Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISA TINDAKAN DOPS

SP 1 HALUSINASI
DI BLUD RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Jiwa

PEMBIMBING
CT : Meti Agustini, Ns., M.Kep
CI :Nursyehan, S.Kep., Ns

OLEH:

Annisa, S.Kep
NPM: 2014901210103

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2021
ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan:


SP 1 PASIEN HALUSINASI
Nama klien : Ny. R
Diagnosa medis : Skizofrenia

2. Diagnosa keperawatan:
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Penglihatan

3. Prinsip-prinsip tindakan SP 1 Halusinasi :


 Identifikasi Halusinasi : dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu terjadi
situasi pencetus, perasaan dan respon.
 Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik, bercakap-cakap, melakukan
kegiatan terjadwal, obat.
 Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
 Masukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan menghardik.

Orientasi:
”Selamat pagi Ibu, Saya Mahasiswa UMB yang akan merawat ibu. Nama Saya
Annisa, senang dipanggil Nisa. Nama ibu siapa? Ibu senang dipanggil apa”.
”Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa keluhan ibu saat ini””Baiklah,
bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang bayangan hantu yang selama ini
ibu lihat? Di mana kita duduk? Di ranjang ibu atau di lantai saja? Berapa lama?
Bagaimana kalau 30 menit”
Kerja:
”Apakah ibu melihat bayangan berwujud hantu? Berbentuk seperti apa bayangan
hantu itu?” “Apakah terus-menerus muncul atau sewaktu-waktu?” “Kapan yang
paling sering ibu melihatnya? Berapa kali sehari ibu alami? Pada keadaan apa
bayangan hantu itu muncul? Apakah pada waktu sendiri?” ” Apa yang ibu
rasakan pada saat elihat bayangan tersebut?” ”Apa yang ibu lakukan saat
melihat bayangan itu? Apakah dengan cara itu bayangan tersebut hilang?
Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah bayangan-bayangan itu
muncul? ”Ibu , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat
minum obat dengan teratur.” ”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu
dengan menghardik”. ”Caranya sebagai berikut: saat bayangan itu muncul,
langsung ibu bilang, pergi saya tidak mau melihat, … Saya tidak mau melihat.
Kamu palsu. Kamu tidak nyata. Begitu diulang-ulang sampai bayangan itu tak
terlihat lagi oleh ibu. Coba ibu peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya
bagus ibu sudah bisa”.
Terminasi:
”Bagaimana perasaan ibu setelah peragaan latihan tadi?” Kalau bayangan-
bayangan itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat
jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan
kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
bayangan-bayangan dengan cara yang kedua? Jam berapa ibu?Bagaimana kalau
dua jam lagi? Berapa lama kita akan berlatih?Dimana tempatnya” ”Baiklah,
sampai jumpa ibu.”

4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya:
 Pasien merasa tidak nyaman dan mulai melakukan perilaku yang maladaptif,

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:


 Membina hubungan saling percaya dan pasien mampu mengontrol halusinasi.

6. Hasil yang didapat dan maknanya:


Hasil :
Pasien mengikuti cara yang dianjurkan oleh perawat untuk mengontrol atau
menghardik halusinasi
Maknanya :
BHSP mulai terjalin, SP 1 terlaksana

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi


masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
Mandiri : SP 2 sampai SP 5 (Pasien dan keluarga)
Kolaborasi : Kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai terapi dari dokter.
 Haloperidol 2x5 mg
 Trihexyphenidyl 2x2 mg

Banjarmasin, Juli 2021

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Meti Agustini, Ns., M.Kep) (Norsyehan, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai