PENDAHULUAN
3
tindakan yang didasarkan pada nilai-nilai yang ada pada mereka. Oleh karena itu,
penting sekali mempelajari dan memahami sejak awal mengenai konsep nilai
dalam keperawatan.
1.3 Tujuan
Berikut ini tujuan penulisan makalah.
1. Untuk mengetahui definisi nilai.
2. Untuk mengetahui hakikat dan makna nilai.
3. Untuk mengetahui macam-macam nilai.
4. Untuk mengetahui nilai dalam keperawatan.
5. Untuk mengetahui macam-macam nilai dalam keperawatan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia, yang
meliputi :
a. nilai kebenaran atau kenyataan-kenyataan yang bersumber pada unsur
akal manusia (rasio, budi, cipta)
b. nilai keindahan yang bersumber pada rasa manusia (perasaan, estetis)
c. nilai kebaikan atau moral yang bersumber pada kehendak atau kemauan
manusia (karsa, etis)
d. nilai relegius yang merupakan nilai Ketuhanan, nilai kerohanian yang
tertinggi dan mutlak
3
B. Nilai- nilai yang sangat diperlukan oleh perawat
1. Kejujuran
2. Lemah Lembut
3. Ketepatan setiap tindakan
4. Menghargai orang lain
C. Metode Mempelajari Nilai-Nilai
Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu
nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria sebagai berikut:
1. Menjunjung dan menghargai keyakkina dan rilaku seseorang
2. Menegaskan didepan umum , apabila cocok
3. Memilih dari berbagai alyernatif
4. Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
5. Memilih secara bebas
6. Bertindak
7. Bertindak denngan pola konsisten
D. Keyakinan
Ada beberapa pengertian tentang keyakinan, yaitu sebagi berikut:
1. Keyakinan adalah sesuatu yang diterima sebagai kebenaran melalui
pertimbangan dan kemungkinan, tidak berdasarkan kenyataan
2. Keyakinan merupakan pengorganisasian konsep kogniti, misalnya individu
memegang keyakinan yang dapat dibuktikan melalui kejadian yang dapat
dipercaya
3. Tradisi rakyat atau keluarga merupakan keyakinan yang berjalan dari satu
generasi ke generasi yang lain
E. Sikap
Sikap adalah suasana perasaan atau sifat, dimana prilaku yang ditujukan kepada
orang, objek, kondisi atau situasi, baik secara tradisional maupun nilai atau
keyakinan. Sikap dapat diajarkan melalui cara:
1. Memberi contoh, teladan atau model peran
Setiap individu belajar dari seperangkat contoh melaui perilaku orang lain
3
yang diterimanya,
2. Membujuk atau meyakinkan
Membujuk atau meyakinkan seseorang mempunyi dasar kognitf. Hal ini tidak
terkait dengan aspek emosional dari perilaku seseorang.
3. Mengajarkan melalui budaya
Budaya dan agama mempengaruhi perilaku seseorang tanpa pilihan. Setiap
individu dapat menerima keyakinan tersebut
4. Pilihan terbatas
Prilaku seseorang dikontrol dengan membatasi pilihan seseorang dengan tidak
mempunyai pilihan secara bebas
5. Menetapkan melalui peraturan-peraturan
Ketentuan dan peraturan yang digunakan untuk mengontrol perilaku
seseorang adalah sebagai berikut:
a. Perilaku yang dipelajari biasanya dapat diterima secara sosial dan
diterapkan dalam situasi yang sama dengan waktu yang akan datang
b. Berprilaku dalam cara tertentu karena takut diberi sanksi, sehingga
tidak mempertimbangkan nilai benar atau salah
c. Menggunakan nilai untuk mengarahkan perilakunya, berarti dapat
membedakan baik dan buru, benar atau salah
F. Mempertimbangkan dengan hati nurani
Orang sering mempelajari seperangkat norma prilaku yang dianggap benar.
Kegagalan untuk mengikuti norma ( hati nurani ) dapat mengakibatkan perasaan
bersalah
3
Waktu senggang, Teliti, Perhatian, Religius, Cinta, Damai, Keindahan, Tanggung
jawab.
2) Nilai Sosial Budaya : adalah nilai-nilai yang dimiliki dan diterima oleh sebagian
terbesar masyarakat dan berlaku dimasyarakat yang bersangkutan. Contoh
:kehidupan, hak-hak individu, otonomi, kebebasan, kekuasaan,
kesehatan,kekayaan, pendidikan, kenyamanan, belas kasih, keadilan,
kesopanan,ramah.
3) Nilai Profesional : adalah nilai-nilai yang seharusnya dimiliki dan diterima oleh
semua anggota profesi yang bersangkutan. Contoh : untuk profesi keperawatan
nilai yang mendasar/pokok/utama adalah “Caring”. Kurtz dan Warry (1991)
mengemukakan bahwa “caring” dapat merupakan pengobatan/ penyembuhan.
Nilai profesional sering merupakan cerminan dan pengembangan dari nilai-
nilai personal. Perawat memperoleh nilai-nilai profesional ketika ia bersosialisasi
dalam keperawatan dari (kode etik, pengalaman merawat, pendidik/pembimbing,
dan sesama perawat). Secara garis besar “Watson” mengemukakan empat nilai
penting yang perlu dalam perawatan yaitu :
a) Komitmen yang kuat terhadap pelayanan.
b) Meyakini dan menghargai martabat setiap pribadi.
c) Komitmen terhadap pendidikan.
d) Otonomi
3
BAB III
GAMBARAN NILAI KEPERAWATAN
3
b. Persamaan
Seharusnya perawat memiliki nilai dan sikap personal yang mudah menerima,
asertif, tidak sepihak, harga diri yang baik, dan toleransi. Nilai dan perilaku
profesional sebagai perawat yaitu dapat memberikan asuhan keperawatan
berdasarkan kebutuhan individu, tidak melihat dan memilih pasien dari karakter
seseorang, melakukan interaksi dengan perawat yang lain, mengekspresikan
pikiran tentang perkembangan dalam bidang keperawatan atau kesehatan.
c. Estetika
Sikap dan kualitas personal yang memiliki penghargaan terhadap kinerjanya,
kreativitas, imajinasi, dan sensitivitas. Perilaku profesional perawat yaitu dapat
beradaptasi dengan lingkungan sehingga bisa memuaskan pasien, menciptakan
lingkungan kerja yang menyenangkan bagi diri sendiri dan orang lain,
menempatkan diri dengan cara yang dapat meningkatkan kesan positif dalam
keperawatan.
d. Kebebasan
Memiliki sikap dan nilai personal yang percaya diri, memiliki harapan,
kemerdekaan, keterbukaan, penguasaan diri, dan disiplin. Perilaku sebagai perawat
profesional yaitu bisa menghargai hak pasien untuk menolak perawatan,
mendukung hak teman sejawat untuk memberikan berbagai alternatif pada rencana
perawatan, mendukung diskusi terbuka terhadap isu-isu yang kontroversi dalam
profesi.
e. Martabat
Manusia Perawat memiliki nilai dan sikap personal dalam memberikan
pertimbangan, empati, kemanusiaan, keramahan, bisa menghargai, dan percaya
diri. Perilaku profesonal sebagai perawat dapat melindungi hak pasien terhadap
kebebasannya sendiri, memperlakukan pasien sesuai dengan yang mereka
inginkan, mempertahankan kerahasiaan pasien dan pegawai, merawat pasien
dengan hormat tanpa memandang latar belakang.
3
f. Keadilan
Memiliki sikap dan nilai personal yang berani, integritas, moralitas, dan
objektivitas. Perilaku profesional yang dimiliki perawat yaitu bertindak sebagai
advokasi dalam perawatan kesehatan pasien, mealokasikan sumber daya secara adil,
dan melaporkan praktik yang tidak kompeten, tidak etis, dan ilegal secara objektif
dan actual.
3
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Nilai-nilai (value) merupakan hak-hak manusia dan pertimbangan etis yang
mengatur prilaku seseorang. Nilai merupakan milik setiap pribadi yang mengatur
langkah-langkah yang seharusnya di lakukan karena merupakan cetusan dari hati
nurani yang dalam dan diperoleh seseorang sejak kecil. Nilai dipengaruhi oleh
lingkungan dan pendidikan yanng dewasa ini mendapat perhatian khusu, terutama
bagi perawat karena perkembangan peran perawat menjadikan mereka menjadi lebih
menytadari nilai dan hak orang lain serta dirinya sendiri.
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dan
dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan
nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang
kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang
menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis
profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan standar,
melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi
keselamatan pasen, penghormatan terhadap hak-hak pasien, akan berdampak terhadap
peningkatan kualitas asuhan keperawatan setiap perawat harus mampu untuk
memahami nilai moral agar dalam bertindak tidak salah
4.2 Saran
Perawat harus memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan
moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya.
3
DAFTAR RUJUKAN