0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
190 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan diagnosa keperawatan, tujuan perawatan, dan intervensi untuk dua masalah kesehatan yaitu bersihan jalan napas tidak efektif dan hipertermia. Diagnosa, tujuan, dan tindakan keperawatan dirangkum untuk memastikan kepatenan jalan napas dan menstabilkan suhu tubuh pasien.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan diagnosa keperawatan, tujuan perawatan, dan intervensi untuk dua masalah kesehatan yaitu bersihan jalan napas tidak efektif dan hipertermia. Diagnosa, tujuan, dan tindakan keperawatan dirangkum untuk memastikan kepatenan jalan napas dan menstabilkan suhu tubuh pasien.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan diagnosa keperawatan, tujuan perawatan, dan intervensi untuk dua masalah kesehatan yaitu bersihan jalan napas tidak efektif dan hipertermia. Diagnosa, tujuan, dan tindakan keperawatan dirangkum untuk memastikan kepatenan jalan napas dan menstabilkan suhu tubuh pasien.
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI) 1. Bersihan Jalan Napas Tidak Bersihan Jalan Napas (L.01001) Manajemen Jalan Nafas (1.01011) Efektif Setelah dilakukan tindakan (D.0001) keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi masalah bersihan jalan nafas 1. monitor pola nafas ( frekuensi, kedalaman, Definisi dapat teratasi usaha nafas) Ketidakmampuan membersikan dengan kriteria hasil : 2. bunyi monitor bunyi nafas Sekret atau obstruksi jalan napas 1. Batuk efektif Meningkat tambahan(mis.gurgling,mengi,wheezing,ronkhi untuk mempertahankan jalan 2. Produksi sputum menurun kering) napas tetep paten 3. Dispnea menurun 3. monitor sputum( jumlah, warna, aroma) 4. Sianosis menurun Gejala dan Tanda Mayor 5. Frekuensi napas membaik Terapeutik Sebjektif 6. Pola napas membaik 1. pertahankan kepatenan jalan nafas dengan - head-tlit dan chin-lift( jaw-thrust jika curiga trauma servikal) Objektif 2. posisikan semifowler atau fowler 1. Batuk tidak efektif atau tidak 3. berikan Minum hangat mampu batuk 4. lakukan fisioterapi dada jika perlu 2. Sputum berlebih / Obstruksi 5. lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 di jalan nafas detik 3. Mengi, wheezing dan/atau 6. lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan ronkhi kering endotrakeal 7. keluarkan sumbatan benda padat dengan forced Gejala dan Tanda Minor McGill Subjektif 8. berikan oksigen Jika perlu 1. Dispnea Objektif Edukasi 1. Sianosis 1. anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari jika tidak 2. Bunyi napas menurun di kontraindikasi 3. Frekuensi napas berubah 2. ajarkan teknik batuk efektif 4. Pola napas berubah Kolaborasi kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik ,Jika perlu
Setelah dilakukan tindakan Definisi : keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi Suhu tubuh meningkat di atas suhu tubuh menjadi normal. 1. Identifikasi penyebab hipertermia (mis. rantang normal tubuh Dengan kriteria hasil : dehidrasi, terpapar lingkungan panas, 1. Konsumsí oksigen menurun penggunaan inkubator) Gejala dan Tanda Mayor 2. Takikardi menurun 2. Monitor suhu tubuh Subjektif 3. Takipnea menurun 3. Monitor kadar elektrolit (tidak tersedia) 4. Suhu tubuh membaik 4. Monitor keluaran urine 1. Ventilasi membaik 5. Monitor komplikasi akibat hipertermia Objektif 1. Suhu tubuh diatas nilai Terapeutik normal 1. Longgarkan atau lepaskan pakaian 2. Basahi dan kipasi permukaan tubuh Gejala dan Tanda Minor 3. Berikan cairan oral Subjektif 4. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika (tidak tersedia) mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih). 5. Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut Objektif hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila) 1. Takikardi 6. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Edukasi 1. Anjurkan tirah baring.
Kolaborasi 1. pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu