Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan/SP : 1 Nama klien (inisial) : R


Hari/tanggal : 30 November 2017 Ruangan : Mawar lantai 3

A. Proses keperawatan
1. Kondisi pasien : Pasien atau audience dalam keadaan sehat.
Atau dalam proses rehabilitasi cancer payudara.

2. Diagnosa keperawatan : Gangguan penurunan rasa nyaman dengan nyeri skala


tinggi pada payudara berhubungan dengan kanker
Mamae. (CA MAMAE)
3. Tujuan khusus : untuk membantu pasien dalam proses rehabilitasi
Kanker payudara atau untuk melakukan pencegahan
Pada wanita usia muda, dewasa atau lanjut dari
Kanker payudara dengan metode sadari.
4. Tindakan keperawatan : Memberikan/ meningkatkan promosi kesehatan
Pencegahan kanker payudara dengan metode sadari.
(periksa payudara sendiri).

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik : Assalamualaikum.. selamat sore risna..
Apakah benar ini dengan ibu risna?
Ibu, saya salsa mahasiswi keperawatan dari stikes
wdh.
Saya disini ingin membantu ibu untuk memberikan
informasi mengenai pencegahan kanker payudara
dengan metode sadari. Yaitu pemeriksaan payudara
sendiri.

b. Evaluasi/validasi : sebelum saya mulai untuk memberikan informasinya,


Saya ingin bertanya dahulu, apa sebelumnya ibu
pernah melakukan tindakan ini? Atau biasanya,hal
apa yang ibu lakukan bila sudah terjadi/ untuk
melakukan pencegahan kanker kanker payudara?

c. Kontrak : ibu, saya akan memberikan informasi mengenai


Ini sekitar 30 menit yaa bu..
Bagaimana apakah ibu bersedia?

1
d. Tujuan : ibu, tujuan dari metode ini adalah untuk membantu ibu
Dalam melakukan pencegahan kanker payudara
dengan metode sadari. Yaitu periksa payudara sendiri.

a. Kerja : a. Definisi kanker payudara


b. Jenis-jenis kanker payudara
c. Faktor-faktor resiko terjadinya kanker payudara
d. Tanda-tanda yang harus diwaspadai pada kanker
payudara
e. Epidemiologi kanker payudara
f. Etiologi kanker payudara
g. Patofisiologi kanker payudara
h. Metode SADARI pada pencegahan kanker payudara
i. Definisi Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
j. Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
k. Waktu Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
l. Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

2. Terminasi
a. Evaluasi (respon pasien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif : Pasien sangat berantusias terhadap informasi
pendidikan
Kesehatan pada pencegahan kanker payudara dengan
metode sadari (periksa payudara sendiri).
2) Evaluasi obyektif : proses peragaan pada meteri ini berjalan dengan baik.

b. Rencana tindak lanjut : 1. Akan dilakukan pendidikan kesehatan setiap 3 bulan


Sekali.
2.akan dilakukan demo pemeriksaan sadari secara
Secara seksama.
c. Kontrak yang akan datang: ibu, nanti saya akan menindak lanjuti :
1. Akan dilakukan pendidikan kesehatan setiap 3 bulan
Sekali.
2. akan dilakukan demo pemeriksaan sadari secara
Seksama.

2
MATERI PROMOSI ATAU PENDIDIKAN KESEHATAN

TINDAKAN METODE SADARI

KANKER PAYUDARA

1. Pengertian Kanker Payudara

Kanker payudara (KPI) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat
berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.
(kemenKes,2015)

Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker biar mulai tumbuh di dalam kelenjar susu,saluran susu,jaringan lemak
maupun jaringan ikat pada payudara.
(Wahyu Rahayu,2013)

Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau
perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara,hal ini bisa terjadi
terhadap wanita maupun pria. (Taufan Nugroho,2011)

2. Jenis-jenis Kanker Payudara


Jenis-jenis kanker payudara antara lain:
a. Tumor jinak (fibroadenoma Mamae)
Tumor berkembang fijaringan dan kelenjar susu.
b. LCIS (Lobular Carcinoma In situ)
LCIS ini tidak meluas,melainkan hanyan terjebak pada kelenjar susu.
c. DCIS (Ductal Carcinoma In Situ)
DCIS adalah perkembangan sel abnormal yang menyerang sel-sel padasaluran
susu

d. ILC (Infiltrating Lobular Carcinoma)


Kanker jenis ini menyerang jaringan payudara dibawah kulididalam kelenjar susu
dan menyebar ke jaringan lemak serta jaringan penyangga payudara.

e. IDC (Infilrating Ductal Carcinoma)


Jenis kanker ini banyak menyerang. IDC berawal dari saluran susu dan menyebar
melalui aliran darahserta jaringan limfa ke bagian tubuh lainya. (Nurcahyo,2010)

3. Faktor resiko terjadinya kanker payudara

3
Sebagian besar kanker payudara berhubungan dengan faktor hormonal yang genetic,
yang berkaitan dengan :
a. Faktor yang berhubungan dengan diet yang berdampak negative seperti :
1) Peningkatan berat badan yang berlebihan terutama setelah menopause
2) Peningkatan tinggi badan yang cepat pada masa pubertas
3) Makanan siap saji yang banyak mengandung lemak jenuh dan makan terlalu
manis.
4) Minuman beralkohol
(American Cancer Society,2013 & Depkes RI,2009)

b. Hormone dan Faktor Reproduksi


1) Menarch atau haid pertama pada usia muda (kurang dari 12 tahun)
2) Melahirkan anak pertama pada usia lebih tua (diatas 35 tahun)
3) Menopause pada usia yang lebih tua (diatas 50 tahun)
4) Pemakaian kontrasepsi oral dalam waktu lama (>7tahun)
5) Infertilisasi atau mandul, tidak menikah
6) Tidak menyusui anak

(DepKes RI,2009 & Riskesdas,2012)


c. Terpapar radiasi pengion pada saat pertumbuhan payudara
d. Adanya faktor genetic atau keturunan
e. Riwayat menderita penyakit tumor jinak payudar atau riwayat penyakit kanker
payudara

4. Tanda-tanda yang harus diwaspadai pada kanker payudara


Tanda-tanda yang terlihat dengan memperhatikan payudara antara lain:
a. Penambahan ukuran/besar yang tidak biasa pada payudara
b. Salah satu payudara menggantung lebih rendah dari biasanya
c. Lekukan seperti lesung pipi pada kulit payudara
d. Cekungan atau lipatan pada putting payudara
e. Keluar cairan seperti susu atau darah dari salah satu putting
f. Adanya benjolan pada payudara
g. Kulit payudara mengkerut seperti kulit jeruk
h. Pembesaran kelenjar getah bening pada lipatan ketiak atau leher
i. Pembengkakan pada lengan bagian atas

5. Epidemiologi kanker payudara:


Sering dijumpai dinegara barat,menyerang sekitar 50% populasi dewasa.

6. Etiologi kanker payudara

a. Jenis kelamin

Faktor genetik yang satu ini sudah tentu tidak asing lagi, Betul.. Wanita 100 kali
lebih berisiko terkena kanker payudara dibandingkan dengan pria

4
b. Usia senja

Kanker payudara dapat timbul seiring dengan meningkat dengan usia. Sekitar 8
dari 10 kasus kanker payudara terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun dan
kondisi ini paling banyak menyerang para wanita yang telah
mengalami menopause ((NHS.uk, Breast Cancer Female-Causes, diakses 04
November 2014)). Di Inggris, wanita yang berusia sekitar 50 sampai 70 tahun,
melakukan skrining setiap 3 tahun sekali yang dilakukan oleh NHS Breast
Screening Programme.

c. Riwayat dalam keluarga

Di dalam keluarga yang di dalamnya terdapat kerabat dekat yang menderita


kanker payudara atau kanker ovarium, kemungkinan besar terkena kanker
payudara ini menjadi lebih tinggi.

d. Riwayat kesehatan pribadi

Jika anda telah terdiagnosis terkena kanker payudara pada salah satu bagian
payudara, maka kemungkinan besar faktor risiko akan meningkat pada payudara
yang lain. Risiko juga sangat tinggi jika sebelumnya telah terdeteksi sel sel
abnormal di sekitar payudara

e. Masa pubertasi dan reproduksi


ika anda telah mengalami menstruasi dini pada usia kurang dari 12 tahun dan
manepause terlambat (lebih dari 55 tahun) kemungkinan lebih tinggi terkena
risiko kanker payudara. Faktor lain adalah tidak memiliki anak dan melahirkan di
usia yang cukup tua menjadikan risiko terkena kanker payudara lebih besar.

f. Perubahan gen
Perubahan gen BRCA1 dan BRCA2 merupakan salah satu yang memicu
terjadinya kanker payudara. Perubahan gen ini dapat diketahui dengan mengambil
salah satu tes genetik. Tes genetik sangat dianjurkan jika dalam keluarga terdapat
penderita kanker payudara.
g. Kepadatan payudara
Wanita memiliki payudara yang di dalamnya terdapat jaringan kelenjar yang
menghasilkan susu (lobulus).  Jaringan payudara yang padat mengandung sel-sel
payudara yang lebih tinggi dan memungkinkan terjadinya kanker payudara karena
lebih banyak sel-sel yang dapat menjadi kanker. Pemeriksaan jaringan payudara
dengan mammogram (scan payudara) juga sulit untuk
mendeteksi keberadaan jaringan abnormal

7. Patofisiologi kanker payudara


Kegagalan katup vena,biasanya pada sambungan safenofemoral dan kadang-kadang
pada vena yang mengalami perforasi. Menyebabkan peningkatan tekanan vena pada
vena safena magna dengan dilatasi vena yang progresif dan selanjutnya disrupsi
katup.

5
8. Metode SADARI pada pencegahan kanker payudara
a. Definisi SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan payudara yang
dilakukan sendiri dengan belajar melihat dan memeriksa perubahan payudaranya
sendiri tiap bulan. Dengan melakukan pemeriksaan teratur akan diketahui adanya
benjolan atau masalah lain sejak dini walaupun masih berukuran kecil,sehingga
lebih efektif untuk diobati. (DepKes RI,2009)

b. Tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)


Pemeriksaan payudara bertujuan untuk memastikan bahwa payudara seseorang
masih normal. Bila anda kelainan seperti infeksi,tumor atau kankerdapat ditemukan
lebih awal. Kanker payudara yang diobati pda stadium dini kemungkinan sembuh
mendekati 95%. (DepKes RI, 2009)

c. Waktu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)


1) Sebaiknya pemeriksaan payudara dilakukan pada hari ke 7-10 yang
dihitung sejak hari ke-1 mulai haid (saat payudara sudah tidak mengeras
dan nyeri) atau bagi yang telah menopause pemeriksaan dilakukan dengan
memilih tanggal yang sama setiap bulanya (misalnya setiap tanggal 1 atau
tanggal lainya).
2) Waktu kurang lebih 10 menit, setiap bulan periksa payudara

d. Cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)


a. Melihat payudara
1) Lepaskan seluruh pakaian bagian atas (Brah)
2) Berdiri didepan cermin
3) Letakan kedua tangan disisi tubuh,pemeriksaan payudara

1. Lihat perubahan dalam bentuk dan ukuran kanan dan kiri


2. Lihat jika ada kerutan,lekukan seperti lesung pipi pada kulit
payudara da nada tonjolan pada payudara
3. Perhatikan warna kulit payudara: kemerahan

6
4) Perhatikan payudara sambil mengangkat kedua tangan diatas kepala,amati
jika ada perubahan pada payudara
5) Lanjutkan dengan melakukan kedua tangan dipinggang sambil menekan
agar otot dada berkontraksi
6) Bungkukan badan untuk melihat apakah kedua payudara menggantung
dengan seimbang

b. Memijat payudara
1) Tekan masing-masing putting dengan ibu jari dan jari telunjuk dengan
lembut untuk melihat pakah ada cairan yang keluar
2) Lakukan pemijatan payudara dari tepi sampai ke putting payudara
c. Perubahan payudara
Pemeriksaan ini bisa dilakukan sambil berdiri atau berbaring.
1) Jika memeriksa payudara sambil berbaring,ltakan sebuah bantal dibawah
bahu sisi payudara yang akan diperiksa
2) Angkat lengan kiri ke atas kepala,gunakan tangan kanan untuk menekan
payudara kiri dengan tiga jari (telunjuk,tengah, manis)
3) Mulailah dari daerah putting susu dan gerakan ketiga jari tersebut
dengan gerakan memutar diseluruh permukaan payudara
4) Rasakan apakah terdapat benjolan atau penebalan. Pastikan untuk
memeriksa daerah yang berada diantara payudara,dibawah lengan dan
dibawah tulang selangka.
5) Angkat lengan kanan ke atas kepala dan ulangi pemeriksaan untuk
payudara sebelah kanan dengan menggunakan tangan kiri.

7
C.Kesimpulan

1. Kesimpulan
Kanker payudara (KPI) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat
berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.
(kemenKes,2015)

Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker biar mulai tumbuh di dalam kelenjar susu,saluran susu,jaringan lemak
maupun jaringan ikat pada payudara.
(Wahyu Rahayu,2013)
Maka, dari penjelasan diatas kita dapat melakukan pencegahan dengan cara yang
sederhana dan dapat dilakukan dengan diri sendiri, yaitu dengan melakukan
metode SADARI.

(SADARI) adalah pemeriksaan payudara yang dilakukan sendiri dengan belajar


melihat dan memeriksa perubahan payudaranya sendiri tiap bulan. Dengan
melakukan pemeriksaan teratur akan diketahui adanya benjolan atau masalah lain
sejak dini walaupun masih berukuran kecil,sehingga lebih efektif untuk diobati.
(DepKes RI,2009)

2. Saran
a. Penyusun Selanjutnya
Sebaiknya bagi penyusun dapat melakukan evaluasi terhadap responden
melalui kegiatan penyuluhan tentang Pencegahan Kanker Payudara Metode
SADARI dan dapat mengembangkan variable tentang SADARI.

b. Institusi
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
Sebaiknya dapat melakukan sosialisasi atau penyuluhan tentang pencegahan
kanker payudara metode SADARI diwilayah terdekat kampus atau dalam
kampus ini sendiri.

c.Masyarakat
untuk masyarakat sebaiknya agar lebih sadar lagi akan pentingnya metode
SADARI ini, karena metode ini sangat membantu untuk mendeteksi dini
kanker payudara
d. Mahasiswa/i
Sebaiknya kepada seluruh mahasiswi STIKes Widya Dharma Husada
Tangerang dapat mengaplikasikan metode SADARI ini, dan dapat rutin
melakukan SADARI pada hari ke 7-10 yang dihitung sejak hari ke-1 mulai

8
haid (saat payudara sudah tidak mengeras dan nyeri) sehingga dapat
mendeteksi dini kanker payudara apabila terdapat atau dicurigakan adanya
tanda-tanda kelainan pada payudara dan diharapkan dengan rutinya melakukan
metode SADARI dapat mengurangi angka kematian wanita pada penderita
kanker payudara.

Anda mungkin juga menyukai