Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

PADA KLIEN DENGAN PERUBAHAN PERSPSI SENSORI:


HALUSINASI PENDENGARAN

Nama klien : Ny. D


Diagnosa Keperawatan : Halusinasi pendengaran
Pertemuan ke :2
Waktu : Selasa, 28 Juli 2020 Pukul 09.00 s/d 09.15 WIB
A. Proses keperewatan
1. Kondisi pasien
DS: Pasien mengatakan mendengar suara krincingan dan geraman.
Terdengar saat pasien sedang menyendiri, sehari bisa 4 sampai 5 kali dan
lamanya 5 sampai 10 menit, jika suara datang pasieng merasa takut dan
langsung menutup telinganya.
DO : Pasien kadang berbicara sendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
3. Strategi pelaksanaan 2
a. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian
b. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan enam benar:
jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum
obat
4. Rencana Tindakan
a. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian
1) Tanyakan kepada pasien mengenai pertemuan dan latihan
sebelumnya yang tentang mengenal halusinasi dan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik.
2) Minta pasien menjelaskan cara menghardik
3) Minta pasien mempraktekan cara menghardik halusinasi secara
mandiri
4) Beri pujian apabila pasien melakukan latihan menghardik sesuai
jadwal.
b. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan enam benar:
jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
1) Jelaskan manfaat dari obat yang akan diberikan kepada pasien
2) Pastikan obat yang diberikan benar-benar untuk pasien yang akan
diberikan
3) Jelaskan pada pasien dosis obat yang digunakan
4) Jelaskan rute obat yang akan pasien gunakan
5) Jelaskan 6 benar obat
6) Jelaskan akibat tidak teratur minum obat
7) Minta pasien mengulang hal yang dijelaskan dan melakukannya
8) Beri pujian setelah pasien melakukan kegiatan
c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum
obat
1) Diskusikan dengan pasien tentang memasukkan kegiatan ke dalam
jadwal
2) Bantu pasien memasukkan kegiatan dalam jadwal
3) Beri pujian kepada pasien

B. Strategi Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Memberikan salam terapeutik
“Selamat siang Ibu D”
b. Evaluasi/ validasi

“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?” “Apakah Ibu D masih ingat dengan
saya? dan kemarin belajar tentang apa?”“Kalau mengingat coba
jelaskan apa itu menghardik?” “Bagus...Hebat, sudah bisa melakukan
dengan benar.” “Apakah Ibu D sudah mencoba cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik? Coba saya lihat jadwalnya, apakah
sudah dilakukan?”

c. Kontrak
1) Waktu
“Ibu D sesuai dengan janji kita kemarin, bahwa kita hari ini jam
09.00 s/d 09.15 selama 15 menit”
2) Topik
“akan bertemu untuk membicarakan tentang cara mengontrol
pendegaran yang mengganggu Ibu dengan cara mengetahui &
memahami tentang 6 benar obatnya.”
3) Tempat
“di sini saja ya Bu...?”
2. Fase Kerja
“Ibu D, cara mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan mengetahui
tentang obat yang di minum oleh Ibu. Mengontrol halusinasi dengan obat
adalah dengan rutin minum obat dan mengetahui jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat. Tujuannya adalah supaya Ibu D
paham tentang obatnya bagaimana”. “Kita mulai ya Bu, disini saya mau me
njelaskan obat yang diminum Ibu D, obatnya ada 2 macam. Obat yang
pertama itu ada Lorazepam warnanya kuning, dosis Ibu 1 mg jadi
mendapatkan setengah ya, diminum satu kali jam 5 sore dengan cara
diminum melalui mulut, harus ditelan ya pak, gunanya untuk bapak supaya
tenang tidak cemas. Dan obat yang kedua Haloperidole 5 mg warna obat ini
juga orange bermanfaat untuk mengatasi gangguan perilaku, seperti gelisah
atau perilaku agresif. Diminum 2x sehari ya pada pagi hari jam 6 pagi dan
sore jam 5 Nah Ibu D ini, cara mengkonsumsinya adalah dimasukkan di
mulut lalu ditelan dan minum air putih atau teh, nah...tadi kan saya sudah m
enjelaskan obatnya apakah sudah paham dan mengerti? Kalau sudah coba s
ekarang sebutkan lagi yang saya jelaskan tadi? Bagaimana kalau kita
masukkan dalam jadwal latihannya? Ibu D mau hari apa dan jam berapa
saja?”
3. Fase Terminasi
a. Melakukan evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu D setelah kita latihan tadi? Ibu D merasa
senang tidak dengan latihan kita tadi?”
b. Melakukan evaluasi obyektif
“Coba Ibu sebutkan cara mengontrol halusinasi dengan minum obat
teratur.”
c. Memberi pujian
“Bagus Ibu D masih ingat tentang cara mengontrol halusinasi yang telah
kita bahas, tolong diingat terus ya Bu D”
d. Memberi pesan tindak lanjut
“Jadi kalau halusinasi Ibu D muncul lagi, selain mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik, Ibu D juga bisa mengontrol halusinasi dengan
cara obat seperti yang telah kita bahas tadi.
e. Menentukan kontrak yang akan datang
1) Topik
“Ibu D latihan kita hari ini sudah selesai, besok kita ketemu lagi ya
untuk berbincang-bincang cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap, Ibu D setuju?”
2) Tempat
“Ibu D mau besok kita ngobrol dimana?”
3) Waktu
“Ibu D mau jam berapa kita berbincang-bincang?
ANALISA PROSES INTERAKSI
1. Nama Klien : Tn. S
2. Usia : 51 Tahun
3. Status Interaksi : SP 1 Halusinasi (Fase orientasi – Fase Terminasi)
4. Lingkungan : Interaksi dilakukan di ruang Flamboyan. Klien dengan
perawat duduk santai berhadapan, tidak ramai hanya ada
beberapa klien yang sedang duduk, tetapi tidak
mengganggu konsentrasi klien.
5. Deskripsi Klien : Klien tampak rapi, berbapakaian sesuai seragam
ruangan.
6. Tujuan :
a. Klien mampu Pasien mampu evaluasi cara
menghardik yaitu: menjelaskan kembali dan
meeregakan kembali cara menghardik
b. Klien mampu mampu melatih cara mengontrol halusi
nasi dengan minum obat teratur
c. Klien mampu mendemonstrasikan cara mengontrol
halusinasi dengan cara minum obat dengan prinsip 6
benar.
d. Klien mampu mePak Sukkan latihan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik dan 6 benar obat
kedalam jadwal kegiatan harian
7. Nama Mahasiswa : Varida Setyaningrum
8. Waktu : Tanggal 9 Januari 2020 Jam 08.45 – 09.00 WIB
ANALISA PROSES INTERAKSI (II)

ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
BERPUSAT PADA RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
KLIEN
P: P: Dengan penuh percaya diri Memberi salam adalah
bertemu dengan pasien dan hal baik dalam memulai
“Selamat siang Ibu Mendekati pasien sambil berharap pasien senang sebuah interaksi,
D,bagaimana perasaan tersenyum, melihat pasien bertemu dengan perawat membina hubungan
hari ini?” dan mengulurkan tangan saling percaya
K: Merasa senang disapa
oleh perawat
Kontak mata ada
K: K: Merasa senang karena Salam merupakan
“Pagi mbak, perasaan Menatap kearah perawat pasien disapa kalimat pembuka untuk
saya baik-baik aja sambil tersenyum dan memulai suatu
mbak”. berjabatan tangan dengan percakapan sehingga
perawat dapat terjalin rasa
P: kontak mata ada, sambil Memperhatikan pasien percaya.
tersenyum dan berjabatan
tangan.
P: P: Menanyakan apakah pasien Menentukan tindakan
Kontak mata dipertahankan bersedia latihan yang akan dilakukan.
“Apakah Ibu D masih menghardik
ingat dengan saya? dan K:  Bersedia menjawab
kemarin belajar tentang  Menganggukkan kepala
apa?”
“Kalau menigngat coba
jelaskan apa itu
menghardik?”

K: K: Bersedia berlatih Pasien mengutarakan


“iya mbak masih, Mbak Kontak mata ada, bicara keinginan untuk
Y namanya, cara pelan. berlatih.
menghardik begini
mbak, menutup P: Senang pasien setuju untuk
telinga sambil berkata Mengamati ucapan pasien berbincang-bincang
pergi-pergi saya tidak
ingin mendengar
kamu, kamu tidak
nyata

P: P: Memperhatikan pasien Meminta pendapat


Kontak mata ada, tersenyum pasien untuk
“ Bagus Bu, Sekarang meningkatakan harga
Coba sekarang Bapak K: Memperhatikan perawat diri dan pasien merasa
peragakan bagaimana Antusias berbicara terlibat dalam proses
cara menghardik?” interaksi.
K: K: Mau berlatih Pasien
“ Ya Mbak, (pasien Nada jelas dan intonasi mengungkapakan
memperagakan) “ sedang. pendapat sesuai dengan
yang pasien rasakan
P: Senang pasien mau berlatih
Mengamati non verbal pasien. cara menghardik

P: P: kontak mata, tersenyum Berharap dapat Kontrak waktu terlebih


melanjutkan percakapan. dahulu dapat membantu
“Bagus...Hebat, sudah K: Tersenyum dan kontak Mempertahankan pasien semakin percaya
bisa melakukan dengan mata ada kontak mata pada perawat dan
benar.” mengerti apa topik yang
akan dibicarakan.
K: ”Iya mbak” K: berbicara lancar, kontak Menjawab pertanyaan Pasien bersedia belajar
mata baik berbincang-bincang
P: Memperhatikan kearah Berharap pasien mau tanpa menolak.
pasien berbincang-bincang

P: P: Memberikan respon pujian Mengidentifikasi pasien


“Apakah Ibu D sudah Kontak mata, pertahan kan tentang yang pasien
mencoba cara komunikasi yang baik alami saat ini untuk
mengontrol halusinasi K: Pasien senang dan menentukan tindakan
dengan cara Kontak mata ada, dan bersemangat untuk selanjutnya yang akan
menghardik? Coba saya menjawab pertanyaan berbincang-bincang. dilakukan.
lihat jadwalnya, apakah perawat.
sudah dilakukan?”

K: K: Pasien mengungkapkan Mengungkapkan isi hati


“Iya mba sudah” Bicara lancar , ketakutan. apa yang pasien dengar. dengan terbuka
membuktikan hubungan
P: Senang pasien mampu yang erat sudah terjalin.
Mempertahankan dan mengungkapkan
mendengar pasien, perasaannya.

P: P: Mengidentifikasi pasien
“Ibu D sesuai dengan Kontak mata dan Berharap pasien mampu tentang yang pasien
janji kita kemarin, memperhatikan sikap pasien mengungkapkan alami saat ini untuk
bahwa kita hari ini perasaanya. menentukan tindakan
setelah jam 09.00 s/d selanjutnya yang akan
09.15 selama 15 menit dilakukan.
akan bertemu untuk
membicarakan tentang K: Pasien terlihat sedang
cara mengontrol suara- Menatap perawat berpikir
suara yang mengganggu
(halusinasi) dengan cara
meminum obat dengan 6
benar.”
“Bagaimana Ibu D?”
K: K: Pasien serius Mengungkapkan isi hati
“Ya mba” Kontak mata ada mencerikatan yang klien dengan terbuka
alami. membuktikan hubungan
yang erat sudah terjalin

P: Mendengarkan apa yang


Kontak mata ada pasien ceritakan

P: P: Memberi penjelasan Memberi penjelasan


Mempertahankan verbal dan tentang halusinasi yang terlebih dahulu kepada
“Ibu D, cara mengontrol kontak mata didengar. pasien merupakan hal
halusinasi yang lain K: Pasien bersemangat yang tepat.
adalah dengan Menganggukkan kepala mendengarkan
mengetahui tentang penjelasan perawat.
obat yang di minum
Bapak. Mengontrol
halusinasi dengan obat
adalah dengan rutin
minum obat dan
mengetahui jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat.
Tujuannya adalah
supaya Ibu D paham
tentang obatnya
bagaimana”.

K: K: Pasien menerima yang Pasien merespon yang


” Iya mbak,” Berbicara jelas kontak mata perawat katakan perawat jelaskan.
baik
P: Berharap pasien selalu mau
Memperhatikan tingkah laku mempertahankan
pasien berbincang-bincang.

P: P: Bertanya dengan nada Berharap pasien setuju Pertanyaan terbuka


suara yang bersahabat berlatih cara mengontrol mendorong pasien
“Kita mulai ya Bu, disi halusinasi dengan untuk mengungkapkan
ni saya mau menjelaska menghardik perasaanya
n obat yang diminum K: Menganggukkan dan Pasien terlihat antusian
Ibu D, obatnya ada 2 ma menatap perawat mengikuti latihan
cam. Obat yang pertama
itu ada Lorazepam warn
anya kuning, dosis Ibu 1
mg jadi mendapatkan
setengah ya, diminum
satu kali jam 5 sore
dengan cara diminum
melalui mulut, harus
ditelan ya Bu, gunanya
untuk Ibu supaya tenang
tidak cemas. Dan obat
yang kedua
Haloperidole 5 mg
warna obat ini juga
orange bermanfaat
untuk mengatasi
gangguan perilaku,
seperti gelisah atau
perilaku agresif.
Diminum 2x sehari ya
pada pagi hari jam 6
pagi dan sore jam 5 N
ah Pak S ini, cara
mengkonsumsinya
adalah dimasukkan di
mulut lalu ditelan dan
minum air putih atau
teh, nah...tadi kan saya s
udah menjelaskan obatn
ya apakah sudah paham
dan mengerti? Kalau su
dah coba sekarang sebut
kan lagi yang saya jelas
kan tadi?
K: ” Iya mbak,.” K: Pasien setuju untuk Menghardik adalah
Kontak mata tertuju pada berlatih cara mengontrol strategi pelaksanaan
lingkungan halusinasi dengan yang pertama yang bisa
menghardik diajarkan kepada pasien
P: Senang pasien mau berlatih untuk mengontrol
Mengamati non verbal pasien halusinasi
dan tersenyum
P: P: Berharapakan pasien dapat Memberikan penjelasan
“nah sekarang mari kita Memperhatikan yang berlatih cara minum obat perlu dilakukan agar
sebutkan bersama-sama dilakukan pasien dan pasien dapat mengerti
jenis obat, guna, dosis, meminta dengan nada cara-cara mengontrol
frekuensi dan bersahabat halusinasi dengan baik
kontinuitas minum
obatnya seperti yang
saya jelaskan tadi”
(perawat dan pasien K: Memperhatikan perawat
menyebutkan bersama- Kontak mata ada berbicara dan
sama). “Sekarang saya melakukan cara
minta Pak S menghardik
menyebutkannya sendiri
ya “

K: K: Pasien mampu Mengendalikan


“Saya ingat ada 2 obat Berbicara lancar, kontak mata menghardik halusinasi dengan cara
yang warna kuning baik, bingung minum obat
setengah tablet itu 1 P: Senang pasien dapat
mg.. .kalo ga salah Mendengar dan menghargai mempraktikkan cara
lorazepam, yang warna jawaban pasien minum obat
orens itu diminum 2
kali, jam 6 pagi dan jam
5 sore, diminum
dosisnya 5 mg namanya
haloperidol.
P: P: Senang pasien mampu Mendisplinkan dan
“Bagus sekali Ibu D Mengacungkan kedua jempol, membuat jadwal kegiatan mengontrol jadwal
sudah mulai dapat kontak mata sambil latihan yang sudah di
menyebutkan cara tersenyum pelajari pasien
minum obat secara rutin.
“Mulai hari ini, Ibu bisa
mengontrol halusinasi K: Mengikuti perintah
dengan minum obat Menulis jadwal dibantu perawat
yang teratur ya, perawat
dipahami dan
dimengerti tentang
obatnya. Bagaimana
kalau kita masukkan
dalam jadwal
latihannya? Ibu D mau
hari apa dan jam berapa
saja?”

P  : P: Berharap pasien akan Mengetahui perasaan


“Bagaimana perasaan Mempertahankan kontak mengungkapkan pasien sangat penting
Ibu D setelah kita mata, sambal tersenyum perasaannya untuk interaksi
latihan tadi? Ibu D selanjutnya.
merasa senang tidak K : Tersenyum Memperhatikan perawat
dengan latihan kita berbicara
tadi?”
K : “Senang mbak, K : Mengungkapkan rasa Mengetahui respon
tapi .” Menjawab dengan senang senang dan lega pasien

P: Senang pasien dapat


Tersenyum mengungkapkan
perasaanya, menentukan
tindakan yang akan
dilakukan selanjutnya

P: P: Melihat pasien Mampu mengingat cara


Mempertahankan kontak mengontrol halusinasi
“Coba Ibu sebutkan mata. dengan cara 6 benar
cara mengontrol
K: Menyebutkan prinsip 6 obat
halusinasi dengan
kontak mata ada dan benar obat
minum obat teratur.”
menganggukkan kepala

K: K: Pasien dapat Daya ingat pasien baik


“Menutup telinga sambil Bicara lancar dan jelas , menginggat dan berlatih
berkata pergi-pergi saya kontak mata ada cara mengontrol
tidak ingin mendengar halusinasi dengan
kamu, kamu tidak nyata mengardik
(sambil mempraktikan)
“(Pasien Menyebutkan
nama obat) P: Senang pasien dapat
Mendengarkan dan menggingat cara
memperhatikan pasien menghardik

P: P: Mempertahankan kontak Memandang ke pasien Memotivasi pasien agar


mata, sambil mengacungkan selalu melakukan cara
“Bagus Ibu D masih jempol mengontrol halusinasi
ingat tentang cara dengan menghardik saat
mengontrol halusinasi mendengar suara dan
yang telah kita bahas, minum obat
tolong diingat terus ya
Ibu D” K: Mengangguk Bersedia mengikuti
“Jadi kalau halusinasi saran yang diberikan
Ibu D muncul lagi,
selain mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik, Ibu D juga
bisa mengontrol
halusinasi dengan cara
obat seperti yang telah
kita bahas tadi.
K: K: Bersemangat Cara yang dilakukan
” Baik Mbak, saya akan Berbicara lembut dapat membatu pasien
mencoba melakukan agar selalu berlatih
latihan menghardik dan P: Perawat senang pasien menghardik dan minum
minum obat ” Tersenyum ke arah pasien dapat bekerjasama dengan obat dengan 6 benar
baik

P: P: Berharap pasien bersedia kontrak waktu penting


“Ibu D latihan kita hari Mempertahankan kontak mengikuti kegiatan untuk interaksi
ini sudah selesai, nanti mata selanjutnya selanjutnya
siang kita ketemu lagi K: Memperhatikan perawat
ya untuk berbincang- Mengangguk dan menyetujui
bincang cara pertemuan selanjutnya
mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap,
Ibu D setuju?”
K: K: Bersedia mengikuti Mempermudah interaksi
“iya mbak” Kontak mata ada sambil saran yang diberikan selanjutnya
tersenyum oleh perawat

P: Perawat senang pasien mau


Mengamati non verbenal mengikuti kontrak
pasien selanjutnya

P: P: Berharap pasien dapat Menanyakan pendapat


Mempertahankan kontak menentukan tempat dan pasien dan melatih
“Ibu D mau nanti kita
mata. waktu untuk pertemuan pasien belajar
mau ngobrol dimana?” selanjutnya. mengungkapkan
“Ibu D mau jam berapa pendapat
K: Bicara singkat
kita berbincang-
Kontak mata ada, tersenyum
bincang?
K K: Bicara singkat Mengungkapkan
“ Di sini saja mbak, kontak mata pendapat
P: Senang pasien dapat
Kontak mata sambil mengungkapkan
tersenyum pendapatnya.

P: P: Salam penutup
“Baik Bu, nanti jam Kontak mata, tersenyum, Senang kegiatan berjalan merupakan akhir fase
sekitar 14.00 siang ya mengulurkan tangam dengan lancar yang harus dilakukan
Bu. Selamat pagi Bu, untuk mengakhiri
sampai berjumpa lagi”. K: Pasien terlihat senang percakapan
“Kontak mata, senyum dan dan antusias untuk
berjabatan tangan dengan belajar tentang obat
perawat”

Anda mungkin juga menyukai