PENDAHULUAN
1
masyarakat akan pentingnya memeriksakan diri lebih dini terhadap
kanker serviks. Usaha ini dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan
kesehatan dalam suatu komunitas atau pada sebuah organisasi guna
mempertimbangkan cakupan dan efektifitasnya.
Atas dasar uraian diatas akhirnya penulis tertarik untuk membahas kanker
serviks secara mendalam. Pada makalah ini, penulis juga membahas bagaimana
pencegahan dan penanganan kanker serviks sehingga diharapkan pembaca dapat
mencegah kanker serviks secara dini.
1.2 Rumusan Masalah
Berikut rumusan masalah pada makalah ini:
1. Apakah pengertian kanker serviks ?
2. Apakah penyebab terjadinya kanker serviks ?
3. Bagaimana tanda dan gejala kanker serviks ?
4. Bagaimana pencegahan kanker serviks ?
5. Bagaimana skrining/deteksi dini kanker serviks ?
6. Bagimana penatalaksanaan kanker serviks ?
7. Bagaimana Satuan Acara Penyuluhan (SAP) kanker serviks?
8. Bagaimana diskripsi media pendidikan kanker serviks?
1.3 Tujuan Penulisan
Berikut ini tujuan penulisan makalah:
1. Untuk mengetahui pengertian kanker serviks.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kanker serviks.
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala kanker serviks.
4. Untuk mengetahui pencegahan kanker serviks.
5. Untuk mengetahui skrining/deteksi dini kanker serviks.
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan kanker serviks.
7. Untuk mengetahui Satuan Acara Penyuluhan (SAP) kanker serviks.
8. Untuk mengetahui diskripsi media pendidikan kesehatan kanker serviks.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Faktor ini sangat memegang peranan seorang bisa mengalami kanker jenis ini
atau tidak. Jika ibu Anda atau saudara perempuan dari pihak ibu atau ayah
menderita kanker leher rahim, maka Anda mempunyai resiko 2x lebih banyak
menderita penyakit yang sama.
5. Sistem imun yang menurun juga dapat meningkatkan terjadinya kanker
karenakebanyakan wanita yang terinfeksi HPV tidak terkena kanker serviks.
Namun, jika seseorang tekena infeksi HPV dan sistem imunnya menurun
akibat keadaan medis lainnya, maka kecenderungan untuk berkembangnya
kanker serviks semakin besar.
6. Personal hygine yang kurang.
7. Hamil lebih dari tiga kali
Wanita yang menjalani tiga kali atau lebih proses kehamilan memeiliki resiko
terjadinya kanker serviks lebih tinggi.
4
g. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus karena kurang gizi, edema kaki,
timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah (rectum).
Suatu vaksin baru disebut Gardasil memberikan perlindungan dari tipe HPV
yang paling berbahaya. The national Advisory Committee on Immunization
Practices merekomendasikan vaksinasi pada wanita umur 11 dan 12 tahun,
sebagaimanapula pada wanita umur 13 hingga 26 tahun jika mereka belum
menerima vaksin. Vaksin ini paling efektif diberikan sebelum wanita aktif secara
seksual. Vaksin ini diberikan selama tiga kali.
Penyuntikan kedua berselang dua bulan sejak vaksin pertama diberikan dan
vaksin ketiga disuntikkan pada bulan keenam. Dosis vaksin 0,5 cc disuntikkan intra
muscular pada lengan atas. Walaupun vaksin dapat mencegah hingga 70 % kasus
kanker serviks, vaksin ini tidak dapat mencegah infeksi dari virus lain yang dapat
juga menyebabkan kanker serviks selain itu membutuhkan biaya yang mahal Rp 4
5
juta untuk tiga dosis tersebut. Pap Smear secara rutin untuk skrining kanker serviks
lah yang paling penting.
1. Pemeriksaan Pap Smear secara rutin adalah cara paling efektif untuk
mendeteksi kanker serviks pada stadium yang lebih dini. Panduan jadwal Pap
rutin adalah sebagai berikut :
2. Pap Smear pertama dilakukan pada 3 tahun pertama setelah hubungan sex
pertama atau pada umur 21 tahun (lakukan yang mana terjadi duluan)
3. Dari umur 21 hingga 29 tahun, lakukan pemeriksaan Pap rutin setiap satu atau
2 tahun sekali.
4. Dari umur 30 hingga 69 tahun, Pemeriksaan Pap setiap 2 atau 3 tahun jika
pasien memiliki 3 kali berurutan pemeriksaan Pap yang normal.
5. Umur 70 keatas, jika 3 pemeriksaan Pap Smear negative maka Pap smear
sudah dapat dihentikan.
6. Test IVA dapat dilakukan oleh bidan terlatih. Pemeriksaan dilakukan dengan
memoles mulut rahum menggunakan asam cuka, kemudian dilihat apakah ada
kelainan seperti perubahan warna yang berwarna pink berunah menjadi putih.
Perubahan warna seperti ini bisa dilihat dengan kasat mata (Kemenkes, 2015).
Pap smear adalah pemeriksaan sel – sel pada servik uteri untuk mengetahui
apakah ada perubahan abnormal yang bersifat prakanker. Umur penderita kanker
6
leher rahim antara 30 – 60 tahun, terbanyak antara 45 – 50 tahun. Periode laten dari
fase prainvasif untuk menjadi invasif memakan waktu sekitar 10 tahun. Dalam
kurun waktu yang selama itu, mungkin saja seorang penderita tidak akan
merasakan nyeri pada alat genitalnya, karena memang sel – sel pada leher rahim
tidak terdapat sensor nyeri (Kepmenkes, 2015).
2. IVA
7
2.6 Penatalaksanaan Kanker Serviks
1. Kanker non invasive
Penatalaksanaan kanker serviks yang terbatas hanya pada lapisan luar dari
serviks memerlukan penangan untuk membuang area abnormal. Pada kebanyakan
wanita pada situasi ini, tidak diperlukan penanganan tambahan. Prosedur untuk
membuang kanker noninvasif termasuk :
a. Biopsi Cone.
Selama operasi ini, dokter menggunakan scalpel untuk mengambil selembar
jaringan serviks berbentuk cone dimana abnormalitas ditemukan.
b. Operasi Laser. Operasi ini menggunakan gelombang sempit pada cahaya laser
untuk membunuh sel kanker dan sel pre-kanker.
c. Loop electrosurgical excision procedure (LEEP). Teknik ini menggunakan
lintasan kabel untuk memberikan arus listrik, yang memotong seperti pisau
bedah , dan mengambil sel dari mulut serviks.
d. Cryosurgery. Teknik yaitu dengan membekukan dan membunuh sel kanker
dan prekanker..
e. Hysterectomy. Operasi besar ini termasuk membuang jaringan dari area
kanker dan prekanker, serviks, dan uterus. Hysterectomy biasanya dilakukan
pada kasus yang dipilih dari kasus kanker servikal noninvasif (Rasjidi, 2007).
2. Kanker invasif
Kanker servikal yang menginvasi lebih dalam dari lapisan luar sel pada
serviks disebut sebagai kanker invasive dan membutuhkan lebih banyk
penanganan. Penanganan untuk kanker serviks bergantung pada beberapa faktor,
termasuk stadium kanker, permasalahan medis lain yang mungkin dimiliki, dan
pilihan pasien sendiri. Opsi penatalakasanaan terdiri dari
a. Operasi.
8
Operasi untuk mengambil uterus biasanya dilakukan untuk mengatasi
stadium dini dari kanker serviks. Hysterectomy sederhana yaitu dengan membuang
jaringan kanker, serviks, dan uterus. Hysterectomy biasanya pilihan hanya jika
kanker dalam stadium yang dini – Invasi kurang dari 3 milimeter (mm) ke dalam
serviks. Hysterectomy radikal – Membuang serviks, uterus, bagian vagina, dan
nodus limfe pada area tersebut – merupakan operasi standar dimana terdapat invasi
lebih besar dari 3 mm kedalam serviks dan tidak ada bukti adanya tumor pada
dinding pelvis.Hysterectoy dapat mengobati kanker serviks stadium dini dan
mencegah kanker kembali lagi, namun membuang uterus membuat pasien tidak
mungkin hamil lagi. Efek samping sementara dari hysterectomy termasuk nyeri
pelvis, dan kesulitan dalam pencernaan, dan urinasi (Rasjidi, 2007).
b. Radiasi.
9
yang sebelum telah ditangani dengan operasi atau radiasi dan bukan merupakan
calon exenterasi. Cisplatin telah menjadi agen yang paling banyak diteliti dan telah
memperlihatkan respon klinis yang paling konsisten.
Walaupun ada beberapa penilitan yang bervariasi, terapi cisplatin agen
tunggal memberikan hasil dengan respon sempurna pada 24% kasus, dengan
tambahan 16% dari terapi ini memperlihatkan respon parsial. Ifosfamide, agen
alkylating yang mirip dengan cyclophosphamide, telah memberikan respon total
hingga 29% pada pasien kanker serviks; namun, efektivitas belum dapat
dikonfirmasi oleh semua peneliti. Agen lainnya yang memberikan paling tidak
aktivitas parsial terjadap kanker serviks termasuk carboplatin, doxorubicin
hydrochloride, vinblastine sulfate, vincristine sulfate, 5-fluorouracil, methotrexate
sodium, dan hexamethyl melamine.
Kombinasi paling aktif yang digunakan untuk mengatasi kanker serviks
semuanya mengandung cisplatin. Agen tersebut paling sering digunakan bersama
bleomycin, 5-fluorouracil, mitomycin C, methotrexate, cyclophosphamide, dan
doxorubicin. Penelitian National Cancer Institute Gynecologic Oncology Group
sedang dikerjakan untuk membandingkan kemampuan dari berbagai kombinasi
kemoterapi.
Efek samping kemoterapi tergantung dari obat yang diberikan namun secara
umum dapat menyebabkan diare, lelah, mual, dan rambut rontok. Beberapa obat
kemoterapi dapat mengakibatkan infertilitas dan menopause dini pada wanita
premenopause(Rasjidi, 2007).
d. Kemoradiasi.
10
bersamaan. Bila dikombinasikan dengan radiasi, penggunaan mingguan cisplatin
mengurangi resiko progresi selama 2 tahun sebesar 43% ( harapan hidup 2 tahun
= 70%) untuk stadium II B sampai stadium IV A. Pada keadaan ini, cisplatin
sepertinya bekerja sebagai radiosensitizer, dapat menurunkan kemungkinan dari
rekurensi lokal dan lebih mengurangi jumlah kejadian metastasis jauh (Rasjidi,
2007).
11
III.Materi
1. Pengertian kanker serviks
2. Penyebab kanker serviks
3. Tanda dan gejala kanker serviks
4 Pencegahan kanker serviks
5. Cara deteksi dini (skrining) kanker serviks
6. Penatalaksanaan kanker serviks.
IV.Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
1. LCD
2. Proyektor
3. Leaflet
4. PPT
5. Video
6. Poster
12
VI. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
1. Pembukaan
Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
Mendengarkan
Memperkenalkan diri pembukaan yang
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan disampaikan oleh
Menyebutkan materi yang akan moderator.
diberikan
Menyampaikan kontrak waktu
2. Pelaksanaan
Penyampaian materi oleh pemateri:
Menggali
pengetahuan peserta tentang kanker
serviks
Menjelaskan tentang pengertian kanker
serviks
Menyebutkan dan menjelaskan Mendengarkan dan
penyebab kanker serviks memberikan umpan
2 15 menit
Menyebutkan dan menjelaskan tanda balik tehadap materi
dan gejala kanker serviks yang disampaikan.
Mengajukan
3 5 menit 3. Tanya jawab
Pertanyaan
13
Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya tentang materi yang
kurangdipahami
1. Evaluasi
Menanyakan kembali kepada peserta
5. Penutup
Mempersilahkan fasilitator dari
pembimbing klinik dan pembimbing
akademik untuk menambahkan ataupun
menjelaskan kembali jawaban Mendengarkandengan
pertanyaan peserta yang belum terjawab. seksama dan
Menjelaskan kesimpulan dari materi menjawab salam
penyuluhan
Ucapan terima kasih
Salam penutup
14
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti
dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus
A. Tema pesan:
15
penduduk hingga Desember 2015 adalah 786003 orang (396400 orang
laki-laki dan 399603 perempuan).
b. Rata-rata jumlah anggota keluarga setiap KK antara 5-6 orang.
c. Sebagian besar masyarakat adalah pegawai dan sebagian kecil pedagang.
d. Usia penduduk sebagian besar dewasa muda (usia produktif).
e. Agama yang dianut/diyakini masyarakat terbanyak adalah Islam,
sebagian Kristen/Katolik dan sebagian lagi Hindu-Budha.
3. Aspek Psikologis
a. Masyarakat/khalayak sasaran adalah daerah perkotaan dengan
kecenderungan memiliki gaya hidup terlalu bebas.
b. Kepribadian masyarakat sebagian besar terbuka dengan hidup secara
gotong royong.
c. Gaya hidup khalayak sasaran sebagian besar wanita usia produktif
dengan kurangnya pengetahuan akan kanker serviks atau memiliki gaya
hidup yang kurang sehat.
D. Anatomi pesan
1. Inti Produk
a. Leaflet yang menjelaskan mulai dari definisi hingga pokok bahasan
utama yaitu pencegahan, deteksi dini, dan penanganan kanker serviks
dengan penerapan gaya hidup sehat.
b. Poster bergambar pita hijau putih background warna pink yang
bertuliskan “Lawan Kanker Serviks dengan Deteksi Dini”
c. Video yang menggambarkan seorang siswa dengan usia 17 tahun
bernama Vio yang terlibat dalam pergaulan bebas (merokok, minum
minuman beralkohol, makan makanan cepat saji, dan melakukan
hubungan sexual secara bebas). Ketika dewasa dan menikah, ia sering
merasakan nyeri di pinggang belakang, saat buang air kecil mengalami
16
keputihan dan pendarahan dari vagina yang abnormal, ketika diperiksa
ternyata ia terkena kanker servik. Hal tersebut disebabkan oleh infeksi
menahun virus HPV tipe 16 dan 18. Lalu narator dalam video
menjelaskan tentang gejala dan macam-macam pencegahan kanker
servik.
d. Power point yang berisi pencegahan dan penanganan kanker servik.
2. Wujud Produk
a. Leaflet terdiri dari:
1). Teks yang menjelaskan tentang:
a). Pengertian penyakit Kanker Serviks
b). Penyebab penyakit Kanker Serviks
c). Macam-macam tanda dan gejala Kanker Serviks
d). Cara pencegahan penyakit Kanker Serviks
e). Cara skrining/deteksi dini kanker serviks
f). Cara penatalaksanaan kanker serviks
e).Alasan mengapa orang harus memilih gaya hidup sehat
(menghindari merokok, menghindari sex bebas)
2). Gambar:
1). Orang terkena kanker.
2). Contoh gambaran orang gaya hidup bebas (merokok, sex bebas,
suka minum alkohol).
3). Orang dengan gaya hidup sehat (makan makanan seimbang,
berolahraga).
4). Gambar lambang kanker servik.
17
b. Poster
1). Teks : Lawan Kanker Serviks dengan Deteksi Dini
2). Gambar : Pita hijau dengan background
c. Video
1). Animasi : seorang siswa dengan usia 17 tahun bernama Vio yang
terlibat dalam pergaulan bebas (merokok, minum minuman beralkohol,
makan makanan cepat saji, dan melakukan hubungan sexual secara
bebas). Ketika dewasa dan menikah, ia sering merasakan nyeri di
pinggang belakang, saat buang air kecil, mengalami keputihan dan
pendarahan dari vagina yang abnormal, ketika diperiksa ternyata ia
terkena kanker servik. Hal tersebut disebabkan oleh infeksi menahun
virus HPV tipe 16 dan 18. Lalu narator dalam video menjelaskan tentang
gejala dan macam-macam pencegahan kanker servik.
d. Power Point
Isi power point: - Pengertian kanker servik
- Penyebab terjadinya kanker servik
- Tanda dan gejala kanker servik
- Deteksi dini kanker servik
- Penatalaksanaan kanker servik
- Pencegahan kanker servik
3). Alasan penggunaan anatomi pesan:
1). Pencegahan penyakit kanker serviks dengan memiliki pola hidup
sehat artinya/alasannya sebenarnya tidak berat dan tidak sulit
dilakukan asalkan ada kemauan yang kuat untuk merubah perilaku
sehat dari dalam diri orang tersebut. Maka dari itu di Leaflet
dijelaskan tentang faktor resiko dari kanker servik dan penjelasan
18
tentang pencegahan, deteksi dini, dan penanganan kanker servik
sehingga sasaran dari penyuluhan ini yaitu wanita usia produktif
dapat meningkatkan edukasinya tentang kanker servik .
2). Poster dengan gambar pita warna hijau yang melambangkan dari
kanker serviks yang bertuliskan “Lawan Kanker Serviks dengan
Deteksi Dini” diharapkan dapat meningkatkan motivasi sasaran
penyuluhan agar dapat menurunkan angka kanker servik.
3). Video yang berisikan kasus nyata kehidupan bebas seorang siswa
yang terkena penyakit kanker servik dan menceritakan gejala serta
pencegahan, dengan adanya animasi video diharapkan mudah
diterima oleh sasaran penyuluhan.
4). Dengan power point yang berisikan sub bahasan topik/informasi yang
akan disampaikan kepada orang lain secara detail dan jelas, sehingga
sasaran dapat menerima dengan baik dan tidak salah presepsi.
2. Alasan
a. Penyakit Kanker Serviks merupakan penyakit akibat gaya hidup bebas,
sehingga kuantitas penyebarannya informasi melalui media perlu
ditingkatkan pada waktu hari-hari besar kesehatan dan olahraga dengan
alasan momen ini saat yang tepat untuk meyakinkan dan meningkatkan
pengetahuan kepada masyarakat tentang mulai dari definisi hingga
pencegahan, deteksi dini dan penanganan dari kanker servik sebab disaat
yang demikian banyak slogan yang ditulis di poster dan kegiatan-kegiatan
19
yang memperkuat tentang pengetahuan untuk mencegah penyakit kanker
serviks.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Berhati-hatilah dengan penyakit kanker serviks, lebih baik mencegah dari
pada mengobati.Ternyata tidak mudah menjadi seorang wanita, tapi bukan berarti
sulit untuk menjalaninya. Penyakit bisa kita hindari asal kita selalu berusaha hidup
sehat dan teratur.
21
DAFTAR RUJUKAN
22