TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Proses keperawatan
1. Kondisi pasien : Pasien atau audience dalam keadaan sehat.
Atau dalam proses rehabilitasi cancer payudara.
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik : Assalamualaikum.. selamat sore risna..
Apakah benar ini dengan ibu risna?
Ibu, saya salsa mahasiswi keperawatan dari stikes
wdh.
Saya disini ingin membantu ibu untuk memberikan
informasi mengenai pencegahan kanker payudara
dengan metode sadari. Yaitu pemeriksaan payudara
sendiri.
1
d. Tujuan : ibu, tujuan dari metode ini adalah untuk membantu ibu
Dalam melakukan pencegahan kanker payudara
dengan metode sadari. Yaitu periksa payudara sendiri.
2. Terminasi
a. Evaluasi (respon pasien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif : Pasien sangat berantusias terhadap informasi
pendidikan
Kesehatan pada pencegahan kanker payudara dengan
metode sadari (periksa payudara sendiri).
2) Evaluasi obyektif : proses peragaan pada meteri ini berjalan dengan baik.
2
MATERI PROMOSI ATAU PENDIDIKAN KESEHATAN
KANKER PAYUDARA
Kanker payudara (KPI) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat
berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.
(kemenKes,2015)
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker biar mulai tumbuh di dalam kelenjar susu,saluran susu,jaringan lemak
maupun jaringan ikat pada payudara.
(Wahyu Rahayu,2013)
Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau
perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara,hal ini bisa terjadi
terhadap wanita maupun pria. (Taufan Nugroho,2011)
3
Sebagian besar kanker payudara berhubungan dengan faktor hormonal yang genetic,
yang berkaitan dengan :
a. Faktor yang berhubungan dengan diet yang berdampak negative seperti :
1) Peningkatan berat badan yang berlebihan terutama setelah menopause
2) Peningkatan tinggi badan yang cepat pada masa pubertas
3) Makanan siap saji yang banyak mengandung lemak jenuh dan makan terlalu
manis.
4) Minuman beralkohol
(American Cancer Society,2013 & Depkes RI,2009)
a. Jenis kelamin
Faktor genetik yang satu ini sudah tentu tidak asing lagi, Betul.. Wanita 100 kali
lebih berisiko terkena kanker payudara dibandingkan dengan pria
4
b. Usia senja
Kanker payudara dapat timbul seiring dengan meningkat dengan usia. Sekitar 8
dari 10 kasus kanker payudara terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun dan
kondisi ini paling banyak menyerang para wanita yang telah
mengalami menopause ((NHS.uk, Breast Cancer Female-Causes, diakses 04
November 2014)). Di Inggris, wanita yang berusia sekitar 50 sampai 70 tahun,
melakukan skrining setiap 3 tahun sekali yang dilakukan oleh NHS Breast
Screening Programme.
Jika anda telah terdiagnosis terkena kanker payudara pada salah satu bagian
payudara, maka kemungkinan besar faktor risiko akan meningkat pada payudara
yang lain. Risiko juga sangat tinggi jika sebelumnya telah terdeteksi sel sel
abnormal di sekitar payudara
f. Perubahan gen
Perubahan gen BRCA1 dan BRCA2 merupakan salah satu yang memicu
terjadinya kanker payudara. Perubahan gen ini dapat diketahui dengan mengambil
salah satu tes genetik. Tes genetik sangat dianjurkan jika dalam keluarga terdapat
penderita kanker payudara.
g. Kepadatan payudara
Wanita memiliki payudara yang di dalamnya terdapat jaringan kelenjar yang
menghasilkan susu (lobulus). Jaringan payudara yang padat mengandung sel-sel
payudara yang lebih tinggi dan memungkinkan terjadinya kanker payudara karena
lebih banyak sel-sel yang dapat menjadi kanker. Pemeriksaan jaringan payudara
dengan mammogram (scan payudara) juga sulit untuk
mendeteksi keberadaan jaringan abnormal
5
8. Metode SADARI pada pencegahan kanker payudara
a. Definisi SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan payudara yang
dilakukan sendiri dengan belajar melihat dan memeriksa perubahan payudaranya
sendiri tiap bulan. Dengan melakukan pemeriksaan teratur akan diketahui adanya
benjolan atau masalah lain sejak dini walaupun masih berukuran kecil,sehingga
lebih efektif untuk diobati. (DepKes RI,2009)
6
4) Perhatikan payudara sambil mengangkat kedua tangan diatas kepala,amati
jika ada perubahan pada payudara
5) Lanjutkan dengan melakukan kedua tangan dipinggang sambil menekan
agar otot dada berkontraksi
6) Bungkukan badan untuk melihat apakah kedua payudara menggantung
dengan seimbang
b. Memijat payudara
1) Tekan masing-masing putting dengan ibu jari dan jari telunjuk dengan
lembut untuk melihat pakah ada cairan yang keluar
2) Lakukan pemijatan payudara dari tepi sampai ke putting payudara
c. Perubahan payudara
Pemeriksaan ini bisa dilakukan sambil berdiri atau berbaring.
1) Jika memeriksa payudara sambil berbaring,ltakan sebuah bantal dibawah
bahu sisi payudara yang akan diperiksa
2) Angkat lengan kiri ke atas kepala,gunakan tangan kanan untuk menekan
payudara kiri dengan tiga jari (telunjuk,tengah, manis)
3) Mulailah dari daerah putting susu dan gerakan ketiga jari tersebut
dengan gerakan memutar diseluruh permukaan payudara
4) Rasakan apakah terdapat benjolan atau penebalan. Pastikan untuk
memeriksa daerah yang berada diantara payudara,dibawah lengan dan
dibawah tulang selangka.
5) Angkat lengan kanan ke atas kepala dan ulangi pemeriksaan untuk
payudara sebelah kanan dengan menggunakan tangan kiri.
7
C.Kesimpulan
1. Kesimpulan
Kanker payudara (KPI) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat
berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.
(kemenKes,2015)
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker biar mulai tumbuh di dalam kelenjar susu,saluran susu,jaringan lemak
maupun jaringan ikat pada payudara.
(Wahyu Rahayu,2013)
Maka, dari penjelasan diatas kita dapat melakukan pencegahan dengan cara yang
sederhana dan dapat dilakukan dengan diri sendiri, yaitu dengan melakukan
metode SADARI.
2. Saran
a. Penyusun Selanjutnya
Sebaiknya bagi penyusun dapat melakukan evaluasi terhadap responden
melalui kegiatan penyuluhan tentang Pencegahan Kanker Payudara Metode
SADARI dan dapat mengembangkan variable tentang SADARI.
b. Institusi
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
Sebaiknya dapat melakukan sosialisasi atau penyuluhan tentang pencegahan
kanker payudara metode SADARI diwilayah terdekat kampus atau dalam
kampus ini sendiri.
c.Masyarakat
untuk masyarakat sebaiknya agar lebih sadar lagi akan pentingnya metode
SADARI ini, karena metode ini sangat membantu untuk mendeteksi dini
kanker payudara
d. Mahasiswa/i
Sebaiknya kepada seluruh mahasiswi STIKes Widya Dharma Husada
Tangerang dapat mengaplikasikan metode SADARI ini, dan dapat rutin
melakukan SADARI pada hari ke 7-10 yang dihitung sejak hari ke-1 mulai
8
haid (saat payudara sudah tidak mengeras dan nyeri) sehingga dapat
mendeteksi dini kanker payudara apabila terdapat atau dicurigakan adanya
tanda-tanda kelainan pada payudara dan diharapkan dengan rutinya melakukan
metode SADARI dapat mengurangi angka kematian wanita pada penderita
kanker payudara.