Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN

( MEDIA PEMBELAJARAN)

OLEH KELOMPOK 7 :

1. I GUSTI AYU TULUS SETYADEWI (P07120019053)

2. NI WAYAN MANIS DARMA PUTRI (P07120019062)

3. NI PUTU INTAN SETYA DEWI (P07120019064)

4. NI PUTU PRIMASARY RAHAYU (P07120019079)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
KELAS 2.2
PRODI D III KEPERAWATAN
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan Makalah
Promosi Kesehatan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini berisikan tentang media pembelajaran promosi kesehatan yang


berhubungan dengan tugas yang telah diberikan pada mata kuliah Promosi Kesehatan.
Sebagaimana dalam mendukung penyelesaian makalah ini, kami mencari informasi
melalui media bahan bacaan seperti buku-buku ajaran yang terkait serta jurnal resmi
atau dokumen resmi dari sumber yang terpercaya.

Makalah ini disusun bukan semata-mata karena petunjuk untuk mendapatkan


nilai, namun di latar belakangi pula untuk memperluas wawasan khususnya tentang
Media Pembelajaran Promosi Kesehatan yang sangat penting untuk mahasiswa
khususnya juga sebagai calon perawat. Untuk itu kami berusaha menyusun makalah
ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga sangat diharapkan kritik dan saran yang objektif yang bersifat membangun
guna tercapainya kesempurnaan yang diinginkan.

Om Santhi, Santhi, Santhi Om

Denpasar, 08 januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


.........................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah ....................................................................................................2
1.3Tujuan ......................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran Promosi


Kesehatan................................................4
2.2 Faedah Promosi
Kesehatan.......................................................................................4
2.3 Macam- macam Promosi
Kesehatan........................................................................4
2.4 Sasaran ....................................................................................................................9
2.5 Cara Merencanakan Dan Menggunakan Media Pembelajaran Promosi
Kesehatan.....................................................................................................................10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
............................................................................................................13
3.2 Saran
......................................................................................................................13
Daftar Pustaka

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama dilakukan


dengan melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi kesehatan.
Promosi kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya dalam meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta kegiatan yang sumber
daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan kebijakan public yang berwawasan kesehatan.

Promosi kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai


pemberdayaan masyarakat. Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama mengubah
pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan.
Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan memicu sikap
mendukung perilaku sehat, bila didukung faktor pemungkin dan pendorong akan
membentuk perilaku sehat.Proses pendidikan kesehatan merupakan proses transfer
informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi. Komponen
komunikasi tersusun atas pengirim dan penerima pesan, isi pesan, media dan efek
dari pesan.

Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting


dalam pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan
kesehatan dipengaruhi metode yang digunakanMedia pendidikan kesehatan pada
hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan
media pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan atas media cetak, media elektronik
dan media papan (billboard). Beberapa media cetak dikenal antara lain booklet,
leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel atau rubrik, poster dan foto.
Media elektronik dapat berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan sekarang

1
dikenal internet. Media papan berupa baliho biasanya dipasang di tempat-tempat
umum yang menjadi pusat kegiatan masyarakat

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
pada makalah ini adalah sebagai berikut.

1) Apa Yang Dimaksud Pengertian Media Pembelajaran Promosi Kesehatan?


2) Apa Saja Faedah Promosi Kesehatan ?
3) Apa Saja Macam- Macam Promosi Kesehatan?
4) Apa Saja Sasaran Promosi Kesehatan?
5) Bagimana Cara Merencanakan Dan Menggunakan Media Pembelajaran
Promosi Kesehatan?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui media pembelajran promosi kesehatan .
2) Tujuan Khusus
a) Untuk Mengetahui Pengertian Media Pembelajaran Promosi Kesehatan
b) Untuk Mengetahui Faedah Promosi Kesehatan
c) Untuk Mengetahui Macam- Macam media Promosi Kesehatan
d) Untuk Mengetahui Sasaran Promosi Kesehatan
e) Untuk Mengetahui Cara Merencanakan Dan Menggunakan Media
Pembelajaran Promosi Kesehatan

2
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang hendak diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1) Manfaat Teoretis
a) Manfaat teoretis yang dimaksudkan agar makalah ini dapat dijadikan
sebagai tambahan bahan bacaan serta sebagai dokumentasi bagi
pembaca.
b) Makalah ini dibuat sebagai pengaya wawasan yang menjadi motivasi
bagi penulis untuk melakukan penulisan makalah yang berbasis
keilmuan guna meningkatkan kualitas pendidikan khususnya tentang
media pembelajaran promkes.

2) Manfaat Praktis
a) Manfaat bagi mahasiswa yaitu dapat mengetahui media pembelajaran
promkes.
b) Manfaat bagi institusi/kampus, diharapkan penulisan makalah ini dapat
dijadikan sebagai salah satu acuan di dalam menyusun materi khususnya
mengenai media pembelajaran promkes.
c) Manfaat bagi dosen, diharapkan penulisan makalah ini dapat dijadikan
sebagai bahan acuan di dalam mengajar sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan mahasiswa.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Media berasal dari bahasa latin “medius” yang berarti tengah,perantara atau
pengatur. jadi media pembelajaran promkes adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik
itu melalui media cetak, elektronik dan media luar ruangan, sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya
kaerah positif terhadap kesehatan ( Notoatmodjo,2005)

2.2 Faedah Media Promosi Kesehatan

Faedah Media Promosi Kesehatan Media pendidikan kesehatan pada


hakikatnya adalah alat bantu pendidikan (AVA), alat-alat tersebut merupakan alat
untuk memudahkan penyampaian dan penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi
masyarakat (Fitriani, 2011).

Manfaat penggunaan media dalam promosi kesehatan yaitu :

a) Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman


b) Mencapai sasaran
c) Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain
d) Mempermudah penyampaian informasi
e) Menimbulkan minat sasaran pendidikan

2.3 Macam- Macam Media Promosi Kesehatan


A. Berdasarkan bentuk umum penggunaan (Notoadmojo, 2005)
a) Bahan bacaan : modul, buku rujukan/bacaan, foldér, leaflet, majalah,
buletin, dsb

4
b) Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, plipchart, transparan slide,
film, dst
B. Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan (media)
maka dapat dibagi menjadi 3 (Fitriani, 2011), yakni:
1. Media Cetak
a. Poster
adalah sehelai kertas papan berisikan atau yang gambargambar dengan
sedikit kata-kata. Kata- kata dalam poster harus jelas artinya, tepat
pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6
meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah
dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir
jalan, papan pengumuman, dan lain- lain. Gambar dalam poster dapat
berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau photo. Poster terutama
dibuat untuk mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan singkat.
Karena itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya
berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang baik adalah
poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang
melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak (Notoatmodjo. 2010).
b. Leaflet
adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat- kalimat
yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang
sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet
digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah,
misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi
tentang diare dan penecegahannya, dan lain- lain. Leaflet dapat diberikan
atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti
pertemuan FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain.
Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di
photo copy (Notoatmodjo, 2010).

5
c. Booklet, media cetak yang berbentuk buku kecil. Terutama digunakan
untuk topik dimana terdapat minat yang cukup tinggi terhadap suatu
kelompok sasaran. Ciri lain dari booklet adalah : Berisi informasi pokok
tentang hal yang dipelajari, Ekonomis dalam arti waktu dalam
memperoleh informasi, Memungkinkan seseorang mendapat informasi
dengan caranya sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil bełajar
dengan booklet ada beberapa hal antara lain booklet itu sendiri, faktor-
faktor atau kondisi lingkungan juga kondisi individual penderita. Oleh
karena itu dalam pemakaiannya perlu mempertimbangkan kemampuan
baca seseorang, Kondisi fisik maupun psikologis penderita dan juga
faktor lingkungan dimana penderita itu berada. Di samping itu perlu pula
diketahui kelemahan yang ada, oleh karena kadang informasi dalam
booklet tersebut telah kadaluwarsa. Dan pada suatu tujuan instruksional
tertentu booklet tidak tepat dipergunakan (Notoatmodjo.2010)
d. Flipchart (lembar balik) adalah media penyampaian pesan atau informasi
kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya didalam setiap lembaran
buku berisi gambar peragaan dan dibaliknya terdapat kalimat yang berisi
pesan-pesan dan informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut
(Fitriani, 2011). Lembaran balik akan memudahkan pekerjaan untuk
menerangkan dan memberikan informasi dengan gambar tahap demi
tahap. Setiap tahapan memiliki satu gambar yang bernomor setelah
selesai menyelesaikan isi satu nomor maka lembaran bergambar tersebut
dibalikkan begitu sampai seterusnya hingga akhir Sekumpulan lembaran
balik merupakan suatu pelajaran atau informasi yang lengkap sehingga
akan dapat dipilih untuk segera digunakan seperlunya. Kelebihan lembar
balik adalah gambar yang jelas dan dapat dilihat secara bersama-sama,
menarik dan mudah dimengerti, (Sulaiman, 1985).
e. Rubrik adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah mengenai bahasan
suatu masalah kesehatan atau hal yang berkaitan dengan kesehatan
(Fitriani, 2011).

6
f. Brosur adalah suatu alat publikasi resmi dari perusahaan yang berbentuk
cetakan, yang berisi berbagai informasi mengenai suatu produk, layanan
program dan sebagainya. Brosur berisi pesan yang selalu tunggal, dibuat
untuk menginformasikan, mengedukasi, dan membujuk atau
mempengaruhi orang.
Kelebihan media cetak;
a) Tahan lama
b) Mencakup banyak orang
c) Biaya tidak tinggi
d) Tidak erlu listrik
e) Dapat dibawa kemana-mana
f) Dapat mengungkit rasa keindahan
Kelemahan media cetak:

a) Media ini tidak dapat menstimulasi efek suara dan efek gerak
b) Mudah terlipat

2) Media elektronik

a. Televisi yaitu media penyampaian pesan atau informasi melalui media televisi
dapat bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanya jawab yang
berkaitan dengan masalah kesehatan, pidato, TV spot, qiuz atau cerdas cermat
dan sebagainya (Fitriani, 2011).
b. Radio yaitu penyampaian pesan informasi melalui atau berbagai obrolan
seperti tanya jawab, sandiwara, ceramah, radio spot dan sebagainya (Fitriani,
2011).
c. Film video yaitu merupakan media yang dapat atau menyajikan pesan bersifat
fakta maupun fiktif yang dapat bersifat informatif, edukatif maupun
instruksional (Fitriani, 2011). Film atau video menjadi alat bantu belajar yang
sangat baik, video dan film dapat mengatasi kekurangan keterampilan dalam
membaea dan penguasaan bahasa, mengatasi keterbatasan pengelihatan, video

7
dan film sangat baik untuk menerangkan suatu proses dengan menggunakan
pengulangan gerakan secara lambat demi memperjelas uraian dan ilustrasi,
memikat perhatian, merangsang dan memotivasi kelompok sasaran, video dan
film sangat baik untuk menyajikan teori dan praktik.
Kelebihan media elektronik:

a) Sudah dikenal masyarakat


b) Mengikutsertkan semua panca indera
c) Lebih mudah dipahami
d) Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
e) Bertatap muka
f) Penyajian dapat dikendalikan
g) Jangkauan relative besar
Kekurangan media elektronik:

a) Biaya lebih tinggi


b) Sedikit rumit
c) Perlu listrik
d) Perlu keterampilan dalam pengoperasian
e) Perlu alat canggih untuk produksi
f) Peralatan selalu berkembang dan berubah

3) Media papan
a) Media luar ruang, yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar
ruangan secara umum melalui media cetak dan elektronika secara
statis, misalnya: papan reklame, spanduk, pameran, banner, dan tv
layar lebar.
Kelebihan media luar ruang diantaranya:

a) Sebagai informasi umum dan hiburan


b) Mengikutsertakan semua panca indera
c) Lebih mudah dipahami

8
d) Jangkauan relatif besar
Kekurangan media luar ruangan diantaranya:

a) Biaya lebih tinggi


b) Sedikit rumit
c) Ada yang memerlukan listrik
d) Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya

2.4 Sasaran Media Promosi Kesehatan

Dalam pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya 3 (tiga) sasaran tersier.

1. Sasaran Primer

Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah pasien,


individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat.
Mereka ini diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang tidak bersih dan
tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Akan tetapi disadari
bahwa mengubah perilaku bukanlah sesuatu yang mudah. Perubahan perilaku
pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) akan sulit dicapai jika tidak
didukung oleh:

Sistem nilai dan norma-norma sosial serta norma-norma hukum yang dapat
diciptakan/dikembangkan oleh para pemuka masyarakat, baik pemuka informal
maupun pemuka formal.Keteladanan dari para pemuka masyarakat, baik pemuka
informal maupun pemuka formal, dalam mempraktikkan PHBS.

Suasana lingkungan sosial yang kondusif (social pressure) dari kelompok-


kelompok masyarakat dan pendapat umum (public opinion).Sumber daya dan
atau sarana yang diperlukan bagi terciptanya PHBS, yang dapat diupayakan atau
dibantu penyediaannya oleh mereka yang bertanggung jawab dan berkepentingan
(stakeholders), khususnya perangkat pemerintahan dan dunia usaha.

9
2. Sasaran Sekunder

Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal


(misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal
(misalnya petugas kesehatan, pejabat pemerintahan dan lain-lain), organisasi
kemasyarakatan dan media massa. Mereka diharapkan dapat turut serta dalam
upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga)
dengan cara:Berperan sebagai panutan dalam mempraktikkan PHBS.Turut
menyebarluaskan informasi tentang PHBS dan menciptakan suasana yang
kondusif bagi PHBS.Berperan sebagai kelompok penekan (pressure group) guna
mempercepat terbentuknya PHBS.

3. Sasaran Tersier

Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain yang berkaitan
serta mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya. Mereka
diharapkan turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat
dan keluarga (rumah tangga) dengan caraMemberlakukan kebijakan/peraturan
perundang- undangan yang tidak merugikan kesehatan masyarakat dan bahkan
mendukung terciptanya PHBS dan kesehatan masyarakat.Membantu
menyediakan sumber daya (dana, sarana dan lain-lain) yang dapat mempercepat
terciptanya PHBS di kalangan pasien, individu sehat dan keluarga (rumah
tangga) pada khususnya serta masyarakat luas pada umumnya.

2.5 Cara Merencanakan Dan Menggunakan Media Pembelajaran Promosi


Kesehatan

Langkah –langkah penetapan media tidak dapat dilepaskan dengan langkahpromosi


kesehatan promosi kesehatan ini ditinjau pada aspek yangmenyeluruh dengan
pendekatan komunitas, bagi proveder maka langkah-langkah promosi kesehatan dapat
dimodifikasi sesuai dengan kebutuhanpromosi kesehatan yang akan diberikan,
Karena pendekatan yang digunakanadalah pendekatan komunitas yaitu

10
menyelesaikan masalah kesehatanmasyarakat yaitu masalah Kesehatan Reproduksi
maka tujuan yang disajikanpada langkah-langlah promosi kesehatan ini lebih bersifat
ke masayarakat.

Langkah penetapan media mengikuti langkah promosi kesehatan yaitu terdiri dari 6
langkah :

a. Langkah pertama : identifikasi masalah kesehatan dan pertimbangan tentang


tujuan dalam perencanaan promosi kesehatan
b. Angkah kedua : penetapan perilaku yang diharapkan dan analisa faktor- faktor
yang menpengaruhi perubahan
c. Langkah ketiga :perhitungan sumber-sumber baik potensial maupun yang
sudah ada
d. Langkah keempat : menetapkan tujuan promosi kesehatan
e. Langkah kelima : penyusunan rencana operasional pendidikan secara
terperinci
f. Langkah keenam : penyusunan rencana penilaian promosi kesehatan

Berikut ini akan dijelaskan, masing-masing tahapan penentuan media promosi


kesehatan dalam konteks masalah kesehatan reproduksi ;

a. Langkah Pertama : Identifikasi masalah kesehatan reproduksi


danpertimbangan tentang tujuan dalam perencanaan Promosi
kesehatansehingga media dapat ditentukan
b. Langkah kedua : Penciptaan Perilaku Yang Diharapkan Dan Analisa Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan. Langkah ini digunakan untuk
memperoleh informasi tentang perilaku ideal dan seberapa luas perilaku
tersebut telah terdapat di masyarakat dan juga untuk menilai faktor-faktor
pendukung dan penghambat bagi tercapainya perilaku tersebut.
c. Langkah Ketiga : Perhitungan sumber-sumber baik potensial maupun yang
sudah ada
1. Petugas yang terlibat

11
Petugas yang terlibat dalam pemberian promosi kesehatan ditentukan
sesuai degan tugas-tugasnya, latihan dan latar belakang dalam pendidikan.
2. Sumber-Sumber
Sumber-sumber yang dapat memberikan sumbangan. Macam sumbangan
bisa dalam bentuk dana, fasilitas training petugas dan lain-lain.
3. Badan-badan pemerintah ( departemen kesehatan, departemenpendidikan
dan kebudayaan, departemen agama, kominfo, dll )Badan Sukarela ( PMI,
organisasi profesi PPNI dan IBI, dll )Lembaga pendidikan medis dan para
medis. Tokoh resmi dan tidak resmi ( formal : lurah dan kepala desa,
guru,dll, informal : tokoh agama dan tokoh masyarakat )
d. Langkah Keempat : Menetapkan Tujuan Promosi kesehatanPernyataan yang
jelas dari tujuan penting untuk perencanaa program danuntuk penilaian, data
yang dikumpulkan pada tahap sebelumnya digunakana sebagai dasar dalam
menetapkan tujuan dan pelaksanaan program serta penilaian komponen
promosi kesehatan dalam program kesehatan.
1) Merencanakan Promosi kesehatan
2) Seberapa jauh promosi kesehatan sebelumnya telah diiukutkan dalam
program.
3) Apa tujuan pendidikan tersebut, kegiatan promosi kesehatan apa
4) yang telah dilakukan dan apa hasilnya
e. Langkah Kelima : Penyusunan Operasional Promosi kesehatan Data Dasar,
terdiri dari, Pengumpulan data, Kelompok-kelompok sasaran,
Kesempatan/peluang promosi kesehatan, Kegiatan Penkesnya, Orang atau
organisasi yang bertanggung jawab, Supervisi, Training, Koordinasi Program
f. Langkah Keenam : Menyusun rencana penilaian terhadap keefektifan proses
prokes dan media yang digunakan. Perincian perencanaan untuk evaluasi,
tujuan pendidikan untuk evaluasi, Bagan tujuan promosi kesehatan, penilaian
terhadap usaha aktivitas, kriteria kemampuan, mengukur kemajuan, sumber-
sumber untuk pendidikan, melatih tenaga penilai, menggunakan hasil-
hasilnya.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Media pendidikan kesehatan adalah semua sarana atau upaya untukmenampilkan
pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui
media cetak, elektronik dan media luar ruang, sehingga sasarandapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah
positif terhadap kesehatan (Notoatmodjo, 2005).Media pendidikan kesehatan
pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan(AVA), alat-alat tersebut
merupakan alat untuk memudahkan penyampaian dan penerimaan pesan-pesan
kesehatan bagi masyarakat

3.2 Saran

Diharapkan dengan adanya media promosi kesehatan, kegiatan dalammelakukan


promosi kesehatan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat luassehingga
tujuan utama meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilakumasyarakat
kearah yang lebih baik dapat terlaksana.

13
Daftar Pustaka

Natoadmodjo,s.2003.Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Cetakan ke-


2.Jakarta:Rineka Cipta

Budioro,B,2002.Pengantar Pendidikan (Penyuluhan) Kesehatan Masyarakat.

Departemen Kesehatan RI. (1997). Deklarasi jakarta Tentang Promosi Kesehatan

pada Abad 21. Jakarta: PPKM Depkes RI.

____, (2006). Promosi Kesehatan Untuk Politeknik/D3 Kesehatan. Jakarta: Pusat

Promosi Kesehatan - Depkes RI.

14

Anda mungkin juga menyukai