Anda di halaman 1dari 15

1

ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
Anak C usia 8 tahun jenis kelamin perempuan, orang tua mengatakan anaknya
lemas dan mengeluh nyeri. Klien masuk RS, menderita penyakit leukemia limfositik
akut sejak 5 tahun yang lalu ibu An. C mengatakan sebelum dibawa RSUD klien
terlihat lemas, mengalami batuk lima hari yang lalu nyeri dibagian kedua kaki dan
rencana untuk kemoterapi lanjut yang ke 18 kali. Saat dilakukan pengkajian ibu klien
mengatakan klien sering mengeluh nyeri dibagian kaki, nyeri saat di gerakkan seperti
di timpa benda berat, nyeri dirasakan dibagian kedua kaki, skala nyeri 4, hilang
timbul, mengeluh susah berjalan sering memegang kedua kakinya dan mengatakan
sakit, susah menjaga keseimbangan tubuhnya saat berdiri. ibu klien mengatakan
anaknya sulit tidur dimalam hari, jarang tidur siang klien terlihat mengantuk dipagi
hari, pola tidur malam hanya 4-5 jam terlihat lingkaran hitam dibawah mata. Klien
pernah dirawat di RS 2 bulan yang lalu dengan riwayat penyakit leukimia limfositik
akut, klien tidak ada riwayat elergi, penggunaan obat, dan operasi.
Mukosa pasien keadaan bibir kering dan pucat.
Posisi klien supine, klien terpasang alat medis IVFD, kesadaran compos
mentisdan. TD: 110/70 mmHg, RR: 25 x/m, N:100 x/m, S: 36,2 C. pada
pemeriksaan CRT <2 detik tidak ada sianosis, iktus kordis teraba hangat.
Hasil pemeriksaan penunjang, pemeriksaan laboratorium Leukosit : 2,2 10˄3/µL,
Eritrosit : 3,38 10˄6/µL, Hemoglobin 10,6 g/dl, Hematokrit 30,9 %, Neutrofil : 1.3.
penatalaksanaan terapi santagesik (IV) 3 x 250 mg, ceftriaxone (IV) 2 x 50 mg ,
D 5 (IVFD) 15 tpm.
A. Pengkajian
 Anamnesis
a. Identitas klien
Nama : An. C
Umur : 8 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : teluk betung
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Tanggal masuk : 28 Mei 2019
Diagnosa : LLA
Nomor registrasi: 1234567

b. Keluhan utama
Orang tua mengatakan anaknya lemas dan mengeluh nyeri.
a. Riwayat penyakit saat ini
P : klien sering mengeluh nyeri dibagian kaki
Q :Nyeri saat kaki digerakkan seperti di timpa benda berat
R : nyeri dirasakan di bagian kedua kaki
S :4
T : hilang timbul, mengeluh susah berjalan sering memegang
kedua kakinya dan mengatakan sakit, susah menjaga
keseimbangan tubuhnya saat berdiri.
b. Riwayat penyakit dahulu
Klien pernah di rawat di rumah sakit 2 bulan yang lalu dengan
riwayat penyakit leukemia limfositik akut.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga dari pasien.
d. Pengkajian psiko-sosio-spiritual.
Psiko pasien dalam keadaan baik di buktikan dengan pasien yang
tidak menolak untuk pergi berobat. Pasien mau mengatakan keluhannya
pada ibu dan perawat.
 Pola Aktivitas
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelemahan / keletihan, sulit melakukan aktivitas
Tanda : mengalami lima hari yang lalu nyeri dibagian kedua kaki
b. Sirkulasi
Gejala : nyeri kaki pada saat digerakkan
Kebiasaan : perubahan pada pola tidur
c. Integritas Ego
Gejala : faktor stres, perubahan tingkah laku
Tanda : cemas
d. Eliminasi : -
e. Makanan / cairan
Gejala : -
Tanda : -
f. Neurosensori
Gejala : -.
Tanda : -
g. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : nyeri kaki pada saat digerakkan.
Tanda : wajah menyeringai, respon menarik diri rangsangan nyeri, tidak
bisa istirahat / tidur.
h. Pernapasan
Gejala : napas pendek dengan kerja minimal
Tanda : batuk
i. Hormonal : -
j. Sistem Motorik : kelemahan
k. Keamanan
Gejala : -
Tanda : -
l. Seksualitas
Gejala: -
m. Interaksi sosial : fungsi peran.
 Pengkajian Fisik
 Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum :compos mentis
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen/sopor/koma
GCS :Verbal: 5 Psikomotor : 6 Mata: 4
TB : 119 cm BB : 33 kg
b. Tanda-tanda Vital :TD : 110/70 mmHg
: Nadi : 100×/i
: Suhu : 36,2oc
: RR : 25x/i
c. Keadaan fisik
 Kepala dan leher :Tampak kepala simetris, kulit telinga dalam
batas normal, hidung simetris, napas cuping hidung tidak ada,
bibir batas normal . Pada leher batas normal
 Mata
Mata lengkap, simetris kanan dan kiri. Konjungtiva anemis dan
sklera tidak ikterik. Tidak ada pembengkakan
 Rongga Mulut dan lidah
Keadaaan mukosa bibir kering dan pucat. Tonsil ukuran normal
uvula letak simetris ditengah
 Telinga
Bentuk telinga sedang, simetris kanan dan kiri.
 Leher
Kelenjar getah bening tidak teraba, tiroid tidak teraba.

 Dada:
 Paru
tidak ada sesak nafas, batuk dan secret. Bentuk simetris.
 Jantung
Pada pemeriksaan CRT <2 detik tidak ada sianosis, iktus
kordis teraba hangat.
 Payudara dan ketiak :
Payudara dan ketiak pasien normal, tidak ada benjolan
 Abdomen :
 Bentuk abdomen bulat dan datar, benjolan/masa tidak ada pada
perut, tidak tampak bayangan pembuluh darah pada abdomen,
tidak ada luka operasi.
 Genitalia :
Pada genitalia pasien dalam batas normal tidak ada jamur
 Ekstremitas:
ekstremitas tidak terdapat edema dan tidak ada sianosis
 Atas
Anggota gerak lengkap pada kedua tangan kanan dan kiri,
pergerakan bebas
 Bawah
Anggota gerak lengkap pada kaki kanan dan kiri
 Neurologis :
 Status mental dan emosi:
pasien mengeluhkan nyeri di kedua kaki
 Pengkajian saraf kranial:
konjungtiva anemis
 Pemeriksaan refleks :
Reflek cahaya pada pupil
 Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan
Pada pemeriksaan Hasil pemeriksaan penunjang, pemeriksaan
laboratorium Leukosit : 2,2 10˄3/µL, Eritrosit : 3,38 10˄6/µL,
Hemoglobin 10,6 g/dl, Hematokrit 30,9 %, Neutrofil : 1.3.
b. penatalaksanaan terapi santagesik (IV) 3 x 250 mg, ceftriaxone
(IV) 2 x 50 mg ,D 5 (IVFD) 15 tpm.
B. Diagnosa (Pre Operasi, Intra Operasi, Post Operasi)
Diagnosa Etiologi
1. Pre Operasi
Intoleransi aktivitas b.d dengan proliferasi lokal dari neoplastik dalam
kelemahan
sumsum tulang

Leukimia limfablastik akut


Batasan karakteristik
Ds.
Proliferasi sel darah putih imatur
1. Ibu klien mengatakan klien terlihat
lemas Pansitopenia
2. Mengeluh susah berjalan sering
Hb menurun
memegang kedua kakinya dan
mengatakan sakit
Menurun Suplai O2 dalam darah

Do. Jaringan kekurangan O2


1. Eritrosit : 3,38 10^3/µL
Kelemahan
2. Hemogoblin : 10,6 g/dl
3. Hematokrit : 30,9 %
Intoleransi aktivitas
4. Susah menjaga keseimbangan tubuh
saat berdiri
5. Kekuatan otot 5/5/3/3

2.Intra Operasi
Resiko infeksi b.d pertahanan sekunder Proliferasi sel darah putih imatur
inadekuat
Pansitopenia

Batasan karakteristik
Lekopenia
Ds.
Do. Agranulositosis
1. Leukosit : 2,2 10^3/µL
Resiko infeksi
2. Hemoglobin : 10,6 g/dl
3. Neutrofil : 1.3

3.Post Operasi
Nyeri akut b.d agen cidera biologis Leukimia limfablastik akut
Proliferasi sel darah putih imatur
Batasan karakteristik
Imunosupresi pada
Ds.
Sumsum tulang
1. Ibu klien mengatakan anaknya sering
mengeluh kakinya sakit Gangguan rasa nyaman nyeri : nyeri akut
2. P : nyeri saat kaki di gerakan
3. Q : seperti di timpa benda berat
4. R: nyeri dirasakan dibagian kedua kaki
5. S: 4
6. T : hilang timbul

Do.
1. Klien terlihat meringis kesakitan
2. TTV
 TD : 110/70
 N : 100 x/mnt
 RR : 25 x/mnt
 T : 36,2 C
C. Intervensi (Pre Operasi, Intra Operasi, Post Operasi)
Diagnosa Noc Nic
1.Pre Operasi
Diagnosa : Tujuan : Terapi aktivitas :
Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukannya 1. Observasi adanya
dengan kelemahan intervensi 3x 24 pembatasan pasien dalam
jam,diharapkan pasien melakukan aktivitas.
mampu beraktivitas 2. Kaji adanya faktor yang
dengan normal. menyebabkan kelelahan
3. Monitor nutrisi dan sumber
Kriteria Hasil : energi yang adekuat
1. Berpartisipasi dalam 4. Monitor respon
aktifitas fisik tanpa kardiovaskuler terhadap
disertai peningkatan aktivitas (sesak nafas, pucat)
tekanan darah, nadi, dan 5. Monitor tidur dan lamanya
RR ditingkatkna ke 4 tidur/istirahat pasien
2. Mampu melakukan 6. Bantu pasien untuk
aktivitas sehari-hari mengidentifikasi aktivitas yang
secara mandiri mampu dilakukan.
ditingkatkan ke 3 7. Bantu untuk
3. Keseimbangan mengidentifikasi dan
aktivitas dan istirahat mendapatkan sumber yang
ditingkatkan 4 diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan

2. Intra Operasi
Diagnosa : Tujuan : Kontrol infeksi :
Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan 1. Batasi pengunjung bila perlu
pertahanan sekunder intervensi 3x24 jam, 2. Pertahankan teknik aseptik
inadekuat (penurunan diharapkan masalah 3. Cuci tangan setiap sebelum
sel darah putih) resiko infeksi tidak dan sesudah tindakan
terjadi keperawatan
4. Gunakan baju, sarung tangan
Kriteria hasil : sebagai alat pelindung
1. Pasien bebas dari tanda 5. Dorong untuk beristirahat
dan gejala infeksi 6. Ajarkan pasien dan keluarga
ditingkatkan ke 4 tanda dan gejala infeksi.
2. Menunjukkan
kemampuan untuk Perlindungan infeksi :
mencegah timbulnya 1. Tingkatkan intake nutrisi
infeksi ditingkatkan ke 5 2. Monitor tanda dan gejala
3. Jumlah leukosit dalam infeksi sitemik dan lokal.
batas normal ditingkatkan 3. Monitor hitung mutlak
ke 4 granulosit, WBC, dan hasil-
4. Menunjukkan perilaku hasil diferensial.
hidup sehat ditingkatkan 4. Ikuti tindakan pencegahan
ke 5 neutropenia.

3.Post Operasi
Diagnosa : Tujuan : Manajemen nyeri : akut
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan 1. Observasi reaksi non verbal
cidera biologis intervensi 3x 24 jam, dari ketidak nyamanan
diharapkan nyeri akut 2. Kontrol lingkungan yang
dapat diatasi. dapat mempengaruhi nyeri
3. Ajarkan teknik non
Kriteria hasil : farmakologi
1. Pasien dapat 4. Tingkatkan istirahat
mengontrol nyeri (tahu 5. Kolaborasi pemberian
penyebab nyeri, mampu analgetik
menggunakan teknik non
farmakologi untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
ditingkatkan ke 4
2. Pasien dapat
melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri skala 0-
2 ditingkatkan ke 4
3. Pasien mampu
mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi, dan
tanda nyeri) ditingkatkan
ke 4
4. Klien dapat
menyatakan rasa nyaman,
nyeri berkurang
ditingkatkan ke 3

D. Implementasi dan Evaluasi (Pre Operasi, Intra Operasi, Post Operasi)


Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Pre Operasi
Intoleransi aktivitas b.d 1. Meobservasi adanya S : pasien mengatakan
dengan kelemahan pembatasan pasien dalam kelemahan sudah semakin
melakukan aktivitas. berkurang
2. Mengkaji adanya faktor
yang menyebabkan O : pasien bisa melakukan
kelelahan aktivitas (berdiri, berjalan)
3. Memonitor nutrisi dan
sumber energi yang A : masalah kesehatan
adekuat pasien teratasi
4. Memonitor respon
kardiovaskuler terhadap P : lanjutkan intervensi
aktivitas (sesak nafas,
pucat)
5. Memonitor tidur dan
lamanya tidur/istirahat
pasien
2. Intra Operasi
Resiko infeksi b.d 1. Mendorong pasien S : pasien mengatakan
pertahanan sekunder untuk beristirahat lelahnya mulai berkurang
inadekuat (penurunan sel 2. Mengajarkan pada
darah putih) pasien dan keluarga tanda O : pasien terlihat lebih
dan gejala infeksi berenergi
3. Meningkatkan intake
nutrisi pasien A : masalah kesehatan
4. Memonitor hitung pasien teratasi
mutlak granulosit, WBC,
dan hasil-hasil diferensial P : lanjutkan intervensi
5. Mengikuti tindakan
pencegahan neutropenia.

3. Post Operasi
Nyeri akut b.d agen cidera 1. Mengobservasi reaksi S : pasien mengatakan
biologis non verbal dari ketidak nyeri di kaki sudah
nyamanan berkurang
2. Mengontrol lingkungan
yang dapat mempengaruhi O: pasien tidak memegang
nyeri kakinya lagi
3. Mengajarkan teknik
nonfarmakologi A : masalah kesehatan
4. Memeberikan pasien teratasi
pengobatan analgetik
P : lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Asra D. 2011. Leukemia. Artikel. Surabaya: Universitas USU.

Depkes. 2017. Angka Kejadian Leukemia. www.depkes.go.id

Herfiana, S., & Arifah, S. (2019). Dampak Fisiologis Kemoterapi Pada Anak Dengan
Leukemia di Rumah Sakit. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan, 12(1), 1–6.

Anda mungkin juga menyukai