Anda di halaman 1dari 4

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1. Ds: - klien mengeluh sesak nafas Ekspansi paru Pola nafas tidak efektif

- Klien mengeluh lemas Sesak nafas Ketidakefektifan


Do : - perubahan pola nafas pola nafas

- Nadi : 130x/menit
2. Ds : pasien mengatakan Penyakit kronis (diabetes) Resiko Infeksi
memilliki riwayat penyakit
diabetes

Do : Terdapat infeksi luka jarum


insulin pada ektremitas atas

3. Ds: - pasien mengeluh badan Reaksi inflamasi Hipertermi


sebelah kiri kesemutan dan
tangan kiri tidak bisa digerakkan

- Pasien mengeluh
badan demam
Do: - suhu 39.2 ‘c

- Rr : 32x/menit

Diagnosa Keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif b.d takipnea d.d suara nafas ronki

2. Resiko infeksi b.d prosedur invasif d.d infeksi luka tusukan jarum insulin pada ektremitas atas

3. Hipertermi b.d proses infeksi d.d suhu 39.2’c

N SDKI SLKI SIKI


O

1 Pola Napas Tidak ● Tujuan : Manajemen Jalan Napas : Mengidentifikasi


Efektif Setelah dilakukan dan mengelola kepatenan jalan napas
tindakan keperawatan
inspirasi dan atau Observasi : 
Pengertian : ekspirasi yang tidak ● Monitor pola napas (frekuensi,
memberikan ventilasi kedalaman, usaha napas)
Inspirasi dan atau adekuat membaik ● Monitor bunyi napas tambahan
ekspirasi yang tidak
memberikan (mis. Gurgling, mengi, wheezing,
ventilasi adekuat ronkhi kering)
Kriteria Hasil :
Terapeutik :
1. Dispnea
● Pertahankan kepatenan jalan
dipertahankan dari 2
napas dengan head-tilt dan chin-
(cukup menurun)
tilt (jaw thrust jika curiga trauma
ditingkatkan ke 4
servikal)
(cukup meningkat)
● Posisikan semi-fowler atau
2. Frekuensi nafas fowler
dipertahankan dari 2 ● Berikan minuman hangat
(cukup ● Lakukan fisioterapi, jika perlu
menurun)ditingkatkan Edukasi
ke 4 (cukup
meningkat)
● Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari, jika tidak adak
3. kedalaman napas kontrainsikasi
dipertahankan dari ● Ajarkan teknik batuk efektif
2(cukup memburuk) Kolaborasi :
ditingkatkan pada
4(cukup meningkat) ● Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu

2 Resiko Infeksi ● Tujuan : Setelah Pencegahan Infeksi : Mengidentifikasi dan


dilakukan tindkaan menurunkan risiko terserang organisme
keperawatan 3x24 platonik
Pengertian: jam glukosa deraat
infeksi menurun. Observasi :
Beresiko Kriteria hasil :
● Monitor tanda dan gejala infeksi
mengalami
1. Demam Terapeutik :
peningkatan
dipertahankan dari
terserang organisme ● Berikan perawatan kulit pada
2(cukup meningkat)
patogenik area edema
ditingkatkan pada
4(cukup menurun) ● Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan
2. Kemerahan lingkungan pasien
dipertahankan dari ● Pertahankan teknik aseptic pada
2(cukup meningkat) pasien beresiko tinggi
ditingkatkan pada Edukasi 
4(cukup menurun)
● Jelaskan tanda dan gejala infeksi
3. Nyeri ● Ajarkan cara mencuci tangan
dipertahankan dari dengan benar
2(cukup meningkat) ● Ajarkan cara memeriksa kondisi
ditingkatkan pada luka atau luka operasi
4(cukup menurun) ● Anjurkan meningkatkan asupan
4. Bengkak
nutrisi
dipertahankan dari ● Anjurkan meningkatkan asupan
2(cukup memburuk) cairan
ditingkatkan pada
4(cukup menurun)

3 Hipertermi ● Tujuan : Manajemen Hipertermia : Mengidentifikasi


Setelah dilakukan dan mengelola peningkatan suhu tubuh
Pengertian : tindakan keperawatan akibat disfungsi termoregulasi
Suhu tubuh 1x 3 jam diharapkan
suhu tubuh tetap Observasi
meningkat di atas
rentang normal berada pada rentang ● Identifikasi penyebab hiptermia
normal (mis. dehidrasi, terpapar
Kriteria hasil : lingkungan panas, penggunaan
incubator)
1. menggigil ● Monitor suhu tubuh
dipertahankan dari ● Monitor kadar elektrolit
2(cukup meningkat) ● Monitor haluaran urine
ditingkatkan ke 4 ● Monitor komplikasi akibat
(cukup menurun) hipertemia
Terapeutik
2. suhu tubuh
dipertahankan dari 2 ● Sediakan lingkungan dingin
(cukup memburuk) ● Longgarkan atau lepaskan
ditingkatkan ke 4 pakaian
(cukup membaik) ● Basahi dan kipasi permukaan
3. Suhu kulit tubuh
dipertahankan dari 2 ● Berikan cairan oral
(cukup memburuk) Edukasi
ditingkatkan ke ● Ajarkan tirah baring
4( cukup membaik) Kolaborasi

● Kolaborasi pemberian cairan dan


elektrolit intravena, jika perlu

Evaluasi Keperawatan

Diagnosa Evaluasi

1. Pola nafas tidak efektif b.d S:


takipnea d.d suara nafas ronki
● Pasien mengatakan pernapasan pasien
membaik dan tidak merasakan sesak
● Klien mengatakan tidak ada ganguan
bernapas lagi
O:

● Klien sudah tidak menggunakan alat


bantu napas lagi
A:

● Pernapasan klien sudah mulai normal dan


suara napas klien bronchial
P:

● Intervensi tidak dilanjutkan pada dx 1


2. Resiko infeksi b.d prosedur S:
invasif d.d infeksi luka tusukan
● Pasien mengatakan nyeri pada di
jarum insulin pada ektremitas
ekstremitas atasnya sudah berkurang
atas
O:

● Luka tusukan pada ekstremitas lengan


atas klien tampak sudah mulai mengering
A:

● Luka tusukan pada lengan atas pasien


masih ada namun nyeri dan luka sudah
mulai berkurang. Nyeri muncul ketika
klien menggerakkan tangannya kea rah
atas.
P:

● Intervensi tetap dilanjutkan pada


diagnose 2
3. Hipertermi b.d proses infeksi d.d S:
suhu 39.2’c
● Klien mengatakan demamnya sudah
berkurang
O:

● Suhu tubuh pasien sekarang 36,8’c


A:

● Masalah suhu tubuh pasien sudah


normal, pipi pasien sudah tidak memerah
lagi, pasien sudah tidak memiliki keluhan
kedinginan dan keluhan lemas.
P:

● Intervensi tidak dilanjutkan pada dx 3

Anda mungkin juga menyukai