Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nilai-nilai (value) merupakan hak-hak manusia dan pertimbangan etis yang
mengatur prilaku seseorang. Nilai merupakan milik setiap pribadi yang mengatur
langkah-langkah yang seharusnya di lakukan karena merupakan cetusan dari hati
nurani yang dalam dan diperoleh seseorang sejak kecil. Nilai dipengaruhi oleh
lingkungan dan pendidikan yanng dewasa ini mendapat perhatian khusu, terutama
bagi perawat karena perkembangan peran perawat menjadikan mereka menjadi
lebih menytadari nilai dan hak orang lain serta dirinya sendiri.
Nilai dalam keperawatan mencakup penghargaan akan apa yang penting
dan baik untuk profesi dan keperawatan begitu pula baik untuk pasien
sendiri (Rich and Butts, 2010). Mempertahankan integritas dalam menghargai
nilai berarti bertindak secara konsisten dengan nilai personal manusia dan nilai
dari profesi (ANA, 2001). Nursing Council of Hongkong dalam kode etik
keperawatan diwilayahnya mengatakan bahwa perawat harus mengahargai
martabat, nilai, budaya dan kepercayaan pasien dan keluarga dalam memberikan
pelayanan keperawatan (NCH, 2009).
Nilai dalam keperawatan mempunyai peran vital dalam penyelesaian
masalah etik. Rich dan Butts menjelaskan ketika perawat dipaksa dan ditekan
untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai mereka, nilai dari seorang
perawat harus dapat memandu penalaran moral dan aksi perawat bahkan ketika
orang lain menantang kepercayaan perawat (Rich and Butts, 2010). Dari sini jelas
bahwa etika atau perilaku etik yang digunakan perawat dalam praktek profesinya
tidak lepas dari nilai-nilai keperawatan sendiri sebagai dasar, sebagai panduan
yang memberikan pencerahan dan tertuang dalam Kode Etik Keperawatan.
Klasifikasi nilai-nilai adalah suatu proses, dimana orang atau seseorang dapat
menggunakannya untuk mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri. Seorang
perawat dalam melakukan asuhan keperawatan, selain menggunakan ilmu
keperawatan yang mereka miliki, juga diperkuat oleh nilai yang ada pada diri
mereka. Sehingga perawat dapat membantu pasien untuk mendapatkan pola

3
tindakan yang didasarkan pada nilai-nilai yang ada pada mereka. Oleh karena itu,
penting sekali mempelajari dan memahami sejak awal mengenai konsep nilai
dalam keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut rumusan masalah pada makalah ini.
1. Apa definisi dari nilai?
2. Apa hakikat dan makna dari nilai?
3. Apa saja macam-macam nilai?
4. Bagaimana nilai dalam keperawatan?
5. Apa saja macam-macam nilai dalam keperawatan?

1.3 Tujuan
Berikut ini tujuan penulisan makalah.
1. Untuk mengetahui definisi nilai.
2. Untuk mengetahui hakikat dan makna nilai.
3. Untuk mengetahui macam-macam nilai.
4. Untuk mengetahui nilai dalam keperawatan.
5. Untuk mengetahui macam-macam nilai dalam keperawatan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Nilai


Nilai adalah esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat berarti bagi
kehidupan manusia,khususnya mengenai kebaikan dan tindak kebaikan suatu hal,
Nilai artinya sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.
Adapun pengertian nilai menurut beberapa ahli:
1. Menurut Milton Rekeach dan James Bank, nilai adalah suatu tipe kepercayaan
yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan dalam mana seseorang
bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau memiliki dan dipercayai.
2. Menurut Lauis D. Kattsof yang dikutip Syamsul Maarif mengartikan nilai
sebagai berikut: Pertama, nilai merupakan kualitas empiris yang tidak dapat
didefinisikan, tetapi kita dapat mengalami dan memahami cara langsung
kualitas yang terdapat dalam objek itu. Dengan demikian nilai tidak semata-
mata subjektif, melainkan ada tolok ukur yang pasti terletak pada esensi objek
itu. Kedua, nilai sebagai objek dari suatu kepentingan, yakni suatu objek yang
berada dalam kenyataan maupun pikiran. Ketiga, nilai sebagai hasil dari
pemberian nilai, nilai itu diciptakan oleh situasi kehidupan.
3. Menurut Chabib Thoha nilai merupakan sifat yangmelekat pada sesuatu
(Sistem kepercayaan) yang telah berhubungan dengan subjek yang memberi
arti (manusia yang meyakini). Jadi nilai adalah sesuatu yang bermanfaat dan
berguna bagi manusia sebagai acuan tingkah laku.

2.2 Hakikat dan Makna Nilai


Menurut Kattsoff dalam Sumargono mengungkapkan bahwa hakikat nilai dapat
dijawab dengan tiga macam cara: pertama, nilai sepenuhnya berhakikat subjektif,
bergantung kepada pengalaman manusia pemberi nilai itu sendiri. Kedua nilai
merupakan kenyataan-kenyataan ditinjau dari segi ontology, namun tidak terdapat
dalam ruang dan waktu. Nilai-nilai tersebut merupakan esensi logis dan dapat
diketahui melalui akal. Ketiga, nilai-nilai merupakan unsur-unsur objektif yang
menyusun kenyataan. Sedangkan menurut Sadulloh mengemukakan tetang hakikat
nilai berdasarkan teori-teori sebagai berikut: menurut teori voluntarisme, nilai adalah
suatu pemuasan terhadap keinginan atau kemauan. Menurut kaum hedonisme, hakikat
nilai adalah “pleasure”atau kesenangan, sedangkan menurut formalisme, nilai adalah
sesuatu yang dihubungkan pada akal rasional dan menurut pragmatisme, nilai itu baik
apabila memenuhi kebutuhan dan nilai instrumental yaitu sebagai alat untuk
mencapai tujuan (Sofyan Sauri dan Herlan Firmansyah: 2010: 6)
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hakikat dan
makna nilai adalah sesuatu hal sesuatu hal yang dihubungkan dengan akal rasional,
logis dan bergantung pada pengalaman manusia pemberi nilai itu sendiri.

2.3 Macam-macam Nilai


Robert W. Richey sebagaimana dikutip oleh T. Sulistyono (1991: 15)
membagi nilai menjadi tujuh macam, yaitu:
1. nilai intelektual, meliputi nilai-nilai pengetahuan dan pencarian kebenaran,
kemampuan menggunakan analisis atau logika berpikir dalam menghadapi
berbagai fenomena kehidupan.
2. nilai personal dan fisik,
3. nilai kerja,
4. nilai penyesuaian,
5. nilai sosial,
6. nilai keindahan,
7. nilai rekreasi.
Sementara itu Notonagoro membagai nilai menjadi tiga macam, yaitu :
1. nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia.
2. nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan
kegiatan atau aktivitas.

3
3. nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia, yang
meliputi :
a. nilai kebenaran atau kenyataan-kenyataan yang bersumber pada unsur
akal manusia (rasio, budi, cipta)
b. nilai keindahan yang bersumber pada rasa manusia (perasaan, estetis)
c. nilai kebaikan atau moral yang bersumber pada kehendak atau kemauan
manusia (karsa, etis)
d. nilai relegius yang merupakan nilai Ketuhanan, nilai kerohanian yang
tertinggi dan mutlak

2.4 Nilai Dalam Keperawatan


A. Nilai merupakan suatu ciri, yaitu sebagai berikut:
1. Nilai-nilai membentuk dasar perilaku seseorang
2. Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola perilaku yang
konsisten.
3. Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi perilaku seseorang.
4. Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang
yang secara intelektual diyakinkan tentang sutu nilai serta memegang teguh
dan mempertahankannya.
Untuk praktik sebagai perawat profesional, diperlukan nilai-nilai yang sesuai
dengan kode etik profesi, antara lain dengan:
1. Menghargai martabat individu tanpa prasangka.
2. Melindungi seseorang dalam hal privasi
3. Bertanggung jawab untuk segala tindakannya
Seorang perawat yang menghargai hak privasi pasien akan menerapkan kepada
pasien, sebagai berikut:
1. Menutup area untuk mandi dan pengobatan
2. Menutup pasien untuk prisedur tertentu
3. Menyediakan tempat konsultasi bagi pasien dengan pemuka agama atau
anggota keluarga yang sedang sedih

3
B. Nilai- nilai yang sangat diperlukan oleh perawat
1. Kejujuran
2. Lemah Lembut
3. Ketepatan setiap tindakan
4. Menghargai orang lain
C. Metode Mempelajari Nilai-Nilai
Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu
nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria sebagai berikut:
1. Menjunjung dan menghargai keyakkina dan rilaku seseorang
2. Menegaskan didepan umum , apabila cocok
3. Memilih dari berbagai alyernatif
4. Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
5. Memilih secara bebas
6. Bertindak
7. Bertindak denngan pola konsisten
D. Keyakinan
Ada beberapa pengertian tentang keyakinan, yaitu sebagi berikut:
1. Keyakinan adalah sesuatu yang diterima sebagai kebenaran melalui
pertimbangan dan kemungkinan, tidak berdasarkan kenyataan
2. Keyakinan merupakan pengorganisasian konsep kogniti, misalnya individu
memegang keyakinan yang dapat dibuktikan melalui kejadian yang dapat
dipercaya
3. Tradisi rakyat atau keluarga merupakan keyakinan yang berjalan dari satu
generasi ke generasi yang lain
E. Sikap
Sikap adalah suasana perasaan atau sifat, dimana prilaku yang ditujukan kepada
orang, objek, kondisi atau situasi, baik secara tradisional maupun nilai atau
keyakinan. Sikap dapat diajarkan melalui cara:
1. Memberi contoh, teladan atau model peran
Setiap individu belajar dari seperangkat contoh melaui perilaku orang lain

3
yang diterimanya,
2. Membujuk atau meyakinkan
Membujuk atau meyakinkan seseorang mempunyi dasar kognitf. Hal ini tidak
terkait dengan aspek emosional dari perilaku seseorang.
3. Mengajarkan melalui budaya
Budaya dan agama mempengaruhi perilaku seseorang tanpa pilihan. Setiap
individu dapat menerima keyakinan tersebut
4. Pilihan terbatas
Prilaku seseorang dikontrol dengan membatasi pilihan seseorang dengan tidak
mempunyai pilihan secara bebas
5. Menetapkan melalui peraturan-peraturan
Ketentuan dan peraturan yang digunakan untuk mengontrol perilaku
seseorang adalah sebagai berikut:
a. Perilaku yang dipelajari biasanya dapat diterima secara sosial dan
diterapkan dalam situasi yang sama dengan waktu yang akan datang
b. Berprilaku dalam cara tertentu karena takut diberi sanksi, sehingga
tidak mempertimbangkan nilai benar atau salah
c. Menggunakan nilai untuk mengarahkan perilakunya, berarti dapat
membedakan baik dan buru, benar atau salah
F. Mempertimbangkan dengan hati nurani
Orang sering mempelajari seperangkat norma prilaku yang dianggap benar.
Kegagalan untuk mengikuti norma ( hati nurani ) dapat mengakibatkan perasaan
bersalah

2.5 Macam-Macam Nilai dalam Keperawatan


1) Nilai Personal : adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh masing-masing individu
yang merupakan internalisasi dari beberapa atau semua nilai-nilai yang dipelajari
dan diterima dari nilai-nilai yang ada. Nilai-nilai tersebut dipelajari di rumah
sejak kecil oleh anak-anak serta berkembang sepanjang kehidupannya. Contoh
:Kejujuran, Keterbukaan, Kemandirian, Menghargai orang lain, Rasa humor,

3
Waktu senggang, Teliti, Perhatian, Religius, Cinta, Damai, Keindahan, Tanggung
jawab.
2) Nilai Sosial Budaya : adalah nilai-nilai yang dimiliki dan diterima oleh sebagian
terbesar masyarakat dan berlaku dimasyarakat yang bersangkutan. Contoh
:kehidupan, hak-hak individu, otonomi, kebebasan, kekuasaan,
kesehatan,kekayaan, pendidikan, kenyamanan, belas kasih, keadilan,
kesopanan,ramah.
3) Nilai Profesional : adalah nilai-nilai yang seharusnya dimiliki dan diterima oleh
semua anggota profesi yang bersangkutan. Contoh : untuk profesi keperawatan
nilai yang mendasar/pokok/utama adalah “Caring”. Kurtz dan Warry (1991)
mengemukakan bahwa “caring” dapat merupakan pengobatan/ penyembuhan.
Nilai profesional sering merupakan cerminan dan pengembangan dari nilai-
nilai personal. Perawat memperoleh nilai-nilai profesional ketika ia bersosialisasi
dalam keperawatan dari (kode etik, pengalaman merawat, pendidik/pembimbing,
dan sesama perawat). Secara garis besar “Watson” mengemukakan empat nilai
penting yang perlu dalam perawatan yaitu :
a) Komitmen yang kuat terhadap pelayanan.
b) Meyakini dan menghargai martabat setiap pribadi.
c) Komitmen terhadap pendidikan.
d) Otonomi

3
BAB III
GAMBARAN NILAI KEPERAWATAN

3.1 Nilai dalam Keperawatan Profesional


Profesi keperawatan yang berhubungan dengan pasien dibutuhkan nilai-nilai
profesi yang mendasarinya dalam memberikan pelayanan. Untuk tujuan identitas dan
pendidikan, profesi keperawatan menyatakan nilai-nilai yang mereka percayai yang
akan dibentuk dan dipertahankan. Namun, secara periodik profesi mengkaji ulang
nilai dan tingkah laku dalam keperawatan untuk mengembangkan dan
mengakomodasi kebutuhan baru pada pasien. Nilai perawat yang paling fundamental
yaitu memberikan asuhan keperawatan dan memberikan perlindungan atau advokasi
kepada pasien.

3.2 Nilai dan Perilaku Keperawatan Esensial

Profesi keperawatan memiliki nilai sebagai identitas yang dapat


mempengeruhi tindakan dan mempertahankan apa yang yang dilakukannya. Sebagai
profesi yang berhubungan langsung dengan pasien maka diperlukan nilai-nilai
sebagai dasar dalam memutuskan dan memberikan pelayanan pada pasien.
Berdasarkan Potter dan Perry (2005) tentang “American Association of Colleges of
Nursing (AACN)” menetapkan tujuh nilai dan perilaku keperawatan esensial yaitu
alturisme, persamaan, estetika, kebebasan, martabat manusia, keadilan, dan
kebenaran.
a. Alturisme
Alturisme menjelaskan tentang nilai personal yang dimiliki perawat yaitu sebagai
individu yang perhatian, komitmen, kasihan, memiliki kemurahan hati, dan
ketekunan. Dan nilai profesional perawat yaitu memberikan perhatian yang penuh
pada pasien, membantu teman sejawat ketika mereka tidak dapat melakukannya
dalam memberikan perawatan, dan menunjukkan perhatian pada masalah sosial
yang behubungan dengan kesehatan.

3
b. Persamaan
Seharusnya perawat memiliki nilai dan sikap personal yang mudah menerima,
asertif, tidak sepihak, harga diri yang baik, dan toleransi. Nilai dan perilaku
profesional sebagai perawat yaitu dapat memberikan asuhan keperawatan
berdasarkan kebutuhan individu, tidak melihat dan memilih pasien dari karakter
seseorang, melakukan interaksi dengan perawat yang lain, mengekspresikan
pikiran tentang perkembangan dalam bidang keperawatan atau kesehatan.
c. Estetika
Sikap dan kualitas personal yang memiliki penghargaan terhadap kinerjanya,
kreativitas, imajinasi, dan sensitivitas. Perilaku profesional perawat yaitu dapat
beradaptasi dengan lingkungan sehingga bisa memuaskan pasien, menciptakan
lingkungan kerja yang menyenangkan bagi diri sendiri dan orang lain,
menempatkan diri dengan cara yang dapat meningkatkan kesan positif dalam
keperawatan.
d. Kebebasan
Memiliki sikap dan nilai personal yang percaya diri, memiliki harapan,
kemerdekaan, keterbukaan, penguasaan diri, dan disiplin. Perilaku sebagai perawat
profesional yaitu bisa menghargai hak pasien untuk menolak perawatan,
mendukung hak teman sejawat untuk memberikan berbagai alternatif pada rencana
perawatan, mendukung diskusi terbuka terhadap isu-isu yang kontroversi dalam
profesi.
e. Martabat
Manusia Perawat memiliki nilai dan sikap personal dalam memberikan
pertimbangan, empati, kemanusiaan, keramahan, bisa menghargai, dan percaya
diri. Perilaku profesonal sebagai perawat dapat melindungi hak pasien terhadap
kebebasannya sendiri, memperlakukan pasien sesuai dengan yang mereka
inginkan, mempertahankan kerahasiaan pasien dan pegawai, merawat pasien
dengan hormat tanpa memandang latar belakang.

3
f. Keadilan
Memiliki sikap dan nilai personal yang berani, integritas, moralitas, dan
objektivitas. Perilaku profesional yang dimiliki perawat yaitu bertindak sebagai
advokasi dalam perawatan kesehatan pasien, mealokasikan sumber daya secara adil,
dan melaporkan praktik yang tidak kompeten, tidak etis, dan ilegal secara objektif
dan actual.

3
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Nilai-nilai (value) merupakan hak-hak manusia dan pertimbangan etis yang
mengatur prilaku seseorang. Nilai merupakan milik setiap pribadi yang mengatur
langkah-langkah yang seharusnya di lakukan karena merupakan cetusan dari hati
nurani yang dalam dan diperoleh seseorang sejak kecil. Nilai dipengaruhi oleh
lingkungan dan pendidikan yanng dewasa ini mendapat perhatian khusu, terutama
bagi perawat karena perkembangan peran perawat menjadikan mereka menjadi lebih
menytadari nilai dan hak orang lain serta dirinya sendiri.
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dan
dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan
nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang
kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang
menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis
profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan standar,
melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi
keselamatan pasen, penghormatan terhadap hak-hak pasien, akan berdampak terhadap
peningkatan kualitas asuhan keperawatan setiap perawat harus mampu untuk
memahami nilai moral agar dalam bertindak tidak salah

4.2 Saran
Perawat harus memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan
moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya.

3
DAFTAR RUJUKAN

Aprilins. 2010. Teori Etika, (http://aprillins.com/2010/1554/2-teori-etika-utilitarisme-


deontologi/), diakses 26 Januari 2018.
Glosarium.org. 2018. nilai-intelektual,
(https://glosarium.org/kata/index.php/term/pengetahuan,58778-nilai-intelektual-
adalah.xhtml), diakses 26 Januari 2018.
Hidayat, D, R. 2006. Hakikat dan Makna Nilai,
(http://file.upi.edu/Direktori/fpbs/jur._pend._bahasa_arab/195204141980021-
dudung_rahmat_hidayat/hakikat_dan_makna_nilai.pdf), diakses 26 Januari
2018.
Huky D.A.Wila. 1986. Pengantar Sosiologi. Surabaya: Usaha Nasional.
Ismaini, N. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medika
Ismawati Esti 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta : Ombak,
Koentjaraningrat.2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kozier B., Erb G., Berman A., & Snyder S.J. 2010. Fundamentals of Nursing
Concepts, Process and Practice 7th Ed., New Jersey: Pearson Education Line
Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta :
EGC
Muhammad Alfan. 2013. Filsafat Kebudayaan. Bandung : Pustaka Setia.
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Ed. 4
Volume 1. Jakarta : EGC
PPNI. 2000. Kode Etik Keperawatan Indonesia. Keputusan Munas VI.
Rifiani, Nisya & Hartanti Sulihandari. 2013. Prinsip – Prinsip Dasar Keperawatan
.Jakarta Timur : Dunia Cerdas
Rubenfeld, M. Gaie. K. Scheffer, B. 2006. Berpikir Kritis dalam Keperawatan. Edisi
2. Jakarta : EG
Suhaemi,M. 2002. Etika Keperawatan aplikasi pada praktek. Jakarta : EGC
Sujarwa. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar : Manusia dan Fenomena Sosial
Budaya.Yogyakarta: Pustaka Belajar.
uinsby.ac.id. 2018. Tinjauan Tentang Nilai,
(http://digilib.uinsby.ac.id/1464/5/Bab%202.pdf), diakses 26 Januari 2018.
unpad.ac.id. 2009. Etika Keperawatan, (http://blogs.unpad.ac.id/k2_nurse/?tag=etika-
keperawatan), diakses 26 Januari 2018.
uny.ac.id. 2018. Nilai dan Norma,
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Nilai%20dan%20Norma_0.pdf), diakses
26 Januari 2018.

Anda mungkin juga menyukai