Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Pemberian Nutrisi melalui NGT pada Ny. K


Di Ruang Flamboyan 2 RSUD Kota Salatiga

Hari : Senin
Tanggal : 19 November 2018
Jam : 22.10 WIB

A. Keluhan Utama
Kesulitan menelan.
B. Diagnosa Medis
Stroke non Haemoragic
C. Diagnosa Keperawatan
Gangguan menelan berhubungan dengan stroke non hemoragic
D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan
DS : keluarga pasien mengatakan pasien muntah jika makan sebelum
dipasang selang makanan.
DO : - Terpasang NGT
- Tampak pucat
- Tidak mampu membuka mulut secara spontan
- Di berikan susu Entramix per enteral 6x 200 cc

E. Dasar Pemikiran
Stroke dapat diartikan sebagai gejala-grjala defisit fungsi susunan saraf
yang diakibatkan penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh lainnya (M.
Adib, 2009). Stroke Non Haemoragik ( SNH ) merupakan proses terjadinya
iskemia akibat emboli dan trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama
beristirahat, baru bangun tidur atau dipagi hari dan tidak terjadi perdarahan.
Namun terjadi iskemia yangmenimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat
timbul edema sekunder (Arif Muttaqin 2008). Adapun manifestasi klinis stroke
non haemoragic bervariasi seperti hemiplagia, hemiparesis, disfagia, disfungsi
bahasa dan komunikasi atau disatria atau afasia, kerusakan fungsi kognitif
(parestesia), inkontinensia, dll (Baughman, C Diane dkk, 2000 dalam Ariff
Muttaqin 2008).

F. Prinsip tindakan keperawatan ( berisi SPO Yang dilakukan )


Pelaksanaan
1. Tahap tindakan
Persiapan alat :
1) Sarung tangan
2) Makanan cair yang akan diberikan. Sudah dihangatkan dengan
jumlah sesuai instruksi. (Diberikan susu Entramix 6 x 200 cc)
3) Obat (jika ada)
4) Corong atau Spuit (50cc)
5) Tissue
Persiapan pasien
1) Mengkaji pasien yang diberi makan atau minum lewat NGT.
2) Mencocokkan identitas.
3) Menentukan pasien yang harus diberi makan atau minum
personde
4) Menjelaskan kepada pasien hal-hal yang akan dikerjakan
(maksud dan tujuan).
5) Mengatur posisi pasien . Sikap pasien semi fowler sedikit
Pre interaksi :
1) Cuci tangan
2) Siapkan alat-alat
Tahap orientasi
1) Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2) Memperkenalkan nama perawat
3) Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4) Menjelaskan tentang kerahasiaan.
Tahap kerja
1) Posisikan pasien semi fowler
2) Gunakan sarung tangan
3) Cek ketepatan selang di lambung, dengan cara:
a) Buka klem NGT atau spuit NGT dan masukkan selang ke
dalam gelas berisi air. Posisi tepay jika tidak ada gelembung
udara
b) Buka klem dan lakukan pengisapan/ aspirasi cairan
lambung dengan menggunakan spuit NG. Cek cairan lambung
dengan menggunakan strip indikator pH. Posisi tepat jika pH < 6.
c) Buka klem dan cek dengan menggunakan stetoskop.
Masukkan 30 cc udara dalam spuit NGT dan masukkan ke dalam
lambung dengan gerakan cepat. Posisi tepat jika terdengar suara
udara yang dimasukkan (seperti gelembung udara yang pecah)
4) Setelah yakin bahwa selang masuk ke lambung, Klem selang
NGT, buka penutup dan sambungkan selang NGT dengan spuit
5) Alirkan cairan perlahan dengan membuka klem agar makanan
masuk
6) Bila klien harus minum obat, obat harus dilarutkan dan diberikan
sebelum makanan habis
7) Setelah makanan habis, selang dibilas dengan air mineral.
Kemudian pangkal selang segera di klem.
8) Rapikan Klien, peralatan dibereskan dan dikembalikan ke
tempat semula.
9) Mendokumentasikan prosedur: Catat jumlah dan jenis makanan,
pastikan letak selang, patensi selang, respon klien terhadap makanan
dan adanya efek merugikan
10) Cuci tangan.
2. Evaluasi
a. Evaluasi pasien
1) Pasien tampak tenang
b. Evaluasi tindakan
1) Selang NGT masih terfiksasi dengan baik
2) Makanan masuk.
3) NGT terklem dengan baik
G. Analisis Tindakan ( beisi ttg dasar pemberian terapi dan manfaat
pemberian tindakan )
Pemberian nutrisi melalui NGT bertujuan untuk memenuhi,
memperbaiki, dan mempertahankan kebutuhan klien yang tidak mampu
makan atau minum secara normal. Manfaat dari tindakan ini yaitu untuk
mempertahankan metabolisme tubuh dan mencegah malnutrisi(Aziz Alimul.
Hidayat, 2008).
H. Bahaya dilakukannya tindakan ( berisi tentang efek yg muncul apabila
dosis tidak sesuai atau kesalahan pemberian tindakan )
1. Komplikasi mekanis, seperti sonde tersumbat atau dislokasi sonde
2. Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi,
3. Komplikasi yang terjadi di usus seperti diare, perut terasa penuh, mual
(terutama pada permulaan pemberian nutrisi enteral).
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan ( sesuai dengan NIC )
1. Berikan posisi semi fowler
2. Kolaborasikan dengan nutritionist terkait diet
J. Hasil yang di harapkan setelah dilakukan tindakan
S : klien tidak mengeluh mual dan muntah
O : nadi 72x/ menit, tidak ada aspirasi, klien tampak tenang
A : gangguan menelan belum teratasi
P : monitoring NGT dan maintenance nutrisi enteral.
K. Evaluasi diri ( kesenjangan langkah prosedur yg telah dilakukan
dengan SPO nya )
SOP dilakukan sesuai prusedur
L. Daftar pustaka / Referensi
Adib, M. 2009.Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung
dan Stroke. Dianloka : Jakarta.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.
Salemba Medika: Jakarta.
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Imunologi. Salemba Medika: Jakarta.

Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan, Pembimbing Klinik / CI

( M. Wahyu Rifky Hidayat ) ( Roosaka Pamudji, S.Kep., Ns )

Anda mungkin juga menyukai