Anda di halaman 1dari 2

Fraktur

Fraktur dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai macam kriteria:

a. Berdasarkan luasnya fraktur: patah total dan patah sebagian


b. Berdasarkan ada tidaknya hubungan patahan tulang dengan dunia luar : fraktur terbuka dan
fraktur tertutup

Tanda tanda fraktur :


a. Adanya bunyi krepitasi
b. Perubahan bentuk deformitas (pemendekan), diskrepansi (hilangnya kontinuitas permukaan
tulang)
c. Bengkak
d. Nyeri
e. Gangguan saraf

Penatalaksanaan
Pertolongan pertama di lapangan:
a. 3 A(aman diri, aman korban dan aman lingkungan)
b. Live saving : cek ABCD
c. Limb saving : mencegah kerusakan lanjut bagian fraktur caranya:
 Pembalutan
 Pemasangan bidai
Prinsip pembidaian yaitu:
 mengunci dua sendi diantara fraktur/patah tulang.
 Bidai tidak mudah patah dan tidak terlalu lentur
 Ikatan bidai mantap
Prosedur pembidaian:
 Sesuaikan ukuran bidai dengan panjang tangan atau kaki (melewati dua sendi)
 Periksa fungsi sensorik (peraba), motoric (pergerakan), dan nadi diujung bagian yang
cedera
 Letakkan 2 belah bidai pada bagian luar tubuh yaitu salah satu sisi bagian yang patah
dan satu lagi pada bagian bawah tulang yang patah
 Balut bidai dengn mitela menggunakan system roll on sampai melewati dua sendi
 Periksan ulang fungsi sensorik, motoric, dan nadi di ujung bagian yang cedera

Jumlah bidai dan mitela:


a. Bidai yang biasa digunakan sebanyak 2/3 bidai
b. Mitela yang digunakan:
 Fraktur tibia (tulang kering) : 5 mitela
 Fraktur femur (tulang paha) : 8 mitela

Jika dilapangan tidak ada spalk dan mitela penolong dapat menggunakan kayu yang
lurus dan kuat sedangkan untuk pengganti mitela dapat menggunakan jilbab, baju,
atau scraf.

Anda mungkin juga menyukai