Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN

KEBUTUHAN ELIMINASI PADA PASIEN RETENSI URIN

OLEH :

IDA AYU KETUT ATIKA SARI DEWI


NIM : P07120019002

TINGKAT 2.1
D-III KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020/2021
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tn. S dengan Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Di Ruang Margapati RSD Mangusda Badung
Tanggal 29/10/2020 sd 31/11/2020

1. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
No RM : 780123
Umur : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Hindu
Status : Menikah
Tanggal MRS : 29 Oktober 2020
Tanggal Pengkajian : 29 Oktober 2020
B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mengeluh nyeri pada saat berkemih, mengalami sensasi penuh pada
kandung kemih dan kehilangan kontrol kandung kemih, yang bervariasi mulai keluarnya
sedikit urin saat bersin, batuk, atau tertawa, hingga sepenuhnya tidak dapat menahan
kencing.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat, dan belum pernah menjalani tindakan operasi
sebelumnya. Pasien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit, dan hanya rawat
jalan dikarenakan sudah tidak bisa buang air kecil selama 2 hari, dan sakit saat berkemih
sehingga klien masuk melalui Instalasi Gawat Darurat.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke RSUD Denpasar pada tanggal 29/10/2020 diantar oleh anaknya dengan
keluhan nyeri pada saat berkemih, mengalami sensasi penuh pada kandung kemih. Px
sudah diperiksa tanda-tanda vital dengan hasil : TD 110/70MmHg, N 80X/mnt, RR
20X/mnt, S 36ºC
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang
berbahaya.
D. Fisiologis
1. Retensi Urin
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Sensasi penuh pada kandung kemih  Dribbling X
Disuria/anuria  Inkontinensia berlebih 
Distensi kandung kemih  Residu urin 150 ml atau lebih 

2. ANALISIS DATA

Data focus Analisis Masalah


Data Subyektif : Bertambahnya usia Retensi Urin
Pasien mengatakan mengeluh
nyeri pada saat berkemih,
mengalami sensasi penuh pada Ketidakseimbangan hormone
kandung kemih dan esterogen-testoteron
kehilangan kontrol kandung
kemih.
Data Obyektif : Terjadi peningkatan estrogen
- Pasien gelisah dan penurunan testoteron
- Ekspresi wajah meringis pada jaringan adipose perifer
ketika nyeri timbul
- Pengeluaran urin sedikit
> 1500 ml/hari Pembesaran prostat terjadi
- TD : 110/70MmHg secara perlahan-lahan
- N : 80X/mnt
- RR : 20X/mnt
- S : 36ºC Prostat akan menghimpit
uretra
Kesulitan berkemih dan
mengalami nyeri saat
berkemih

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH


1. Retensi urin berhubungan dengan peningkatan tekanan uretra ditandai dengan pasien
mengatakan mengeluh nyeri pada saat berkemih, mengalami sensasi penuh pada kandung
kemih dan kehilangan kontrol kandung kemih, yang bervariasi mulai keluarnya sedikit
urin saat bersin, batuk, atau tertawa, hingga sepenuhnya tidak dapat menahan kencing.

3. PERENCANAAN
No. Dx Tujuan Intervensi Rasional
1. Setelah dilakukan tindakan Kateterisasi Urine Kateterisasi Urine
keperawatan selama 2 x 24
A. Observasi A. Observasi
jam diharapkan
1. Periksa kondisi pasien 1. Untuk mengetahui
kontinensia urine membaik
(mis. kesadaran, tanda- bagaimana kondisi pasien
dengan kriteria hasil :
tanda vital, daerah saat ini seperti kesadaran,
1. Kemampuan berkemih perineal, distensi kandung TTV, daerah perineal,
meningkat kemih, inkontinesia urine, distensi kandung kemih,
2. Nokturia menurun refleks berkemih) inkontinensia urine, refleks
3. Residu volume urine berkemih.
setelah berkemih B. Terapeutik B. Terapeutik
menurun 2. Siapkan peralatan, bahan- 2. Untuk memperlancar dan
4. Distensi kandung bahan dan ruangan memudahkan dalam
kemih menurun tindakan melakukan tindakan
5. Dribbling menurun 3. Siapkan pasien: bebaskan 3. Meningkatkan kenyamanan
6. Hesitancy menurun pakaian bawah dan supine klien dan membuat kateter
7. Enuresis menurun (untuk laki-laki) mudah dijangkau.
8. Verbalisasi 4. Pasang sarung tangan Meningkatkan aliran larutan
pengeluaran urine 5. Bersihkan daerah perineal irigasi ke dalam kandung
tidak tuntas menurun atau preposium dengan kemih.
9. Frekuensi berkemih cairan NaCl atau aquades 4. Sebagai proteksi diri dan
membaik 6. Lakukan insersi kateter mengurangi penularan
10. Sensasi berkemih urine dengan menerapkan mikroorganisme
membaik prinsip aseptic 5. Untuk membersihkan sekret
7. Sambungkan kateter urin dan mencegah terjadinya
dengan urine bag infeksi dan meingkatkan
8. Fiksasi selang kateter kenyamanan sebelum
diatas simpisis atau di pemasangan kateter
paha 6. Untuk mencegah terjadinya
9. Berikan label waktu infeksi
pemasangan 7. Untuk menampung urine
yang mengalir
8. Fiksasi kateter yang tidak
betul (yaitu mengarah ke
kaudal) akan menyebabkan
terjadinya penekanan pada
uretra bagian penoskrotal
sehingga terjadi nekrosis.
9. Untuk mengetahui kapan
dikaterisasi dan mengkaji
pemasangan kateter
C. Edukasi C. Edukasi
10. Jelaskan tujuan dan 10. Agar pasien mengetahui
prosedur pemasangan dan memahami maksud dan
kateter urine tujuan dari tindakan yang
11. Anjurkan menarik napas dilakukan dan
saat insersi selang kateter meningkatkan kerja sama
11. Agar sfingter uretra
eksterna menjadi lebih
rileks.

4. PELAKSANAAN
No Tgl/jam Implementasi Respon Paraf

1. 29/10/2020 Periksa kondisi pasien DS: pasien mengatakan Atika


(mis. kesadaran, tanda-
11.00 mengalami kesulitan
tanda vital, daerah
perineal, distensi dalam berkemih, sensasi
kandung kemih,
penuh dalam kandung
inkontinesia urine,
refleks berkemih) kemih dan nyeri pada
saat berkemih
DO: pasien tampak gelisah,
wajah meringis.
2. 29/10/2020 Siapkan peralatan, DS: - Atika
bahan-bahan dan ruangan
11.05 DO: pasien nampak gelisah
tindakan

3. 29/10/2020 Siapkan pasien: bebaskan DS: pasien mau Atika


pakaian bawah dan
11.15 melakukannya
supine (untuk laki-laki)
DO: pasien mampu
melakukannya

4. 29/10/2020 Pasang sarung tangan DS: - Atika


11.20 DO: -

5. 29/10/2020 Bersihkan daerah DS: - Atika


perineal atau preposium
11.23 DO: pasien kooperatif
dengan cairan NaCl atau
aquades

29/10/2020 Lakukan insersi kateter DS: pasien merasa agak sakit Atika
urine dengan menerapkan
11.30 ketika insersi kateter
prinsip aseptic
DO: pasien tampak meringis
29/10/2020 Sambungkan kateter urin DS: pasien mengatakan lebih
dengan urine bag
11.35 baik dari sebelumnya
DO: pasien nampak tenang

29/10/2020 Fiksasi selang kateter DS: -


diatas simpisis atau di
11.40 DO: - pasien kooperatif
paha

29/10/2020 Berikan label waktu DS: -


pemasangan
11. 45 DO: -

30/10/2020 Jelaskan pentingnya DS: pasien mengatakan lebih


tujuan dan prosedur
10.00 lega dari sebelumnya dan
pemasangan kateter urine
senang bisa mengetahui
pentingnya kateterisasi
DO: pasien tampak
mendengarkan dan
memahami penjelasan

30/10/2020 Anjurkan menarik napas DS: pasien mengatakan mau


saat insersi selang kateter
11.50 melakukannya
DO: pasien kooperatif

5. EVALUASI
No Tgl / jam Catatan Perkembangan Paraf

1. 31/10/2020 S : Pasien mengatakan sudah bisa berkemih lagi seperti Atika


11.00 biasa dan tidak mengeluarkan urin pada saat bersin
dan tertawa
O : - Pasien sudah tidak mengalami nyeri pada saat
berkemih
- Pasien mengeluarkan urin lebih dari 2 jam sekali
- Setiap ada peningkatan tekanan intra abdomen urin
pasien tidak menetes
A : Masalah sudah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien

Badung, 12 November 2020 Nama Mahasiswa,


Nama Clinical Teacher / CT,

V.M.Endang Sri Purwadmi Rahayu,S.Kp.,M.Pd. Ida Ayu Ketut Atika Sari Dewi
NIP. 195812191985032005 NIM. P07120019002

Anda mungkin juga menyukai