Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

ASFEKSIA NEUNATARUM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Anak


CT : Nor Isna Tauhidah, Ns., M.Kep

DI SUSUN OLEH

NIKEN ANDRIANI PRATIWI : 2014901210125

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
ASFEKSIA NEONATARUM

Definisi PATHWAY ASFEKSIA


Asfiksia neonatorum ialah
keadaan dimana bayi tidak dapat
segera bernapas secara spontan
dan teratur setelah dilahirkan
(Prawirohardjo, 2008).

Etiologi :
1. Keadaan Ibu
 Preeklampsia dan
eklampsia
 Kehamilan Lewat Waktu
(sesudah 42 minggu
kehamilan)
2. Keadaan bayi
 Bayi premature (sebelum
37 minggu kehamilan
 Persalinan dengan
tindakan (sungsang, bayi
kembar, distosia bahu,
ekstraksi vakum, ekstraksi
forsep)

Manifestasi Klinis:
1. Pada Kehamilan
Denyut jantung janin lebih
cepat dari 160 x/mnt atau
kurang dari 100 x/mnt, halus
dan ireguler serta adanya
pengeluaran mekonium.
2. Pada bayi setelah lahir
 Bayi pucat dan kebiru-biruan
 Usaha bernafas minimal atau Komplikasi :
tidak ada
 Otak: hipoksia iskemik
 Hipoksia ensefalopati, edema serebri,
kecacatan cerebral palsy.
 Jantung dan paru-paru: hipertensi
Penatalaksanaan:
pulmonal presisten pada neonatus,
a. Terapi suportif
perdarahan paru dan edema paru.
resusitasi bayi baru lahir.
Tindakan resusiksi bayi baru 2. Bersihan jalan nafas tidak efektif
tahir mengikuti tahap tahapan- DiagnosaKeperawatan: NOC: Pola napas efektif, ventilasi TDK
tahapan yang dikenal dengan 1. Pola nafas tidak efektif terganggu
ABC resusitasi 2. Bersihan jalan nafas tidak efektif NIC :
3. Resiko ketidakseimbangan suhu  Manajemen jalan napas
 Memastikan saluran nafas  Pemantauan TTV
tubuh
terbuka
 Pemantauan Pernafasan
 Memulai pernapasan
 Auskultasi suara nafas tambahan
 Mempertahankan sirkulasi
darah
b. Tindakan Khusus 3. Resiko ketidakseimbangan suhu
1. Pola nafas tidak efektif
Tindakan ini dikerjakan setelah
NOC: pola nafas efektif , ventilasi tidak tubuh
tindakan umum diselenggarakan
tanpa hasil prosedur yang terganggu, vital sign normal. NOC: Termoregulasi normal
dilakukan disesuaikan dengan NIC : NIC :
beratnya asfiksia yang timbul  Buka jalan nafas  Atur suhu ruangan
pada bayi, yang dinyatakan oleh  Atur posisi  Pemantauan TTV
tinggi-rendahnya Apgar.  Auskultasi suara nafas  Pantau warna dan suhu kulit
 Pertahankan jalan nafas yang paten  Pantau tanda dan gejala
hipotermi dan hipertemi
Pemeriksaan Penunjang :

N Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat


o
1. Pemeriksaan darah  Hb (normal 15-19 gr%), biasanya pada Mengidentifikasi jumlah
bayi dengan asfiksia Hb cenderung turun komponen darah.
karena O2 dalam darah sedikit.
 Leukositnya lebih dari 10,3 x 10 gr/ct
(normal 4,3-10,3 x 10 gr/ct) karena bayi
preterm imunitas masih rendah sehingga
resiko tinggi.
 Trombosit (normal 350 x 10 gr/ct).
 Distrosfiks pada bayi preterm dengan pos
asfiksi cenderung turun karena sering
terjadi hipoglikemi.

2 Nilai analisa gas darah  pH (normal 7,36-7,44). Kadar pH memastikan kecukupan paru-
pada bayi post asfiksi cenderung turun terjadi asidosis paru dalam mendapatkan
metabolik. oksigen dan mengeluarkan
 pCO2 (normal 35 – 45 mmHg). Kadar karbon dioksida. Hasil ini juga
pCO2 pada bayi post asfiksia cenderung akan menunjukkan kinerja
naik sering terjadi hiperapnea. ginjal.
 pO2 (normal 75-100 mmHg). Kadar
pO2 bayi post asfiksia cenderung turun
karena terjadi hipoksia progresif.
 HCO3 (normal 24-28 mEq/L)

DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, A.H & Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
& NANDA NIC-NOC Jilid 3. Jogjakarta : Mediaction.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jilid 3. Jakarta : Informedika

Carpenito. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC

Wilkinson. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Criteria Hasil
NOC. Edisi 7. Jakarta : EGC

http://bluesteam47.blogspot.com/2010/05/asuhan-keperawatan-asfiksia-neonatorum.html
http://www.scribd.com/doc/31144164/ASKEP-ASFIKSIA-NEONATORUM
http://ifan050285.wordpress.com/2010/03/07/asfiksia-neonatarum/

Banjarmasin, Juli 2021

Preseptor akademik, Ners Muda,

(Nor Isna Tauhidah, Ns., M.Kep) ( Niken Andriani Pratiwi )

Anda mungkin juga menyukai