0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
111 tayangan2 halaman
Gangguan pertukaran gas dapat disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan karbondioksida di alveoli paru. Diagnosa gangguan ini didasarkan pada gejala seperti hipoksemia, hiperkapnia, dan tanda vital abnormal. Intervensi meliputi manajemen jalan napas, fisioterapi paru, pemberian oksigen dan obat seperti bronkodilator dan pelembab. Monitoring status pernapasan pasien sangat penting untuk menilai respons terhadap peng
Gangguan pertukaran gas dapat disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan karbondioksida di alveoli paru. Diagnosa gangguan ini didasarkan pada gejala seperti hipoksemia, hiperkapnia, dan tanda vital abnormal. Intervensi meliputi manajemen jalan napas, fisioterapi paru, pemberian oksigen dan obat seperti bronkodilator dan pelembab. Monitoring status pernapasan pasien sangat penting untuk menilai respons terhadap peng
Gangguan pertukaran gas dapat disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan karbondioksida di alveoli paru. Diagnosa gangguan ini didasarkan pada gejala seperti hipoksemia, hiperkapnia, dan tanda vital abnormal. Intervensi meliputi manajemen jalan napas, fisioterapi paru, pemberian oksigen dan obat seperti bronkodilator dan pelembab. Monitoring status pernapasan pasien sangat penting untuk menilai respons terhadap peng
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT Universit as Direktur Utama, Muhammadiyah Yogyakarta Jl. HOS Cokroaminoto No.17, Wirobrajan, Kota Yogyakarta Telp. (0274) 618123, 618153 Web: www.rsgm.umy.ac.id, drg. Edwyn Saleh, Sp.BMM e-mail: umy.rsgm@gmail.com
No Tanggal Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Gangguan NOC : NIC : Pertukaran gas Respiratory Status : Gas Airway Management exchange Buka jalan nafas, Definisi : Kelebihan atau Respiratory Status : guanakan teknik chin lift kekurangan dalam ventilation atau jaw thrust bila perlu oksigenasi dan atau Vital Sign Status Posisikan pasien untuk pengeluaran Kriteria Hasil : memaksimalkan karbondioksida di dalam Mendemonstrasikan ventilasi membran kapiler alveoli peningkatan ventilasi Identifikasi pasien dan oksigenasi yang perlunya pemasangan Batasan karakteristik : adekuat alat jalan nafas buatan Gangguan penglihatan Memelihara kebersihan Pasang mayo bila perlu Penurunan CO2 paru paru dan bebas Lakukan fisioterapi dada Takikardi dari tanda tanda distress jika perlu Hiperkapnia pernafasan Keluarkan sekret Keletihan Mendemonstrasikan dengan batuk atau Somnolen batuk efektif dan suara suction Iritabilitas nafas yang bersih, tidak Auskultasi suara nafas, ada sianosis dan Hypoxia catat adanya suara dyspneu (mampu tambahan Kebingungan mengeluarkan sputum, Dyspnoe Lakukan suction pada mampu bernafas nasal faring mayo dengan mudah, tidak AGD Normal Berika bronkodilator bial ada pursed lips) Sianosis perlu Tanda tanda vital dalam warna kulit abnormal rentang normal Barikan pelembab udara (pucat, kehitaman) Atur intake untuk cairan Hipoksemia mengoptimalkan Hiperkarbia keseimbangan. sakit kepala ketika Monitor respirasi dan bangun status O2 frekuensi dan kedalaman nafas Respiratory Monitoring abnormal Monitor rata – rata, Faktor faktor yang kedalaman, irama dan berhubungan : usaha respirasi ketidakseimbangan Catat pergerakan perfusi ventilasi dada,amati perubahan membran kesimetrisan, kapiler-alveolar penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal Monitor suara nafas, seperti dengkur Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot Catat lokasi trakea Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis) Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya