KETIDAKBERDAYAAN
KEPUTUSASAAN
KETIDAKBERDAYAAN
Tujuan Khusus :
• Lakukan pendekatan yang hangat, bersifat empati, tunjukkan respons emosional dan
menerima pasien apa adanya.
• Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat sendiri (mis;
rasa marah. frustasi, dan simpati).
• Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sifatnya supportif, beri
waktu klien untuk berespons.
• Gunakan tehnik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi dan klarifikasi.
• Bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya dan identifikasi area-area situasi
kehidupannya yang tidak berada dalam kemampuannya untuk mengontrol.
• Bantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap
ketidakberdayaannya.
• Diskusi tentang masalah yang dihadapi klien tanpa memintanya untuk menyimpulkan.
• Identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi
atau subtitusi.
• Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang positif.
ORIENTASI
• Coba ibu ceritakan tentang apa yang sedang mengganggu pikiran ibu saat ini..
• Ketika pikiran itu muncul apa yang ibu rasakan?
• Kapan pikiran – pikiran dan perasaan tersebut mulai muncul?
• Kapan ibu tahu bahwa ibu ternyata mengidap penyakit kanker?
• Seberapa sering ibu merasa seperti ini?
• Bagaimana dengan dukungan keluarga ibu?
• Sebelum sakit apa pekerjaan ibu? Suami ibu?
• Apakah saat ini ibu masih bekerja?
• Kalau ibu tidak lagi bekerja siapa yang membiayai biaya pengobatan ibu?
• Apakah ibu pernah mengalami perasaan yang sama sebelumnya? Kapan?
• Apa yang biasa ibu lakukan ketika ibu, ketika pikiran dan perasaan yang
mengganggu ibu itu datang? Apa lagi?
• Apa harapan-harapan yang sangat ingin ibu wujudkan?
• Menurut ibu, siapa saja yang dapat membantu ibu mewujudkan harapan
atau cita-cita ibu?
• Menurut ibu, kemampuan apa saja yang bapak miliki?
• Hobi ibu apa saja?
• Ada yang pernah ibu tekuni?
• Wah..banyak ya kemampuan yang ibu miliki. Banyak sekali hal-hal positif
yang bisa ibu banggakan.
• Bagaimana kalau kita pilih satu kegiatan yang ibu bisa untuk dikerjakan
selama di Rumah? Ibu mau melakukan kegiatan apa?
• Wah memasak ya.., bagus sekali bu..bagaimana kalau kita melatihnya?
• Wah bu, enak sekali masakannya. Keluarga ibu pasti senang kalau ibu
memasakkan makan siang untuk mereka,.. apalagi bapak,...
• Ibu ternyata punya banyak sekali kemampuan yang bisa ibu latih
• Keluarga ibu pasti akan sangat mendukung Ibu mau bercerita lebih lanjut
tentang diri dan keluarga ibu kepada saya? di keluarga ibu ada yang
pernah mengalami gangguan seperti yang ibu alami? Apakah ibu
mempunyai riwayat penyakit misalnya terjatuh atau pernah diopname ,
tergantung kepada obat atau pernah keracunan?”
• “Saat ini ibu tinggal dengan siapa? apakah ibu sudah menikah? ibu merasa cocok dengan
tempat tinggal ibu yang dulu dan sekarang?
• “ Apakah ibu punya masa lalu yang tidak menyenangkan? Bagaimana ibu menanggapi jika ada
hal yang tidak menyenangkan dalam hidup? Bagaimana menurut ibu tentang diri ibu sendiri,
apa peran ibu dalam keluarga dan masyarakat?”
• Menurut Ibu, apa yang ibu yakini tentang kondisi ibu saat ini. Siapa orang yang paling berarti
bagi diri Ibu? Bagaimana dukungan keluarga atau orang terdekat dengan ibu terkait kondisi
ibu saat ini? Bagaimana tanggapan ibu mengenai pelayanan kesehatan? Bagaimana dengan
pembiayaan rumah sakit dan biaya hidup ibu ? Bagaimana hubungan ibu dengan teman-
teman di kantor ataupun tetangga d rumah? Apakah ibu masih suka berkomunikasi dengan
mereka? Bagaimana dengan keluarga apakah mereka suka menjenguk? Oh jadi mereka tidak
peduli? Apa yang ibu rasakan dengan perlakuan keluarga ibu saat ini? Apa yang biasa ibu
lakukan kalau perasaan kesel dan merasa tidak berguna itu muncul? Apakah ibu pernah
menyampaikan masalah ini ke orang-orang terdekat ibu? Apa yang biasa ibu lakukan untuk
mengatasi masalah yang ibu hadapi?
• Selanjutnya ibu tidak boleh patah semangat ya, karena ada banyak teman dan keluarga yang
menyayangi ibu dan menginginkan ibu agar terus berjuang untuk mewujudkan harapan ibu
– Fase Terminasi
Tujuan:
1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya
dengan perawat
2) Pasien mengenali peristiwa kehilangan yang dialaminya
3) Pasien dapat memahami hubungan antara kehilangan
yang dialami dengan keadaan dirinya
4) Pasien dapat memanfaatkan faktor pendukung
5) Pasien dapat mengidentifikasi cara – cara mengatasi
berduka yang dialaminya
strategi pelaksanaan komunikasi pasien
Berduka
SP1 Pasien:
1. Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan
perawat
2) Pasien mengenali peristiwa kehilangan yang dialaminya
3) Pasien dapat memahami hubungan antara kehilangan yang
dialami dengan keadaan dirinya
4) Pasien dapat memanfaatkan faktor pendukung
5) Pasien dapat mengidentifikasi cara – cara mengatasi berduka
yang dialaminya
SP 2 Pasien : melatih cara ke II
dst
Fase orientasi
Salam terapeutik
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi bu, perkenalkan saya Tiara Kusuma,
ibu bisa panggil saya suster Tiara.”
Perawat : “Nama Ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil apa?”
Perawat : “Kalau begitu Ibu saya panggil Ibu Gebby ya? Baiklah Ibu Gebby, saya
perawat hari ini yang bertugas merawat Ibu dari pukul 08.00 sampai 14.00”
Evaluasi validasi
Perawat : “Bagaimana keadaan ibu M hari ini? Apa yang ibu rasakan?”
Kontrak kerja
Perawat : “Baikalah bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar?”
Perawat : “Kita berbincang-bincang untuk mendiskusikan masalah yang ibu
alami. Kira-kira 15 menit saja Bu, bagaimana? “
Perawat : “Dimana sebaiknya kita berbincang-bincang, Bu? Bagaimana kalau di
taman?”
Perawat : “Baiklah kita akan berbincang-bincang selama 15 menit ke depan di
taman saja ya bu”
Fase Kerja
Perawat :
“Ibu, coba ibu ceritakan kepada saya apa yang ibu rasakan saat ini “ “iya bu, saya mengerti apa yang ibu rasakan, sabar ya bu”
Perawat : “anak ibu memang sudah meninggal dan itu sudah menjadi kehendak Tuhan”
Perawat : “ibu, hidup dan matinya seseorang itu sudah diatur oleh yang maha
kuasa “
Perawat : “ tidak ada satupun yang mau orang yangdisayanginya dipanggil yang
Maha Kuasa dan tidak ada yang bisa mngetehauinya kapan hal tersebut terjadi”
Perawat : “Ibu tidak perlu sedih, ibu masih punya keluarga yang bersedia
mendukung dan membantu ibu ,apakah ibu bisa memahaminya?”
Perawat : “Bagaimana kalo sekarang saya mencoba membantu ibu untuk
mengatasi rasa cemas yang ibu alami?
Perawat : Caranya dengan melakukan teknik relaksasi, ibu bisa melakukan tarik
napas dalam, tahan sebentar, dan hembuskan perlahan-lahan melalui mulut”
Perawat : “Coba ibu sekarang lakukan sendiri” “ iya bu, bagus sekali, benar
seperti itu”
Fase terminasi
Evaluasi ( subjektif)
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu sekarang? Apakah ibu sudah menyadari apa yang sebenarnya terjadi pada ibu ?”
Evaluasi (objektif)
Perawat : “Coba ibu sebutkan kembali, apa yang harus ibu lakukan jika ibu sedang dalam perasaan cemas”
Rencana tindak lanjut
Perawat : Iya bu betul sekali, ibu melakukan teknik relaksasi menarik napas dalam jika ibu sedang dalam kondisi merasakan sedih”
Kontrak yang akan dating
Perawat : “Ya bu karena sudah 15 menit kita berdiskusi, saya akhiri diskusi kali ini ya bu, besok pagi setelah makan pagi jam 9, saya akan kembali ke ruangan ibu untuk
mendiskusikan tentang hobi ibu”
Perawat : “ dimana ibu bisa melakukan diskusi dengan saya, bu? baiklah kita akan berdiskusi di taman saja ya? apakah 20 menit cukup bu?
Perawat : “baiklah kalau begitu, besok kita akan berdiskusi selama 20 menit ditaman ya bu, sekarang saya pamit dulu ya bu, selamat pagi”
Prosedur tindakan strategi pelaksanaan
komunikasi pasien Berduka(SP 1)
• https://www.youtube.com/watch?v=uG8INRi
md_g
TERIMAKASIH