Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN GINEKOLOGI PADA Ny.

R
DENGAN DISMINORE DI KELURAHAN MANGKANG KULON SEMARANG

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Maternitas)


Dosen Pembimbing : Ns. Priharyanti Wulandari.,M.Kep.Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh :
Silvianita Ika Aprillia V.
NIM : 1907053

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS GYNEKOLOGI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN DISMINORE DI KELURAHAN
MANGKANG KULON SEMARANG

A. PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian: 09-08-2021 Jam: 16.00

I. Identitas

Nama pasien : Ny.R


Umur : 14 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/ bangsa : Jawa
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jalan irigasi utara rt 01/03 mangkang kulon
Tanggal masuk : 09-08-2021
No. Reg :-

Diagnosa Medis : Disminore

Penanggung jawab :

Nama : Ny. U
Umur : 35 tahun
Hubungan dg pasien: Ibu
Suku/ bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA/MA
Pekerjaan : Guru

II. Riwayat Keperawatan

1. Keluhan Utama :
Nyeri pada daerah bawah perut
2. Riwayat kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh nyeri abdomen bagian bawah setiap sebelum haid nyeri perutnya skala
nyerinya 7- 8 dan berlangsung selama 1 sampai 2 hari saat haid. Klien mengatakan
mengeluh lemas dan tidak bisa melakukan aktivitas sehari –  hari.

3. Riwayat kesehatan yang lalu


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat seperti ini sebelumnya

4. Riwayat kesehatan keluarga


Pasien mengatakan keluarga memiliki riwayat penyakit disminore pada ibunya.

5. Riwayat Reproduksi
a. Riwayat haid
Menarche: 11 tahun Siklus haid : teratur
Durasi haid : 2-3 pembalut/hri Keluhan haid: nyeri pada perut
b. Riwayat Obsetri

Anak Kehamilan Persalinan Anak


NoKe Tahu Umu Penyulit Jenis Penolong Penyulit Jenis BB PJ
n r Klmn
- - - - - - - - - -
6. Riwayat Keluarga Berencana
Tidak menggunakan KB

7. Pengkajian Pola Fungsional Gordon

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Keluarga pasien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit membeli obat
eceran di warung dan apabila penyakitnya parah selalu di bawa ke pelayanan
kesehatan misalnya dokter.

b. Pola nutrisi
Frekwensi makan : 2-3 x/hari
Nafsu makan : baik
Jenis makanan rumah : nasi, lauk pauk dan kadang sayur
Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan : tidak ada

c. Pola eliminasi
1. BAK
Frekwensi : 6-7 kali
Warna : kuning jernih
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : -
2. BAB
Frekwensi : 1 kali
Warna : kuning
Bau : Khas
Konsistensi : lunak
Keluhan :-
d. Pola aktivitas dan latihan
Klien mengatakan jika sedang nyeri haid klien sampai tidak bisa beraktivitas seperti
sekolah dan tidak bisa membantu orang tua dirumah.

e. Pola persepsi dan kognitif


Klien mengatakan bila sedang sakit haid klien hanya beristirahat dikamar dan tidur
tengkurap untuk mengurangi rasa sakit. Klien mengatakan tidak mengetahui
penyebab, akibat dan cara mengatasi nyeri pada haid

f. Pola tidur dan istirahat


Lama tidur : 6 jam/ hari
Kebiasaan sebelum tidur : berdoa
Keluhan : Nyeri pada abdomen

g. Pola hubungan social


Klien suka bermain dengan teman-temannya dan pada saat sakit ia hanya dirumah
saja.

h. Pola seksualitas dan reproduksi


Klien berjenis kelamin perempuan dan sudah mengalami menstruasi tiap bulan

i. Persepsi diri dan konsep diri


Persepssi diri :
Hal yang dipikirkan klien saat ini yaitu ingin cepat sembuh agar bisa ke bermain dan
berkumpul dengan teman-temanya
Konsep diri :
a) Identitas diri
Klien mengetahui bahwa dirinya adalah seorang anak perempuan
b) Peran diri
Klien berperan sebagai anak yang tiap mengikuti kegiatan dari sekolah secara
daring. Kadang klien juga membantu membersihkan lantai rumah.
c) Harga diri
Klien merasa senang bila selalu mendapat nilai tinggi di sekolah.
d) Ideal diri
Klien bercita-cita ingin menjadi dokter.
e) Body image
Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah bagian wajahnya

j. Pola Mekanisme Koping


Klien mengetahuai bahwa dia sedang nyeri dan klien hanya diam dengan kondisinya
sekarang

k. Pola nilai dan kepercayaan/ agama


Klien mengatakan beragama Islam, dan pasien juga menjalankan kewajiban sebagai
orang Islam.

8. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : composmentis
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 83 x/mnt
Pernafasan : 13x/mnt
Suhu tubuh : 36 ˚C
BB : 35 kg
TB : 155 cm
LILA : 23,5 cm
Kepala : Simetris, rambut Berwarna hitam, tidak ada ketombe.
Mata : Konjungtiva tidak Terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan
jelas
Hidung : Simetris, keadaan bersih,Fungsi pendengaran baik
Telinga : Simetris,keadaan bersih,Tidak ada kelainan yang ditemukan
Mulut : Mukosa mulut lembab,keada an bersih,Tidak ada kelainan
Leher : leher tidak Nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis
dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
(struma).
Dada : Pergerakan dada
Paru, Jantung : Terlihat simetris, Suara jantung S1 dan S2 tunggal,tid ak terdapat
palpitasi, suara murmur (-), ronchi (-), wheezing(-)

Perut : Terdapat nyeri tekan pada abdomen, tidak didapatkan adanya


pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus
35x/mnt, tidak ada bekas luka operasi
Genitalia : tidak terdapat benjolan/ kelainan dan bersih
Ekstrimitas : tidak terdapat kontraktur pada persendian ekstremitas
Kulit : lembab dan warna kulit merata sawo matang
9. Data Penungjang
Tidak terdapat data
10. Pemeriksaan Diagnostik
Tidak terdapat data
11. Program Therapi : tidak sedang melakukan program terapi
12. Diit : Klien tidak sedang dalam program diit

B. ANALISA DATA
N DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI TTD
O
1. DS : gangguan rasa gejala suatu 
- Klien mengatakan jika nyaman penyakit
sedang nyeri haid klien
sampai tidak bisa
beraktivitas seperti
sekolah dan tidak bisa
membantu orang tua
dirumah.
- Klien mengatakan bila
sedang sakit haid klien
hanya beristirahat
dikamar dan tidur
tengkurap untuk
mengurangi rasa sakit
- Klien mengatakan
mengeluh lemas dan
tidak bisa melakukan
aktivitas sehari –  hari.
DO : Klien tampak lemas
2. DS : Nyeri akut disminore 
- Pasien mengeluh nyeri
abdomen bagian bawah
setiap sebelum haid
nyeri perutnya skala
nyerinya 7- 8 dan
berlangsung selama 1
sampai 2 hari saat haid.
DO :
- Klien tampak menahan
nyeri
- Terdapat nyeri pada
abdomen
3. DS : Ansietas kurang terpapar 
- Klien mengatakan informasi
tidak mengetahui
penyebab, akibat dan
cara mengatasi nyeri
pada haid
-

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnose disminore yang muncul menurut (PPNI, 2017) :
1. gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya gejala suatu penyakit ditandai
dengan klien mengeluh tidak nyaman karna nyeri, mengeluh lelah dan mual, tidak
mampu rileks, sulit tidur, serta klien tampak gelisah dan merintih/menangis.
2. Nyeri akut berhubungan dengan disminore ditandai dengan klien tampak meringis
menahan nyeri, mengeluh nyeri
3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan sulit
berkonsentrasi, merasa bingung, tampak gelisah

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
(PPNI, 2018, 2019)
N D TUJUAN & INTERVENSI RASIONALISAS TTD
O P KRITERIA I
1. I Setelah dilakukan Terapi Relaksasi 
asuhan keperawatan (I. 09326)
3x24 jam Status Observasi
Kenyamanan (L.
08064) meningkat  Identifikasi  Memonitor
dengan kriteria hasil : teknik relaksasi terapi yang
yang pernah efektif yang
 Kesejahteraan fisik efektif dapat
meningkat digunakan mengatasi
 Kesejahteraan  Monitor nyeri
psikologis respon terhadap  Memonitor
meningkat terapi relaksasi dampak dari
 Perawatan sesuai Terapeutik terapi
keyakinan budaya  Gunakan relaksasi
meningkat relaksasi  Mengatasi/m
 Perawatan sesuai sebagai strategi engurangi
kebutuhan penunjang nyeri
meningkat dengan
 Kebebasan nalgesik atau  Mengurangi
melakukan ibadah tindakan medis intensitas
meningkat lain, jika sesuai nyeri dan
 Rileks meningkat Edukasi membuat
 keluhan tidak  Jelaskan rileks
nyaman menurun tujuan manfaat,
 Gelisah menurun batasan, dan
 Kebisingan jenis relaksasi
menurun yang tersedia
 Keluhan sulit tidur (mis. musik,
menurun meditasi, napas
dalam,
 Keluhan
relaksasi otot  Memberikan
kedinginan
progresif) pengetahuan
menurun
 Anjurkan tentang
 Merintih menurun
rileks dan penyakit
 Menangis menurun
merasakan yang
 Suhu ruangan
sensasi dialaminya
membaik
relaksasi  dan cara
 Pola tidur mengatasinya
 Demonstra
membaik
sikan dan latih  Memonitor
 Pola hidup respon hasil
teknik relaksasi
membaik sensasi terapi
(mis. napas
dalam, yang
peregangan, diberikan
atau imajinasi  Untuk
terbimbing) memilih
terapi yang
efektif
2. II Setelah dilakukan Manajemen nyeri ( 
asuhan keperawatan I.08238)
3x24 jam tingkat nyeri Observasi
menurun dengan  Identifikasi  Memonitor
kriteria hasil : pengaruh nyeri akibat nyeri
(L.08066) pada kualitas terhadap
hidup kualitas
 Keluhan nyeri  Monitor hidup
keberhasilan  Memonitor
menurun terapi akibat terapi
 Meringis Menurun komplementer yang
 Sikap Protektif yang sudah diberikan dan
menurun diberikan perubahan
 Gelisah menurun Terapeutik skala nyeri
 Kesulitan tidur  Berikan teknik
menurun non
 Menarik diri farmakologis
menurun untuk
 Berfokus pada diri mengurangi  Mengurangi
sendiri menurun rasa nyeri (mis. nyeri
 Diaforesis menurun TENS,
 Perasaan takut hypnosis,
mengalami cedera akupresure,
berulang menurun terapi music,
 Tekanan darah biofeedback,
membaik terapi pijat,
aromaterapi,
 Fokus membaik
teknik imajinasi
 Nafsu makan
terbimbing,
membaik
kompres
 Pola tidur membaik
hangat/dingin,
terapi bermain)
Edukasi
 Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
 Ajarkan
teknik non  Melatih cara
farmakologis untuk
untuk mengatasi
mengurangi nyeri yang
rasa nyeri efektif
Kolaborasi
 Kolaborasi  Menguangi
pemberian rasa nyeri
analgetik, jika
perlu
 Mencegah
nyeri
3. III Setelah dilakukan Konseling 
asuhan keperawatan (I.10334)
1x24 jam tingkat Observasi  Untuk
pengetahuan  Identifikasi memonitor
meningkat dengan kemampuan kemampuan
kriteria hasil : dan beri dan motivasi
- Perilaku sesuai penguatan  Memonitor
anjuran meningkat  Identifikasi factor
- Verbalisasi minat perilaku penyebab
dalam belajar keluarga yang dari luar
meningkat mempengaruhi
- Kemampuan pasien
menggambarkan Terapeutik
pengalaman  Berikan
sebelumnya yang penguatan  Untuk
sesuai dengan topik terhadap memotivasi
meningkat keterampilan terhadap
- Perilaku sesuai baru keterampilan
dengan pengetahuan  Fasilitasi untuk barunya
menningkat mengidentifika  Untuk
- Pertanyaan tentang si masalah menyelesaika
masalah yang Edukasi n suatu
dihadapi menurun  Anjurkan permasalaha
- Persepsi yang keliru mengekspresik n
terhadap masalah an perasaan
menurun  Anjurkan
- Menjalani untuk menunda
pemeriksaan yang pengambilan
tidak tepat menurun keputusan saat  Untuk
- Prilaku membaik setres memonitor
 Mengevaluasi respon hasil
keluarga  Untuk
menyebutkan memperoleh
kembali apa pengambilan
yang sudah keputusan
dijelaskan yang benar
dalam
pertemuan
sebelumnya

E. IMPLEMENTASI
NO DX IMPLEMENTASI RESPON HASIL
1. I - Identifikasi teknik DS :
relaksasi yang pernah - Klien tidak
efektif digunakan mengetahui teknik
- Monitor respon terhadap relaksasi yang
terapi relaksasi efektif digunakan
- Klien mengatakan
setelah melakukan
terapi relaksasi
rasanya sedikit
lebih tenang
DO :
Klien tampak menahan
nyeri
2. I - Melakukan relaksasi DS :
sebagai strategi Klien mengatakan
penunjang dengan setelah melakukan
analgesik atau tindakan terapi relaksasi
medis lain nyerinya sedikit
berkurang tetapi masih
terasa nyerinya
DO :
Klien tampak menahan
nyeri

4. I - Jelaskan tujuan DS :Klien mengerti


manfaat, batasan, dan apa yang sudah
jenis relaksasi yang dijelaskan
tersedia (mis. musik, DO :
meditasi, napas dalam, Klien tampak mengerti
relaksasi otot progresif)
- Menganjurkan rileks
dan merasakan sensasi
relaksasi 
- Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi
(mis. napas dalam,
peregangan, atau
imajinasi terbimbing)

5. II - Identifikasi pengaruh DS :
nyeri pada kualitas hidup - Pasien
mengeluh nyeri
abdomen bagian
bawah setiap
sebelum haid nyeri
perutnya skala
nyerinya 7- 8 dan
berlangsung selama
1 sampai 2 hari saat
haid.
- Terdapat nyeri
pada abdomen
DO :
Klien tampak menahan
nyeri
6. II - Monitor keberhasilan DS :
terapi komplementer yang Klien mengatakan
sudah diberikan nyerinya sudah
- Berikan teknik non berkurang
farmakologis untuk DO :
mengurangi rasa nyeri Klien tampak rileks
dan senang
7. II - Jelaskan strategi DS :
meredakan nyeri Klien mengatakan
- Ajarkan teknik non sudah paham dan
farmakologis untuk mengerti
mengurangi rasa nyeri DO :
Klien tampak
melakukan teknik
napas dalam saat nyeri
timbul

8. II - Kolaborasi pemberian DS : Klien


analgetik, jika perlu mengatakan tidak
merasakan nyeri
DO : klien diberikan
ramuan jahe dan klien
tampak rileks

9. III - Berikan penguatan DS : Klien


terhadap keterampilan mengatakan mengerti
baru tentang keterampilan
- Fasilitasi untuk baru untuk mengatasi
mengidentifikasi masalah nyeri
DO : Klien tampak
lebih mengerti cara
untuk mengatasi nyeri

10. III - Anjurkan DS : -


mengekspresikan perasaan DO : Klien tampak
- Anjurkan untuk menunda sudah focus dengan
pengambilan keputusan baik
saat setres

11. III Mengevaluasi keluarga DS :-


menyebutkan kembali apa DO:
yang sudah dijelaskan dalam Klien dapat
pertemuan sebelumnya menjelaskan kembali
apa yang sudah
dijelaskan sebelumnya

F. EVALUASI
NO DP SOAP
I I S:
- Klien tidak mengetahui teknik relaksasi yang efektif
digunakan
- Klien mengatakan setelah melakukan terapi relaksasi
rasanya sedikit lebih tenang
- Klien mengatakan setelah melakukan terapi relaksasi
nyerinya sedikit berkurang tetapi masih terasa nyerinya
- Klien mengerti apa yang sudah dijelaskan
O:
- Klien tampak menahan nyeri
- Klien tampak mengerti
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2. II S:
- Pasien mengeluh nyeri abdomen bagian bawah setiap
sebelum haid nyeri perutnya skala nyerinya 7- 8 dan
berlangsung selama 1 sampai 2 hari saat haid.
- Terdapat nyeri pada abdomen
- Klien mengatakan tidak merasakan nyeri
O:
- Klien tampak menahan nyeri
- Klien mengatakan nyerinya sudah berkurang
- Klien tampak rileks dan senang
- Klien mengatakan sudah paham dan mengerti
- klien tampak melakukan teknik napas dalam saat nyeri
timbul
- klien diberikan ramuan jahe dan klien tampak rileks
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3. III S : Klien mengatakan mengerti tentang keterampilan baru untuk
mengatasi nyeri
O:
Klien tampak lebih mengerti cara untuk mengatasi nyeri
Klien tampak sudah focus dengan baik
Klien dapat menjelaskan kembali apa yang sudah dijelaskan
sebelumnya
O : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

G. PEMBAHASAN
Pemberian Obat Tradisional Jahe kepada Ny. R dengan disminore

Berdasarkan hasil pemberian obat tradisional jahe kepada Ny.R dengan disminore dapat
mengurangi gejala nyeri haid dan dapat memberikan efek rileks pada tubuh sehingga hasil
pemberian obat tradisional jahe pada klien dengan disminore sejalan dengan penelitian (Putri,
Yulia and Firdaus, 2021) pada saat mengkonsumsi air jahe sensasi yang pertama kali dirasakan
yaitu rasa pedas khas jahe di dalam mulut kemudian terdapat sensasi hangat dalam tubuh yang
dapat memperlancar sirkulasi peredaran darah. Minyak atsiri yang terkandung dalam jahe
merupakan senyawa yang ampuh mengatasi nyeri karena cara kerjanya yang mampu memblokir
prostaglandin dan menstimulai peredaran darah sehingga memberikan efek samping menurunnya
nyeri pada saat dismenore. Terdapat perbedaan intensitas nyeri sebelum dan setelah diberikan
intervensi air jahe sehingga dapat disimpulkan bahwa air jahe efektif terhadap penurunan nyeri
dismenore pada klien Ny. R.

Langkah-langkah pembuatan air jahe sesuai SOP sebagai berikut :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMBUATAN WEDANG JAHE

Jahe adalah tanaman dengan sejuta khasiat yang telah dikenal sejak lama.
Jahe merupakan salah satu tanaman rempah indonesia. Ekstraknya sudah
PENGERTIAN
banyak dimanfaatkan dalam industri obat-obatan, Jahe memiliki nama
ilmiah Zingiber Officinale.

1. Mengurangi nyeri perut pada pasien disminore


TUJUAN 2. Mengurangi gejala mual muntah dalam kehamilan trimester pertama
3. Mengurangi gejala morning sickness pada saluran pencernaan

1. 1 siung jahe
2. Gula
PERALATAN 3. Panci kecil
4. Gelas
5. 1 sendok gula
FASE ORIENTASI
1. Memberi salam/menyapa pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah-langkah prosedur
5. Melakukan kontrak :
a. Waktu.
PROSEDUR b. Tempat.
PELAKSANAAN c. Topik.
6. Menanyakan kesiapan pasien
FASE KERJA
1. Menjaga privasi
2. Cuci tangan
3. Menyediakan jahe dan gula pasir
secukupnya
4. Memotong jahe dengan air yang mengalir
sampai bersih
5. Memotong jahe kecil yang sudah disiapkan
sebanyak 2,5 gram yang dipotong tipis-tipis
6. Masukan jahe kedalam panci kecil
kemudian Rebus air 250 ml
7. Kemudian tambahkan gula pasir 1 sendok
makan (10 gram)
8. Mengaduk jahe dan gula pasir dalam panci
kecil
9. Masak hingga mendidik (15 menit)
10. Wedang jahe siap di hidangkan
11. Sajikan ke ibu hamil
12. Cuci tangan
FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan
2. Melakukan rencana tindakan lanjut.
3. Berpamitan
PENILAIAN TEKNIK
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
2. Menjelaskan secara sistematik
3. Percaya diri dan tidak ragu-ragu
4. Mendokumentasikan tindakan dan hasil
DOKUMEN Gendrawati,Fitri.2018.Tanaman Ajaib.jakarta timur:Pustaka Makmur
TERKAIT
DAFTAR PUSTAKA

PPNI, T. pokja S. D. (2017) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. 1st, Cetakan edn.
Jakarta: DPP PPNI.

PPNI, T. pokja S. D. (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. 1st, cetakan edn. DPP
PPNI.

PPNI, T. pokja S. D. (2019) Standar Luaran Keperawatan Indonesia. 1st, Cetakan edn. DPP
PPNI.

Putri, A., Yulia, S. and Firdaus, R. (2021) ‘PEMBERIAN AIR JAHE TERHADAP NYERI
DISMENORE PRIMER PADA SISWI SMA NEGERI 5’, 6(1), pp. 45–50.

Anda mungkin juga menyukai