Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

HOMECARE PASIEN POST DI RAWAT

DI RUMAH SAKIT KHUSUSNYA DENGAN

DIABETES MELLITUS DAN STROKE DI MARABAHAN

HOME CARE

DISUSUN OLEH:

ANNISA

NPM: 1614401110007

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya,
sehingga saya dapat menyelesaikan proposal tentang “Homecare Post Dirawat Di Rumah Sakit
Khususnya dengan Diabetes Mellitus dan Stroke Di Kota Marabahan.” ini dengan baik.

Salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah menjadi guru terbaik dan menjadi suri tauladan bagi umat Islam diseluruh dunia.

Proposal ini saya susun untuk memenuhi syarat penilaian pada mata kuliah Homecare.
Dengan adanya proposal ini saya berharap supaya anda sekalian dapat memberikan masukan
terhadap pembangunan homecare ini. Sehingga pada akhirnya pembangunan homecare ini dapat
terlaksana.

Saya menyadari, proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati saya mohon maaf sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun sangat
saya harapkan demi kesempurnaan proposal ini.

Banjarmasin, April 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Meningkatnya angka harapan hidup manusia berdampak pada tingginya angka
lansia dan penyakit degenerative di dunia termasuk di dalamnya kota Marabahan. Jumlah
penduduk kota Marabahan semakin meningkat dari tahun ke tahun menambah potensi
peningkatan penyakit degenerative seperti stroke dan DM.
Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah
penyakit jantung koroner dan sekitar 28,5 % penderita penyakit stroke di Indonesia
meninggal dunia. Di samping itu stroke juga merupakan penyebeb utama kecacatan ,
sehingga keadaan tersebut menempatkan stroke sebagai masalah yang serius
(Mangoneprasodjo, 2005).
Sementara itu Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit tidak
menular yang mengalami peningkatan terus menerus dari tahun ke tahun. WHO
memprediksi kenaikan jumlah penderita Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(NIDDM) dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia yang
berusia di atas 20 tahun adalah sebesar 133 juta jiwa, dengan prevalensi DM pada daerah
urban sebesar 14,7% dan daerah rural sebesar 7,2 %. Pada tahun 2030 diperkirakan ada
12 juta penyandang diabetes di daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural (Soegondo et. al,
2006).
Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat
untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan visi dan misi
tersebut berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan
di rumah. Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu
dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu
standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola
keperawatan kesehatan di rumah memerluka ijin oprasional.
Dengan banyaknya pelayanan kesehatan saat ini menyebabkan berbagai
pelayanan memberikan service yang lebih memuaskan pelanggan, hal ini menyebabkan
tingginya tarif rumah sakit yang tidak mampu ditanggung oleh masyarakat biasa.
Tingginya jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit dan kurangnya perawatan yang
diberikan pada rumah sakit menyebabkan LOS (leng of stay/lama tinggal di RS) menjadi
semakin panjang sehingga banyak diantara penderita/keluarga merasa keberatan dengan
biaya yang harus dibayar untuk biaya perawatan. Hal ini terjadi hampir disemua bangsal
perawatan.
Oleh karena itu saya ingin membangun homecare pasien post dirawat di rumah
sakit khususnya dengan diabetes mellitus dan stroke ini agar pasien tidak perlu lama
berada di rumah sakit dan keluarga pun tidak merasa terbebani dengan biaya mahal
rumah sakit. Selain itu juga dengan adanya homecare ini diharapkan dapat meningkatkan
kesehatan masyarakat kota marabahan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

2. Dasar Pemikiran
Sekarang ini banyak masyarakat di kota marabahan yang memerlukan perawatan lebih
lanjut khususnya mengenai penyakit diabetes mellitus dan stroke. Sehingga mereka perlu
perawatan yang mudah dijangkau serta juga bersahabat dengan kantong. Karena dasar
itulah muncul pemikiran untuk membangun homecare ini.

3. Tujuan Kegiatan
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat semaksimal mungkin.
2) Membantu pasien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas
hidupnya.
3) Membantu pasien tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan perawatan
yang diperlukan.
4) Biaya kesehatan akan lebih terkendali.
5) Sebagai sarana menjalin satu kesatuan antara petugas kesehatan dan rumah sakit.
4. PROFILE USAHA
1) Struktur Organisasi Usaha
Direktur : Annisa, Ns., M. Kep., Sp. KMB
Tenaga Medis
Dokter umum : 1 orang : dr. Frinna Tri Maulita
Ahli gizi : 1 orang : Alma Aisyah Putri, S. GZ
Koordinator kasus: Munawaroh, S Kep., Ns
Perawat pelaksana : 3 orang
- Arsiah, Amd.Kep
- Wandha Agustina, Amd.Kep
- Yuli Asri N. A., Amd. Kep
Tenaga Administrasi : Ninda Utari, S. E
Tenaga Bantuan
Sopir ambulance : 1 orang : Rahmad

2) Logo, Nama dan Motto


Logo:

Nama:
“Amanah Homecare”
Motto:
“Kesehatan merupakan harta termewah.”

3) Bidang Usaha
Pelayanan jasa medis: perawatan pasien diabetes mellitus dan stroke.

4) Alamat, No.Telp dan Email


Alamat : Jl. Brigdjen H. Hasan Basri, Sei Gampa Kecamatan Rantau Badaun
Kabupaten Barito Kuala.
No. Telp: (0822) 54401884
Email: icaannisa21@gmail.com

5. Visi Dan Misi


Visi : Membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan kesadaran akan
pentingnya hidup sehat.
Misi :
1) Mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pasien.
2) Memberikan pelayanan sesuai prosedur dan dengan sepenuh hati.
3) Menyediakan perawat pelaksana yang profesional.
4) Disiplin, tekun dan bertanggung jawab.
5) Memberikan pelayanan dengan biaya yang terjangkau bagi masyarakat.
BAB II
METODE PELAKSANAAN
1. Jasa
Jasa yang kami berikan berupa pelayanan homecare post dirawat di rumah sakit
khususnya dengan diabetes mellitus dan stroke.
2. Proses Pelayanan
Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah (homecare) dapat
juga selain dari post dirawat di rumah sakit, bisa dari rujukan, klinik rawat jalan ataupun
dari puskesmas. Namun klien dapat langsung menghubungi agens pelayanan keperawatan
homecare untuk memperoleh pelayanan.
Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus dilihat terlebih dahulu oleh dokter
untuk menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat secara homecare atau
tidak.
2) Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak secara homecare,
maka dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staff dari
pengelola atau agensi perawatan kesehatan homecare, kemudian bersama-sama
keluarga dank lien akan menentukan masalahnya dan membuat perencanaan,
membuat keputusan, serta kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan
diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan
dan jenis sistem pembayaran serta jangka waktu pelayanan.
3) Selanjutnya klien klien akan menerima pelayanan dari perawat pelaksana
homecare ataupun pelaksana yang direkrutoleh pengelola perawatan homecare.
Pelayanan di koordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan
yang dilakukan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator
kasus.
4) Secara periodic koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.
3. Pemasaran
1) Jenis Pemasaran
Media strategi merupakan hal terpenting yang perlu direncanakan untuk
pembuatan homecare. Karena layanan homecare merupakan hal yang baru dan
belum banyak dikenal masyarakat, sehingga penting bagi penyedia pelayanan
homecare untuk menyediakan informasi terkait pelayanan homecare tersebut.
Media strategi dapat dilakukan dengan pembuatan website, atau menyebarkannya
di media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan hotline service. Selain itu
juga penting mendatangi Rumah Sakit- Rumah Sakit untuk menjalin kerja sama ,
menyebar brosur dan memasang Spanduk serta Pamplet.
2) Jenis Perawatan
a. Pemeriksaan TTV
b. Memandikan klien di tempat tidur
c. Perawatan luka
d. Perawatan kebutuhan dasar manusia
e. Range Of Motion (ROM)
f. Fisioterapi
g. Pemeriksaan GDS
h. Pemeriksaan kolesterol
i. Pemeriksaan asam urat
j. Pemeriksaan lainnya.
k. Konsultasi Gizi
3) Strategi Pembagian Keuntungan dengan Rumah Sakit
a. Setiap Rumah sakit yang bekerjasama dengan Amanah Homecare untuk
melakukan homecare pada pasien yang membutuhkan perawatan
dirumah akan mendapatkan keuntungan pendapatan 10% dari setiap
tindakan perawatan yang diberikan dirumah pasien.
b. Honor akan diantarkan oleh kurir kami setiap akhir bulan.
4. Tempat Usaha
Di RSUD. H. Abdul Aziz, Ulu Benteng, Marabahan untuk pasien atau klien post dirawat
di rumah sakit dan Rumah Sakit yang berada di luar kota Marabahan.
Kantor kami beralamatkan di Jl. Brigdjen H. Hasan Basri, Sei Gampa. Kecamatan Rantau
Badaun. Kabupaten Barito Kuala.
Perawatan dilakukan di rumah masing-masing pasien.

5. Analisis SWOT
1) Strenght (Kekuatan)
a. Mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pasien/klien.
b. Menyediakan perawat yang profesional yang bekerja dengan ramah serta
disiplin.
c. Memberikan pelayanan dengan biaya yang terjangkau bagi masyarakat.
2) Weaknes (Kelemahan)
a. Dana pengembangan masih terbatas.
b. Jumlah peralatan modern dan canggih masih terbatas.
c. Masyarakat masih belum banyak yang mengenal tentang perawatan
homecare.
d. Masyarakat masih banyak lebih memilih pengobatan tradisional dan
membeli obat di warung.
3) Opportunity (Peluang)
a. Di daerah sekitar kota Marabahan masih belum ada didirikan perawatan
homecare.
b. Biaya jauh lebih terjangkau daripada di rumah sakit.
c. Meningkatkan pendidikan serta kesadaran masyarakat akan pentingnya
hidup sehat.
4) Threat (Ancaman)
a. Standarisasi mutu
b. Pesaing skala kecil
c. Kondisi sosial, politik serta ekonomi kurang stabil.
BAB III

RENCANA BIAYA

1. Rencana Biaya Usaha


(Modal)
Modal Sendiri :Rp. 50.000.000;
Pinjam di Bank :Rp. 50.000.000;
Hasil: :Rp 100.000.000;
(Pengeluaran)
Mobil APV bekas :Rp 60.000.000,-
Bensin per bulan :Rp 300.000,-
Gaji karyawan :Rp 15.000.000,-
Barang Habis Pakai :Rp 1.000.000,-

Total :Rp 76.300.000


( Peralatan )
Tensimeter :Rp. 60.000;
Termometer :Rp. 20.000;
Stetoskop :Rp. 30.000;
Kasa Steril :Rp. 5.000;
Plester :Rp. 3.000;
Gunting Perban :Rp. 5.000;
ikamicetin Zalp :Rp. 2.000;
Alat Pemeriksaan :Rp. 600.000;
Sarung Tangan Steril :Rp. 50.000;
Alat-alat mandi :Rp. 10.000;

Total :Rp. 785.000;

(Pendapatan)

Pendapatan :Rp. 500.000; (10 Pasien / Bulan )

:Rp. 500.000;

Dengan kalkulasi dana diatas ditentukan harga per tindakan sebagai berikut:
1) Pemeriksaan TTV : Rp 30.000;/ hari
2) Memandikan klien di tempat tidur : Rp 20.000;/kali
3) Perawatan luka bersih tidak terkontaminasi : Rp 30.000;/kali
4) Perawatan luka bersih terkontaminasi : Rp 40.000;/kali
5) Perawatan luka kotor : Rp 50.000;/kali
6) Perawatan kebutuhan dasar manusia : Rp 50.000;/kali
7) Pemeriksaan GDS : Rp 15.000;
8) Pemeriksaan kolesterol : Rp 30.000;
9) Pemeriksaan asam urat : Rp 25.000;
10) Pemeriksaan lainnya (biaya tergantung pemeriksaan)
11) Range Of Motion : Rp 50.000;/kali
12) Konsultasi Gizi : Rp 20.000
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kemajuan usaha dimanapun tidak lepas dari faktor kerja keras dan kedisiplinan para
karyawannya, serta pelayanan dan keselamatan pasien yang diutamakan. Semoga rencana
keperawatan homecare yang telah dirancang ini dapat diaplikasikan dan kami laksanakan
nantinya sesuai dengan kriteria dan keinginan masyarakat ketika berada di dunia kerja
maupun dalam ruang lingkup usaha homecare ini.
2. Saran
Kritik dan saran akan selalu saya terima dengan kerendahan hati untuk membangun usaha
yang akan kami lakukan ini agar lebih maju serta berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

Mangoenprasodjo, S. 2005. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Thinkfresh: Jakarta

Soegondo, S. 2006. Farmakoterapi pada pengendalian glikemia Diabetes mellitus


tipe 2. In: buku ajar penyakit dalam, editors Sudoyo AW, edisi ke-4, Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta, 423:1882-5

Anda mungkin juga menyukai