Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

”PELAYANAN ISLAMI SEBAGAI TENAGA PERAWAT”

1
KATA PENGANTAR

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan, islam pun


memberikan penjelasan-penjelasan lewat Al-Quran maupun hadits yang berkaitan
tentang pentingnya kesehatan. Firman Allah berkaitan tentang menjaga kesehatan:
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memberikan pelayanan


kesehatan. Berkaitan dengan hal tersebut kami membuat sebuah makalah yang
berjudul “Paradigma Keperawatan Dalam Islam”. Keperawatan Islami, bertujuan
memberikan pelayanan keperawatan melebihi harapan klien dengan menggunakan
kaidah Islam berdasar Al-Qur’an dan Hadis dalam menerapkan ahlak pribadi
muslim, landasan kerja dan perilaku

Menurut Robbins (2003) sikap karyawan yang positif dapat ditunjukkan


karena karyawan memiliki tingkat kepuasan kerja, sedangkan karyawan yang
tidak puas dengan pekerjaan akan menunjukkan sikap yang negatif terhadap
pekerjaan. Dampak Perbuatan Ikhsan dalam asuhan keperawatan akan melahirkan
: Niat yang Ikhlas, bahwa segala sesuatu diniatkan hanyalah kepada Allah semata,
sehingga dengan keikhlasan yang bersih hanya kepada Allah akan memberikan
barier (benteng) bagi pekerjaan kita agar tetap konsisten dalam garis yang
ditetapkan agama dan profesi. Pekerjaan yang rapi, senantiasa berorientasi kepada
kualitas yang tinggi karena merasakan segala sesuatu berada dalam pengawasan
Allah SWT. Penyelesaian hasil yang baik, artinya setelah berbuat maksimal atas
segala aktivitas, maka secara sunatullah melahirkan pekerjaan yang baik atau
memiliki kualitas yang tinggi. Ikhsan dalam melaksanakan asuhan keperawatan
bisa menimbulkan komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien yang bisa

4
meningkatkan kualitas mutu pelayanan keperawatan yang berdampak pada
kepuasan pasien dan kepuasan perawat.

Asuhan Keperawatan Islami yang diberikan secara profesional oleh


perawat dengan kaidah Islam memberi kesempatan Umat Islam di negeri ini
mendapatkan pelayanan atau asuhan keperawatan berkualitas sesuai dengan
keimanannya sebagai seorang muslim. Bagi perawat muslim pemahaman dan
pengamalan terhadap rukun iman dan Islam belumlah cukup dikategorikan dalam
insan yang sempurna dalam pengamalan agamanya, jika belum diikuti oleh
perbuatan yang ikhsan. Hal ini yang mendasari implementasi asuhan keperawatan
Islami selain berlandaskan pada keilmuan, karena Islam mementingkan
professionalisme, pengetahuan dan keterampilan. Perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan sebagai sebuah sistem, profesi perawat dengan segala
penguasaan ilmu pengetehuan, nilai iman dan islam yang dimiliki perawat
merupakan input. Pelaksanaan proses yang diiringi dengan rasa syukur atas
nikmat karunia Allah dan dimanifestasikan dalam sifat Ikhsan, yaitu rasa ikhlas
dalam bekerja sebagai ibadah dalam bentuk perilaku caring, profesional, ahlakul
karimah dan kerjasama yang baik, berdampak pada pelayanan keperawatan yang
diberikan mampu menyentuh esensi fitrah manusia. Kondisi demikian ini akan
melahirkan rasa empati, pandai bersyukur sehingga menghasilkan output
kepuasan kerja perawat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengertian keperawatan Islami ?

2. Bagaimanakah karakeristik keperawatan Islami ?

3. Bagaimana Peran Dan Fungsi Keperawatan Islami ?

4. Bagaimanakah ciri khas perawat islami yang profesional ?

5. Bagaimanakah landasan kerja dan perilaku perawat ?

5
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk menggetahui pengertian keperawatan Islami.

2. Untuk menggetahui karakeristik keperawatan Islami.

3. Bagaimana Peran Dan Fungsi Keperawatan Islami ?

4. Untuk menggetahui ciri khas perawat islami yang profesional.

5. Untuk menggetahui landasan kerja dan perilaku perawat.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keperawatan Islami

Menurut keperawatan Indonesia “Keperawatan adalah suatu bentuk


pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan
bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif, ditunjukan kepada individu
keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup selurug
proses kehidupan manusia.

Menurut keislaman adalah suatu Manifestasi dari ibadah yang


berbentuk pelayanan profesional dan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada keimanan, keilmuan dan amal
serta kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio- spiritual yang
kompehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik
sehat maupun sakit yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia.

B. Karakteristik Keperawatan Islami

Keperawatan Islami adalah: pelayanan keperawatan sebagai bentuk


ibadah berdasar Al-Quran dan Hadis untuk mencari Ridho Allah SWT,
dengan karakteristik: Profesional, Ramah, Amanah, Istiqomah, Sabar, dan
Ikhlas.

Menurut Widarti (2010), implementasi nilai Islami dalam


pelayanan kesehatan mencangkup beberapa karakteristik.

a. Profesional

7
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan
ilmu yang dimilikinya dan diperoleh melalui pendidikan
keperawatan. Seorang perawat dikatakan profesional jika
memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan keperawatan
professional serta memiliki sikap profesional sesuai kode etik
profesi.

Keperawatan Islami mengutamakan bekerja dengan cerdas


dan dilandasi ilmu sesuai dengan Al Quran surat Al
Mujadalah:11

‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا قِي> َل‬ ِ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َجال‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوا يَ ْف َس‬
ٍ ‫>ع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُ>>وا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُ>>وا ْال ِع ْل َم د ََر َج> ا‬
‫ت ۚ َوهَّللا ُ بِ َم>>ا‬ ِ >َ‫ا ْن ُش > ُزوا فَا ْن ُش > ُزوا يَرْ ف‬
‫تَ ْع َملُونَ َخبِي ٌر‬

Artinya :

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:


"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

b. Ramah

Keperawatan Islami menuntut bekerja dengan muka cerah,


senyum, komunikasi yang baik, sikap yang menyejukan.

8
“ Sesungguhnya jika kamu tidak menolong orang banyak
dengan hartamu, maka (dapat juga) kamu menolong mereka
dengan muka berseri dan perekerti yang baik (HR. Abu Ya’la)

Ramah tamah berdasarkan ukhuwah dalam pergaulan, kapan


dan dimana ia berada, terutama terhadap pasien dan orang-
orang yang dho’if (lemah/miskin) (HR. Bukhori Muslim dan
Turmudzi). Ketahilah bahwa bermuka manis kepada orang
yang sedang menderita sakit adalah merupakan sebagian dari
pada pengobatan.

Dan ketahuilah bahwa yang bisa meringankan penderitaan


orang sakit, bukanlah harta benda, akan tetapi wajah yang
berseri-seri dan budi perkerti yang baik. (HR.Ibnu Ja’la
disyahkan oleh Hakim dari Abi Hurairah.)

Ramah dan santun dalam menghadapi pasien dengan tidak


membedakan kaya atau miskin, golongan muslim atau non-
muslim. Hadist riwayat Al-Tarmidzi :

“Senyumu terhadap saudaramu adalah merupakan suatu


kebajikan”.

Ramah dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan


adalah wajah Yang Selalu Ceria Entah kenapa wajah yang
cerah ceria selalu tampak menyenagkan, sebaliknya wajah yang
cemberut, angkuh, musam, selalu saja terlihat tidak
menyenangkan. Rasulullah SAW bahkan bersabda :

“Janganlah selalu membebani jiwamu dengan sesungguh hati.


Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu. Sebab,
bila hati terus dipaksakan dengan memikul beban-beban yang
berat, ia akan menjadi buta”. (HR Abu Dawud).

9
Marilah kita bertekad sekuatnya agar setiap berjumpa
dengan orang lain terutama pasien upayakan berwajah secerah-
cerahnya. Senyuman Yang Tulus Rasulullah SAW senantiasa
tersenyum manis, bila dipandang beliau terlihat menyenangkan
hati. Senyum merupakan sunnah Rasul. Senyum, selain akan
membahagiakan kita juga akan membahagiakan orang yang
melihat kita. QS.Al-Imran, 159

ُ‫ض>وا ِم ْن َحوْ لِ>>كَ ۖ فَ>>اعْف‬ ُّ َ‫ب اَل ْنف‬ِ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ هَّللا ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۖ َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّ>>ا َغلِي>ظَ ْالقَ ْل‬
ِ >‫اورْ هُ ْم فِي اأْل َ ْم‬
ُّ‫>ر ۖ فَ >إ ِ َذا َع> َز ْمتَ فَتَ َو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ ۚ إِ َّن هَّللا َ يُ ِحب‬ ِ > ‫اس >تَ ْغفِرْ لَهُ ْم َو َش‬
ْ ‫َع ْنهُ ْم َو‬
َ‫ْال ُمت ََو ِّكلِين‬

Artinya :

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah


lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Kata-Kata Yang Santun Dan Lembut Pilihlah kata-kata


yang paling sopan, dengan cara paling santun dalam
berkomunikasi dengan pasien. Bahasanya baik dan bersih, serta
disampaikan dengan cara yang lembut. Sikap seperti inilah
yang dicontohkan oleh Rasulullah ketika berbicara dihadapan
para sahabatnya sehingga menimbulkan suasana
menyenangkan dan penuh keakraban. Selalu Menyapa Dan
Senang Mengucapkan Salam Upayakan diri kita agar menjadi
orang yang selalu terlebih dahulu mengucapkan sapa dan

10
salam. Sampaikan salam dengan penuh kesungguhan, rama dan
cerah. Jabatlah tangan pasien kita dengan penuh kehangatan.
Hati-hati jangan berlebihan sehingga menyakitinya. Kemudian
lepaslah tangan kita ketika tangan pasien mulai melepaskannya.

c. Amanah

Keperawatan Islami mengembangkan sifat amanah yaitu:


jujur, bertangung jawab, terpercaya

Menyimpan rahasia Sabda Nabi Muhammad SAW : Bila


seorang menutup rahasia/keaiban orang lain di dunia, pasti
Allah menutup pula rahasia keaibannya di hari kiamat

‫اس أَ ْن تَحْ ُك ُم>وا‬


ِ َّ‫ت إِلَ ٰى أَ ْهلِهَ>ا َوإِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن‬ ِ ‫إِ َّن هَّللا َ يَ>>أْ ُم ُر ُك ْم أَ ْن تُ> َؤ ُّدوا اأْل َ َمانَ>ا‬
ِ َ‫( بِ ْال َع ْد ِل ۚ إِ َّن هَّللا َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُك ْم بِ ِه ۗ إِ َّن هَّللا َ َكانَ َس ِميعًا ب‬QS. An Nisa :58)
‫صيرًا‬

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat


kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)
apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Bertanggung jawab “Dan janganlah engkau menurut saja apa-


apa yang tidak engkau ketahui, sesungguhnya pendengaran,
penglihatan, hati itu masing-masingnya adalah bertanggung
jawab”

d. Istiqomah

Keperawatan Islami mengajarkan bekerja dengan sunguh-


sunguh, konsisten, komitmen tinggi, bekerja keras, ulet, tidak

11
mengenal lelah, yang sesuai dengan salah satu sifat Rasulullah
SAW.

ٌ ْ‫إِ َّن الَّ ِذينَ قَالُوا َربُّنَا هَّللا ُ ثُ َّم ا ْستَقَا ُموا فَاَل خَ و‬
َ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ َزنُون‬

َ ِ‫( أُو ٰلَئ‬Qs Al ahqaf 13-14)


َ‫ك أَصْ َحابُ ْال َجنَّ ِة َخالِ ِدينَ فِيهَا َجزَ ا ًء بِ َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Robb kami


ialah Allah”, kemudian mereka tetap beristiqomah, maka tidak
ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula)
berduka cita, mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka
kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka
kerjakan (di dunia)”

e. Sabar

Keperawatan Islami mengjarkan bekerja dengan tenang,


tidak tergesa-gesa tetapi cepat dan tepat, tetap sabar,terus
berupaya sampai saat tawakal, sabar tidak berarti lamban,
Innallaaha ma’ashobiriin ( Sesungguhnya Allah menyukai
orang yang sabar ).

Sikap sabar merupakan sesuatu yang mulia dan merupakan


sifat terpuji, yang dengannya Allah Swt. Membedakan antara
manusia dengan binatang adalah sifat sabar ketika marah. Dan
ini bukan sesuatu yang aneh, sifat sabar adalah penghulu dari
segala kemuliaan dan sumber segala kebaikan serta sumber
segala ketenangan.

Sabar adalah sebuah sifat yang apabila berpegang padanya,


maka akan mendapat cinta Allah dan Allah juga akan menaruh
cinta kepada setiap hati bagi orang yang sabar.

12
Rassulullah ketika berkata kepada Asyaji’Abdil Qais,
“Sesunggguhnya pada diri kamu terdapat dua hal yang sangat
dicintai Allah dan Rasul-Nya, yaitu sifat sabar dan bersikap
tidak terges-gesa.”

Sabar dan Tak Lekas Marah Bila seorang perawat sedang kesal,
waspadalah, karena kemarahan dan kekesalan yang tidak
terkendali biasanya menghasilkan kata dan prilaku yang keji,
yang akan melukai orang lain. Hal itu bisa membuat pasien
merasa takut dan disa berakibat patal bagi penya kitnya. Kita
harus senantiasa bersabar dan menyayangi pasien seperti
keluarga sendiri. Penyabar dan pemaaf adalah salah satu dari
budi pekerti yang luhur, yang sangat penting dipelihara.

QS.Asy-Syura, : 43

ُ َ ِ‫صبَ َر َو َغفَ َر إِ َّن ٰ َذل‬


ِ ‫ك لَ ِم ْن ع َْز ِم اأْل ُم‬
‫ور‬ َ ‫َولَ َم ْن‬

Yang artinya : “Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan,


sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal
yang diutamakan.”

Walaupun semua pasien membutuhkan pertolongan dan kasih


sayang, tetapi tidak semua pasien menunjukan perasaan kasih
sayang, bahkan tidak kurang adanya pasien yang justru yang
menjengkelkan dan tidak menunjukan simpati sama sekali.
Akan tetapi melayaninya dengan sabar adalah perbuatan yang
terpuji disisi Allah . HR.Tirmidzi dari Abu Huraira

Al-Baqarah :153)

َ‫صاَل ِة ۚ إِ َّن هَّللا َ َم َع الصَّابِ ِرين‬ َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ا ْستَ ِعينُوا بِال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬

13
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu sesungguhnya Allah besrta orang-
orang yang sabar”.

f. Ikhlas

Ikhlas disini dalam artian sikap yang murni, semata-mata


demi memperoleh ridhla dan perkenan Allah dalam proses
keperawatannya. Bekerja harus ikhlas, jangan terpaksa, Al
‘amalu bin niyah ( Setiap pekerjaan dinilai sesuai niatnya).
Bekerja dengan niat ikhlas akan mendapatkkan pahala dan bila
tidak ikhlas tidak berpahala. Allah menerangkan dalam QS Al
Bayyinah :5

ۚ َ‫الص>اَل ةَ َوي ُْؤتُ>>وا ال َّز َك>>اة‬ ِ ِ‫َو َما أُ ِمرُوا إِاَّل لِيَ ْعبُدُوا هَّللا َ ُم ْخل‬
َّ ‫صينَ لَهُ ال ِّدينَ ُحنَفَ>>ا َء َويُقِي ُم>>وا‬
َ ِ‫َو ٰ َذل‬
‫ك ِدينُ ْالقَيِّ َم ِة‬

Artinya : “ Dan tidaklah mereka disuruh, kecuali supaya


menyembah Allah dengan mengiklhaskan ketaatan kepadaNya
dalam menjalankan Agama dengan lurus

Benar-benar dengan niat yang ikhlas untuk beramal Tidak


mengharapkan balasan atau pujian. Karena amal yang diterima
Allah hanyalah amal yang didasarkan pada keikhlasan. HR.
Abu Dawud & Nasa’idari abi umamah. Ikhlas disini dapat
dilakukan dengan cara : Selalu Menolong Dengan Segala Cara
Bersegeralah menolong seseorang dengan segenap
kemampuan, baik berupa harta, tenaga, waktu atau setidak-
tidaknya perhatian yang tulus hanya untuk mendengarkan
keluh kesahnya. Setiap kali kita menolong seseorang dengan
ikhlas, berarti kita telah menabung untuk mendapat pertolongan
Allah. Karena sesungguhnya kesempatan menolong orang lain
hanya ada jika Allah yang maha agung memberi kesempatan

14
kepada kita. Andaikata kemampuan menolong secara fisik
sangat terbatas, tolonglah dengan taburan do’a. Percayalah,
tidak ada kebaikan sekecil apapun kecuali diperhatikan dan
dibalas dengan sempurna oleh Allah SWT.

Sumbangkan Ilmu Pengetahuan. Sedikitpun jangan pernah


sungkan untuk mengajarkan ilmu dan pengalaman yang kita
miliki agar orang lain bertambah ilmunya, wawasannya,
pengalamannya dan kemampuannya. Kita harus amanah
dengan ilmu dan pengalaman kita dengan cara menyalurkannya
untuk membantu orang lain.

Hindari Penghinaan Terhadap Pasien Segala sesuatu yang


bersifat merendahkan, mengejek, menghina dalam bentuk
apapun terhadap seseorang, baik tentang postur tubuhnya,
keadaan penyakitnya, kepribadiannya, keadaan sosial dan
sebagainya. Sedikitpun jangan pernah kita lakukan kalau kita
sebagai seorang perawat. Akibat perbuatan itu akan muncul
perasaan sakit hati atau sampai bisa mendendam. Tolonglah
pasien dengan ikhlas karena diahadapan Allah manusia adalah
sama.

C. Peran Dan Fungsi Keperawatan Islami


a) Peran Pelaksana
Peran ini dikenal dengan istilah care giver. Peran perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung
kepada klien sebagai individu keluarga dan masyarakat. Dalam
melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai comforter, protector,
dan advokat, communicator, serta rehabilitator.
a. Sebagai comforter, perawat berusaha memberi kenyamanan dan
rasa aman pada klien. Islam mengajarkan bagaimana umat manusia
dapat menolong terhadap sesamanya, pertolongan itu diberikan

15
secara tulus ikhlas dan holistic, sehingga kita dapat merasakan apa
yang klien kita rasakan. Ibarat orang mukmin saling mencintai
kasih mengasihi dan saling menyayangi adalah lukisan satu tubuh
jika salah satu angggota tubuhnya sakit maka selruh tubuh akan
merasa sakit.( HR.Muttafaq Alaih).

b. Peran sebagai protector, lebih berfokus pada kemampuan perawat


melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana
dengan seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
Misalnya, kewajiban perawat memenuhi hak klien untuk menerima
informasi dan penjelasan tentang tujuan dan manfaat serta efek
samping suatu terapi pengobatan atau tindakan keperawatan.
Dalam islam kita tidak boleh membuka aib sausara kita sendiri
karena jika kita membukanya sama saja kita memakan bangkai
saudara kita yang mati sebagaimana dalam surah Al- Hujurat ayat
12 yang artinya:

‫ْض الظَّنِّ إِ ْث ٌم ۖ َواَل تَ َج َّسسُوا‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َكثِيرًا ِمنَ الظَّنِّ إِ َّن بَع‬
ۚ ُ‫ض ُك ْم بَ ْعضًا ۚ أَيُ ِحبُّ أَ َح ُد ُك ْم أَ ْن يَأْ ُك َل لَحْ َم أَ ِخي > ِه َم ْيتً>>ا فَ َك ِر ْهتُ ُم>>وه‬
ُ ‫َواَل يَ ْغتَبْ بَ ْع‬
‫َواتَّقُوا هَّللا َ ۚ ِإ َّن هَّللا َ تَوَّابٌ َر ِحي ٌم‬

”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan


dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu
adalah dosa dan janganlah mencari-cari kesalah orang
lain dan jangan lah sebahagian kamu menggunjing
sebagian yang lain. Sukakah salah seseorang diantara
kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima lagi Maha Penyayang.”

16
c. Peran sebagai communicator, akan nampak bila perawat bertindak
sebagai mediator antara klien dengan anggota tim kesehatan
lainnya. Peran ini berkaitan erat dengan keberadaan perawat
mendampingi klien sebagai pemberi asuhan keperawatan selama
24 jam. Perawat dalam islam harus memberikan dukungan.

d. Rehabilitator berhubungan erat dengan tujuan pemberian askep


yakni mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh
dan dapat berfungsi normal.

a) Peran Sebagai Pendidik (Health Educator)

Sebagai pendidik, perawat berperan mendidik individu,


keluarga, kelompok, dan masyarakat serta tenaga
keperawatan atau tenaga kesehatan yang berada dibawah
tanggung jawabnya. Peran ini dapat berupa penyuluhan
kesehatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat). Sebagaimana dalam Q.S Ali-Imran ayat 148

َ‫ب اآْل ِخ َر ِة ۗ َوهَّللا ُ يُ ِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِين‬ َ ‫فَآتَاهُ ُم هَّللا ُ ثَ َو‬
ِ ‫اب ال ُّد ْنيَا َو ُح ْسنَ ثَ َوا‬

yang artinya:

“ Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di


dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai
orang-orang yang yang berbuat kebaikan.
Dan Q.S Al-Mujadilah ayat 11

‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا‬ ِ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َج> ال‬
ِ >‫س فَا ْف َس>حُوا يَ ْف َس‬
ٍ ‫قِي َل ا ْن ُش ُزوا فَا ْن ُش ُزوا يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُ>>وا ْال ِع ْل َم َد َر َج> ا‬
ُ ‫ت ۚ َوهَّللا‬
‫بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ٌر‬

17
yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila
dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”,
maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah
kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

b) Peran Sebagai Pengelola

Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung


jawab dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan
keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya
sesuai dengan konsep manajemen keperawatan dalam
kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola
perawat berperan dalam memantau dan menjamin kualitas
asuhan/pelayanan keperawatan serta mengorganisasi dan
mengendalikan sistem pelayanan keperawatan. sesuai yang
termaktub dalam Q.S Al- Baqarah ayat 11 yang artinya:

ِ ْ‫َوإِ َذا قِي َل لَهُ ْم اَل تُ ْف ِسدُوا فِي اأْل َر‬


َ‫ض قَالُوا إِنَّ َما نَحْ نُ ُمصْ لِحُون‬

Artinya : “Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah


kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka
menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang
mengadakan perbaikan”.

c) Peran Sebagai Peneliti

Sebagai peneliti dibidang keperawatan, perawat diharapkan


mampu mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan
prinsip dan metode penelitian serta memanfaatkan hasil

18
penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan
dan pendidikan keperawatan. Penelitian bertujuan untuk
menghasilkan :

1. Jawaban terhadap pertanyaan.


2. Solusi penyelesaian masalah baik melalui produk
teknologi atau metode baru maupun berupa produk jasa.
3. Penemuan dan penafsiran fakta baru.
4. Pengujian teori berdasarkan kondisi atau fakta baru.
5. Perumusan teori baru.

Quran Surah Al-Qashash ayat 77, yang berbunyi:

‫ك ِمنَ ال> ُّد ْنيَا ۖ َوأَحْ ِس> ْن َك َم>>ا‬ َ َ‫َص>يب‬


ِ ‫سن‬ َ ‫َوا ْبت َِغ فِي َم>>ا آتَ>>اكَ هَّللا ُ ال> َّد‬
َ ‫ار اآْل ِخ> َرةَ ۖ َواَل تَ ْن‬
َ‫ض ۖ ِإ َّن هَّللا َ اَل يُ ِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِدين‬ِ ْ‫ك ۖ َواَل تَب ِْغ ْالفَ َسا َد فِي اأْل َر‬
َ ‫أَحْ َسنَ هَّللا ُ ِإلَ ْي‬

Artinya:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagiamu dari duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat
kerusakan dibumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.”

b) Fungsi Perawat Profesional


a. Fungsi Dependen
Perawat yang memerlukan kolaborasi dengan tim / anggota
kesehatan lainnya yang ada di Rumah Sakit atau Institusi seperti
dokter, apoteker dan tim kesehatan lainnya. Dalam pandangan
islam kita diajarkan untuk bersilaturahim antar sesama manusia
dalam hal ini hablumminannas atau hubungan manusia dengan
manusia seperti termaktub dalam al-qur’an surah Al-Hujurat ayat
13 :

19
‫يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَ لَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوأُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَ>>ا ُك ْم ُش>عُوبًا َوقَبَائِ> َل لِتَ َع>>ا َرفُوا ۚ إِ َّن‬
‫أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ أَ ْتقَا ُك ْم ۚ إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر‬

Artinya:

” Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling
kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.

b. Fungsi Independen
Perawat yang mandiri. Dalam hal ini seorang perawat
bertanggung jawab penuh atas kenyamanan, kesehatan dan
keselamatan pasien. Seorang perawat melakukan tindakan
keperawatan secara mandiri pada pasien. Islam sangat menjunjung
tinggi sebuah tanggung jawab dan tanggung jawab ini adalah
sebuah amanah yang harus dipertanggung jawabkan baik dunia
maupun akhirat.
Sebagaimana dalam hadist yang berbunyi: “setiap kalian itu
adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap apa yang Ia
pimpin”. (HR. Muttafaq Alaih).

c. Fungsi Interdependen
Hubungan perawat dengan perawat lainnya, misalnya
perawat primer dan perawat sekunder dan ketua tim yang
menginstruksikan kepada anggota tim lainnya. Dalam islam kita
diajarkan untuk saling menghormati, menghargai satu sama lain,
serta bekerjasama dan menjunjung tinggi profesionalisme sesuai
hadits dimana Rasulullah bersabda “Serahkan sesuatu pada

20
ahlinya, karena apabila sesuatu itu diurus oleh bukan ahlinya maka
tunggulah kehancurannya’, artinya yang dituntut adalah
profesionalisme.

D. Ciri Khas Perawat Islami yang Profesional

Perawat sebagai profesional yang Islami direfleksikan melalui :


penampilan fisik, sikap yang agamis, psikomotor, pengetahuan,
kemampuan berkomunikasi, pengambilan keputusan, kesejawatan yang
dapat bekerja sama dengan harmonis.

Prinsip keperawatan dalam Islam : Melayanu itu ibadah, memberi


dahulu dan kita akan menerima, mengerti orang lain lebih dulu,
membahagiakan orang lain dahulu, melakukan sikap empati dan
menumbuhkan sinergi, membiasakan dengan ucapan: salam, basmalah,
hamdalah dan berdo’a (Widarti, 2010).

Berikut adalah ciri khas dari seorang perawat, yaitu :

1. Berpakaian bagi wanita

a) Seragam menutupi seluruh badan selain wajah dan kedua


telapak tangan
b) Tidak ketat sehingga masih menampakan bentuk tubuh yang
ditutupinya
c) Tidak tipis temaram sehingga warna kulit masih bisa dilihat
d) Tidak menyerupai laki-laki
e) Tidak berwarna mencolok sehingga menarik perhatian orang
f) Dipakai bukan dengan maksud memamerkannya

2. Berinteraksi dengan sesama muslim

a) Memberi bantuan memenuhi kebutuhan dasarnya

21
b) Menyebarkan salam
c) Menjenguknya jika ia sakit
d) Menjawabnya jika ia bersin
e) Mengunjunginya karena Allah
f) Memenuhi undangannya
g) Tidak menyebut aib dan mengunjingnya, secara terang atau
sembunyi
h) Berbaik sangka kepadanya
i) Tidak boleh memata-matai dan mengawasnya, baik dengan
mata maupun telinga
j) Tidak membocorkan rahasianya
k) Menampakan perhatian dan kasih sayang kepadanya
l) Tidak menghibahnya dan membelanya jika ada seseorang
yang menghibahnya
m) Memaafkan kesalahannya
n) Mendo’akannya dari tempat yang jauh

3. Berinteraksi dengan non muslim

a) Berbuat adil dan baik pada orang non muslim


b) Boleh membantu orang non muslim yang menderita
c) Jangan menghina orang non muslim
d) Wanita Islam dilarang menikah dengan laki-laki non muslim
e) Tidak boleh memberi salam kepada orang non muslim
f) Apabila orang non muslim itu memberi salam maka
jawablah hanya dengan ucapan Wa’alaikum

4. Hijab

a) Perawat wanita memberikan asuhan keperawatan secara


langsung pada pasien wanita

22
b) Perawat wanita boleh memberikan asuhan keparawatan secara
langsung pada pasien laki-laki dalam konsisi khusus atau
kegawatdaruratan ketika tidak ada lagi perawta laki-laki yang
memungkinkan untuk memberikan bantuan
c) Perawat laki-laki memberikan asuhan keparawatan secara
lagsung kepada pasien laki-laki
d) Perawat laki-laki memberikan asuhan keperawatan secara
langsung pada pasien wanita dalam kondisi khusus atau
kegawatdaruratan ketika tidak ada lagi perawat wanita yang
memungkinkan untuk memberikan bantuan
e) Perawat memisahkan penempatan ruang perawatan antara
pasien wanita dengan pasien laki-laki dewasa, kecuali pasien
anak-anak usia 0-7 tahun

E. Landasan Kerja dan Perilaku Perawat

1. Iman-Islam-Ihsan

a) Percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,


para rasul-Nya, hari kebangkitan dan qadha (peraturan) dan qadar
atau kuasa-Nya.
b) Mempresentasikan keimanan dengan amal shaleh sesuai dengan
syariat Islam
c) Bekerja dengan konsep iman dan menggunakan prinsip ihsan
sebagai fungsi control mandiri atas prestasi kinerja yang
dipercayainya sebagai representasi dari iman
d) Mendirikan dan menjaga shalatnya dan shalat kliennya dalam
kondisi apapun sesuai syariah

2. Taqwa

23
a) Bekerja dengan profesional melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya
b) Bekerja dengan senantiasa mengendalikan dorongan emosi dan
penguasaan kecenderungan hawa nafsunya dengan memenuhi
dorongan itu dalam batas yang diperkenankan oleh ajaran agama
c) Berkerja dengan melakukan tidakan yang baik, misalnya berlaku
benar, memegang amanah, adil, dapat dipercaya, dapat
menyesuaikan diri dan bergaul dengan orang lain, serta
menghindari permusuhan dan kezaliman.

3. Ilmu (Profesionalisme)

a) Berupaya menerapkan konsep, teori dan prinsip dalam keilmuan


yang terkait dalam asuhan keperawatan dnegan mengutamakan
pedoman pada Al- Qur’an dan Hadits.
b) Melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan
pendekatan Islami melalui kegiatan-kegiatan pengkajian yang
berdasarkan bukti (evidence-based Healthcare).
c) Mempertanggungjawabkan atas segala tindakan dan perbuatan
berdasarkan bukti (evidence-based Healthcare).
d) Berlaku jujur, Ikhlas dalam memberikan pertolongan kepada
pasien baik secara individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat dan semata-mata mengharapkan ridho Allah.
e) Bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan dan menyelesaikan masalah pelayanan
kesehatan yang berorientasi pada asuhan keperawatan yang
berdasarkan bukti(evidence-based Healthcare).

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan Islami adalah: pelayanan keperawatan sebagai bentuk


ibadah berdasar Al-Quran dan Hadis untuk mencari Ridho Allah SWT,
dengan karakteristik dan akhlak seorang perawat menurut agama Islam itu
harus : Profesional, ramah, amanah, istiqomah, sabar, ikhlas dan
penampilan yang menyenangkan dan menutupi aurat.

Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu


pengetahuan, keterampilan keperawatan professional serta memiliki sikap
profesional sesuai kode etik profesi dan sesuai dengan ajaran agama Islam.
Peran perawat itu sangat penting dalam keadaan apapun juga kita sebagai
seorang perawat harus siap menolong dengan ikhlas walaupun dalam
keadaan sakaratul maut sekalipun dan janganlah kita takut. Sebagai
seorang perawat yang profeional kita harus mengikuti delapan etos kerja

B. Saran

Demikianlah penulisan makalah ini semoga ini bermanfaat bagi


para pembaca maupun penulis. Besar harapan semoga didalam
makalah dengan materi kerakteristi keperawatan Islami ini dapat
menjadi refrensi bagi pembaca atau mahasiswa sebgai calon perawat
kedepannya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. 2005. AL-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung:


PT Syamil Media Cipta

Shihab, M. Quraish. 1998. Wawasan Al-Quran – Tafsir Maudhu’I atas


Barbagai Persoalan Umat, Bandung: Penerbit Mizan

Sudjana Nana, Tuntunan Penyusuna Karya Ilmiah, Bandung : Sinar Baru


Algensindo, 1986

Sudalhar. Keperawatan Islami, Tuban : CV Duta Ilmu Indonesia

26

Anda mungkin juga menyukai