Anda di halaman 1dari 23

LEUKEMIA PADA ANAK

KELOMPOK 4 :

1. Annas Joko Sulistyo (1907004) 5. Maria Agusti na Eka Indrianti (1907038)


2. Diah Ayu Faizati n (1907013) 6. Nurul Mufi dah (1907045)
3. Eva Nurmala (1907019) 7. Silvianita Ika Aprillia Vridayanti (1907053)
4. Hadrowati Lailatunnafisah (1907028)
LATAR BELAKANG
LEUKEMIA ADALAH KANKER DARAH YANG BERAWAL DALAM SUMSUM TULANG BELAKANG,
TEMPAT SEL DARAH DIBUAT. DARAH ANDA MENGANDUNG SEL MERAH, SEL PUTIH DAN TROMBOSIT.
PADA LEUKEMIA, SUMSUM TULANG BELAKANG MEMBUAT SEL DARAH PUTIH YANG BELUM MATANG
YANG DISEBUT SEL LEUKEMIK. SEL YANG BELUM MATANG INI TIDAK BERFUNGSI SECARA NORMAL,
DAN MENGERUBUNGI SEL YANG SEHAT.

MENURUT DATA STATISTIC KANKER SURVEILLANCE, EPIDEMIOLOGY, AND END RESULTS PROGRAM
NATIONAL CANCER INSTITUTE PREVALENSI LEUKEMIA SEBESAR 13.7 PER 100.000 POPULASI PER
TAHUN, DAN JUMLAH KEMATIAN LEUKEMIA SEBESAR 6.8 PER 100.000 POPULASI PER TAHUN. PADA
TAHUN 2017 DIPERKIRAKAN SEBANYAK 62.130 KASUS BARU LEUKEMIA DAN 24,500 ORANG AKAN
MENINGGALAN KARENA LEUKEMIA. LEUKEMIA BERADA DI URUTAN KE-9 DILIHAT DARI PREVALENSI
KEJADIANNYA, YAITU SEBESAR 3.7% DARI SELURUH KANKER DI UNITED STATES.
DEFINISI LEUKIMIA

Leukemia adalah suatu tipe kanker. Leukemia berasal dari kata Yunani
leukos-putih, haima-darah. Leukemia adalah kanker yang mulai di sel-sel darah.
Penyakit ini terjadi ketika sel darah memiliki sifat kanker yaitu membelah tidak
terkontol dan mengganggu pembelakan sel darah normal. Leukemia (kangker
darah) adalah jenis penyakit kangker yang menyerang sel-sel darah putih yang di
produksi oleh sumsum tulang (bone marrow) ( Padila, 2013).
KLASIFIKASI LEUKIMIA

1. Leukemia Akut
Leukimia akut dibagi menjadi dua yaitu :
• Leukemia Limfositik Akut (ALL)
• Leukemia mielositik Akut ( LMA )

2. Leukemia Kronik.

Leukimia kronik dibagi menjadi dua yaitu:

• Leukemia Limfositik Kronik ( LLK )

• Leukemia Granulositik Kronik (LGK)


ETIOLOGI LEUKIMIA

1. Faktor genetik: virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan sirkulasi gen

2. Pemaparan terhadap penyinaran (Radiasi) dan bahan kimia tertentu (mis. Benzena)

3. Faktor herediter, misalnya pada kembarmonozigot/ kembar identik

4. Pemakaian obat anti kanker, meningkatkan resiko terjadinya leukemia (mis.


diethystilbestrol )

5. Orang memiliki kelainan genetik tertentu (misalnya Down Syndrome dan Fanconi
syndrome)
FAKTOR RISIKO LEUKIMIA
1. Lingkungan: factor yanga dapat meningkatkan risiko leukemia adalah paparan radiasi,
konsumsi rokok, alkohol, narkotik, psikotropika, dan zat adiktif lainnya
2. Riwayat keluarga leukemia/Genetik: anak kembar berisiko 2 kali lebih besar terkena leukemia
jika kembarannya terkena leukemia sebelum usia 7 tahun
3. Penyakit kelainan genetik: Fanconi anemia, Bloom syndrome, neurofibromatosis dan kelainan
lainnya dapat meningkatkan insidensi terkena AML (Acute myeloid leukemia )
4. Agen infeksius yang masih belum diketahui: virus memiliki kemampuan leukemogenisitas
untuk menginfeksi dan merubah sel prekursor B
5. Usia maternal dan paternal ≥ 40 tahun saat anak lahir meningkatkan risiko
PATOFISIOLOGI LEUKIMIA

Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap

infeksi. Leukemia meningkatkan produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari

normal. Mereka terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti biasanya. Sel

leukemia memblok produksi sel darah normal, merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi

Sel leukemia juga merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang termasuk sel

darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk menyuplai oksigen pada jaringan. Leukemia

terjadi jika proses pematangan dari sistem sel menjadi sel darah putih mengalami gangguan dan

menghasilkan perubahan ke arah keganasan. Pada akhirnya sel-sel ini menguasai sumsum tulang

dan menggantikan tempat dari sel-sel yang menghasilkan sel-sel darah yang normal.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala umum terjadi antara lain : • Petechiae

1) Demam
2) Keringat malam 1) Nyeri tulang atau nyeri sendi

3) Kelelahan, kelemahan, dan lesu 2) Sakit kepala

4) Turun berat badan 3) Limfadenopati

5) Pendarahan atau mudah memar 4) Hepamomegali, splenomegali

• Pendarahan pada gusi 5) Infeksi oportunistik

• Epistaksis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Hitung darah lengkap /rutin : untuk mengetahui jumlah sel darah merah,


sel darah putih, dan trombosit dalam tubuh
2. Pemeriksaan sel darah tepi : pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi
sel darah merah (sel darah merah), sel darah putih (sel darah putih), dan
trombosit.
3. Biopsi sumsum tulang :  dilakukan dengan mengambil sampel kecil dari tubuh
pasien untuk pemeriksaan lebih lanjut, yang dapat membantu mendiagnosis
penyakit yang telah diderita.
4. Panel Koagulasi : berfungsi memantau efektivitas pengobatan bagi pasien yang
sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25, Juni 2020 pada klien An. D dengan diagnosa Leukemia
limfositik Akut (ALL) dan diperoleh dari data-data sebagai berikut :
Biodata
a) Identitas Klien
Nama Klien An.S, Berusia 7 tahun tempat tanggal lahir semarang 09-11-2013 berjenis kelamin laki
–laki, beragama Islam, yang di rawat diruang amarilis masuk tanggal 20, Juni 2020.
b) Identitas penanggung jawab
Tn. M umur 31 tahun, pekerjaan petani, pendidikan SD, agama islam, suku jawa, hubungan dengan
klien adalah ayah klien, alamat Jalan Irigasi Utara rt 08 rw 01 Mangunharjo Tugu Semarang.
Status Kesehatan
a. Keluhan utama
Ayah klien mengatakan anaknya sakit pada perut.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga klien mengatakan klien masuk rumah sakit pada hari rabu tanggal 20, Juli 2020 dengan keluhan muncul
ruam berwarna biru dan merah pada bagian kaki tangan dan wajah, ayah klien juga mengatakan anaknya sakit
perut, ayah klien mengatakan anaknya akan menangis dan mengeluh sakit jika bergerak, nyeri yang di rasakan
hilang timbul ketika nyeri hilang klien tampak tenang, ayah klien mengatakan anaknya juga sulit tidur karena nyeri
dan gatal yang ia rasakan, klien tampak lemas, klien tampak menangis klien tampak sering memegang perutnya.
c. Riwayat kesehatan lalu
Ayah klien mengatakan anakanya pernah masuk rumah sakit dengan penyakit yang sama dan hanya tahu anaknya
mengalami penyakit kelainan darah, ayah klien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami kecelakaan apapun.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Ayah klien mengatakan di keluarganya tidak ada yang pernah mengalami penyakit seperti ini dan tidak ada riwayat
penyakit keturunan seperti DM dll.
Data Focus
Data Subjektif Data Objektif
a. Ayah klien mengatakan anaknya a. Kulit klien pucat
terdapat lebam berwarna biru dan merah b. Hb :8,7 g/dl
di bagian tangan wajah dan kaki c. Trombosit: 8x 103
b. Ayah klien mengatakan anaknya di bantu d. Konjungtiva anemis
saat bergerak e. Terlihat ruam merah dan biru di bagian wajah kaki dan
c. Ayah klien mengatakan perut anaknya tangan
sakit f. Konjungtiva anemis
d. Ayah klien mengatakan anaknya sulit g. Klien tampak meringis
tidur karena nyeri yang di rasakan h. Klien sering memegang daerah perut
e. Ayah klien mengatakan anaknya i. Klien tampak lemah
sering terbangun di malam hari karena j. Klien menunjukan wajah meringis
nyeri k. Klien tampak lemah dan berbaring di tempat tidur
f. Ayah klien mengatakan jika bergerak l. CRT kembali dalam kurang lebih 3 detik
sedikit menangis
2. ANALISA DATA
NO Pengelompokan data Etiologi Masalah
keperawatan
1.  
Data subyektif berkurangnya komponen Perfusi perifer tidak

- Ayah klien mengatakan terdapat lebam berwarna biru dan merah di darah sebagai pengangkut efektif
oksigen
wajah kaki dan tangan
 
- Ayah klien mengatakan anaknya lemah
- Ayah klien mengatakan anaknya mengeluh nyeri
DO
 Kulit pucat
 Hb 8.7 g/dl
 Trombosit: 8x 103
 Klien tampak lemah
 CRT kembali kurang lebih 3 detik
ANALISA DATA
NO Pengelompokan data Etiologi Masalah
keperawatan
DS: 1.  
2. Agen cedera biologis Nyeri akut
 Ayah klien mengatakan perut anaknya sakit
 Ayah klien mengatakan terdapat memar biru di
badannya
 Ayah klien mengatakan anaknya mengeluh nyeri saat
di gerakan
DO:
 Klien tampak meringis
 Skala nyeri 6
 Klien tampak sering memegang daerah perut
 Suhu : 36,8oC
ANALISA DATA
NO Pengelompokan data Etiologi Masalah
keperawatan
DS: 1.  
3. ketidak nyamanan fisik Gangguan pola tidur
• Ayah klien mengatakan anaknya sulit tidur (Nyeri)
karena nyeri yang di rasakan
• Ayah klien mengatakan anaknya sering
terbangun di malam hari karena nyeri
DO:
• Klien tampak lemah
• Mata klien tampak sayup
• Jam tidur malam jam 22.00 dan sering
terbangun jam 2 malam dan sulit tidur lagi
ANALISA DATA
NO Pengelompokan data Etiologi Masalah
keperawatan

DS: 1.  
4. kelemahan umum Intoleransi aktifitas
• Ayah klien mengatakan anaknya di bantu saat
bergerak
• Ayah klien mengatakan saat BAB dan BAK di
gendong ke wc
• Ayah klien mengatakan jika bergerak sedikit pasti
Menangis
DO:
• Klien tampak lemah dan sering berbaring
• Saat duduk klien di bantu
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

I. D.0009 PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF BERHUBUNGAN DENGAN BERKURANGNYA


KOMPONEN DARAH SEBAGAI PENGANGKUT OKSIGEN DIBUKTIKAN DENGAN PUCAT,
EDEMA PADA EKSTERMITAS.

II. D.0077 NYERI AKUT BERHUBUNGAN DENGAN AGEN CEDERA BIOLOGIS (NYERI PADA
PERUT) DIBUKTIKAN DENGAN NYERI PADA EKSTERMITAS, TAMPAK MERINGIS
KESAKITAN.

III. D.0055 GANGGUAN POLA TIDUR BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAK NYAMANAN FISIK
(NYERI) DIBUKTIKAN DENGAN SULIT TIDUR, TAMPAK LEMAH

IV. D.0056 INTOLERANSI AKTIFITAS BERHUBUNGAN DENGAN KELEMAHAN UMUM


DIBUKTIKAN DENGAN KELEMAHAN, LESU.
4. INTERVENSI & IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Rencana Perawatan
Hari
/ No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Evaluasi hasil
Tgl
25/0 D.0009 Perfusi L.02011 Perfusi Perifer I.02079 Perawatan Sirkulasi Tgl 25-06-2020, jam 08.00
6/20 Observasi: Ds:-
perifer tidak
20 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
Periksa sirkulasi perifer / tvv ( mis. Nadi perifer, edema, Do: Suhu: 35,8oC Nadi: 90x/menit,CRT >3 detik
 - efektif b.d pengisian kapiler, warna, suhu, anklebrachial index)
keperawatan selama 3x24 Jam Perfusi ,Spo2 97%
27/0 berkurangnya
perifer meningkat dengan kriteria hasil
Memonitor rasa kebas dan kesemutan pada ekstermitas
ruam merah dan biru berkurang jumlah Hb
6/20 komponen darah : Teraupetik:
Hb 12,1 g/dl Trombosit 24x 103
20 sebagai
Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstermitas dengan
Tgl
26-06-2020
   Denyut nadi perifer meningkat keterbatasan perfusi
pengangkut Edukasi
Jam 07.00
   Nyeri ekstermitas menurun
  oksigen d.d  Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan Ds :-
Edema perifer menurun
( mis. Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak DO: Suhu: 36,8 Nadi: 100x/menit Spo2 98%
  dengan pucat,  Kelemahan otot menurun
sembuh, hilangnya rasa) Jam 13.00
  edema pada  Kram otot menurun
Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika Ds-
   Pengisian kapiler membaik
ekstermitas. tubuh yang baik selama melakukan perubahan posisi Do: Suhu: 36,7oC Nadi 100x/menit Spo2 97%
   TD sistolik membaik Kolaborasi Tgl 27-06-2020
   TD diastolik membaik Kolaborasi pemberian premedikasi sebelum mengubah posisi, jika
  Jam 07.00
perlu
    Do: 36,5OC N: 110x/menit Spo2 98%
   
Jam 14.00
Do: S: 36,0OC N: 100x/menit
 
Spo2 98%
 tgl 25-06-2020
  D.0077 Nyeri L.08066 Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri I.08238
Jam 08.20
 25/06/ akut b.d agen Tujuan : setelah dilakukan tindakan Observasi Ds: Ayah klien mengatakan anaknya nyeri, nyeri yang
dirasakan apabila klien bergerak, nyeri berkurang ketika
2020 cedera biologis keperawatan selama 3 x 24 Tingkat - Identifikasi lokasi, karakterististik, durasi, kualitas,
beristirahat, nyeri yang di rasakan seperti tertusuk tusuk,
 - (nyeri pada nyeri menurun dengan Kriteria hasil : frekuensi, skala nyeri ayah klien mengatakan nyeri di daerah perut
Do: Klien tampak meringis Klien sering memegang
27/06/2 perut) d.d nyeri  Keluhan nyeri menurun Terapeutik
daerah perut Skala nyeri 6
020 pada  Meringis menurun - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa Jam 09.00
ekstermitas,  Gelisah menurun nyeri Ds: -
Do: Klien tampak tenang setelah dilakukan
  tampak meringis  Kesulitan tidur menurun - Fasilitasi istirahat dan tidur
pengalihan nyeri dengan bermain dengan
  kesakitan.  Ketegangan otot menurun Edukasi mainan.
   Frekuensi nadi membaik - Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa Jam 10.05
Do: Diberikan obat nyeri ranitidine/ 8 jam melalui IV
   Tekanan darah membaik nyeri 3cc
  Kolaborasi Jam 18.00
Ds:-
  - Kolaborasi pemberian analgenik , jika perlu Do: Diberikan obat nyeri ranitidin melalui IV 3cc
  Tgl 26-06-2020
Jam 08.05
  Ds: -
  Do: Dilakukan kompres hangat pada daerah kepala dan
perut Klien tampak lebih tenang
  Jam 08.15
  Ds: Klien di berikan obar ranitidine/ 8 jam melalui
IV 3 cc
Tgl 27-06-2020
Jam 08.30
Ds: Ayah klien mengatakan anaknya tidak nyeri lagi
Do: Klien menganguk saat ditanya apakah ia tidak
sakit perut lagi Klien tidak meringis dan nangis
Skala nyeri 1-3
  L.05045 Pola Tidur Dukungan tidur I.05174  tgl 25-06-2020
D.0055 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan Observasi Jam 10.05
Gangguan pola keperawatan selama 3x24 jam. Pola tidur - Identifikasi pola aktivitas dan tidur Ds: Ayah klien mengatakan mengerti tentang pentingnya
tidur membaik dengan kriteria hasil : - Identifikasi factor penganggu tidur tidur untuk kesehatan klien.
berhubungan - Keluhan sulit tidur menurun Terapeutik Do: Ayah klien mampu menjelaskan kembali pentingnya
dengan ketidak - Keluhan sering terjaga menurun - fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur tidur untuk kesehatan Klien.
nyamanan fisik - Keluhan tidak puas tidur menurun - Tetapkan jadwal tidur rutin Jam 16.00
(nyeri) - Keluhan istirahat tidak cukup - Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan Ds: Ayah klien mengatakan anaknya tidur malam jam
dibuktikan menurun Edukasi 22.00 dan sering terbangun sekitar jam 2 malam, dan
dengan sulit tidur, - Kemampuan beraktivitas - Jelaskan pentingnya tidur selama sakit sulit tidur kembali.
tampak lemah membaik   Do: Klien tampak sering mengeluh nyeri
Tgl 26-06-2020
Jam 08.05
Ds: Ayah klien mengatakan tidur malam anaknya lebih
awal dan bangun di pagi hari di jam yang sesuai yaitu
jam 7.30
Do: Klien tampak masih sedikit mengantuk
Tgl 27-06-2020
Jam 07.10
Ds: Ayah klien mengatakan tidur anaknya nyenyak klien
tidur malam jam 20.00 dan terbangun jam 08.00
Do: klien tampak lebih bertenaga
  L.05047 Toleransi Aktivitas
  Manajemen Energi I.05178 25-06-2020
Tujuan: Setelah dilakukan
 25/06/2020 D.0056 tindakan keperawatan selama 3x24
Jam 11.00
 - Intoleransi jam. Intoleransi aktifitas meningkat Observasi Ds: Ayah klien mengatakan saat duduk ananknya di
dengan kriteria hasil:
27/06/2020 aktifitas b.d
  • Identifikasi gangguan fungsi bantu dan saat ingin bak klien di gendong.
kelemahan umum - Frekuensi nadi
d.d kelemahan, meningkat tubuh yang mengakibatkan Do: Klien tampak lemah. Klien tampak hanya
berbaring di tempat tidurnya
lesu. - Kemudahan dalam kelelahan
melakukan aktivitas Jam 11.20
sehari-hari meningkat • Monitor pola dan jam tidur
Ds: Ayah klien mengatakan anaknya lemah dan hanya
- Kekuatan tubuh bagian Teraupeutik
atas meningkat
berbaring di tempat tidur
• Sediakan lingkungan yang
Do: Klien tampak lemah
- Kekuatan tubuh bagian nyaman dan rendah stimulus
bawah meningkat HB mengalami penurunan 8,7 g/dl
(mis. cahaya, suara , kunjungan)
- Keluhan lelah menurun Tgl 27-06-2020
Edukasi
- Perasaan lemah Jam 10.00
menurun • Anjurkan tirah baring Ds: Ayah klien mengatakan anaknya sudah dapat
- Tekanan darah membaik Kolaborasi bergerak bebas tetapi untuk berjalan sendiri masih
- Frekuensi napas • kolaborasi ahli gizi tentang cara susah karna kaki yang sakit akibat infus
membaik
Do: Menjelaskan bahwa anaknya tidak boleh terlalu
meningkatkan asupan makan 
lelah dan selalu mengawasi saat beraktivitas agar
tidak terjadi cedera
6. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi
Jam
1. 27/06/2020 I  
 
08.00 S : Ayah klien mengatakan anaknya tidak lemas lagi
O : Kulit dan membran mukosa tidak pucat
Saturasi Spo2 98%
CRT kembali dalam 2 detik
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
27/06/2020 1.II  
S : Ayah klien mengatakan anaknya tidak mengeluh nyeri lagi Ayah klien mengatakan anaknya tidak meringis lagi
 
08.30 O : Klien terlihat tenang Klien tidak menangis lagi Skala nyeri berkurang 1-3
 
2 A : masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan

27/06/2020 1.   
S : Ayah klien mengatakan anaknya tidur dengan mudah saat mengantuk Ayah klien mengatakan anaknya tidak rewel lagi saat tidur
III
07.10 malam
 
O : Klien tidur malam jam 20.00 dan terbangun di jam 8.00 pagi
Klien tidak terbangun di malam hari
3 Klien terlihat segar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
27/06/2020 1.IV 
S :-
10.00 O : Suhu: 36,5oC Nadi 100x/menit RR 20x/menit Klien dapat berpindah dan duduk sendiri
A : Masalah teratasi
4 P : Intervensi di hentikan
 
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai