PEMBIMBING
CT: Muhsinin, Ns.,M.Kep.,Sp.Anak
CI: Susilawati, S.Kep.,Ns
DISUSUN OLEH:
ANNISA
NPM. 2014901210103
Pemeriksaan Penunjang
Patofisiologi a. Hitung darah lengkap dengan turunannya
Patofisiologi dimulai dengan Yang terpenting adalah jumlah sel darah merah (WBC).Septik neonatus
masuknya bakteri dan biasanya menunjukkan penurunan jumlah white blood cell (WBC), yaitu
mengontaminasi sirkulasi kurang dari 500 mm. Hitung jenis darah juga menunjukkan banyak
sistemik. Bakteri melepaskan WBC tidak matang dalam aliran darah. Banyaknya darah tidak matang
endotoksin dan menyebabkan dihubungkan dengan jumlah total WBC diidentifikasikan bahwa bayi
terganggunya proses men galami respons yang signifikan.
metabolisme secara progresif. b. Platelet
Pada keadaan fulminan (tiba- Biasanya 150.000 sampai 300.000 mm pada keadaan sepsis platelet
tiba berat)dapat menyebabkan munurun, kultur darah gram negatif atau positif, dan tes
kerusakan dan kematian sel sensitivitas.Hasil dari kultur harus tersedia dalam beberapa jam dan
karena aktivasi sepsis dengan akan mengindikasikan jumlah dan jenis bakteri. Kultur darah atau
komlpemen. Hasilnya sensitivitas membutuhkan waktu 24 – 48 jam untuk mengembangkan
menyebabkan penurunan dan mengidentifikasikan jenis patogen serta antibiotik yang sesuai.
perfusi jaringan, asidosis c. Lumbal pungsi untuk kultur dan tes sensitivitas pada cairan
metabolik, serta syok yang serebrospinal.Hal ini dilakukan jika ada indikasi infeksi neuron.
menyebabkan Disseminated d. Kultur urin
Intravaskular Coagulatian Kultur permukaan (surface culture)
(DIC) dan kematian. Untuk mengidentifikasi kolonisasi, tidak spesifik untuk infeksi bakteri.
Komplikasi Penatalaksanaan
a. Meningitis a. Berikan posisi semifowler agar sesak berkurang
b. Hipoglikemia, asidosis b. Apabila suhu tinggi, lakukan kompres dingin
metabolic c. Berikan ASI perlahan-lahan, sedikit demi sedikit
c. Koagulopati, gagal ginjal, d. Apabila bayi muntah, lakukan perawatan muntah yaitu posisi tidur miring ke
disfungsi miokard, kiri atau kanan
perdarahan intracranial e. Apabila diare, perhatikan personal hygiene dan keadaan lingkungan
d. Ikterus/kernicterus f. Rujuk segera ke rumah sakit, lakukan informed consent pada keluarga
Penanganan dan Penatalaksanaan Medis :
a. Pertahankan tubuh bayi tetap hangat
Diagnosa keperawatan yang b. ASI tetap diberikan
mungkin muncul c. Perawatan sumber infeksi, misalnya pada infeksi tunggal tali pusat
1. Ketidakefektifan (omfalitis) diberi salep yang mengandung neomisin dan basitrasin.
termoregulasi b.d proses d. Diberi injeksi antibiotika berspektrum luas
penyakit
2. Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
kurangnya minat terhadap
makanan
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn, dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3 .Jakarta : EGC.
Gale, Danielle & Charette, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi,
Jakarta : EGC.
Price, Sylvia A., & Wilson, Lorraine M., 2005.Patofisiologi ; Konsep Klinis Proses–
Proses Penyakit .Vol. 1, Edisi 6, Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzanne C. & Bare, Brenda G., 2002 .Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth Vol. 2, Edisi 8, Jakarta : EGC.