Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO BUNUH DIRI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah


Keperawatan Jiwa
Yang dibina oleh Ibu Dr. Farida Halis, SKp, MPd

Disusun Oleh:
Kelas IIB/ Kelompok 6
Fidya Nur Laily (P17210173048)
Putri Ayu Hanny Setiawati (P17210173050)
Amalia Cahya Qhakiki (P17210174060)
Saudatul Karimah (P17210174066)
Dewi Chandra (P17210174071)
Siti Yusrifal Anggriyani (P17210174072)
Cahya Ilmiah (P17210174075)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN MALANG
APRIL 2019
STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO BUNUH DIRI

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Nn. G berusia 19 tahun. Ia selalu tampak murung dan sedih. Setiap ada
orang yang ingin mendekatinya akan selalu dijauhi. Ghea sering sekali
mengatakan, “ lebih baik saya mati daripada harus menahan rasa sakit. Semua
yang saya lakukan terasa sia-sia, tidak berarti untuk orang lain. Percuma saya
hidup”. Kondisi ini terjadi sejak seminggu yang lalu, dimana kekasih dari
klien baru saja memutuskannya. Orang tuanya sangat mengkhawatirkannya.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat meningkatkan harga diri
b. Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari
c. Klien mendapatkan perlindungan dari lingkungannya
3. Tindakan keperawatan
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan dari pertemuan
e. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
f. Perawat menjauhkan semua benda berbahaya
g. Perawat menjelaskan pada pasien bahwa dirinya akan melindungi si
pasien sampai tidak ada keinginan untuk bunuh diri

SP 1 Percakapan untuk Melindungi Pasien dari Isyarat Bunuh Diri

1. Orientasi
a. Salam terapuetik
Selamat pagi ? Perkenalkan nama saya Perawat Amalia/ Putri. Saya adalah
Mahasiswa keperawatan Poltekkes malang yang sedang praktek disini. Saya
praktek disini selama tujuh hari. Kalau boleh tau nama mbak siapa ya? Senangnya
dipanggil apa. Oh, jadi mbak senangnya dipanggil G saja ya.
b. Evaluasi / Validasi
Topik : Bagimana perasaan mbak G hari ini?Oh begitu, bagaimana kalau kita
berbincang tentang apa yang mbak rasakan saat ini, saya siap
mendengarkan sesuatu yang ingin mbak sampaikan.
Waktu : Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi mbak G maunya
kita ngobrol-ngobrolnya 20 menit ya
Tempat : Baiklah mau dimana kita ngobrolnya mbak? Oh, jadi kita ngobrolnya
diruang ini saja.

2. Kerja (Langkah-Langkah Tindakan Keperawatan)


Setelah kejadian itu, bagaimana perasaan mbak G? Apa mbak G merasa sepi dan
sendiri? Dengan begitu mbak G merasa menderita? Apakah mbak G kehilangan
kepercayaan diri? Apakah mbak G merasa sangat tidak berharga dan lebih rendah dari
semua orang? Apakah mbak G merasa putus asa dan ingin menyakiti diri sendiri?
Kenapa mbak G ingin menyakiti diri-sendiri? Mbak G bisa bercerita kepada saya.
Apakah mbak G tau kalau menyakiti diri-sendiri itu tidak boleh? Mbak G tau tidak
nanti yang rugi siapa? Nah kalau misal mbak G merasa ingin melakukan hal-hal yang
berbahaya coba mbak G tarik nafas yang panjang dari hidung lalu di keluarin dari
mulut. Seperti ini mbak G. Bisa mbak G mempraktekkan? Ya tepat sakali mbak G.
Mbak G juga harus selalu berfikir yang positif.

3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
i. Evaluasi klien/Subjektif
“Nah sekarang bagaimana perasaan mbak G setelah bercerita tentang
keadaan mbak saat ini?coba mbak G lakukan tarik nafas panjang seperti yang
mbak G lakukan tadi”
ii. Evaluasi Perawat/objektif
Klien mampu bercerita tanpa berrbicara ingin melakukan bunuh diri, klien
juga mampu melakukan teknik relaksasi napas dalam
b. Tindak Lanjut Pasien
“Mbak G harus bisa berfikir positif ya mbak, mbak G tidak boleh melakukan hal-
hal yang dapat membahayakan diri mbak sendiri. Setiap mbak G mengingat hal-
hal yang mebuat mbak G sedih, mbak G lakukan nafas dalam sebanyak mungkin.
Bagaimana mbak G, bisa kan melakukannya?”
c. Kontrak yang akan datang
Topik : “Baik Mbak G sesuai dengan janji yang sudah kita sepakati, kita hanya
berbincang-bincang selama 20 menit. Besok kita akan bertemu lagi
untuk membahas tentang masalah mbak G kembali. Bagaimana mbak
G?”
Waktu : “ baik besok mbak G inginnya jam berapa? Jam 10 ya mbak G? Berapa
menit mbak G inginnya? Baiklah kalau begitu”
Tempat : “ tempatnya dimana mbak G? Di taman? Baiklah kalau begitu.
Terimakasih mbak G untuk hari ini”

Anda mungkin juga menyukai