 Pembatasan intake preoperasi.
ditandai dengan :

 Masih terpasang kateter dan irigasi drip NaCl 0,9 %


3. Resiko tinggi untuk infeksi : sehubungan dengan :
 Prosedur invasif, instrumentasi selama operasi, kateter, seringnya irigasi kandung
kemih.
 Jaringan traumatik, insisi bedah.
 Refluk urine ke dalam kandung kemih.
 Terbukanya sistem drainage urine.
ditandai dengan :

 Masih terpasang kateter dengan irigasi drip NaCl 0,9 %.


3. Nyeri akut : sehubungan dengan :
 Iritasi mukosa kandung kemih.
 Spasme otot sehubungan dengan prosedur operasi atau penekanan dari balon
(traksi)
ditandai dengan :

 Dilaporkannya adanya nyeri pada pangkal alat kelamin dari perut bagian bawah.
 Wajah meringis kesakitan.
 Respon autonomik
5. Resiko tinggi untuk disfungsi seksual: sehubungan dengan :
 Situasi krisis (inkontinensia, kondisi area genital)
 Perubahan status kesehatan.
ditandai dengan :

 Pola berkemih saat ini lewat kateter.


6. Kurangnya pengetahuan: sehubungan dengan :
 Misinterpretasi informasi
 Tidak familiar dengan informasi yang ada.
ditandai dengan :

 Sering bertanya
 Menanyakan ulang informasi
 Kondisi miskonsepsi
 Menunjukkan secara verbal masalahnya.
 Tidak adekuat dalam mengikuti instruksi.
7. Potensial terjadinya sumbatan/obstruksi aliran urin sehubungan dengan :

 Penyumbatan lubang /lumen kateter selang urin karena endapan urine atau bekuan
darah
 Tertekuk atau terpelintirnya kateter
3. PERENCANAAN

Hari/tgl No. Tujuan Perencanaan


/waktu Dx
1. Tujuan : Jumlah urine normal dan Tujuan : Jumlah urine normal dan
tanpa retensi. tanpa retensi.
Kriteria : Kriteria :
1. Klien mampu 1. Klien mampu
mengosongkan kandung mengosongkan kandung
kencing setiap 2 - 4 jam. kencing setiap 2 - 4 jam.
2. Klien mampu melakukan 2. Klien mampu melakukan
perineal exercise. perineal exercise.
3. Klien B.a.k 1500 cc / 24 3. Klien B.a.k 1500 cc / 24
jam. jam.

2. Tujuan : 1. Catat cairan yang masuk dan


Kebutuhan cairan klien terpenuhi. keluar tiap 8 jam dan total dalam 24
Kriteria : Jumlah cairan yang masuk jam.
2. Kaji mukosa mulut dan
dan keluar seimbang.
kekenyalan kulit.
3. Observasi tanda vital tiap 4
jam atau sesuai kebutuhan.
4. Berikan cairan peroral atau
infus sesuai program medik ( 2500 -
3000 cc / 24 jam ).

3. Tujuan : klien terhindar dari resiko 1. Memasang dan melepaskan


infeksi saluran kemih. kateter dengan cara aseptik dan
Kriteria : antiseptik.
2. Rawat kateter dengan tehnik
1. Tanda vital dalam keadaan normal.
aseptik dan antiseptik.
2. Urine bersih dan jernih.
3. Cegah terjadinya refluks
3. Tidak terasa nyeri urine yaitu kembalinya urine ke
kandung kemih. Dengan cara :
menggantung urine bag lebih
rendah dari kandung kemih. Dan
klem kateter bila akan
memindahkan klien.
4. Gunakan tehnik aseptik pada
saat mengosongkan urine bag.
5. Ganti kateter setiap 7 - 10
hari dengan tehnik aseptik .

4. Tujuan : nyeri berkurang setelah 1. Kaji intensitas nyeri dengan


dilakukan tindakan keperawatan. skala 1- 10.
2. Fiksasi kateter dengan cara
Kriteria :
yang tepat agar tetap stabi sehingga
1. Klien dapat mengontrol nyeri
tidak menimbulkan gesekan baru
dengan menggunakan skala nyeri 1 - 10
2. Klien tampak rileks. pada mukosa urethra.
3. Fiksasi selang urine pada alat
Klien dapat beristirahat dengan tenang
tenun disamping klien dengan
menggunakan peniti atau klem yang
telah tersedia pada set urine bag.

5. Tujuan : klien dapat menerima dan 1. Diskusikan bersama klien


beradaptasi terhadap keadaannya. tentang anatomi dan fisiologi fungsi
Kriteria : seksual secara singkat.
2. Jelaskan pada klien tentang
1. Klien tampak rileks.
2. Klien menyatakan cemas tujuan dan manfaat pemakaian
berkurang. kateter yang menetap.
3. Anjurkan klien untuk
berdialog dengan sesama klien yang
menggunakan kateter.
4. Berikan kesempatan pada
klien untuk saling mengungkapkan
perasaan dengan pasangannya.

6. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1. Kolaborasi dengan medik


keperawatan pengetahuan klien untuk menjelaskan pada klien
meningkat tentang pengertian, tanda dan
Kriteria : gejala, prognosa serta pengobatan
2. Diskusi bersama klien untuk
1. Klien memahami tentang :
mencegah infeksi saluran kemih
pengertian, tanda dan gejala,
3. Diskusikan tentang cara
prognosa, perawatan dan
mempertahankan aliran urin
pengobatan 4. Diskusikan cara
mempertahankan volume cairan
tubuh

7. Tujuan : Kelancaran aliran urine dapat 1. Jaga kateter atau selang


dipertahankan urine tidak tertekuk/terpelintir
2. Gantung urine bag lebih
Kriteria :
rendah dari kandung kemih
1. Urine keluar lancar, 1500 cc/24
3. Bila selang urine terlalu
jam
panjang, gulung dan difiksasi diatas
tempat tidur disamping klien

Anda mungkin juga menyukai