A. Latar Belakang
By. Ny. F dengan jenis kelamin laki-laki lahir pada tanggal 26 April 2017 pada pukul 12.43
WITA dengan cara lahir SC dengan berat badan 1950 gr, panjang badan 45 cm, lingkar kepala 31,5 cm,
lingkar dada 27,3 cm, dan apgar score 7-8-8 dengan usia kehamilan 34 – 35 minggu dan riwayat
kehamilan G2P1A0. Saat pengkajian pada hari selasa, 2 Mei 2017 By. Ny. F berusia 6 hari dengan
keluhan utama saat pengkajian bayi tampak lemah, aktivitas lemah. Riwayat penyakit dahulu Bayi Ny.
F dilahirkan SC atas indikasi BSC 1 tahun yang lalu dan febris dengan apgar score 7-8-8 dan BBLR.
Riwayat penyakit keluarga, ibu memiliki riwayat kehamilan G 2P1A0 dengan SC 1 tahun yang lalu. Saat
pengkajian didapatkan data yaitu bayi tampak lemah, bayi menangis lemah, dan perubahan pola nafas
(Cheyne Stokes), dilakukan perawatan inkubator, terpasang ventilator dengan mode SIMV dan
terpasang OGT. Hasil pemeriksaan TTV bayi yaitu N: 126 x/menit, RR: 29 x/menit, T: 36,7 oC dan SpO2
: 99 %.
B. Definisi
Pemberian makan melalui OGT merupakan pemenuhan kebutuhan nutrisi kepada bayi/
neonatus karena tidak mampu secara oral, baik secara reflek primitive belum memadai ataupun karena
pernafasan cepat serta anomali pada saluran pencernaan bagian atas.
C. Indikasi
1. Pasien dengan masalah salauran pencernaan atas (stenosis esoagus, tumor mulit atau faring atau
juga esofagus dll)
2. Pasien yang tidak mampu menelan
3. Pasien pasca operasi pada hidung faring atau esophagus
4. Perdarahan GI (Gastrointestinal)
5. Trauma multiple, pada dada dan abdomen
6. Pemberian obat-obatan, cairan makanan
7. Pencegahan aspirasi penderita dengan intubasi jangka panjang. Operasi abdomen
8. Obstruksi saluran cerna
9. Bilas lambung
10. Pemeriksaan analisis getah lambung
D. Deskripsi tindakan
1. Identitas klien : By. Ny. F
2. Diagnosa Medis : BBLR + Obs. Dispnea
3. Tindakan keperawatan : Pemberian makan melalui OGT.
Pemberian makan melalui OGT
Prematuritas
Imaturitas sentrum-sentrun
vital
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan dan menyiapkan spuit
b. Menghangatkan sampai sesuai suhu ruangan
c. Memberikan posisi miring kek kanan dan dada lebih tinggi
d. Gunakan lipatan selimut dan tempatkan dibawah kepala dan bahu.
e. Mengkaji kepatenan posisi OGT
1) Aspirasi isi residu, bila jumlahnya lebih dari ¼ jumlah cairan sebelumnya masukkan kembali
dan tunda ½ -1 jam
2) Kaji karakteristik cairan yang keluar
3) Masukkan 1-2 cc udara ke dalam NGT dan Auskultasi suara di region epigastrik kemudia
aspirasi kembali
f. Melepas plunger dari spuit
g. Mengklem pipa NGT dan menghubungkan pipa NGT dengan spuit 5 cc
h. Menuangkan susu ke dalam spuit
i. k/p pada awal aliran, memberikan tekanan sedikit dengan plunger
j. mengatur kecepatan aliran
k. 5 cc tiap jam
l. Membilas dengan air putih 1-2 cc
m. Mengklem pipa NGT dan melepaskan spuit dari selang. Kemudian menutup segera pipa NGT
n. Merendam spuit dalam gelas berisi air hangat
o. Menepuk-neouk punggung bayi sampai sendawa
p. Memberikan posisi miring kekanan selama 1 jam
q. Membereskan/mengembalikan alat-alat
r. Mencuci tangan
G. Evaluasi
1. Bayi rileks.
2. Bayi telah bersendawa
3. Pemberian nutrisi melalui OGT telah dilakukan.